Episode 12: Peraturan

Jam iring berganti, dan malam akhirnya tiba, kira-kira mendekati sekitar jam makan malam.

Nayra tentu saja sedang memasak di dapur, mencoba beberapa hidangan.

Namun suasana di dapur terlihat suram, Nayra yang biasanya memasak untuk Julian, jelas saja menjadi teringat tentang almarhum suaminya itu.

Dan sekarang untuk tinggal kembali di rumah mereka yang terasa lebih sepi tanpa Julian.

Ketika menatap kearah kompor, Nayra hampir berpikir jika, apakah sebaiknya memesan makanan saja daripada masak seperti ini?

Lagi pula sekarang sudah tidak ada yang Nayra akan masakan.

Namun segera, Nayra teringat tentang penggunaan dari rumah ini.

Louise, Putra tirinya itu tinggal di rumah ini juga.

Namun bahkan walaupun dirinya memasak apakah anak itu mau untuk memakannya?

Ketika ada Julian disini, anak itu selalu lebih memilih makan di luar daripada makan di rumah atau kalau tidak anak itu paling-paling akan memesan makanan diluar, seolah anti dengan masakan yang Nayra buat.

Sejak mereka kembali ke Rumah ini dari siang tadi, Nayra memang tidak melihat Louise.

Sepertinya, anak itu mengurung dirinya di kamar.

Nayra sebelumnya sudah makan siang sebelum kesini, namun Louise sepertinya belum?

Dan sekarang sudah malam, apakah anak itu bahkan tidak keluar lamar untuk mencari makan atau sesuatu?

Nayra rasanya ingin tidak peduli kepada putra dirinya itu dan lebih memilih mengurus dirinya sendiri, namun rasanya Nayra yang teringat kata-kata almarhum suaminya itu merasa tidak nyaman.

Dirinya tetap harus menjaga anak itu pula.

Jadi akhirnya, Nayra memilih untuk segera menuju ke kamar Louise, setidaknya mencoba bertanya pada aku apakah ini akan makanan atau pesan di luar.

Nayra segera mencoba mengetuk pintu kamar Louise, namun setelah beberapa kali ketukan tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar.

"Louise? Apakah kamu ada di dalam?"

Namun sekali lagi tidak ada jawaban di sana.

Nayra dari tadi bersantai di ruang tamu, karena terlalu sedih jika harus berada di kamar melihat semua barang-barang Julian, dan mengigatkannya pada Julian, dan Nayra yakin tidak melihat Louise keluar dari kamarnya, apalagi keluar dari rumah.

Nayra ingat, tentang bagaimana Louise akhir-akhir ini selalu merasa tertekan dan begitu sedih, hal-hal mungkin cukup berat untuk anak itu apalagi setelah anak itu tahu fakta soal jika dia bukan Putra Kandung Julian, dan kematian Julian tiba-tiba.

Apakah terjadi sesuatu di kamar?

Bagaimanapun juga, kamar yang di tempati Louise adalah kamar yang sama yang dia tempati sejak masih muda, tentu saja kamar itu pastilah memiliki banyak kenangan tentang orang tuanya.

Nayra yang menjadi cemas itu segera membuka pintu kamar itu yang terlihat memang tidak dikunci, lalu masuk kedalam kamar itu.

Kamar yang jelas sekali terlihat sangat asing karena ini juga pertama kalinya Nayra masuk kedalam sana.

Biasanya, hanya pelayan yang masuk kekamar ini untuk membersihkan kamar ini, Nayra Selamat tinggal di rumah ini dan menjadi Istri Julian tentu saja tidak berani untuk memasuki kamar Louise, bahkan ketika anak itu pergi.

Karena siapa yang tahu, masalah apa yang akan anak itu berikan ketika tahu dirinya memasuki kamarnya?

Namun situasi saat ini jelas berbeda.

Nayra lalu mulai memasuki kamar itu dan menatap ke arah tempat tidur yang kosong, tidak ada Louise disana.

"Kemana sih Louise?"

Ketika Nayra sibuk berpikir, pintu kamar mandi terbuka, hal-hal ini membuat Nayra kaget, dan secara refleks menatap kearah pintu kamar mandi.

Louise saat ini baru saja keluar dari kamar mandi, tubuhnya dan rambutnya terlihat masih basah kuyup, dan Louise tidak memakai apapun, tanpa sehelai benangpun.

Nayra yang tiba-tiba melihat hal-hal yang seharusnya tidak di lihat itupun segera menutupi wajahnya.

