MKD-Episode 12.

"Harusnya ayah saja yang pergi sejak kecelakaan itu, mungkin aku sudah memiliki seluruh perusahaan" teriak Ardan menggema.

Nova kembali di buat terkejut, ternyata sikap kejam Ardan bukan hanya pada dirinya saja, melainkan pada orang lain termasuk Ayah nya sendiri.

Nova mendekat ke arah mertuanya, ia mengelus pundak Ayah Wilson. Pria paruh baya itu balik menatap Nova.

"Mas Ardan pasti tidak bersungguh-sungguh Ayah, jadi jangan pikirkan hal itu" ucap Nova dan berharap perasaan Ayah mertuanya menjadi lebih baik.

Ayah Wilson memberi Nova senyum sedih "Semua orang pasti tau kalau ucapan Ardan sungguh-sungguh nak" balas nya dengan nada lirih.

Nova terdiam sejenak, menatap bangku kosong tempat Ardan tadi. Pria itu benar-benar keterlaluan saat bicara pada Ayah nya. Entah apa salah nya di masa lalu hingga ia harus menikah dengan monster seperti Ardan.

"Ardan selalu seperti ini, selalu rakus karena uang" Ayah Wilson menundukkan kepalanya sembari menjedah ucapan nya sejenak.

"Tapi Ayah tidak pernah menyalahkan nya, sikap Ardan seperti ini karena kesalahan Ayah. Di saat ia masih kecil dan masih sangat membutuhkan bimbingan orang tua, aku justru sibuk mengurus perusahaan"

Satu tetes air mata keluar membasahi pipi Ayah Wilson, membuat perasaan Nova bercampur aduk.

"Ayah selalu meninggalkan nya bersama ibunya, dan Ayah pikir Ardan di didik dengan baik tapi ternyata Ayah salah besar. Boro-boro mendidik Ardan menjadi pria baik, Wanita itu justru berkencan dengan pria lain"

"Ardan sering di tinggalkan sendirian, dan suatu hari saat Ayah baru pulang dari luar kota, Ayah menemukan Ardan sedang merokok di depan rumah. Ayah marah saat dan bahkan Ayah menamparnya. Usianya baru 14 tahun tapi Ardan sudah merokok"

"Ayah mencari sosok ibunya dan kebenaran terungkap, Ayah melihat dia sedang tidur dengan laki-laki lain. Mulai dari sana hidup Ayah hancur, Ayah sangat menyayangi ibunya Ardan, kami menjalin hubungan sejak SMA"

Nova membeku, ia masih terus mendengar kan cerita saat suaminya masih kecil. Mungkin karena ibunya selingkuh sehingga Ardan selalu menyebutnya seorang pel@cur.

"Sejak saat itu Ardan menjadi seorang yang keras, ia sering berteriak pada Ayah dan terkadang dia mencoba menyakiti Ayah. Tapi Ayah tau kalau dia kesepian selama ini, makanya saat dia dewasa Ayah memintanya untuk menikahi gadis yang baik"

Jelas Ayah Wilson panjang lebar, Ardan memang menuruti keinginan nya untuk menikahi gadis yang baik dan Nova menjadi pilihan Ardan. Tapi Ardan selalu menyiksa Nova dan tidak pernah mencintai Nova layaknya seorang istri.

Ardan melakukan ini hanya untuk mendapatkan perusahaan yang di bangun Ayah Wilson selama ini. Namun nyatanya pria paruh baya itu belum juga menanda tangani pengalihan perusahaan walaupun ia sudah menikahi Nova.

"Dan Ayah tidak yakin apa dia adalah orang yang tepat untuk mengelola perusahaan yang Ayah bangun selama ini" sambung Ayah Wilson lagi.

Nova tidak menjawab apa-apa, ia menarik kursi dan duduk di dekat Ayah Wilson. Wajah Ayah Wilson sendu dan di matanya terdapat ribuan luka yang ia rasakan selama ini.

"Apakah dia pernah menyakitimu ?" tanya Ayah Wilson sambil menatap Nova.

Nova tidak tahu harus menjawab apa, ia tidak ingin berbohong tapi Nova tidak ingin menceritakan semua sikap Ardan selama ini. Apalagi saat melihat Ayah Wilson menangis jadi Nova tidak sanggup membuat pria itu banyak pikiran.

Air mata Nova ikut menetes, namun dengan cepat ia menghapusnya. Ia tidak sanggup melihat Ayah mertuanya menangis karena bagi Nova, Ayah Wilson bagai Ayah kandungnya sendiri.

