Gian tertawa keras pada Elthan "Baik bos" jawabnya sambil berlalu keluar.
Elthan menarik napas panjang kemudian tersenyum, membayangkan akan bertemu dengan Nova membuatnya merasa bahagia.
Tepat pukul 06 sore Elthan dan Gian sudah berada di pesta, mata Elthan menyusuri sekitar demi mencari sosok wanita yang kata adiknya akan datang. Namun di antara banyaknya tamu yang sudah hadir ia belum juga melihat Nova disana.
"Ayo berenang !" ajak Gian saat melihat Elthan hanya terdiam saja.
Elthan menganggukkan kepalanya, ia pun melepas pakaian nya sama seperti yang di lakukan Gian. Para wanita menjerit histeris saat melihat tubuh kekar milik Elthan.
Hanya ada seorang wanita yang biasa saja saat melihat kelakuan Gian dan juga Elthan. Dia adalah anak buah Elthan dalam dunia Mafia.
Sambil menyeringai Elthan melompat kedalam kolam renang, rasanya sangat damai berada di dalam air yang tenang itu. Hari belum terlalu gelap jadi Elthan masih bebas berenang.
Beberapa saat kemudian Elthan naik ke atas dan mengambil minuman, namun matanya langsung membeku saat melihat kehadiran Nova disana.
Detak jantung Elthan begitu cepat, apalagi saat melihat Nova juga sedang menatapnya. Wanita itu tampil sangat cantik hari ini, mata Elthan menyusuri tubuh Nova dari atas sampai bawah.
Elthan menghela napas saat menyadari kalau saat ini ia belum berpakaian dan hanya memakai boxer saja.
Flashback Off..
******
Dari sorot mata Elthan dapat Nova simpul kan kalau pria itu sedang menatap tubuhnya yang seksi, ia memutar matanya malas, menurutnya Elthan sangat memalukan karena berenang di tempat ramai seperti ini.
Nova mengalihkan tatapan nya ke arah Deli lagi.
"Lihat Nov ! ada pria tampan dan dia menatapku terus, haruskah aku menyapanya ?" tanya Deli dengan nada gugup.
Nova juga melihat pria yang terus menatap ke arah Deli "Iya dia terus menatapmu, silahkan kalau mau berkenalan" balas Nova sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah sang asisten.
Saat Deli hendak melangkahkan kakinya untuk mendekati pria itu, suara lengkingan Yosi membuat langka kaki Deli terhenti. Serempak Nova dan Deli menoleh ke belakang.
"Semuanya ayo bermain Truth Or Dare, kalian bisa membentuk kelompok masing-masing !" teriak Yosi membuat kening Deli mengkerut dalam.
Nova menertawakan ekspresi Deli saat itu, ia pun masih merasakan tatapan seorang pria namun Nova memilih mengabaikan.
"Kemana ?" tanya Nova pada Yosi.
"Ayo ikut aku !" seru Yosi dan Nova berjalan mengikuti dari belakang. Nova juga melihat Elthan dan juga Gian mengikuti mereka.
Semua orang sibuk dengan permainan mereka masing-masing, ada yang bermesraan dengan pasangan masing-masing, dan ada juga yang memilih berenang padahal hari sudah mulai gelap. Sementara Nova duduk di tempat yang Yosi katakan. Deli juga mengikuti Nova dan duduk di samping wanita itu.
Tak berapa lama Elthan dan juga Gian ikut bergabung, tapi sekarang ada seorang wanita cantik yang ikut duduk tepat di samping Elthan. Kening Nova mengkerut karena tidak mengenal siapa wanita yang duduk manis di samping Elthan saat ini.
"Ayo mulai permainan nya" ucap Yosi sambil bertepuk tangan.
Di tengah-tengah meja ada sebuah botol untuk memulai permainan. Elthan meraih botol itu lalu memutarnya, hingga ujung botol itu berhenti tepat di depan wanita cantik tadi.
"Feza sekarang giliran mu, ayo pilih Truth Or Dare ?" tanya Elthan.
"Oh jadi namanya Feza ?". batin Nova yang kini baru mengetahui siapa nama wanita cantik itu.
"Truth" jawab Feza
Gian yang duduk di hadapan Feza berdehem kemudian berkata "Biarkan saja aku yang bertanya" jawab Gian sambil menyeringai.
