MKD-Episode 07.

Nova benar-benar terkejut melihat apa yang terjadi di ruang tamu. Disana Ardan dan seorang wanita tengah berciuman. Membuat perasaan Nova hancur seketika.

Mengapa Ardan melakukan ini ?, padahal ada dirinya sebagai istri sah yang tinggal di rumah itu. Tidak bisakah Ardan sedikit menghormati kehadiran dirinya.

"Sadar Nova !, kamu itu hanyalah gadis yang di belinya, kamu tidak berharga bagi Mas Ardan jadi jalani hidupmu sendiri" Batin Nova berusaha mengabaikan rasa sakit yang kian terasa.

Harusnya ia memang tidak usah peduli dengan Ardan, pria itu tidak akan pernah menganggap Nova sebagai istri sah.

Nova berdehem sebentar lalu berkata "bisakah kalian melakukan ini di kamar saja ? bagaimana kalau ada orang lain yang melihat" ucap Nova dengan nada sinis, dan tanpa melihat tatapan Ardan yang mematikan, Nova langsung kembali ke kamar.

Setiba di kamar Nova langsung menuju tempat tidur, tangisnya pecah memenuhi ruangan kamar itu. Perasaan nya hancur saat melihat suaminya sendiri bermesraan dengan wanita lain.

*

*

*

-----Ardan POV-----

"bisakah kalian melakukan ini di kamar saja ? bagaimana kalau ada orang lain yang melihat" aku mendengar suara Nova berkata.

Segera aku melepaskan ciuman ku dan menatap nya, namun Nova langsung berbalik ke kamarnya. Amarah ku kembali naik, beraninya Nova mengganggu kegiatan ku saat ini.

"Kau harus memberinya pelajaran Ardan !" ucap Jenny.

"Keluar dari rumahku ! aku sedang tidak ingin di ganggu" teriak ku pada Jenny.

Aku membelakangi Jenny, dan menatap kamar Nova yang kini sudah tertutup. Wanita jal@ng itu benar-benar membuat ku marah sekarang.

"Apa kamu ingin menyudahi malam indah ini Ardan ?"

Aku kembali berbalik menatap Jenny, aku memegang lengan nya dengan erat. "Jika aku sudah mengatakan pergi ya pergi !" teriak ku menggema.

"Apa kamu mengerti ?"

Jenny mengangguk kan kepalanya dengan cepat.

"Bagus, sekarang pergilah !"

Jenny keluar dari rumahku, sementara aku berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air minum. Dan tiba-tiba ucapan Bobi terus melintas di pikiran ku sekarang.

Flashback On.

"Ardan, bagaimana kabarmu ?" Bobi datang dari samping dan langsung memelukku.

"Aku baik, kau sendiri bagaimana kabarnya ?" tanya ku balik.

Bobi melepaskan pelukannya "Aku juga baik" jawab Bobi sambil melirik ke arah Nova "Ngomong-ngomong siapa wanita cantik yang bersama mu saat ini ?"

Mendengar ucapan Bobi segera aku melirik ke arah Nova dengan pandangan menjijikan. Bagiku dia tidak cantik, bagiku dia hanyalah wanita gemuk yang malang, yang ku nikahi karena Ayah ku. Nova tak lebih dari seorang pel@cur dalam hidupku.

Dan malam ini Nova mengenakan gaun berwarna merah terang yang sangat seksi, aku tau dia memakai gaun itu hanya untuk mencari perhatian para lelaki kaya di pesta ini. Terbukti sekarang Bobi menatapnya tanpa berkedip.

Tidak berapa lama Nova meminta izin pergi, aku tidak peduli apa yang ingin dia lakukan.

"Istrimu beda Sob" ucap Bobi sambil menatap punggung Nova yang berjalan menjauh.

"Biasa saja" jawab ku sambil menatap sekeliling.

"Apa kamu buta ?, setiap pria yang menatapnya penuh kekaguman, aku yakin mereka semua menginginkan istrimu"

Aku menertawakan ucapan Bobi, lalu menyesap segelas anggur merah di tangan ku " Aku tidak tahu apa yang kalian lihat dari nya, bagiku dia tidak lebih dari wanita gendut dan wanita jal@ng"

"Dia tidak gendut Ardan, dia mon_tok. Coba buka mata mu dan lihat istrimu, dia itu cantik"

"Terserah !, kalau kau mau silahkan ajak dia ber_cinta. Dia pasti mau karena dia itu pela_cur"

"Bukankah itu sama saja, kau kan juga seorang Casanova yang meniduri banyak wanita" balas Bobi membuatku kesal

"Aku tidak peduli" jawab ku sambil mengangkat kedua bahu.