Nayra ingat sebelumnya dirinya pernah melihat Louise hanya memakai handuk dan mencoba merayunya, namun ini benar-benar berbeda karena kali ini Louise tidak mengenakan apapun!!

Nayra yang panik bahkan sempat salah lihat di hal-hal mengantung di bawah sana!!

Louise tentu saja, langsung kembali masuk ke kamar mandi, lalu segera berkata dengan dingin,

"Siapa yang mengizinkanmu untuk memasuki kamarku?"

Nayra segera berkata dengan gugup,

"Tadi aku sudah mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban karena aku khawatir terjadi sesuatu itulah kenapa aku masuk,"

"Apakah kamu tidak tahu? Ada aturan untuk seorang wanita agar tidak memasuki kamar seorang Pria lajang, atau kamu berniat yang tidak tidak dengan masuk kamar ini?"

Nayra yang mendengarkan kata-kata dingin itu jelas segera menunjukkan kemarahan dan berkata,

"Louise, apakah kamu jadi mulai lagi dengan permainan konyolmu itu? Aku benar-benar tidak memiliki maksud apapun lagi pula siapa yang tahu jika kamu keluar dari kamar mandi seperti itu,"

Louise segera menghela nafas dan berkata,

"Aku lupa membawa handukku, lagi pula ini kamarku, ruangan pribadiku, bukankah ini bebas? Kamu saja yang masuk tanpa ijin. Dasar tidak tahu malu!"

"Cukup, Louise! Aku ke sini tidak ingin bertengkar aku hanya ingin bertanya apakah kamu ingin makan malam bersamaku atau kamu mau pesan makan malam di luar,"

Louise lalu segera berkata dengan dingin lagi,

"Kamu tidak perlu repot-repot untuk peduli aku bisa mengurus diriku sendiri,"

Nayra merasa jika putra dirinya itu sepertinya tidak berubah sedikitpun, masih tidak menunjukkan rasa hormat padanya, Nayra hanya bisa menghela nafas,

"Terserahlah, nanti jika kamu lapar ambil saja makanan yang ada di ruang makan, kalau kamu tidak ingin kamu bisa memesannya di luar aku pergi sekarang,"

Tidak ada jawaban dari Louise, Nayra memutuskan segera pergi dari ruangan kamar itu sepertinya percuma saja untuk mencoba memperhatikan anak itu karena sepertinya kebencian anak itu padanya masih sama.

Bahkan walaupun salah paham soal dirinya yang Louise kira selingkuhan Ayahnya itu sudah beres, namu sepertinya kebencian anak itu padanya tidak berkurang.

Namun kenapa Louise diam saja soal wasiat dari Ayahnya?

Soal dirinya yang menerima saham dan juga bisa mengelola Perusahaan?

Jika itu Louise yang biasanya, anak itu akan lebih marah-marah.

Namun ekpresi Louise memang sedikit lebih tenang daripada sebelumnya.

Biasanya lo wis selalu mengekspresikan kemarahan dan kebenciannya dengan lebih terang-terangan namun sekarang anak itu mengekspresikannya dengan sikapnya yang lebih dingin, dan lebih cenderung untuk mengabaikan dirinya hal-hal ini membuat Nayra merasa terganggu karena tidak bisa menebak apa isi pikiran dari Louise.

Ya sama seperti setelah Nayra selesai memasak, dan makan di meja makan, Nayra melihat Louise sudah duduk di meja makan dan memakan masakan yang Nayra buat, bahkan ketika Nayra ada disana, Louise tidak mengatakan apa-apa hanya duduk dengan tenang mengambil nasi dan lauk dan menikmati makanannya dimeja.

Ada kecanggungan aneh ketika dua orang itu makan bersama di meja yang luas itu.

Dua-duanya, terlihat makan dalam keheningan tidak ada satu orang pun yang berniat untuk membuka percakapan seperti bagaimana mereka naik mobil bersama sebelumnya.

Nayra diam-diam menatap kearah Louise, anak itu biasanya selalu jarang ingin memasak makanan yang dirinya buat, bahkan ada Julian, Julian harus memaksa putranya itu untuk makan, bar akhirnya mau.

Namun kali ini, Louise benar-benar makan tanpa disuruh!

Apakah karena anak itu kelaparan?

Louise yang mencoba makan dengan tenang itu jelas merasa terganggu tentang wanita yang duduk di hadapannya itu dari tadi menatapnya.

"Berhenti menatapku seperti itu,"

"A.. Aku tidak menatapmu!"

