Malam harinya, Daniel dan Mayra sudah bersiap untuk datang ke pesta pertunangan Jack yang akan diadakan di Hotel ternama kota Jakarta. Daniel sudah siap begitu tampan dengan jasnya yang berwarna abu-abu muda.
Daniel lalu turun ke bawah untuk menunggu Mayra, tapi wanita itu sama sekali belum terlihat batang hidungnya.
"Kemana Mayra? Bukankah aku bilang jam 7 harus siap." Daniel melirik jam ditangannya dengan ekspresi dinginnya.
Daniel tadinya sudah bersiap untuk memanggil Mayra. Namun, langkahnya terhenti saat melihat sosok wanita cantik yang kini berjalan kearahnya.
Mayra datang dengan penampilan sederhananya yang justru membuatnya semakin cantik. Dress berwarna hitam dengan kerah baju yang tinggi terlihat sangat pas membalut tubuh rampingnya. Rambutnya yang panjang kecoklatan disanggul kecil membuat ia semakin terlihat sangat cantik. Daniel sampai tidak berkedip melihatnya.
"Ayo Tuan, aku sudah siap," ujar Mayra membuyarkan Daniel dari tatapan terpesonanya.
"Ya, kita berangkat sekarang." Daniel hanya bisa mengangguk-angguk singkat karena bingung harus berkata seperti apa, Mayra benar-benar sangat cantik sekali malam itu.
Sekarang, kenapa aku menjadi tidak rela jika Mayra akan pergi dan dilihat orang lain?
Daniel segera membuang pemikiran itu jauh-jauh, ia mengajak Mayra datang ke pesta itu karena lokasinya yang cukup jauh. Ia ingin fokus menyetir tapi matanya tidak bisa diajak kompromi, ia malah terus melirik Mayra dengan ekor matanya.
"Jangan melihatku terus Tuan, apa aku terlihat aneh?" Mayra rasanya semakin gugup saja karena terus ditatap seperti itu oleh Daniel.
"Ya, eh maksudku tidak." Daniel kebingungan sendiri harus menjawab apa. Padahal ia hanya ingin mengatakan kalau Mayra sangat cantik malam itu.
Hening tidak obrolan apapun antara keduanya hingga mobil mereka sampai ditempat pesta berlangsung. Jajaran mobil dan karangan bunga tampak memenuhi pelataran hotel yang terlihat sangat mewah itu. Mayra bisa menebak kalau orang yang bertunangan saat ini pasti bukan orang sembarangan.
"Ayo masuk," ujar Daniel mengulurkan lengannya pada Mayra.
Kali ini Mayra sudah tahu akan tugasnya, ia segera merangkul lengan kekar Daniel lalu keduanya masuk kedalam pesta itu.
Seperti dugaan Mayra, jika pesta itu bukan sembarang pesta dimana semua tamu yang datang harus diperiksa apakah membawa undangan resmi atau tidak. Setelah semuanya oke, barulah mereka diizinkan masuk.
"Kita temui Jack dulu," ujar Daniel menatap sekelilingnya dimana banyak sekali tamu-tamu dari kalangan atas.
"Acaranya sangat mewah sekali, Tuan." Mayra berdecak kagum melihat dekorasi pesta yang begitu indah.
"Jangan kampungan, ingat kau harus memanggilku apa saat didepan publik," kata Daniel memperingati.
"Iya Tuan, tapi bisakah aku pergi ke toilet sebentar? Aku kebelet," bisik Mayra sudah tidak tahan menahan keinginan buang air kecilnya.
"Ayo aku antar," ujar Daniel.
"Tidak usah, aku hanya sebentar Tuan," tolak Mayra langsung.
Daniel terlihat masih ingin membantah tapi niatnya diurungkan tatkala ada orang yang tiba-tiba menghampirinya.
"Tuan Daniel? Tidak nyangka kita bertemu disini, Anda apa kabar?"
"Tuan Adam, saya juga tidak menyangka kalau bisa bertemu orang sibuk seperti Anda disini." Daniel mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan kolega lamanya itu.
"Ya, kebetulan yang bertunangan masih keluarga dekat saya Tuan Daniel," ujar Tuan Adam menjelaskan.
"Oh ya? Yang laki-laki atau perempuan?"
"Yang perempuan, dia kan dari Surabaya juga," ujar Tuan Adam lagi.
Daniel mengangguk-angguk mengerti, obrolan mereka pun berlanjut membahas hal-hal seputar pekerjaan. Acara seperti ini memang sering dijadikan ladang untuk pengusaha mencari tangkapan ikan besar.
"Daniel, lu udah dateng?" Terdengar suara Jack datang seraya menepuk pelan pundak Daniel.
"Ya, gue lagi nunggu istri gue makanya nggak langsung nemuin lu," ujar Daniel mengatakan seadanya.
"Oh iya? Kenalin nih, dia Killa, calon istri gue," ujar Jack mengenalkan tunangannya pada Daniel.