Saat pesta berlangsung, banyak laki-laki yang mendekatiku untuk menanyakan Nova. Membuatku ingin marah dan ternyata Nova benar-benar pel@cur yang menginginkan perhatian laki-laki.

"Sayang" tiba-tiba Suara lembut membuat ku berbalik, disana ada Jenny yang sedang menatapku dengan pandangan menggoda.

"Hai" sapaku membuat Jenny mendekat, ia meletakkan telapak tangan nya di dada ku lalu tersenyum.

"Kamu masih saja tampan seperti biasanya" Jenny mengelus dada ku "Ayo berdansa dengan ku" sambung nya lagi.

"Tentu saja aku ingin berdansa dengan mu"

Kami berdua langsung menuju lantai dansa, saat aku sedang berdansa dengan Jenny, mataku melihat Nova yang masih berdiri di dekat meja tadi. Aku kembali melihat Jenny yang juga memperhatikan Nova.

"Ardan sayang"

"Hemmm"

"Kenapa sih kamu tidak memilihku ?, padahal kita sudah sering tidur bersama, aku juga seorang model terkenal, tapi kamu justru menikahi wanita seperti itu" Jenny menyeringai membuat ku balas tersenyum.

"Tapi kita ini tidak pacaran, kita hanya teman selama ini. Dan soal tidak memilihmu karena Ayah ku ingin aku menikahi wanita baik-baik"

Jenny mengerucutkan bibirnya membuat ku terkekeh lucu. Lalu meninggalkan Jenny di lantai dansa.

Saat aku berbalik aku melihat Nova sedang berdansa dengan tuan Awan, mereka tersenyum dan tertawa seperti sedang bahagia.

Membuat darahku mendidih saat melihat pemandangan ini, Nova hanya ingin mendapat perhatian dari para lelaki kaya, dan dia sudah membuatku malu malam ini.

Aku kembali berbalik dan menarik tangan Jenny, aku membawa Jenny keluar dari gedung itu dan berniat membawanya pulang kerumah.

*Flashback Off.

------ Author Pov*-------

Saat ini Ardan benar-benar marah, ia sama sekali tidak menyukai Nova. Bagi Ardan Nova hanya lah beban di pundaknya.

Sejujurnya Ardan tidak ingin menikah, apalagi harus menikah dengan orang rendahan seperti Nova. Cara Nova berjalan dan cara Nova bicara menurut Ardan hanya ingin mencari perhatian laki-laki.

Dengan cepat Ardan berjalan menuju kamar Nova, ia memutar kenop pintu dan membukanya dengan keras.

Nova langsung terbangun saat mendengar suara pintu yang membentur dinding, ia terkejut saat melihat Ardan berdiri di ambang pintu dengan tatapan membunuh.

"Ngapain mas disana ?" tanya Nova.

"Kamu ingin di tiduri oleh laki-laki kan ?" jawab Ardan sambil tertawa keras.

"Maksud mas Ap--" sebelum Nova menyelesaikan ucapan nya, Ardan sudah berjalan ke arah nya dan langsung menjambak rambut Nova dengan kasar. Nova menjerit kesakitan dan air matanya menetes dengan deras.

"Diam !!, aku akan menunjukkan padamu bagaimana seorang pria meniduri pel@cur seperti mu"

Nova ketakutan, bukan dia yang harus di sebuah pel@cur melainkan Ardan sendiri. Selama ini Nova sangat menjaga tubuhnya, ia tidak akan membiarkan seorang pria menyentuh tubuhnya sebelum adanya pernikahan.

"Apa kamu menyukai sentuhan Tuan Awan Hah ?" Ardan mencengkram dagu Nova dengan kuat.

"Hentikan !" teriak Nova berusaha melepaskan tangan sang suami di dagu nya.

Plaak.

Ardan menampar wajah Nova dengan keras "sudah ku bilang, kalau aku akan menunjukkan padamu bagaimana pria menyentuh tubuhmu yang menjijikan ini"

Tangisan Nova semakin keras, membuat Ardan kembali menarik rambut Nova. "Dan aku akan segera melakukan nya"

Terpopuler

Comments

Ana_Mar

Ana_Mar

menjijikannn kamu ardan!!! berani kekerasan hanya pada wanita. kalo ga suka yaudah gausah di lihat. toh nova ga ngerugiin loeee!!!

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!