Elthan mengelus bibir Nova menggunakan ibu jarinya, membuat napas Nova tercekat. Sentuhan yang di berikan pria itu membuat Nova kesal namun di hatinya ia menginginkan lagi.
"Selesai untuk pemotretan hari ini, terima kasih atas kerja samanya. Fotonya semuanya bagus tapi masih harus saya edit" ucap Wandi juru kamera yang Nova percaya.
"Berikan padaku ! Aku mau melihat nya" pinta Nova, dan Wandi langsung memberikan kamera itu pada Nova.
"Luar biasa" gumam Nova sambil tersenyum karena foto-foto yang di ambil Wandi semuanya bagus.
"Sepertinya kalian berdua memiliki chemestry yang bagus" bisik Wandi di telinga Nova.
Nova menertawakan ucapan Wandi "Itu hanya kebetulan Wan" Balas Nova dan kembali menyerahkan kamera tersebut pada Wandi, pria berbadan tegap itu mengedipkan sebalah matanya pada Nova.
"Ayo bersiap untuk pemotretan selanjutnya Bu" ucap Deli yang sejak tadi berdiri di sebalah Nova.
"Ok" balas Nova dan berjalan meninggalkan ruangan itu, ia melihat Elthan sedang bicara dengan seseorang memalului sambungan telepon, jadi pria itu tidak menyadari kepergian Nova.
*******
"Bagaimana itu bisa terjadi" teriak Elthan menggema, raut wajahnya begitu kentara kalau pria itu sedang marah.
"Saya juga tidak tau Tuan, tapi saya akan menyelidikinya segera" jawab seseorang di seberang sana. Dia adalah anak buah Elthan di dunia Mafia.
"Untuk apa aku membayar orang tidak berguna seperti mu, aku ingin dalam 24 jam orang itu sudah ada di hadapan ku, jika kamu tidak bisa melakukan nya, aku akan membuat kamu ketakutan bahkan dalam keadaan tidur sekalipun" ancam Elthan membuat orang di seberang sana bergetar ketakutan.
"Ba-baik Tuan"
Elthan memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Ia meramas benda pipih itu dengan kuat. Kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun.
"Menangani satu orang saja mereka tidak becus" batin Elthan.
Beberapa waktu lalu, ia dan anak buahnya berhasil menangkap salah satu musuh mereka selama ini. Dan sekarang orang itu melarikan diri tanpa sepengetahuan anak buah Elthan.
Elthan menarik napas panjang, ia harus segera pergi untuk menangani masalah ini.
"Bagus Nova, sekarang lepaskan kuncir rambut mu"
Mendengar suara seorang pria berkata membuat Elthan menghentikan langkahnya, ia pun berjalan menuju sebuah ruangan untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Dan sedetik kemudian, kedua mata Elthan terbelalak saat melihat apa siapa yang ada di ruangan itu.
Didalam sana ada Nova sedang memakai pakaian seksi dan rambutnya di biarkan tergerai sampai ke pinggang. Elthan bahkan menelan ludah nya berapa kali saat melihat penampilan Nova. Wanita itu benar-bebar seksi.
"Sialan" umpat Elthan dalam hati saat menyadari adik kecilnya di bawah sana sudah bangun.
Itu yang membuat Elthan marah, karena Nova berpakaian seksi seperti ini sehingga membangun kan adik kecilnya. Dan sekarang wanita itu membiarkan seorang pria memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Sangat sempurna sayang" ucap Wandi lagi, dan sayangnya Elthan tidak tahu siapa nama pria yang sedang memegang kamera itu.
"Berhenti memanggilnya sayang ! Dia bukan teman atau pacarmu, dia adalah bos mu jadi bersikaplah sewajarnya" bentak Elthan sambil memasuki ruangan tersebut, ia menatap Wandi dengan tajam seolah akan menelan pria itu hidup-hidup.
Wandi tersentak kaget mendengar teriakan Elthan "em, maafkan saya Pak ! Saya janji tidak akan melakukan nya lagi" ucap Wandi dengan kepala menunduk.
Elthan masih memelotoro pria itu, hingga suara Nova yang membuat Elthan menoleh.
"Wandi kita istirahat dulu!" Ucap Nova kemudian berjalan mendekati Elthan. Ia segera menarik tangan pria itu dan membawanya ke tempat ruangan pribadinya.
Setiba di ruangan, Nova membanting pintu tersebut dengan keras. Dan Elthan tahu kalau wanita itu sedang marah, Karena terlihat sekali di wajah cantiknya.
"Tuan Elthan, apa maksudmu ?" Tanya Nova dengan suara pelan.
"Maksud yang mana ?" Elthan bertanya dengan wajah polos, matanya menatap sekeliling dan baru tersadar kalau ruang kerja Nova sangat menarik.