Louise lalu segera menghentikan makannya dan menghela nafas kemudian segera berkata,

"Aku hanya ingin mengatakan, aku sedang tidak ingin memiliki keributan denganmu, setidaknya kita akan hidup bersama sampai sekitar 2 atau 3 tahun kedepan, terlalu merepotkan jika aku marah-marah setiap hari jadi alangkah lebih baik kamu tidak perlu terlalu mengurusi soal urusanku, Mari kita buat peraturan di rumah ini sekarang, agar kita sama-sama bisa hidup dengan tenang,"

Nayra yang mendengar kata-kata itu tiba-tiba jelas segera terkejut, namun apa yang dikatakan Louise memang benar, ada dalam suasana permusuhan cukup lama jelas akan membuat dirinya ataupun Louise merasa tida nyaman, apalagi mereka berdua masih harus tinggal di rumah itu dalam jangka waktu yang lama.

"Kamu benar, aku juga ingin kita berdua setidaknya hidup dalam damai, jadi peraturan seperti apa yang kamu inginkan?"

Louise lalu segera berkata lagi,

"Aku tidak akan mengajukan banyak peraturan, hanya ada tiga aturan yang ingin aku tegaskan, pertama, ketika kita berada di rumah ini kita akan mengurus urusan masing-masing, tidak perlu terlalu berurusan satu sama lain jika itu tidak benar-benar penting,"

Nayra yang mendengar itu juga merasa jika peraturan pertama itu cukup masuk akal, Nayra sendiri sejujurnya juga tidak ingin terlibat dengan Louise lebih banyak, permintaan Julian hanya sebatas dirinya menjaga anak itu sementara, tidak harus mencoba mendekati anak itu sampai segitunya.

"Ya, aku rasa soal aturan itu tidak masalah sama sekali,"

"Baik, untuk aturan kedua aku akan menegaskan privasi di sini, jangan pernah masuk ke kamarku tanpa izin,"

Nayra yang mendengar kata-kata itu jelas segera mengerutkan keningnya karena merasa jika Louise menyinggung dirinya, Nayra lalu segera berkata juga,

"Ya, memang lebih baik untuk menjaga privasi masing-masing, Aku juga lebih suka jika kamu tidak berkeliaran di rumah ini tanpa memakai pakaianmu, jagalah sopan santun dan alangkah lebih baik untuk kamu tidak memasuki kamarku juga,"

Louise ingat tindakan memalukan yang dirinya buat untuk mengoda Nayra, dengan menujukan tubuhnya sebelumnya, berleliling tanpa pakaiannya, hal-hal ini ternyata cukup memalukan jika diingat lagi, bahkan walaupun itu belum lama terjadi.

"Tentu saja, aku setuju dengan peraturan itu, lalu soal Peraturan ke tiga, aku lebih merasa jika peraturan ini khusus untukmu,"

"Apa?"

"Jangan pernah membawa Pria lain ke Rumah ini,"

Nayra yang mendengar itu jelas segera menunjukkan kemarahan dan berkata,

"Memang menurutmu Aku ini wanita semacam apa? Suamiku baru saja meninggal,"

"Yah, mungkin kamu tidak akan melakukannya dalam waktu dekat, namun siapa tahu dua atau tiga tahun lagi kamu melakukannya? Wanita gampang move on setelah semua, toh kamu masih muda. Aku hanya lebih suka jika kamu tidak menunjukkan pemandangan tidak senonoh di rumah Ayahku,"

Nayra yang mendapat tujuan semacam itu jelas merasa geram lalu segera membalik kata-kata itu,

"Ya, aku benar-benar tidak keberatan. Aku jamin aku tidak akan pernah membawa pria manapun masuk ke rumah ini, dan itu juga berlaku untukmu, kamu jangan pernah membawa wanita manapun untuk bermain-main di rumah ini,"

Louise yang mendengar kata-kata dari wanita di hadapannya itu baru saja merasa itu sangat tidak masuk akal dan segera protes,

"Apa urusannya itu? Itu jelas terserah Aku jika aku ingin membawa wanita manapun untuk masuk ke rumah ini, memangnya kamu Istriku atau semacamnya? Memberikan peraturan tidak masuk akal semacam itu padaku?"

Nayra yang mendengar kata-kata Louise jelas merasa marah sekaligus malu, bagaimana bisa Louise berpikir seperti itu?

Maksudnya jelas bukan hal itu.

"Sepertinya kamu salah paham tentang sesuatu. Aku memberikan pengaturan itu agar, Rumah ini tetap bersih, jika itu kamu sudah menikah tentu saja aku akan mengizinkan kamu membawa Istrimu ke sini, namun jika kamu belum menikah lebih baik tidak, Aku tidak mengizinkan ada hal-hal tidak senonoh di rumah ini,"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!