Tiga minggu berlalu, pekerjaan yang Nova jalani berjalan dengan sempurna. Ia belajar banyak hal tentang menangani berbagai hal, Bahkan Nova sudah menghadiri pertemuan penting bersama Alan.
Alan sangat menghargai kerja keras Nova, dan bagi Nova pria itu adalah bos terbaik yang pernah ia temui, Nova merasa nyaman bekerja dengan pria itu.
Alan sudah mengetahui tentang pernikahan Nova, namun ia tidak tahu tentang kebencian Ardan, karena Nova hanya menceritakan kalau ia dan Ardan menikah karena di jodohkan. Dan sampai sekarang mereka masih berusaha untuk saling mengenal.
Sampai sekarang sikap Ardan masih sama saja, pria itu bahkan tidak mau melirik Nova sedikitpun. Seperti Minggu lalu Ardan berangkat keluar kota untuk menjalankan bisnis tapi sedikitpun Nova tidak tahu akan hal itu.
Akan tetapi sekarang Nova tidak peduli, hidupnya terus berjalan walaupun Ardan membencinya. Justru Nova senang jika tidak ada Ardan karena ia akan terhindar dari perlakuan buruk pria itu
Sekarang waktu menunjukan pukul 08 malam. Nova baru saja pulang setelah melewati hari yang panjang dan sangat melelahkan di tempat kerja. Hari ini ia dan Alan baru saja meluncurkan produk terbaru dan untungnya banyak orang yang langsung berminat pada produknya.
Nova langsung memasuki kamarnya tanpa makan malam terlebih dahulu, karena tadi ia sudah makan malam dengan Alan di luar. Saat Nova sedang duduk selonjoran di atas kasur sambil menonton You_Tube di ponselnya, tiba-tiba pintu kamar di ketok dari luar.
"Masuk !" Pinta Nova.
Pintu kamar di dorong dari luar, di susul dengan kehadiran Bi Ina. Wanita paruh baya itu tersenyum hangat pada Nova.
"Nona, tuan Ardan meminta Nona untuk menemuinya di ruang kerja" ucap Bi Ina memberi tahu.
"Kapan dia kembali Bi ?"
"Satu jam yang lalu Nona, dan sekarang tuan ada di ruang kerja menunggu anda"
"Iya Bi aku akan kesana"
Nova langsung berjalan menuju ruang kerja Ardan. Entah apa yang di inginkan pria itu lagi ?. Ia mengetok pintu namun tidak ada jawaban, hingga Nova kembali mencoba nya.
"Masuk !" Setelah tiga kali, barulah terdengar suara Ardan di dalam sana. Nova menarik napas panjang dan membuka pintu ruang kerja sang suami, disana Ardan sedang duduk di temani minuman yang ada di dalam gelas.
"Mas memanggilku ?" Tanya Nova.
"Hemmm" jawab Ardan singkat.
"Memangnya ada apa ?"
Ardan menatap wajah Nova "besok ada acara salah satu di perusahaan besar, dan dia mengundangku. Jadi besok kau temani aku kesana" jelas Ardan.
"Apa mas yakin akan membawaku ?"
"Lakukan saja apa yang ku katakan jal@ng, aku membelimu bukan untuk menyuruhmu banyak bertanya"
Nova marah, kenapa Ardan selalu menyebutnya jal@ng. "Berhenti menyebut kata itu !, Aku bukan jal@ng" teriak Nova.
Dalam hitungan detik Ardan sudah berdiri di hadapan Nova, pria itu memegang rahang Nova dengan erat sehingga menimbulkan memar yang berwarna merah.
"Dengar ! Besok kamu pergi kesana sebagai istriku ! Dan jangan melakukan apapun yang tidak aku sukai, kau memang jal@ng yang menyedihkan" ucap Ardan dengan kasar.
"Bersiaplah jam enam sore, atau kamu akan menyesali hidupmu" sambung Ardan lagi sambil melepaskan rahang Nova.
"Aku menyesal menikah dengan mu" teriak Nova dengan air mata berderai.
Mendengar hal itu Ardan kembali marah, ia menarik rambut Nova dengan erat hingga membuat kepala wanita itu mendongak.
"Katakan sekali lagi !" Ucap Ardan sambil mendorong tubuh Nova hingga terjatuh ke lantai. "Penyesalan mu sudah percuma" Ardan menyeringai tanpa memperdulikan ketakutan Nova.