"Pertama Kamu memintaku untuk tidak melakukan pemotretan dengan laki-laki lain, kedua kamu ingin menjadi model pria, dan aku menuruti semua yang kamu inginkan. Tapi kenapa kamu masih mengganggu pekerjaan saya bahkan sampai membentak Wandi ?" Jelas Nova sambil menatap wajah Elthan.
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu berpakaian seksi di depan pria itu ?" Jawab Elthan dengan marah.
"Memangnya kenapa ? Apa aku merugikan kamu ?"
Elthan mencengkram pinggang Nova dan menarik wajahnya agar mendekat. "Kamu tidak boleh menunjukan lekuk tubuhmu pada pria manapun"
Napas Nova tercekat "kenapa ?" Tanya Nova dengan suara pelan.
"Karena hanya aku yang berhak melihat semua ini "
Kening Nova mengkerut saat mendengar ucapan Elthan. Entah apa maksud ucapan pria itu. Sikap Elthan seperti ini menimbulkan sedikit perasaan bahagia.
"Wandi itu gay Tuan Elthan, jadi tidak apa-apa walau aku berpakaian seksi"
"Aku tidak peduli hal itu, yang jelas aku tidak ingin kamu berpakaian seperti ini di hadapan pria manapun kecuali aku"
Nova mendorong tubuh Elthan agar menjauh, ia juga menyeringai membuat Elthan mengernyit bingung.
"Lalu bagaimana dengan foto di Instagr@m ku ?, Aku banyak memiliki foto seksi ? Haruskah aku menghapus semuanya ?" Ucap Nova sambil berjalan meninggalkan ruang kerjanya. Entah mengikuti dari belakang namu beberapa saat ponsel pria itu berdering.
Setelah mengatakan 'Ok' di sambungan telepon , Elthan kembali mendekati Nova.
"Aku harus pergi, besok kita bertemu lagi karena masih banyak hal penting yang harus kita bahas" ucap Elthan kemudian berjalan lebih cepat meninggalkan Nova.
Nova menghela napas, ia bersyukur karena akhirnya Elthan pergi. Jadi hari ini ia bebas melakukan pemotretan tanpa di ganggu oleh pria itu.
Tapi seperti nya ia harus pergi, ia ingin bertemu dengan Alan untuk menanyakan kenapa pria itu menjual sahamnya pada Elthan sehingga membuat pekerjaan nya berantakan seperti ini.
Saat akan memasuki Lift, Deli memanggil nya, membuat Nova menoleh.
"Ibu mau kemana ?" Tanya Deli
"Aku harus pergi sebentar"
"Dengan pakaian seperti ini ? Apa ibu tidak berganti pakaian dulu ?"
Nova melihat pakaian nya sekarang, baju seksi yang sangat ketat di tubuhnya.
"Aku malas berganti pakaian, nanti saja" balas Nova membuat Deli tertawa lucu.
Keduanya memasuki lift, tak disangka di dalam lift itu ada seseorang.
"Hai, Gung" sapa Nova pada pria yang sedang menunduk itu, mungkin ia malu melihat pakaian Nova saat ini.
"Hai Bu, silahkan masuk" balas Agung masih dengan kepala menunduk.
"Biar saya yang berdiri di depan Bu" ucap Agung lagi membuat Deli tertawa geli.
*******
Malam harinya sekitar jam 09 malam, Nova sedang berbaring sambil memeriksa file-file yang dikirim kan oleh Deli. Sejak tadi ponsel pribadinya terus berbunyi membuat Nova beralih mengambil benda tersebut.
Ada banyak pemberitahuan di akun Instagr@m nya, dan ada satu DM yang membuat Nova bergerak untuk membukanya, yaitu DM dari Elthan.
"Begitu banyak foto seksi mu" pesan singkat itu membuat Nova terkekeh geli.
"Mungkin ada ratusan aku memilikinya, lihat saja !" Balas Nova kemudian.
Nova mengklik profil pria itu, tidak ada satupun foto yang Elthan unggah padahal pengikutnya mencapai ribuan, sementara Nova masih ratusan pengikut.
"Kenapa orang-orang banyak mengikuti mu, padahal tidak ada satupun foto yang kamu post" pesan itu langsung Nova kirimkan.
"Aku juga tidak tahu" balasan Elthan membuat Nova tertawa keras, pria itu lucu kalau sudah dekat. Dan kenapa Nova baru menyadari hal ini.
"Aku terluka, Nona" kembali Nova membaca pesan yang baru saja masuk, membuat pikiran Nova langsung kalut bercampur khawatir.
"Kenapa ? Apa yang terjadi ?"
"Aku terluka karena merindukan mu"
Bibir Nova terus saja tersenyum saat membaca pesan Elthan. Ternyata selain lucu pria itu jago menggombal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
putri khairani
kupikir kemaren y .nova benaran hamil..anak y ardan...ternyata cerita y jadi lain..jauh dari judul y
2023-05-01
0
Ana_Mar
gomballllnyaaaaaaa si elthan...hihiii
2023-03-12
0