Episode 4: Kemarahan

Louise yang melihat bagaimana Nayra mencoba lepas dari tangannya itu jelas segera melepaskannya, dan tidak berkata apa-apa lagi.

Nayra yang akhirnya terlepas dari pelukan Louise jelas merasa kesal dan berkata,

"Louise! Ini bukan di luar negeri, kamu tidak bisa mencium siapapun disini seperti saat kamu di Luar Negeri!"

Di mata Louise, wanita yang marah di hadapannya itu terlihat sangat munafik jadi dirinya segera berkata,

"Kamu marah? Aku pikir kamu menyukainya,"

Nayra benar-benar merasa jika Louise sangat tidak masuk akal, dirinya benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran anak itu.

"Apa maksudmu hah? Sungguh aku tidak tahu tentang apa yang kamu coba namun aku peringatkan padamu, jangan coba untuk melakukan hal macam-macam atau aku yang akan melaporkan ini pada ayahmu!"

Louise yang mendengarkan ancaman itu segera tertawa dan berkata,

"Bukankah Aku yang harusnya bilang begitu padamu? Aku yang akan bilang pada Ayah, jika ternyata Istri kesayangannya itu ternyata adalah seorang wanita murahan yang bahkan mengoda dan merayu Putra Tirinya,"

Nayra yang mendengar kata-kata itu sekarang paham dengan tindakan dan hal-hal yang anak itu lakukan selama ini.

Jadi anak itu memang dari awal sengaja untuk merayunya agar bisa memfitnah dirinya?

"Louise! Kamu pikir Ayahmu akan percaya? Sungguh aku hanya ingin kamu bisa menerimaku sebagai Ibumu, apakah itu susah?"

"Aku benar-benar tidak sudi untuk menerimamu! Wanita murahan tidak tahu diri, yang berani mengoda Ayahku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu!"

Nayra merasa tidak ada artinya untuk berbicara dengan anak itu berniat lebih baik pergi dari sana, namun Nayra cukup terkejut karena begitu dirinya membuka pintu ruang keluarga, dan hendak masuk, Nayra bertemu dengan wajah familiar.

Ini adalah Suaminya, Julian.

Nayra jelas merasa kaget melihat suaminya tiba-tiba ada di sana.

"Julian... Kamu... Sejak kapan..."

Julian menatap ke arah istrinya yang sebagian pakaiannya sedikit basah itu segera menutupinya dengan jas yang Julian pakai.

"Maaf, Aku tidak mengira jika putraku begitu tidak masuk akal dan bahkan memiliki ide gila semacam itu terhadapmu,"

Nayra jelas menjadi jelas tentang apakah pria itu telah melihat semuanya, tertutama timdakan Louise.

Tentu saja, Nayra merasa marah pada Louise, namun dirinya tidak ingin hubungan antara ayah dan anak itu menjadi semakin rusak, bahkan jika karena itu ulah Louise sendiri.

"Julian ini tidak.."

"Cukup, Nayra. Aku tahu kamu bermaksud baik jadi segeralah masuk biar aku saja sekarang yang berurusan dengan putraku,"

Nayra yang melihat ekpresi kemarahan diwajah suaminya itu, hanya bisa berkata,

"Tolong, jangan terlalu keras pada anak itu,"

Nayra lalu hanya bisa pergi dari sana, entah kenapa dirinya memiliki firasat buruk soal mereka berdua, namun memang tindakan Louise sangat keterlaluan, bisa-bisanya anak itu memiliki sebuah rencana jahat seperti itu dengan cara mencoba merayu dirinya.

Memangnya Louise pikir dirinya wanita macam apa?

Bahkan dirinya memiliki selera, tidak mungkin untuk dirinya tergoda dengan brondong muda semacam itu ini jelas bukan tipenya.

Dirinya tidak menyukai pria muda semacam itu terlebih yang lebih muda daripada dirinya, terutama yang masih kekanak-kanakan dan tidak dewasa semacam itu, dirinya memang lebih menyukai sosok yang lebih dewasa dan lebih matang secara mental, itulah kenapa dirinya menyukai Julian dari awal, sosok dewasa dan sabar.

Nayra akhirnya tidak mau terlalu memikirkan ini dan segera masuk hanya berharap jika tidak terjadi hal yang parah, setelah semua Louise baru saja pulang seminggu ulang tahun akan jika anak itu kembali pergi ke luar negeri.

Rumor buruk apalagi yang akan tersebar nantinya?

Daripada sebuah rumor dirinya lebih mengkhawatirkan suaminya lagi pula, Louise adalah Putranya satu-satunya bahkan jika dia bukan....

