Bertemu Orang Tua Daniel.

Setelah mendapatkan restu dari keluarga Mayra, Daniel segera mengajak wanita itu datang ke Jakarta untuk menemui Mamanya. Ia sudah mengabarkan kepada Mamanya jika akan membawa calon istri, Mamanya itu tentu sangat senang mendengarnya, bahkan wanita itu sangat tidak sabar ingin segera bertemu dengan calon menantunya.

"Nanti kalau ditanya Mama, jawab aja kita udah kenal lama. Nggak usah nutupin jati diri, Mama aku pasti bakalan nerima kondisi kamu," ujar Daniel tidak henti memberi wejangan kepada Mayra agar rencana mereka berjalan mulus.

"Iya, Tuan." Mayra mengangguk singkat, ia bahkan sudah bosan mendengar ucapan Daniel yang selalu diulang-ulang. Pria itu tanpa sadar sudah menjatuhkan dirinya dengan bahasa yang halus.

Memangnya kenapa dengan kondisi keluarganya? Keluarga miskin begitu? Iya memang benar sih, tapi apakah harus terus mengingatkan dirinya seperti itu? Ia juga sadar posisinya seperti apa.

"Baiklah, setelah ini kita akan segera berangkat ke Jakarta. Kau ganti bajumu dulu," kata Daniel menyerahkan paperbag yang sejak tadi dibawanya kepada Mayra.

"Ini apa, Tuan?" Mayra mengernyit heran saat Daniel memberinya itu.

"Ini gaun, kau tidak mungkin menemui Mamaku dengan penampilan seperti itu," ujar Daniel melirik penampilan Mayra sekilas.

Mayra sendiri langsung melihat dirinya, hanya menggunakan kaos biasa dan celana panjang yang robek di lutut. Lalu tidak lupa kemeja over size yang membalut tubuh bagian atasnya. Ia memang lebih nyaman berpenampilan seperti ini daripada memakai dress atau pakaian feminim.

"Pesawatnya akan take off sebentar lagi, jangan biasakan dirimu untuk selalu melamun hal yang tidak penting," tegur Daniel melirik Mayra yang malah melamun.

Mayra tersentak, ia segera membawa baju itu ke toilet untuk menggantinya. Saat ini ia harus belajar menjadi lebih anggun, setidaknya sampai ia bisa lolos jadi kandidat menantu di keluarga Daniel.

Mayra segera mengganti bajunya dengan gaun yang diberikan Daniel. Berwarna hijau pupus dan begitu elegan, baju itu juga sangat pas ditubuh Mayra. Tapi Mayra cukup risih karena bagian atasnya yang terbuka. Ia terpaksa mengurai rambut panjangnya untuk menutupi bahunya yang terekspos.

"Begini lebih baik," gumam Mayra menatap pantulan dirinya sekali lagi di cermin lalu berjalan ke luar untuk menemui Daniel.

"Aku sudah siap Tuan," ucap Mayra berdiri satu meter di depan Daniel.

Daniel tidak begitu perduli, ia malah fokus membalas email di ponselnya. Tapi, saat ia melirik Mayra sekilas, matanya terbelalak lebar saat melihat sosok Mayra. Ia menajamkan pandangannya kepada Mayra.

Gaun itu tampak sangat pas sekali dan cocok dengan kulit Mayra yang putih bersih. Baru pertama kali ini Daniel bisa melihat tangan dan kaki jenjang Mayra yang tidak tertutup. Rambutnya yang tergerai panjang juga terlihat begitu indah membingkai wajah Mayra yang mungil.

"Kenapa Tuan?" Mayra menatap dirinya sendiri, ia bingung karena Daniel terus menatapnya sampai melongo.

"Ha? Tidak-tidak, ternyata baju ini sangat tidak cocok untukmu. Lihatlah, ini sangat terbuka, kau ingin memamerkannya?" Daniel tiba-tiba menjadi kesal saat melirik sekelilingnya, dimana saat ini Mayra menjadi tatapan para pria disana.

Mayra mengerutkan dahinya, ia bingung kenapa Daniel marah-marah. Belum hilang rasa bingungnya, ia malah semakin bingung saat Daniel melepas jasnya lalu memakaikannya pada Mayra.

"Lain kali jangan memakai baju seperti ini," tukas Daniel menggerutu kesal.

"Baju ini 'kan Tuan yang memberikannya?" ucap Mayra bingung.

"Jangan mencari alasan, pokoknya jangan memakai baju seperti ini lagi," ujar Daniel semakin kesal saja rasanya karena Mayra membantahnya.

Mayra hanya diam seraya mengerutkan dahinya. Kenapa malah jadi aku yang salah? Bukannya dia yang memberiku baju ini? Dasar pria aneh. Mayra menggerutu dalam hatinya.