"Killa." Killa mengulurkan tangannya pada Daniel.
Daniel hanya mengangguk tanpa menyambut uluran tangan itu membuat Killa menarik tangannya lagi seraya mengulas senyum canggung.
"Nggak apa-apa, Daniel emang gitu orangnya," bisik Jack menenangkan tunangannya.
"Ya, aku ingin menemui Ibu dulu ya," ujar Killa mengangguk mengerti meski hatinya kesal.
Jack mengangguk memberikan izinnya, ia lalu melanjutkan berbicara dengan Daniel dan juga kolega bisnis lainnya.
******
Mayra baru saja keluar dari kamar mandi, ia merapikan sedikit penampilannya lalu berjalan kembali ke acara pesta itu. Mayra sempat kebingungan melihat kesana kemari mencari sosok Daniel diantara ratusan manusia itu.
"Mana Daniel?" gumam Mayra mencoba mencari ke sisi terdekat, padahal ia baru pergi sebentar, tapi ia lupa.
"Ternyata benar kau anak haram."
Belum juga Mayra sempat beranjak, tiba-tiba tangannya ditarik dengan kasar hingga ia hampir terjatuh.
"Aduh." Mayra memegang tangannya yang terasa sangat perih terkena kuku, ia mengangkat pandangannya hingga melihat sosok wanita yang paling dia benci selama hidupnya.
"Kenapa kau datang kesini? Kau ingin merusak acara pertunangan putriku?" bentak Tasya Mama tiri Mayra, sejak tadi wanita itu ternyata memperhatikan Mayra.
Mayra terkejut, jadi yang menjadi tunangan temannya Daniel adalah Killa, anak dari Ayahnya dan istri yang sah.
"Ditanya malah diem lagi, ayo pergi dari sini, jangan merusak acara ini," sergah Tasya mendorong bahu Mayra dengan cukup keras.
"Mayra, kamu datang kesini juga?" Brandon Ayah Mayra juga kaget melihat sosok putrinya yang datang.
"Jaga sikapmu Brandon, kau ingin semua orang tahu kalau kau punya anak diluar nikah? Sebaiknya cepat suruh dia pergi," tukas Tasya semakin marah.
"Kalau aku tahu ini acara pertunangan anak kalian, aku juga tidak akan sudi datang kesini. Tapi jika kau mengusirku, aku juga tidak mau, karena aku kesini datang bersama suamiku menggunakan undangan resmi," kata Mayra langsung melawan, tapi sedetik kemudian ia merasa ragu, ia malah takut akan membuat Daniel merasa malu nantinya.
"Suami apa? Dasar pembohong kecil, bukan hanya tidak tahu diri, sekarang kau juga menjadi tukang menipu, cepat pergi darisini atau aku panggilkan satpam?" Tasya mulai habis kesabarannya, tangannya mengepal erat bersiap untuk menyerang Mayra.
"Aku tidak mau," kata Mayra tegas, ia melirik kesana kemari untuk mencari Daniel tapi pria itu sama sekali tidak terlihat.
"Kurang ajar! Kau memang anak yang tidak tahu diri!" Tasnya tanpa ragu langsung mendorong Mayra dengan keras hingga tidak sengaja tubuh Mayra menghantam meja hingga roboh.
Prangggg!!!!
Suara gelas-gelas berjatuhan itu terdengar sangat berisik dan menggema hingga semua tamu terkejut. Mayra meringis kesakitan karena tubuhnya menghantam meja dan lantai dengan keras.
"Dasar anak haram! Kesini hanya ingin membuat kegaduhan, ayo pergi darisini?!" Tasya tidak segan memaki Mayra didepan banyaknya tamu yang melihat.
"Tasya, hentikan tingkahmu itu," ujar Brandon sudah berkali-kali memperingatkan tapi Tasya tidak perduli.
"Diam! Wanita seperti dia memang pantas mendapatkan hal itu. Penjaga! Bawa wanita ini keluar, bagaimana kalian bisa kecolongan membiarkan gelandangan ini masuk!" Tasya benar-benar sangat marah hingga tidak memikirkan reputasinya sendiri.
Mayra menunduk malu, tangis yang sejak tadi coba ia tahan langsung jebol begitu saja. Tubuhnya bergetar hebat, dihina di depan banyaknya tamu yang hadir membuat Mayra rasanya tidak punya muka. Sekarang kini tubuhnya ditarik oleh dua penjaga dengan kasar.
"Lepaskan aku!" Bentak Mayra berontak.
"Diam lah, dasar pengacau, entah bagaimana dia bisa lolos." Bentak Penjaga itu terus menyeret Mayra agar keluar dari tempat itu.
"Lepaskan tangan kotor mu dari tubuh istriku!"
Happy Reading.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Zalirang
wkk..knp cowoknya slalu datang terlambat. goblok
2024-03-18
0
Afternoon Honey
⭐
2023-11-11
1
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔🤔🤔🤔😆😆😆😆😆😆
2023-08-20
0