Bab 12. Garis dua

***

Uwek...Uwekk...

Natasha terus memuntahkan makanan yang ia masukkan ke dalam tubuhnya. Apalagi makan nasi, salah satu makanan yang penting untuk tubuh manusia. Rasanya perut dan kerongkongan wanita itu perih setiap kali memuntahkan makanannya. Sudah 1 Minggu ini, Natasha mengalami gejala aneh pada tubuhnya. Nafsu makannya besar, akan tetapi dia selalu muntah tanpa sebab yang jelas. Kerap kali wanita itu meminum obat masuk angin dan mengoleskan aroma minyak terapi pada perutnya. Namun tetap saja dia muntah-muntah, meski rasa mualnya memang sedikit menghilang.

Uwek...uwek....

Wanita itu berkeringat dingin setelah keluar dari kamar mandi di apartemennya. Segera setelahnya dia mendudukkan dirinya diatas sofa. Dia mengambil nafas dan menghela nafas selama beberapa kali. Kadang dia merasa lelah, pusing, letih, dia anggap itu adalah hal biasa karena pekerjaannya sebagai seorang sekretaris. Tapi mual dan muntah ini, Natasha menggarisbawahinya.

"Tidak bisa begini, aku harus memastikan keadaanku. Tak mungkin aku bekerja dengan kondisi seperti ini. Mual dan muntahnya tidak hilang. Besok aku akan pergi ke--"

Tiba-tiba saja Natasha terdiam, ia mengigit bibir bagian bawahnya. Muncul berbagai macam spekulasi didalam pikirannya saat ini. "Aku... seingatku aku belum..."

Wanita itu beranjak dari sofanya, kemudian ia berjalan ke dapur apartemennya. Natasha membuka lemari dapurnya, ia melihat pembalut disana yang tersedia untuk 2 bulan masih utuh tak tersentuh sedikitpun.

"Tidak...aku tidak mungkin kan..." Natasha menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia mengacak rambut panjangnya dengan kasar, berusaha menepis segala kemungkinan didalam pikirannya. Natasha belum datang bulan dan saat melakukan itu dengan Aiden, dia sedang dalam masa suburnya.

Sontak saja wanita itu memegang perutnya, air matanya mengalir deras begitu saja membasahi pipinya. Bagaimana kalau memang benar dia hamil? Bagaimana ini?

Untuk meyakinkan dirinya tentang spekulasi didalam pikirannya, Natasha pergi ke apotik terdekat di apartemennya. Dia berniat membeli alat tes kehamilan disana.

"Terima kasih!" ujar Natasha seraya menyerahkan uang selembar pada seorang apoteker yang baru saja menyerahkan alat tes kehamilan itu.

"Nath? Kau ada disini?" suara seorang pria yang tidak asing membuat Natasha terkejut bukan main. Dalam hati ia berdoa agar pria itu tidak melihat apa yang ia bawa didalam kresek hitamnya.

"Apa kau sakit? Kau kesini untuk beli obat?" tau-tau, Theo sudah berdiri didepan Natasha sambil membawa keresek juga, keresek putih berisi obat.

'Kenapa Natasha terlihat pucat? Wajahnya berkeringat? Apa dia sakit?' batin Theo cemas.

"Nath?!" ujar Theo dengan suara yang agak meninggi, sebab wanita didepannya ini ketika ditanya malah diam saja.

"Oo, iya!"

"Nath? Kau baik-baik saja?"

Apa mungkin dia begini karena mendengar berita pernikahan Aiden dan Luna? Pikir Theo dalam hatinya.

"Aku tau kabar pernikahan ini sangat mengejutkan untukmu, sampai kau begini. Aku pun sama halnya denganmu, aku tidak tahu kenapa Aiden tiba-tiba memutuskan menikahi Luna." tutur Theo sambil menghela nafas.

Deg!

Natasha terkejut dan menangis mendengar kabar dari Theo bahwa Luna akan menikah dengan Aiden? Bagaimana bisa? Rasanya ini tidak mungkin. Melihat reaksi Natasha, sepertinya gadis itu belum tau tentang ini.

"Nath, jangan katakan padaku kalau kau belum tau?" Theo bertanya karena ia pikir Natasha sudah tau semuanya, tapi gadis itu rupanya tak tahu apa-apa.

"A-apa benar Aiden akan menikah dengan Luna?" tanya Natasha dengan suara gemetar. Tangannya terkepal kuat.

"Iya, mereka akan menikah." jawab Theo.

Hancur sudah hati Natasha mendengar kabar ini. Wanita itu langsung berlari pergi begitu saja dan tidak mengindahkan Theo yang memanggilnya.

"Nath! Hey! NATASHA!" panggil Theo pada wanita itu. "Ah... sial! Jadi dia belum tau? Kenapa Aiden tidak memberitahunya? Aiden kau sangat keterlaluan." gerutu Theo karena ia menyesal sudah menjadi orang pertama yang membawakan kabar untuk Natasha, kabar buruk untuknya.

****

Dengan cepat Natasha kembali ke apartemennya, dia mencoba menahan tangisnya. Lalu ia pun pergi ke kamar mandi dan mengecek urinnya dengan alat tes kehamilan. Percobaan pertama, garis dua. Kedua, garis dua juga.

"Mungkin alat tesnya salah! Aku akan coba lagi, tidak mungkin positif padahal baru sekali melakukan." Natasha menggeleng tak percaya pada hasil tes itu. Dia kembali masuk ke kamar mandi dan mencobanya lagi, sampai 5 kali.