Daniel sendiri entah kenapa bisa merasa begitu kesal hanya karena ada yang melihat Mayra seperti itu. Ia tidak mungkin cemburu karena ia masih mencintai Stella

Mungkin aku hanya tidak rela jika apa yang sudah aku beli dilihat orang lain, ya pasti karena hal itu.

******

Daniel dan Mayra tiba di Jakarta setelah melakukan penerbangan selama satu jam. Mereka berdua langsung menuju rumah utama dimana Mamanya sudah menunggu. Bahkan sejak tadi Mamanya tidak henti menghubunginya untuk menanyakan apakah mereka sudah sampai atau belum.

"Iya Ma, ini Daniel sudah sampai di Jakarta. Udah perjalanan ke rumah, Mama tunggu aja," ucap Daniel mengangkat telepon Mamanya yang entah kesekian kalinya.

"Baiklah, lebih cepat ya, Mama sudah menunggu kalian."

Daniel hanya menjawabnya dengan gumaman malas, ia heran kenapa Mamanya sebahagia ini. Apakah hanya karena mendengarnya ingin menikah?

Dua puluh menit kemudian, mobil mereka tiba di rumah utama Daniel yang begitu mudah. Mayra menjalin jari-jemarinya gugup saat melihat rumah itu, rasanya semakin terlihat saja batas antara dirinya dengan Daniel.

"Ayo masuk," ujar Daniel mengejutkan Mayra dari lamunannya.

"Iya." Mayra mengangguk mengiyakan.

Mereka berdua lalu turun dari mobil bersamaan. Begitu turun, ternyata Radha langsung menyambut kedatangan mereka berdua. Wanita itu tersenyum begitu sumringah membuat Mayra semakin gugup saja rasanya. Lalu dibelakangnya, ada Mahendra yang mengikuti langkah kaki Radha dengan santai.

"Daniel, akhirnya kamu datang," ucap Radha memeluk putranya dengan hangat.

"Iya Ma," sahut Daniel membalas pelukan Mamanya lalu beralih pada Papanya.

"Ini?" Radha langsung mengalihkan pandangannya kepada Mayra yang berdiri di samping putranya.

"Namanya Mayra Ma, calon istri Daniel." Daniel meraih pinggang Mayra agar wanita itu maju ke depan.

Mayra tersentak, ia melirik tangan Daniel yang melingkari pinggangnya. Ia lalu ingat saat ini mereka sedang bersandiwara.

"Saya Mayra, Tante." Mayra mengulurkan tangannya seraya mengulas senyum terbaiknya.

"Namanya cantik kayak orangnya," ucap Radha balas tersenyum, ia memperhatikan penampilan Mayra yang ia rasa sederhana namun terlihat sangat cantik, pantas saja putranya ini bisa memilih Mayra sebagai pengganti Stella, pikirnya.

"Ya udah Ma, ayo ajak tamunya masuk. Kasihan mereka jauh-jauh dari Surabaya," ucap Mahendra.

"Oh iya, ayo masuk-masuk Mayra. Anggap aja rumah sendiri ya, nanti kamu juga akan tinggal disini kalau sudah menikah dengan Daniel," ucap Radha meraih tangan Mayra tanpa canggung lalu menggandengnya masuk kedalam rumah.

Mayra sedikit terkejut, ia menatap Daniel yang hanya mengangguk pelan. Mamanya itu sepertinya sudah benar-benar jatuh cinta kepada Mayra.

Baguslah, jadi aku tidak perlu repot-repot mendekatkan Mama dengan Mayra.

Daniel lalu mengikuti di belakang, ia sedikit mengernyit saat melihat bagaimana Mamanya menawari Mayra dengan aneka macam makanan yang wanita itu masak. Entah kenapa ia merasa langsung tersingkir dari tahta tertinggi di rumahnya.

"Calon pengantin itu makannya harus banyak biar sehat pas hari pernikahan nanti, iya kan Daniel?" ucap Radha mengambilkan banyak nasi untuk Mayra dan juga lauknya. Pokoknya ia harus menjamu calon menantunya dengan sangat baik, itulah yang ada dipikirannya.

"Tapi ini terlalu banyak Tante, Mayra takut tidak bisa menghabiskannya," ucap Mayra kebingungan menatap makanan di depannya.

"Pasti habis, nggak usah sungkan kalau disini. Ayo makan dulu sayang," ucap Radha dengan senyum santainya.

Mayra hanya meringis, ia melirik Daniel yang hanya diam saja. Pria itu sepertinya sama sekali tidak ada niatan untuk membantunya.

"Jadi kalian itu bertemu di Surabaya?" tanya Radha disela-sela makannya.

"Iya Ma, Daniel kan udah cerita kemarin," sahut Daniel cepat.

"Iya, Mama kan cuma pengen tahu aja. Kalian kesini keluarga Mayra tahu 'kan?" tanya Radha lagi.

