Episode 19: Tidak Terduga

Hari-hari sekali lagi berlalu dalam sekejap, ini adalah suatu malam dimana saat ini Nayra dan Louise sedang berada di ruang tamu dengan beberapa dokumen di sana.

Nayra disini, sedang mulai menjelaskan beberapa hal soal perusahaan kepada Louise.

Nayra merasa sangat senang tentang bagaimana Louise ini ternyata cukup pintar, dan bisa menerima penjelasan yang dirinya berikan.

"Apakah kamu mengerti bagian ini?" tanya Nayra lagi, setelah dirinya memberikan beberapa penjelasan kepada Louise, sambil menujuk ke sebuah dokumen.

Louise sejujurnya tidak terlalu memperhatikan soal penjelasan barusan yang diberikan oleh wanita yang ada di sampingnya itu.

Tatapan Louise, tertuju pada Nayra, memperhatikan bagaimana cara wanita itu benar-benar menjelaskan soal urusan perusahaan dengannya dengan penuh dengan dedikasi.

Seolah-olah benar-benar sangat tulus untuk membuat dirinya belajar dan mengerti soal perusahaan.

Louise awalnya, hanya bertanya secara acak tentang hal-hal di perusahaan lalu malah wanita itu tiba-tiba menawarkan untuk memberikan beberapa penjelasan.

Tentu saja ini bukan hari pertama wanita itu mulai menjelaskan hal itu padanya, hanya saja Louise benar-benar tidak menyangka tentang keseriusan wanita yang ada di sampingnya itu.

"Louise? Apakah kamu mendengarkan?" kata Nayra yang dari tadi tatapan matanya fokus ke arah dokumen dan sekarang mulai menatap ke arah samping di mana Louise berada, yang malah kebetula bertemu dengan tatapan Louise yang terlihat sedang fokus menatap ke arahnya.

Karena mereka hanya memiliki sebuah dokumen untuk penjelasan jadi mereka berdua terpaksa harus duduk cukup dekat agar keduanya bisa saling membaca dokumen yang ada di meja.

Awalnya Nayra tidak terlalu mempermasalahkan soal hal-hal itu, dan baru sekarang ketika tatapannya bertemu dengan tatapan pemuda itu, Nayrs merasa cukup canggung dan merasa sedikit malu, karena dari sudut ini tingginya bisa menatap ke Louise dari jarak yang cukup dekat.

Bulu mata letik yang indah terlihat dari mata itu.

Ya, untuk beberapa saat mereka berdua saling tatap tanpa sadar.

Sampai Nayra, yang merasa cukup malu, karena dari tadi ditatap oleh pemuda itu.

Ya, kenapa Louise menatapnya?

Apakah mungkin ada sesuatu di wajah atau di rambutnya?

Louise juga segera tersadar dari lamunannya itu, Louise juga jadi salah tingkah sendiri karena merasa ketahuan menatap Nayra dari tadi.

'Sial, apa yang aku lakukan?' Pikir Louise dalam hati, yang merasa tindakannya menjadi begitu aneh dengan menatap wanita yang ada di sampingnya itu.

Louise jelas segera mengalihkan tatapannya menuju ke arah dokumen itu, dan segera mencoba mengalihkan pembicaraan,

"Aku masih sedikit bingung tentang hal-hal yang kamu jelaskan barusan,"

Louise memilih berpura-pura segera mengambil dokumen itu ke tangannya dan membalik dokumen-dokumen itu.

Nayra segera mencoba menormalkan kembali ekspresinya tidak mau terlalu memikirkan situasi yang terjadi sebelumnya.

"Hal-hal ini memang cukup rumit namun mungkin kamu hanya butuh waktu untuk mempelajarinya kamu bisa menyimpan dokumen itu jika kamu mau,"

"Tentu saja, aku akan menyimpan dan mempelajari dokumen ini. Emm, aku rasa untuk malam cukup belajarnya aku ingin tidur lebih awal,"

Louise terlihat sekali ingin segera melarikan diri dari tempat itu karena hal-hal sebelumnya yang terlihat sangat canggung.

"Ya ya, kamu besok harus kuliah lebih pagi bukan? Kamu harus istirahat yang cukup besok biar aku saja yang membuat sarapan,"

"Ah, terimakasih,"

Setelah mengatakan itu, Louise jelas segera berdiri dan cepat-cepat untuk kembali ke kamarnya merasa, jantungnya hampir copot karena ketahuan melakukan hal-hal bodoh seperti menatap Nayra.

Ya, bisa-bisanya, selama penjelasan panjang tadi tatapan matanya terus menatap ke arah Nayra, sampai-sampai tidak begitu mendengarkan tentang apa yang dikatakan oleh wanita itu.

Louise benar-benar merasa sangat aneh juga dengan dirinya sendiri kenapa bisa-bisanya dirinya menjadi sangat terbiasa dengan semua ini?

Terbiasa dengan semua perlakuan baik Nayra?

Sebenarnya apa yang salah dengan dirinya?

Mencoba untuk menenangkan pikirannya sendiri, Louise segera langsung tidur di tempat tidur, dan dalam sekejap dia tidur lelap.

