MKD-Episode 06

"Nova" jawab nya dengan nada kesal. Saat Bobi ingin mengatakan sesuatu lagi Nova langsung memotongnya.

"Permisi" ucap nya, lalu menatap ke arah Ardan dan berlalu dari sana. Nova menuju sebuah meja lain.

"Apa anda butuh sesuatu Nona ?" Tanya seorang pria yang memakai pakaian pelayan.

"Ah iya, saya butuh minuman dingin" jawab Nova sambil tersenyum.

Saat meminum minuman nya, Nova merasa seperti ada seseorang yang memperhatikan nya. Awalnya Nova mengabaikan, tapi lama kelamaan ia merasa tidak nyaman.

Nova menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mencari siapa yang sedang menatap nya, hingga akhirnya mata nya bertemu dengan seseorang yang sejak tadi menatapnya juga.

Sejenak Nova terdiam sambil saling bertatap dengan pria tampan pemilik mata cokelat itu. Nova menjelajahi penampilan pria itu, tak bisa Nova pungkiri kalau pria itu sangat tampan.

"Apa-apaan ini ?, Ingat Nova kamu sudah menikah jadi berhentilah memandangi pria lain" batin Nova hendak mengalihkan pandangan nya. Namun entah kenapa ia tak bisa berpaling apalagi saat pria tampan itu tersenyum ke arahnya.

"Selamat malam semuanya" seorang pria yang kira-kira berusia sekitar 50 tahun naik ke atas panggung sambil memegang mikofon membuat pandangan Nova fokus ke atas panggung dan melupakan tatapan pria tadi.

"Saya mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran kalian semua dalam acara perusahaan saya" pria di atas panggung itu kembali bicara.

Setelah pria itu selesai bicara di atas panggung, acara selanjutnya adalah berdansa, musik sudah di bunyikan dan setiap pasangan sudah bersiap untuk mulai berdansa. Sementara Nova masih berdiri di dekat meja tanpa seorang pun mendekatinya termasuk sang suami.

Nova tidak menyangka kalau Ardan sudah berdansa dengan seorang model. Tampak pria itu tersenyum ke arah model itu dan mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu. Keduanya pun seperti tertawa pelan membuat perasaan Nova sakit dan panas.

Segera Nova mengalihkan tatapan nya ke arah lain, ia akan semakin sakit jika terus menatap sang suami sedang berdansa dengan wanita lain..

Tiba-tiba seorang pria berdiri di hadapan Nova, dan untungnya Nova langsung mengenali siapa pria itu. Dia adalah Awan yang pernah melakukan pertemuan penting dengan perusahaan tempat Nova bekerja.

"Maukah kau berdansa dengan ku ?" Awan mengulurkan tangan nya ke arah Nova.

Nova tersenyum dan menerima uluran tangan Awan, keduanya menuju lantai dansa dan mulai berdansa mengikuti alunan musik.

"Bagaimana kabarmu dan kerjaan mu ?" Tanya Awan.

"Baik, pekerjaan ku juga lancar. Pak Alan adalah bos terbaik bagiku" jawab Nova Sambil tersenyum.

"Wah bagus dong, ngomong-ngomong bagaimana kabar Tuan Alan ?"

"Dia juga baik"

"Apa dia ada disini juga ?"

"Tidak, Pak Alan tidak datang katanya ada pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan"

Awan terlihat menganggukkan kepalanya, keduanya masih menikmati alunan musik yang merdu, bergerak dengan pelan seperti yang lain.

*

*

Pesta telah selesai, Nova berjalan mencari keberadaan Ardan dan tidak menemukan pria itu dimana-mana. Ketika ingin menghubungi nomor Ardan, Nova baru ingat kalau ia belum memiliki nomor pria itu.

Setengah jam kemudian karena tak kunjung menemukan Ardan dimana-mana, Nova memilih keluar dari gedung itu, ia berjalan mendekati satpam yang sedang bertugas.

"Pak bisa kah saya minta tolong ?" Tanya Nova.

"Silahkan Bu, ada apa ?"

"Bapak kenal sama Tuan Ardan kan ?"

Satpam itu mengangguk sebagai jawaban.

"Nanti kalau ketemu, tolong sampaikan kalau istrinya sudah pulang dulu" ucap Nova.

"Tapi tuan Ardan sudah pulang satu jam yang lalu bu, dia bersama dengan Nona Jenny"

Deg.

Nova langsung terdiam, pantas saja ia tidak menemukan suaminya dimana-mana. Ternyata pria itu sudah pergi bersama wanita lain.

"Oh begitu, terima kasih ya pak info nya" ucap Nova menyembunyikan rasa sakit yang ia rasa. Nova berjalan menjauh untuk mencari taksi.

Ia memasuki taksi yang lewat dan memberi tahu pada sopir alamat rumah Ardan. Sepanjang perjalanan air mata Nova menetes dengan deras, hari ini Ardan benar-benar membuatnya tak berharga, jika memang pria itu akan pulang bersama wanita lain, lantas untuk apa Ardan mengajak Nova datang.

Perasaan Nova hancur, yang ia butuhkan saat ini seseorang yang bisa menenangkan dirinya. Tapi siapa ?, Bahkan kedua orang tuanya pun tak peduli, setelah ia menikah dengan Ardan tak sedikitpun Ayah dan Ibunya menanyakan kabar.

Nova menangis dalam diam, rasanya ia tidak ingin kembali kerumah Ardan. Tapi Nova tidak punya tujuan lain selain ke rumah pria itu, lagian kedua orang tuanya sudah menjualnya pada Ardan, dan pasti Ardan tidak akan melepaskan Nova begitu saja.

Setiba di rumah Nova melihat mobil Ardan sudah terparkir di garasi. Ia langsung masuk kedalam rumah dan tanpa memperhatikan keadaan Ia langsung berjalan menuju kamar.

Dengan cepat Nova mengganti pakaian nya, tidak lupa mencuci wajahnya untuk membersihkan make up. Setelah itu ia menuju ranjang. Karena terlalu lelah dan mengantuk Nova langsung terlelap.

Saat tengah malam tiba, kedua mata Nova harus terbuka lebar saat mendengar ada suara yang berasal dari ruang tamu. Nova pun langsung bangun untuk melihat ada apa disana.

Ketika tiba di ruang tamu kedua bola mata Nova hampir saja akan keluar dari tempatnya, saat melihat pemandangan yang benar-benar tidak ingin dia lihat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!