"Tahu Tante, kemarin Tuan Daniel, eh maksudku Daniel sudah meminta izin kepada Ibu," ucap Mayra hampir saja keceplosan menyebut Daniel dengan sebutan Tuan.

"Baiklah kalau begitu, kapan kalian akan menikah?" Kini giliran Mahendra yang bertanya, ia menatap Daniel dan Mayra bergantian.

"Secepatnya lebih baik," sahut Daniel langsung saja, untuk apa menunda-nunda, toh ini yang diinginkan Mamanya 'kan?

"Bagaimana kalau Minggu depan?"

Mayra langsung tersedak begitu mendengar waktu yang diucapkan Radha. Minggu depan? Bukankah itu terlalu cepat. Ia menatap Daniel seolah tidak setuju, tapi pria itu pasti tidak akan menggubrisnya sama sekali.

"Terserah Mama saja."

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

💪💪💪

2023-08-20

1

Yuli Yanti

Yuli Yanti

akhir nya ktmu jga novel yg bnr2 serg d'hati,aq suka sma cerita nya

2023-07-18

4

Ita rahmawati

Ita rahmawati

blm ap² udh posesif niel²..blgny masih mncntai stella..heleh lah nti juga bucin sm mayra 😏😏

2023-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mama.
2 Anak Haram.
3 Dunia Begitu Tidak Adil.
4 Akhirnya Ada Keadilan.
5 Tawaran Kontrak.
6 Bagian Dari Sandiwara.
7 Bertemu Orang Tua Daniel.
8 Hari Pernikahan.
9 Rencana Masa Depan.
10 Masih Sama.
11 Cemburu?
12 Mulai Tumbuh.
13 Mengikuti Mayra.
14 Sasaeng Fans.
15 Menolong Mayra.
16 Gejolak Asmara.
17 Aku Bisa Lebih Jahat.
18 Sugar Baby?
19 Pergi Bersama.
20 Pesta Pertunangan Jack.
21 Jangan Main-main Denganku.
22 Isi Hati.
23 Jebakan Wanita Licik.
24 Mencari Bukti.
25 Permintaan Maaf.
26 Berapa Kali?
27 Jalan-jalan.
28 Ragu.
29 Hambar.
30 Dua Pengacau.
31 Rubah Licik.
32 Cinta Yang Kuat.
33 Video Viral.
34 Ingin Memiliki Anak.
35 Hancur Berkeping-keping.
36 Dikuasai Emosi.
37 Pergi.
38 Penyesalan.
39 Ungkapan Cinta.
40 Pagi Hari Di Surabaya.
41 Tingkah Absurd Bibi Rika.
42 Boo And Pookie.
43 Tiba-tiba Pingsan.
44 Momen Terindah.
45 Masalah Yang Belum Tuntas.
46 Perhatian Yang Berlebihan.
47 Rumah Impian.
48 Ngidam.
49 Menua Bersama.
50 Dibuat Pusing.
51 Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52 Akhir Sebuah Kisah.
53 Salam Author Tercinta.
54 Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56 Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57 Promo Novel Baru.
58 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Permintaan Mama.
2
Anak Haram.
3
Dunia Begitu Tidak Adil.
4
Akhirnya Ada Keadilan.
5
Tawaran Kontrak.
6
Bagian Dari Sandiwara.
7
Bertemu Orang Tua Daniel.
8
Hari Pernikahan.
9
Rencana Masa Depan.
10
Masih Sama.
11
Cemburu?
12
Mulai Tumbuh.
13
Mengikuti Mayra.
14
Sasaeng Fans.
15
Menolong Mayra.
16
Gejolak Asmara.
17
Aku Bisa Lebih Jahat.
18
Sugar Baby?
19
Pergi Bersama.
20
Pesta Pertunangan Jack.
21
Jangan Main-main Denganku.
22
Isi Hati.
23
Jebakan Wanita Licik.
24
Mencari Bukti.
25
Permintaan Maaf.
26
Berapa Kali?
27
Jalan-jalan.
28
Ragu.
29
Hambar.
30
Dua Pengacau.
31
Rubah Licik.
32
Cinta Yang Kuat.
33
Video Viral.
34
Ingin Memiliki Anak.
35
Hancur Berkeping-keping.
36
Dikuasai Emosi.
37
Pergi.
38
Penyesalan.
39
Ungkapan Cinta.
40
Pagi Hari Di Surabaya.
41
Tingkah Absurd Bibi Rika.
42
Boo And Pookie.
43
Tiba-tiba Pingsan.
44
Momen Terindah.
45
Masalah Yang Belum Tuntas.
46
Perhatian Yang Berlebihan.
47
Rumah Impian.
48
Ngidam.
49
Menua Bersama.
50
Dibuat Pusing.
51
Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52
Akhir Sebuah Kisah.
53
Salam Author Tercinta.
54
Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56
Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57
Promo Novel Baru.
58
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!