"Kenapa Lo, kan yang mutar botol Elthan ?" raut wajah Feza menjadi kesal saat menatap wajah Gian.
"Tidak apa-apa kalau kak Gian yang ingin bertanya, asal kalian jangan bertengkar" sahut Yosi.
Nova terus memperhatikan mereka, jujur ia bingung dengan permainan ini, namun untuk menolak Nova tidak enak hati dengan Yosi. Ia melirik ke arah Deli yang juga hanya terdiam sejak tadi.
"Terserah saja, tapi aku tidak akan menjawab pertanyaan mu" jawab Feza lagi.
Gian justru tertawa dengan ucapan Feza "Kenapa ? apa kau takut dengan pertanyaan ku ?"
"Kenapa aku harus takut, aku hanya tidak ingin menjawab pertanyaan bodoh mu itu" balas Feza semakin kesal.
"Kalau kau tidak takut jadi jawab lah pertanyaan ku !" ejek Gian sambil menantang.
"Baik" teriak Feza membuat Nova terkejut, sekarang ia mengerti kenapa tadi Yosi meminta mereka agar tidak berkelahi.
"Pertanyaan nya adalah, apakah kamu masih perawan ?" lagi dan lagi Gian menyeringai sambil menunggu jawaban Feza.
Feza semakin menatapnya kesal "pertanyaan macam apa itu ?" ucap Feza.
"Jawab saja kebenaran nya Feza ! jangan takut" kata Gian dengan raut wajah penuh kebahagiaan.
"Tentu saja aku masih perawan bodoh" teriak Feza membuat semua orang kembali menatapnya.
"Apa tidak ada yang menginginkan mu" jawab Gian lagi, membuat Nova ikut kesal karena tidak senang dengan ucapan pria itu.
Sebelum Feza kembali menjawab, Nova dengan cepat memotong nya.
"Jika seseorang masih perawan belum tentu tidak ada orang yang menginginkan nya, bisa jadi dia karena dia menjaganya untuk seseorang yang spesial kelak"
Kening Elthan mengernyit saat mendengar ucapan Nova, tampak Gian ingin mengatakan sesuatu lagi tapi langsung di urungkan.
"Dengar itu brengsek" kata Feza pada Gian.
"Cukup-cukup, sekarang kita lanjut lagi permainan nya" lerai Yosi dan langsung memutar botol itu kembali.
Kali ini ujung botol berhenti di depan Gian, Yosi tertawa dan mulai mengajukan pertanyaan.
"Truth Or Dare ?" tanya Yosi.
"Dare" jawab Gian yang memilih sebuah tantangan, membuat Elthan tertawa geli dengan pilihan asisten nya itu.
"Biarkan aku yang memberikan tantangan" ucap Elthan dengan senyum jahat di wajahnya.
"Tidak, biarkan Yosi saja, aku tau tantangan darimu tidak masuk akal" tolak Gian dengan cepat.
"Tapi sayang nya aku ingin kakak Ku yang memberiku tantangan" Yosi kembali tersenyum ke arah Gian.
"Tantangan nya mudah Gian, aku hanya menyuruh mu mencium Feza" kata Elthan dengan santai.
"Kamu gila ?" teriak Gian terkejut, ia merasa ngeri mendengar ucapan Elthan saat itu.
"Bos apa yang kau katakan ?" sahut Feza membuat Nova sekarang mengerti kalau Feza adalah bawahan Elthan.
"Mana mungkin aku akan menyuruh pria brengsek ini mencium ku" sambung Feza lagi
"Kau pikir aku juga mau mencium mu Hah" sembur Gian tak terima dengan penolakan Feza.
"Cium Feza atau aku akan menyuruh Feza menamparmu" ujar Elthan dengan tegas.
Suasana permainan semakin panas, Nova dan Deli mulai merasa terhibur dengan permainan ini. Mereka menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya antara Feza dan Gian.
"Ya sudah cium saja" ucap Gian yang langsung berdiri dari duduknya. Pria itu berjalan ke arah Feza yang saat ini sedang menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ana_Mar
gian feza kayak tom and jerry...ntar jodoh looo yaaa heheee
2023-03-10
0
Syarifah Komsiyah
jaka sembung, enggak nyambung deh
2023-03-10
1