"Keluar dari ruangan ku !" Pinta Ardan lagi.
Nova langsung berdiri dan hendak meninggalkan ruang kerja suaminya, namun suara Ardan kembali menghentikan langka kaki Nova.
"Ingat !, Besok jangan sampai kau mempermalukan aku"
Nova tidak punya kekuatan lagi untuk melawan Ardan, ini semua karena kedua orang tuanya yang menjualnya pada Ardan, pria yang tidak punya hati. Hingga membuat hidup Nova tersiksa dan menangis sepanjang malam.
*
*
*
Keesokan harinya, Nova bangun cukup siang. Hari ini adalah hari Sabtu jadi ia libur bekerja. Sepanjang hari Nova menghabiskan waktu dengan menonton ponselnya.
Hingga tak terasa sudah pukul 04 sore. Nova mulai bersiap untuk ikut sang suami, ia tidak ingin membuat Ardan marah dan berakhir memukulnya.
Nova mengenakan dress berwarna merah terang, ia merias wajahnya untuk menutupi memar akibat perlakuan Ardan tadi malam. Setelah itu ia menata rambut dan kukunya. Ia menatap pantulan dirinya di cermin dan Nova baru sadar kalau dirinya sangat cantik.
Setelah bersiap waktu menunjukan pukul 05:40. Nova berdiri dari duduknya dan mengambil ponsel. Ia mengambil fotonya untuk ia upload di akun inst@gram nya, kemaren Alan sudah mengajarinya untuk menggunakan sosial media.
Saat sedang sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba terdengar langka kaki mendekat. Nova tidak menoleh karena ia tahu kalau itu adalah Ardan.
"Ayo pergi !" Ucap Ardan.
Nova memutar matanya malas mendengar nada kesombongan Ardan. Namun ia tetap mengikuti langka pria itu.
Sepanjang perjalan tidak ada kata yang keluar dari Ardan maupun Nova, keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
"Sudah sampai tuan" ucap sang sopir.
Nova hendak membuka pintu mobil, namun Ardan langsung meraih lengannya dengan kasar.
"Jangan bikin aku malu ! Tunggu sopir yang membuka pintunya" ucap Ardan sambil merem@s tangan Nova dengan erat.
Nova tak menjawab, ia hanya menatap tangan nya yang di pegang oleh Ardan.
"Paham ?" Ardan mengguncang tubuh Nova hingga membuat Nova mengangguk. Tak berapa lama sang sopir membukakan pintu, Ardan keluar dulu baru di susul oleh Nova.
Para wartawan banyak mengambil gambar Ardan dan Nova.
"Tuan Ardan apa dia istri anda ?"
"Apa dia menikah dengan mu karena uang ?"
"Tuan, apa benar kalian di jodohkan ?"
"Tuan apa anda menikahinya karena dia mengandung anak anda ?"
"Tuan apa istri anda hamil ?"
Ardan dan Nova mengabaikan semua pertanyaan wartawan, mereka terus berjalan memasuki gedung mewah itu.
Ardan berjalan menuju meja dan berdiri disana, Nova bagaikan pengawal yang harus mengikuti kemanapun Ardan pergi, ada begitu banyak orang yang melihat mereka.
"Hai Ardan, lama tidak bertemu" seorang pria muncul dan langsung memeluk Ardan.
"Hai, Bob bagaimana kabarmu ?" Kata Ardan sambil menepuk pundak pria itu.
"Aku baik" jawab pria itu lagi, kemudian melirik kearah Nova "ngomong-ngomong siapa wanita cantik yang kau bawa ini ?" Tanyanya sambil menyeringai ke arah Nova dan menatap Nova dari atas sampai bawah dengan tatapan mesum.
"Dasar mesum" batin Nova lalu melirik ke arah Ardan.
"Dia istriku dan bukan orang spesial" jawab Ardan membuat tubuh Nova menegang.
Bob mengernyitkan keningnya sambil berkata "jadi begitu" pria itu meraih tangan Nova lalu mencium nya.
"Siapa namamu cantik ?"
Dengan cepat Nova menarik tangan nya, ia merasa kesal dengan pria itu yang terlalu lancang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ana_Mar
timpukkk aja tuuuu mulut main nyium2 aja, kenal aja kagak!!!
ga rela dehhh kalo nova bertahan dengan suami yang kasar kayak gitu.
2023-03-04
0