Gejolak Asmara.

Daniel membawa Mayra ke kamarnya, sesampainya disana ia langsung merebahkan Mayra ke kasur. Tubuh wanita itu sangat dingin seperti es, giginya terdengar gemeletuk karena sangking dinginnya. Daniel segera mencari handuk untuk mengeringkan tubuh Mayra, tapi cara itu tidak efektif karena seluruh tubuh Mayra basah semua.

"Aku harus mengganti bajunya," gumam Daniel menimbang-nimbang apakah ia harus membuka baju Mayra?

Namun, tidak ada cara lain lagi daripada semakin kedinginan. Daniel menghela nafas panjang, ia mengambil selimut untuk menutupi tubuh Mayra, baru ia melepas satu persatu melemas baju Mayra yang basah.

Daniel beberapa kali harus berhenti karena tangannya yang tidak sengaja menyentuh sesuatu yang membuat darahnya berdesir hebat. Ia bahkan berkeringat dingin saat melepas segitiga bermuda milik Mayra.

"Brengsek!" Umpat Daniel mulai gila rasanya karena terus menahan gejolak dalam dirinya. Ia pria normal, tentu saja ia terpancing menyentuh tubuh Mayra.

"Dingin ... " Mayra bergumam lirih dengan bibirnya yang pucat.

"Aku akan mencarikan minyak kayu putih untukmu, tidurlah," ucap Daniel berhasil menyelesaikan tugasnya, ia membernarkan selimut Mayra sampai ke leher sebelum ia beranjak.

"Jangan pergi," ucap Mayra menahan tangan Daniel sebelum pria itu beranjak.

"Aku hanya ingin ganti baju," sahut Daniel menenangkan.

Mayra masih menatap Daniel dengan mata sayu nya, ia masih sangat takut dengan hal yang baru saja dialaminya. Kepalanya saja sekarang terasa sangat sakit dan perutnya mual.

"Aku takut." Mayra masih tetap menahan tangan Daniel, air matanya perlahan menetes membasahi pipinya.

Daniel menghela nafas panjang, ia mendudukkan dirinya disamping Mayra. "Tidak apa-apa, kau sudah aman sekarang. Aku hanya sebentar, tenang ya," ucap Daniel mengusap lembut pipi Mayra.

Mayra menggeleng pelan, ia malah bangkit dan memeluk tubuh Daniel yang masih basah.

"Mayra?" Daniel tersentak, jantungnya seketika berdegup kencang merasakan benda menonjol yang menyentuh dadanya.

"Aku takut, mereka jahat, aku tidak mau." Mayra benar-benar sangat ketakutan, ia memeluk Daniel sangat erat seolah tidak ingin terlepas, tangisnya juga semakin pecah membuat Daniel tidak tega.

"Jangan takut, aku bersamamu sekarang," ucap Daniel mengusap air mata Mayra perlahan, entahlah ia seolah ikut sakit melihat Mayra ketakutan seperti ini.

Padahal wanita ini adalah wanita yang tidak pernah menangis meski sesakit apapun hatinya, tapi saat ini Mayra sedang berada dititik terendah ketakutannya.

Mayra memejamkan matanya saat merasakan elusan halus di pipinya itu, ia hanya sesekali menatap Daniel dengan mata sayu nya seolah memanggil Daniel untuk mendekat.

Daniel nyatanya terpancing dengan tatapan mata itu, ia mengusap pipi Mayra lalu bergeser mengusap bibir Mayra yang tipis. Hembusan nafas mereka sama-sama terdengar berat. Daniel masih mencoba menahan dirinya, tapi godaan dari Mayra nyatanya mampu meluluhkan benteng kokoh dalam dirinya.

Tanpa menahan-nahan lagi, Daniel langsung mencium bibir Mayra lembut, me lu matnya perlahan dengan penuh perasaan yang menggebu. Daniel sangat gemas saat Mayra tampak sangat kaku menerima ciuman darinya, sepertinya wanita itu belum pernah berciuman sebelumnya.

"Tuan, aku ... Ah ..."

Daniel tidak mendengarkan apa yang Mayra katakan, ia malah menurunkan ciumannya ke leher Mayra, menggoda dengan bibir basahnya yang dingin membuat Mayra tidak bisa menahan suaranya.

Mayra mulai terlena, ia mulai mencengkram lengan Daniel saat dibuat menggila oleh sentuhan dari Daniel. Ia hanya pasrah saat Daniel merebahkan tubuhnya ke kasur.

Daniel melepaskan bajunya sendiri hingga terlihat tubuhnya yang berotot. Melihat hal itu, Mayra merasa sangat malu, wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

Daniel tersenyum kecil melihat wajah Mayra yang memerah menggemaskan, ia kembali mendekatkan dirinya pada Mayra. "Bolehkah aku melakukannya sekarang?" Tanya Daniel sebelum melanjutkan perbuatannya lebih lanjut.