Nayra yang tiba-tiba teringat fakta menyakitkan ini merasa tidak nyaman untuk mengingatnya.

Sebuah rahasia yang harus disimpan rapat rapat dan semua orang tidak boleh tahu soal hal ini terutama Louise itu sendiri.

Disisi lainya, Louise juga menjadi cukup terkejut ketika tahu bahwa ayahnya ternyata ada di balik pintu dan sepertinya mendengar pembicaraan apa yang dirinya dan Naira katakan dan mungkin bahkan sudah melihat hal-hal yang sebelumnya dirinya lakukan pada Nayra.

Louise memang memiliki rencana itu pada awalnya namun tidak berharap untuk diketahui oleh Ayahnya dengan cara seperti ini.

Louise sekarang menjadi panik dan gugup sangat bingung tentang apa yang sebaiknya dirinya lakukan.

Julian sendiri, segera berjalan cukup cepat untuk menuju ke arah putranya, hal pertama yang Julian lakukan adalah menampar Putranya Louise.

Louse yang dalam 19 tahun dalam hidupnya tidak pernah ditampar oleh ayahnya itu jelas merasa sangat syok dan kaget dengan tamparan yang baru saja diterimanya.

Ayahnya tentu saja pernah marah pada dirinya namun tidak pernah sampai menamparnya seperti ini.

Julian setelah menampar Putranya itu segera berkata dengan ekspresi marah dan penuh kemurkaan disana,

"Louise! Berani-beraninya kamu memiliki rencana jahat pada Ibu Tirimu! Aku benar-benar tidak mengerti ke mana perginya otakmu itu kenapa bisa-bisanya kamu memiliki ide yang tidak bermoral seperti itu untuk mencoba mendekati Ibu Tirimu sendiri!"

Louise yang mendengar tentang bagaimana sekali lagi ayahnya itu lebih memilih istrinya daripada dirinya, Louise lalu segera menjadi tambah marah dan emosi,

"Ayah... Kamu... Ayah bahkan berani menamparku demi membela wanita murahan itu?"

"Louise, 5 tahun sudah berlalu ayah pikir kamu sudah tumbuh dewasa namun apa yang sekarang ayah lihat kamu sepertinya masih sama seperti lima tahun yang lalu, kamu benar-benar bertindak tanpa menggunakan otakmu!"

"Ayah duluan yang bertindak tidak menggunakan otak! Bisa-bisanya, Ayah tergoda oleh wanita murahan itu, atau memang ayah saja yang brengsek ini membuatku bertanya-tanya sebenarnya seberapa lama hubungan antara kalian berdua? Apakah ini sejak Almarhum Ibuku masih hidup? Dulu Aku masih teringat tentang kalian berdua yang tiba-tiba bertengkar hebat, padahal selama ini kalian memiliki hubungan yang baik, jelas pasti ada orang ketiga yang membuat kalian bertengkar dulu apakah ini wanita murahan bernama Nayra?"

Julian yang mendengar kata-kata putranya itu sungguh terkejut dirinya tidak pernah mengira jika putranya bisa memiliki hipotesis dan pendapat semacam itu soal hubungan antara dirinyadan Nayra.

Tentu saja saat itu, Nayra memang sudah bekerja di perusahaan miliknya namun saat itu hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan.

Dan soal pertengkaran dengan Almarhum Ibu Louise ini sebelum kecelakaan itu, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Nayra.

"Louise, kamu benar-benar salah paham sungguh pertengkaran antara Aku dan Ibumu dulu bukan karena Nayra!"

"Aku yakin Ayah hanya membuat alasan, lalu kenapa kalian bertengkar? Coba jelaskan padaku alasannya jika itu bukan karena Ayah terpergok selingkuh dengan wanita murahan itu?"

"Louise! Kamu benar-benar tidak mengerti apapun soal hal itu,"

"Ayah selalu bilang begitu padaku bahwa aku tidak mengerti karena aku terlalu muda dan sekarang aku sudah cukup dewasa jadi jelaskan padaku tentang apa yang kalian pertengkaran? Apa... Apa Ayah?"

Ketika mengatakan itu, Louise terlihat begitu frustasi karena selama ini dirinya selalu memikirkan alasan kenapa Ayah dan Ibunya bertengkar.

Jika saja tidak ada pertengkaran panjang antara kedua orang itu mungkin saja....

Julian yang ditanya itu saat ini diam karena dirinya tidak mungkin menjelaskan alasan soal pertengkaran itu kepada Louise.

Ini adalah sebuah masalah yang sangat serius dan cukup berat....

Sebuah rahasia kelam tentang Almarhum Ibu Louise...

"Ayah? Kenapa Ayah hanya diam saja Apakah tebakanku ini ternyata benar?"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!