Pernikahan itu hanya di selenggarakan secara sederhana, bahkan tamu yang di undang pun hanya orang-orang penting. Tidak ada resepsi pernikahan mewah seperti yang lainnya, hingga setelah akad selesai para tamu langsung membubarkan diri.
Setelah para tamu pulang, hari itu juga Ardan langsung membawa istrinya untuk pulang kerumahnya. Kedua orang tua Nova juga langsung menyetujui tanpa bertanya dulu pada Nova.
Usai mengganti bajunya, Nova bersiap untuk pergi kerumah suaminya.
"Dengarkan Ayah !, suatu hari nanti kamu akan berterima kasih pada Ayah karena telah menikahkan mu dengan seorang Milliader. Jika Ayah tidak melakukan ini hidupmu tidak akan ada perubahan" ucap Adijaya dengan bangganya, ia menyeringai membuat Nova sedikit memundurkan tubuhnya.
"Aku tidak peduli dengan kekayaannya Yah, yang terpenting aku bisa bahagia walaupun suamiku bukan Milliader" jawab Nova sambil memasang senyum palsu di hadapan sang Ayah.
Ia bukanlah seperti Adijaya yang selalu memikirkan soal uang, yang terpenting dalam hidup Nova adalah kebahagian dan kenyamanan.
Setelah berpamitan, Nova langsung memasuki mobil dimana suaminya sudah menunggu. Nova duduk di samping Ardan yang sejak tadi terus menatap layar ponsel tanpa memperdulikan kehadiran Nova disana.
"Jalan Pak !" pinta Ardan pada sang sopir.
Mobil pun melaju meninggalkan rumah Adijaya. Nova menatap rumah itu dengan nanar, ia pasti akan merindukan tempat ini dan juga kedua orang tuanya walaupun Adijaya dan Santia tidak merindukan dirinya.
Sepanjang perjalanan Ardan terus sibuk dengan ponselnya, jari-jari nya begitu lincah mengetik pada layar ponsel.
"Ehem" Nova berdehem, ia berharap Ardan akan menghentikan kegiatannya lalu mengajaknya mengobrol. Namun ternyata pria itu tidak peduli, ia terus menatap layar ponsel dan mengabaikan Nova.
"Apa rumah mu masih jauh ?" tanya Nova yang masih berusaha mencari perhatian Ardan. Di dalam hati Nova bedoa semoga Ardan tidak marah karena pertanyaan nya.
Dan lagi-lagi Ardan tidak menjawab, ia seolah menganggap kalau Nova tidak ada di sisinya.
Akhirnya Nova memilih menatap ke luar jendela, ia tak ingin bertanya apa-apa lagi karena menurutnya percuma. Ardan tidak akan menjawab atau peduli padanya.
Beberapa saat kemudian mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah dan besar. Nova bahkan di buat terkagum saat melihat keindahan rumah itu, namun entah kenapa ia merasa tidak nyaman berada di sana. Mungkin karena ini pertama kalinya untuk Nova.
Ardan masuk duluan dan langsung di ikuti oleh Nova, setiba di ruang tamu Ardan memanggil seseorang.
"Bi Ina" teriak Ardan.
Hingga tak berapa lama seorang wanita paruh baya berjalan dengan cepat mendekati Ardan. Ia menundukkan kepalanya seolah Ardan adalah orang yang berbahaya.
"Iya tuan" ucap Bi Ina.
"Antarkan dia ke kamar tamu !, mulai sekarang dia yang akan menempati kamar itu" perintah Ardan membuat Nova terlonjak kaget.
"Kita sudah menikah dan sudah sah menjadi suami istri, kenapa aku tidak tidur di kamarmu saja ?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Nova, tanpa memikirkan nya terlebih dahulu.
Ardan berbalik menatap Nova "Aku menikahi mu bukan karena cinta, jadi tetap jaga batasan !, dan jangan bertanya apapun lagi padaku !" balas Ardan dengan nada mengancam.
Nova langsung terdiam, hatinya sakit bagai di iris belati tajam. Jika bukan karena cinta lalu untuk apa Ardan menikahinya ?. Sekuat tenaga Nova menahan air matanya.
Pernikahan macam apa ini ?, Nova tidak mengharapkan semua ini sedikitpun.
"Mari nona saya antarkan ke kamar" Bi Ina tersenyum pada Nova.
Nova mengikuti langkah kaki Bi Ina, apa ini babak baru dalam hidupnya sebagai seorang istri. ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Anhy Salewa
menikah sm org tdk d kenal tp trkesan gatal
2023-04-30
1
Widati Dati
1 vhothe hatiku untukmu author😘
2023-04-30
0
yuce
mungin nova cuma anak pungut kali ya
2023-04-09
0