"Ehm, sekarang belum tanggal 19, aku-"

"Tidak masalah, sebentar lagi juga tanggal 19." Daniel langsung menyela sebelum Mayra menyelesaikan ucapannya.

Mayra terdiam, ia bingung harus menjawab seperti apa, hanya tatapan matanya saja yang membuat Daniel paham, pria itu kembali mencium bibirnya sangat mesra. Tangannya mengusap-usap lembut pipinya lalu mulai melakukan sesuatu yang membuat Mayra kesakitan.

"Sakit," lirih Mayra dengan bibirnya yang bergetar.

"Kamu?" Daniel langsung berhenti, ia terkejut saat tahu jika Mayra masih perawan, ia pikir wanita itu sudah tidak perawan karena teringat akan gosip yang beredar.

Daniel segera mencium bibir Mayra kembali, ia mencoba membuat wanita itu tenang menerima dirinya.

Setitik air mata langsung lolos dari sudut mata Mayra saat Daniel berhasil memeluknya, tangannya menggenggam sprei dibawahnya dengan sangat erat. Mayra tidak tahu bagaimana perasaannya, setelah ini entah apa yang akan terjadi, Daniel sudah memilikinya, pria itu pasti akan meninggalkannya jika dia sudah hamil.

Malam itu Daniel seperti lupa akan dirinya sendiri, setelah beberapa hari melihat Mayra dekat dengan seorang pria, Daniel menjadi lebih ganas saat menyentuh Mayra. Ditambah Mayra yang masih perawan, membuat ia sangat bangga karena ia orang pertama yang bisa memiliki Mayra.

Mayra hanya milikku, aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilnya dari sisiku. Dan aku pastikan siapapun yang mencoba menyakitinya, dia akan merasakan hal yang sama.

******

Keesokan harinya, Mayra terbangun terlebih dulu, ia mendesis pelan saat merasakan tubuhnya sangat remuk. Ia lalu menatap sekelilingnya, ia kaget saat tahu jika ia masih berada dalam pelukan hangat Daniel.

Melihat hal itu, Mayra teringat akan malam panasnya semalam. Tanpa sadar mata Mayra berkaca-kaca seraya menatap Daniel.

Menyesal? Ya ada setitik penyesalan dalam dirinya karena sudah kehilangan kesuciannya. Tapi terlepas dari itu semua, ia sudah membuat perjanjian dengan Daniel untuk menyerahkan dirinya pada pria itu.

"Kenapa menangis?"

Mayra tersentak saat mendengar suara berat itu. "Tuan sudah bangun?" Mayra cepat-cepat mengusap air matanya.

Daniel membuka matanya, ia melirik Mayra dengan mata hitamnya yang tajam. "Kenapa? Masih sakit?" Tanya Daniel mengulurkan tangannya untuk memegang pipi Mayra, ia berpikir semalam ia terlalu kasar saat melakukannya pada Mayra.

"Sedikit," sahut Mayra menunduk malu, ia tidak berani menatap wajah pria yang membuatnya me nde sah semalam.

"Aku akan menelepon Dokter, biarkan dia memeriksa mu, nanti kau akan diberikan obat," kata Daniel mengambil ponselnya di nakas.

"Tidak perlu Tuan," cegah Mayra, mana mungkin dia harus diperiksa setelah melakukan hubungan suami istri.

"Kenapa? Nanti kau bisa sembuh," kata Daniel perhatian, ia tidak mau jika Mayra harus menahan sakit terus-menerus.

"Nanti juga sembuh sendiri, Tuan. Aku akan mandi saja," sahut Mayra ingin secepatnya pergi dari hadapan Daniel, ia risih karena keduanya masih tidak menggunakan apapun.

Mayra buru-buru turun dari ranjang, tapi ia lupa kalau kalau miliknya masih sangat sakit. "Akhhhhhhh!" Mayra menjerit pelan, ia tidak menyangka rasanya akan sesakit itu.

"Astaga, apa aku bilang? Kau masih sakit, ayo kita ke Dokter saja," kata Daniel mengambil boxer miliknya lalu menghampiri Mayra.

"Aku tidak apa-apa, Tuan," kata Mayra merasa masih bisa menahan rasa sakit itu.

"Jangan keras kepala, semalam kau berdarah, pasti sakit sekali 'kan? Ayo ke dokter saja." Daniel tetap saja ngotot, ia ingat jika semalam Mayra menangis saat pertama kali mereka melakukannya.