Akhirnya Natasha jatuh terduduk lemas dikamar mandi sambil memandangi alat tes kehamilan yang menunjukkan hasil yang sama. GARIS DUA.

"Aku harus bagaimana?! Aku HAMIL!!" gusar Natasha sambil mengusap rambutnya dan menangis sejadinya disana. "Aarghh!!!" teriak Natasha yang tidak percaya dengan semua ini.

"Besok aku akan periksa ke dokter kandungan, untuk memastikannya. Ini pasti salah, alat tesnya salah!" tukas Natasha mengingkari hasil tes itu.

...****...

Terpopuler

Comments

Mey Husnaeni

Mey Husnaeni

kisah ibunya Aiden terulang lagi oleh nathasa😭😭😭 nyesel kow nanti Aiden seprt ayahmu dulu,semoga kebongkar dulu sebelum nikah ya thooor jgn sama kaya yg biasa🙏🙏🙏🙏 semoga ini beda

2023-03-17

1

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

aduh lbh baik sembunyikan kehamilannya nath dan pergi jauh aja aku ga suka sm aiden dia sangat kejam aku benci aiden 😤😤😤😤😤

2023-03-12

6

Erni Hidayat

Erni Hidayat

Ku harap, saat aiden sadar akan perasaannya.. Natasya sudah tidak memiliki rasa yang sama terhadap aiden

2023-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2 Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3 Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4 Bab 4. Ivana dilecehkan?
5 Bab 5. Ajakan Aiden
6 Bab 6. Pusing
7 Bab 7. Petaka obat xx
8 Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9 Bab 9. Calon kakak ipar
10 Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11 Bab 11. Mual mual
12 Bab 12. Garis dua
13 Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14 Bab 14. Bantu aku Dixon!
15 Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16 Bab 16. Kebodohan Aiden
17 Bab 17. Kabar mengejutkan
18 Bab 18. Natasha meninggal?
19 Bab 19. Aiden hancur
20 Bab 20. Natasha masih hidup?
21 Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22 Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23 Bab 23. Bertemu kembali
24 Bab 25. Seperti orang asing
25 Bab 25. Memulai dari awal
26 Bab 26. Maafkan aku Ivana
27 Bab 27. Hari yang panjang
28 Bab 28. Kakakmu akan menikah
29 Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30 Bab 30. Mencari Natasha
31 Bab 31. Beraninya kau
32 Bab 32. Natasha menggoda iman
33 Bab 33. Memberi pelajaran!
34 Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35 Bab 35. Ivana hamil.
36 Bab 36. Dibawah langit jingga
37 Bab 37. Dia masih hidup
38 Bab 38. Janji suci
39 Bab 39. Ingat semuanya
40 Bab 40. Kita sudah suami-istri
41 Bab 41. Luna minta maaf
42 Bab 42. Pindah ke London
43 Bab 43. Rasa telah berubah
44 Bab 44. Pergi bekerja
45 Bab 45. Rasa bersalah
46 Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47 Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48 Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49 Bab 49. Natasha tau semuanya
50 Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51 WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52 Dihamili Berondong
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Mimpi buruk Aiden
2
Bab 2. Siksaan untuk Natasha
3
Bab 3. Menyewa wanita panggilan
4
Bab 4. Ivana dilecehkan?
5
Bab 5. Ajakan Aiden
6
Bab 6. Pusing
7
Bab 7. Petaka obat xx
8
Bab 8. Aku akan bertanggungjawab
9
Bab 9. Calon kakak ipar
10
Bab 10. Aku akan pergi, Mr. Dacosta
11
Bab 11. Mual mual
12
Bab 12. Garis dua
13
Bab 13. Ciuman pertama Ivana
14
Bab 14. Bantu aku Dixon!
15
Bab 15. Pernikahan dan kepergian Natasha
16
Bab 16. Kebodohan Aiden
17
Bab 17. Kabar mengejutkan
18
Bab 18. Natasha meninggal?
19
Bab 19. Aiden hancur
20
Bab 20. Natasha masih hidup?
21
Bab 21. Waktu berlalu (Revisi)
22
Bab 22. Bertemu gadis kecil imut
23
Bab 23. Bertemu kembali
24
Bab 25. Seperti orang asing
25
Bab 25. Memulai dari awal
26
Bab 26. Maafkan aku Ivana
27
Bab 27. Hari yang panjang
28
Bab 28. Kakakmu akan menikah
29
Bab 29. Rencana Aiden untuk menikah
30
Bab 30. Mencari Natasha
31
Bab 31. Beraninya kau
32
Bab 32. Natasha menggoda iman
33
Bab 33. Memberi pelajaran!
34
Bab 34. Bertemu dengan keponakan
35
Bab 35. Ivana hamil.
36
Bab 36. Dibawah langit jingga
37
Bab 37. Dia masih hidup
38
Bab 38. Janji suci
39
Bab 39. Ingat semuanya
40
Bab 40. Kita sudah suami-istri
41
Bab 41. Luna minta maaf
42
Bab 42. Pindah ke London
43
Bab 43. Rasa telah berubah
44
Bab 44. Pergi bekerja
45
Bab 45. Rasa bersalah
46
Bab 46. Tidak bolehkah aku cemburu?
47
Bab 47. Malam kedua berasa pertama
48
Bab 48. Suami istri sesungguhnya
49
Bab 49. Natasha tau semuanya
50
Bab 50. Garis dua dan bahagia (End)
51
WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
52
Dihamili Berondong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!