"Ayah jangan menangis lagi" ucap Nova

"Ayah gagal nak, Ayah gagal menjadi Ayah yang baik untuk Ardan. Ayah gagal menjadi suami yang baik untuk istri Ayah" pria paruh baya itu menjawab sambil terisak. Membuat Nova kembali ikut menetes kan air mata.

Nova cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

"Ayah tidak gagal" balas Nova kemudian.

"Kalau Ayah suami yang baik tidak mungkin Ibunya Ardan selingkuh. Jika aku Ayah yang baik tidak mungkin Ardan membenciku"

Entah harus apa Nova sekarang, ia tidak tahu harus bagaimana untuk menenangkan pria itu. Ia melirik ke arah tangga dan berharap Ardan ada disana dan melihat bagaimana terlukanya Ayah Wilson selama ini.

Seharusnya Ardan tidak boleh membenci Ayahnya, selama ini Ayah Wilson berjuang hanya untuk memberi kan kehidupan yang layak untuk Ardan. Pria itu hanya salah paham.

"Ibu berselingkuh bukan karena Ayah tidak baik, Ibu pasti punya alasan sendiri jadi Ayah tidak boleh menyalahkan diri Ayah terus menerus. Kalau menurutku seseorang berselingkuh itu menandakan kalau dia tidak pantas untuk kita, jadi memang Ibu tidak pantas untuk orang sebaik Ayah" ucap Nova berusaha menyemangati Ayah mertuanya itu.

"Dan menurutku Ayah adalah Ayah yang baik untuk mas Ardan, Ayah selalu berusaha membimbing mas Ardan tapi sekarang Mas Ardan masih terluka karena perselingkuhan ibu nya. Nova yakin suatu hari nanti Mas Ardan akan mengerti semuanya" sambung Nova lagi.

Ayah Wilson menggenggam tangan Nova dengan erat, ia sangat beruntung memiliki seorang menantu yang baik seperti Nova.

"Sudah jangan bahas ini lagi, Ayah tidak mau kamu juga ikut sedih" kata Ayah Wilson sambil tersenyum dan di balas oleh Nova.

"Tapi Ayah janji tidak akan menyalahkan diri Ayah lagi !" Nova menjulurkan jari kelingking nya ke arah Ayah Wilson.

"Kalau Ayah tidak mau ?"

"Aku tidak ingin melihat Ayah sedih, bagiku Ayah adalah Ayah terbaik" balas Nova lagi, jika ia di posisi Ardan pasti Nova adalah orang beruntung karena bisa mendapatkan kasih sayang seorang Ayah. Sangat berbeda dengan dirinya yang tidak pernah mendapatkan hal itu.

"Baiklah anakku" Ayah Wilson mengelus kepala Nova dengan lembut layaknya seorang Anak sendiri.

"Ngomong-ngomong kapan kamu akan memberi Ayah seorang cucu ?, Ayah ingin sekali menggendong seorang cucu sekarang, dan menemani mereka bermain" tanya Ayah Wilson membuat Nova langsung memikirkan sesuatu.

"Tapi jika kamu di sakiti oleh Ardan dan kamu tidak bahagia, kamu boleh bercerai dengan nya nak ! Ayah tidak ingin kamu menderita" sambung Ayah Wilson lagi saat melihat raut wajah Nova langsung berubah.

Dengan cepat Nova tersenyum "Sepertinya sekarang aku memang hamil Yah" jawab Nova segera, ia ingat kalau bulan ini ia tidak mengalami datang bulan.

"Kamu serius nak ?" tanya Ayah Wilson dengan antusias, ia sudah tersenyum penuh kebahagiaan saat mendengar kalau Nova sedang berbadan dua.

"Tapi aku tidak yakin Yah, ini hanya prediksi ku saja, aku belum melakukan tes kehamilan. Tapi semoga saja harapan Ayah benar kalau aku hamil" jawab Nova

"Kamu apa ?" jerit Ardan menggema membuat Nova dan Ayah Wilson tersentak kaget.

Terpopuler

Comments

Yunita aristya

Yunita aristya

lanjut

2023-03-08

1

Ana_Mar

Ana_Mar

dasar anak wujud setan looeee ardan!!!
mudahan kalo nova hamil, kekayaan si ayah ardan jatuh semua ke calon cucunya. biar kapokkk tuu ardan.
ternyata ardan doyan main wanita menurun dari sifat si ibunya juga yang buruk.

2023-03-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!