"Tuan, aku benar-benar tidak apa-apa, tolong bantu saja aku ke kamar mandi," ucap Mayra malu sebenarnya, tapi daripada pergi rumah sakit? Dia pasti akan lebih malu.

"Kau yakin?" Tanya Daniel memandang Mayra dengan wajah khawatirnya.

"Iya," sahut Mayra mengangguk singkat.

"Baiklah, aku akan membantumu ke kamar mandi." Daniel tidak membantah, ia segera menggendong Mayra lalu membawa wanita itu ke kamar mandi.

Tadinya ia ingin membantu Mayra mandi juta, tapi wanita itu menolak mentah-mentah karena merasa sangat malu. Daniel tidak memaksa, ia akhirnya keluar kamar mandi lalu mengambil ponselnya. Ia harus mengurus kedua cecunguk tidak berguna yang semalam sudah membuat Mayra menderita.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

💖💖💖

2023-11-11

1

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

🤔🤔🤔😄😄😄😄😄

2023-08-20

1

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

lanjut thor,aku suka banget ada yang sudah bucin,

2023-05-09

3

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mama.
2 Anak Haram.
3 Dunia Begitu Tidak Adil.
4 Akhirnya Ada Keadilan.
5 Tawaran Kontrak.
6 Bagian Dari Sandiwara.
7 Bertemu Orang Tua Daniel.
8 Hari Pernikahan.
9 Rencana Masa Depan.
10 Masih Sama.
11 Cemburu?
12 Mulai Tumbuh.
13 Mengikuti Mayra.
14 Sasaeng Fans.
15 Menolong Mayra.
16 Gejolak Asmara.
17 Aku Bisa Lebih Jahat.
18 Sugar Baby?
19 Pergi Bersama.
20 Pesta Pertunangan Jack.
21 Jangan Main-main Denganku.
22 Isi Hati.
23 Jebakan Wanita Licik.
24 Mencari Bukti.
25 Permintaan Maaf.
26 Berapa Kali?
27 Jalan-jalan.
28 Ragu.
29 Hambar.
30 Dua Pengacau.
31 Rubah Licik.
32 Cinta Yang Kuat.
33 Video Viral.
34 Ingin Memiliki Anak.
35 Hancur Berkeping-keping.
36 Dikuasai Emosi.
37 Pergi.
38 Penyesalan.
39 Ungkapan Cinta.
40 Pagi Hari Di Surabaya.
41 Tingkah Absurd Bibi Rika.
42 Boo And Pookie.
43 Tiba-tiba Pingsan.
44 Momen Terindah.
45 Masalah Yang Belum Tuntas.
46 Perhatian Yang Berlebihan.
47 Rumah Impian.
48 Ngidam.
49 Menua Bersama.
50 Dibuat Pusing.
51 Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52 Akhir Sebuah Kisah.
53 Salam Author Tercinta.
54 Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56 Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57 Promo Novel Baru.
58 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Permintaan Mama.
2
Anak Haram.
3
Dunia Begitu Tidak Adil.
4
Akhirnya Ada Keadilan.
5
Tawaran Kontrak.
6
Bagian Dari Sandiwara.
7
Bertemu Orang Tua Daniel.
8
Hari Pernikahan.
9
Rencana Masa Depan.
10
Masih Sama.
11
Cemburu?
12
Mulai Tumbuh.
13
Mengikuti Mayra.
14
Sasaeng Fans.
15
Menolong Mayra.
16
Gejolak Asmara.
17
Aku Bisa Lebih Jahat.
18
Sugar Baby?
19
Pergi Bersama.
20
Pesta Pertunangan Jack.
21
Jangan Main-main Denganku.
22
Isi Hati.
23
Jebakan Wanita Licik.
24
Mencari Bukti.
25
Permintaan Maaf.
26
Berapa Kali?
27
Jalan-jalan.
28
Ragu.
29
Hambar.
30
Dua Pengacau.
31
Rubah Licik.
32
Cinta Yang Kuat.
33
Video Viral.
34
Ingin Memiliki Anak.
35
Hancur Berkeping-keping.
36
Dikuasai Emosi.
37
Pergi.
38
Penyesalan.
39
Ungkapan Cinta.
40
Pagi Hari Di Surabaya.
41
Tingkah Absurd Bibi Rika.
42
Boo And Pookie.
43
Tiba-tiba Pingsan.
44
Momen Terindah.
45
Masalah Yang Belum Tuntas.
46
Perhatian Yang Berlebihan.
47
Rumah Impian.
48
Ngidam.
49
Menua Bersama.
50
Dibuat Pusing.
51
Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52
Akhir Sebuah Kisah.
53
Salam Author Tercinta.
54
Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56
Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57
Promo Novel Baru.
58
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!