####

Ini adalah hari yang baru, pagi itu Louise menikmati sarapan yang damai bersama Nayra.

Nayra lagi-lagi memasak salah satu makanan favoritnya pagi itu.

Pagi itu tidak terlalu banyak percakapan antara mereka hanya saja sebelum Louise akan pergi berangkat kuliah, Nayra berkata padanya,

"Louise, kamu sebaiknya hati-hati di jalan, tidak perlu terlalu buru-buru untuk ke kampus,"

Sebuah nasehat bijak, seperti dari orang tua pada anaknya yang akan pergi sekolah.

Louise yang tiba-tiba merasa diberlakukan seperti anak kecil itu segera berkata dengan ekspresi cemberut,

"Kamu tidak perlu khawatir tentu saja aku bisa menjaga diriku sendiri setelah semua aku sudah dewasa,"

Melihat ekpresi Louise itu, Nayra hanya bisa tertawa kecil dan tersenyum.

Nayra belum pernah memiliki seorang anak, namun jelas dirinya selalu mengiginkan seorang anak, bisa mengantarkannya pergi sekolah jika sudah cukup besar, lalu berkata seperti hal-hal barusan, juga ingin membawakan kotak makan siang.

Nayra juga tahu, umur Louise sudah dewasa, sudah tidak layak dipanggil seorang anak.

Namun tetap saja bukan?

Nayra masih merasa Louise adalah Putra Tirinya, dan memiliki perasaan untuk memanjakannya, itulah kenapa Nayra belakangan lebih rajin memasak untuk Louise.

Bahkan sekarang, membuatkan kotak bekal.

Louise yang tiba-tiba disodorkan dengan sekotak bekal itu segera menatap wanita yang ada di hadapannya dengan ekspresi rumit.

"Bawalah, kamu masih memiliki kuliah sampai sore bukan? Kamu bisa memakan itu nanti untuk makan siang, tidak baik untuk kesehatanmu jika kamu sering jajan di luar,"

Louise jelas tidak mengerti tentang bagaimana wanita yang ada di depannya itu memperlakukan dirinya semacam itu, jadi hanya bisa menghela nafas lalu mengangguk dan menerima kotak bekal itu yang segera dimasukkan ke dalam tas miliknya.

Dan itulah akhir dari pagi itu.

####

Siang itu, Louise duduk di samping seorang gadis, yang merupakan teman lamanya saat SMA, kebetulan mereka ada di fakultas yang sama jadi sejak Louise masuk ke kampus itu mereka berdua sering ke mana-mana bersama, termasuk duduk di tempat yang berdekatan, bersama dengan rombongan teman-teman mereka yang lainnya.

Gadis itu, segera membuka inisiatif untuk mengajak Louise makan siang bersama, namun yang mengejutkan ajakannya itu ditolak.

"Huh? Kenapa? Apakah kamu memiliki janji lain?" kata gadis itu dengan penasaran.

"Tidak, Nina. Aku hanya kebetulan saja membawa bekal makan siang," kata Louise lalu segera mengeluarkan sebuah kotak makan siang yang ada di tasnya.

Nina yang melihat itu jelas merasa heran kemudian bertanya,

"Tidak biasanya kamu membawa bekal seperti itu?"

"Yah, ini dari Ibu Tiriku,"

Nina yang mendengar itu segera menunjukkan ekspresi tidak senang.

Nina tentu saja pernah tahu, jika Ibu Tiri Louise itu, bisa dibilang masihlah wanita yang cukup muda dan sekarang adalah seorang wanita lajang, setelah Ayah Louise meninggal.

Dua orang itu saat ini tinggal bersama dan lagi, belakangan Louise juga jadi sangat sulit untuk diajak keluar bersama ketika malam hari karena alasan dia harus pulang lebih awal untuk makan bersama di rumah.

Dan sekarang bahkan Ibu Tiri Louise itu membawakan bekal?

Ini membuat ketidak sukaan Nina pada Ibu Tiri Louise itu semakin bertambah, apalagi setelah Nina juga sempat mendengar rumor soal Ibu Tiri Louise dari Tanta Sarah, kalau Ibu Tiri Louise yang bernama Nayra itu adalah wanita murahan yang suka menggoda dan merayu pria-pria kaya.

Ini membuat Nina jadi curiga, jangan bilang Ibu Tiri Louise itu, sekarang memiliki rencana untuk menggoda dan merayu Louise?

Bagaimanapun juga, sekarang Louise adalah Pemilik Sebuah Perusahaan Besar, peninggalan dari Ayahnya.

Bisa di bilang, Louise sangat kaya.

Ketika memikirkan ini, Nina menjadi semakin yakin soal hal itu.

Wanita murahan yang dulu mengoda dan merayu Ayah Louise, pastilah seorang wanita yang mendambakan sebuah kedudukan dan kekayaan dan sekarang dihadapkan oleh Louise Leonard, itu pasti akan jadi target berikutnya?

Ini jelas tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Karena, dirinyalah yang akan mendapatkan Louise, untuk menjadi miliknya.

"Louise, tidakkah kamu curiga soal Ibu Tirimu itu? Dia pasti ada maksud tertentu untuk bersikap baik seperti itu padamu,"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!