Bagian Dari Sandiwara.

Mayra berlari-lari kecil dengan membawa tas berisi uang yang baru saja didapatkannya. Ia segera mengurus segala administrasi agar Ibunya bisa secepatnya bisa di operasi. Ia sudah sangat lega karena setelah sekian lama, akhirnya Ibunya bisa di operasi juga.

"Operasinya akan dijadwalkan jam 1 siang. Kamu makan dulu gih May, kamu kelihatan makin kurus sekarang," ujar Bibi Rika menatap Mayra yang sejak tadi diam saja menunggui Ibunya.

"Tidak usah Bi, May makan nanti aja kalau Ibu udah selesai di operasi," sahut Mayra menggeleng pelan, ia tidak mungkin makan dengan tenang jika Ibunya masih harus berjuang antara kehidupan dan kematian.

"Kamu juga harus jaga kesehatan May, nanti kalau Ibu kamu sembuh, jangan gantian kamu juga yang sakit," tutur Bibi Rika perhatian kepada sepupunya ini.

"Bi, nanti kalau Ibu udah sembuh. Mungkin aku mau titip dulu sama Bibi, aku harus menyelesaikan pekerjaanku," ucap Mayra teringat akan janjinya kepada Daniel.

"Pekerjaan apa? Bukannya kamu ambil cuti? Terus uang tadi dapat darimana?" Bibi Rika bertanya seraya menatap Mayra penuh selidik.

"Atasanku meminjamkan uang Bi, tapi aku harus bekerja lembur sampai hutangku lunas, jadi mungkin nanti aku akan jarang pulang," kata Mayra mengigit bibirnya, ia berusaha sekeras mungkin agar tidak terlihat sedih di depan Bibinya.

"Oh, masih syukur ketemu orang baik May, uang sebanyak itu jarang ada yang meminjamkan, semoga setelah ini Ibumu bisa sembuh total," ucap Bibi Rika sudah tidak curiga lagi dengan Mayra.

Mayra hanya mengangguk seraya berdoa dalam hatinya, semoga Ibunya cepat sembuh dan segera diangkat penyakitnya. Setidaknya pengorbanan Mayra untuk menjual dirinya tidak akan sia-sia.

Seharian itu Mayra menemani Ibunya melakukan operasi kanker paru-paru. Ia duduk berjam-jam seraya terkantuk-kantuk selama menunggu Ibunya. Sampai akhirnya ia bernafas lega saat melihat lampu ruang operasi sudah padam, artinya operasi Ibunya sudah selesai.

"Operasinya berjalan dengan lancar, saat ini pasien masih dalam pengaruh obat bius. Mungkin baru sadar sekitar besok pagi," ucap Dokter kepada Mayra begitu operasi selesai.

"Terima kasih Dokter." Mayra tidak henti mengucap syukur atas karunia Tuhan yang memberikan kesembuhan kepada Ibunya. Setelah sekian lama tersiksa dengan sakit paru-paru yang begitu menyakitkan, sekarang Ibunya akhirnya sudah sembuh total.

Namun, Mayra tidak ingin terlalu larut dengan euforia tentang kesembuhan Ibunya. Setelah ini, ia harus menghadapi perjalanan hidup yang tidak mudah, yaitu menjadi istri kontrak Daniel.

******

Keesokan paginya, Mayra semakin senang saat Ibunya sudah benar-benar pulih dan siuman dari tidur panjangnya. Mayra tidak henti memeluk dan mencium kedua tangan Ibunya saat pertama kali wanita paruh baya itu terbangun.

"Mayra ... ." Kamila Ibu Mayra tersenyum lembut kepada putrinya.

"Iya Ibu, ini Mayra, bagaimana keadaan Ibu? Sehat 'kan? Sekarang Ibu sudah tidak sakit lagi," ucap Mayra tanpa sadar mulai berkaca-kaca matanya.

"Maafkan Ibu sudah merepotkan mu," ucap Kamila tidak tahu apa yang sudah putrinya lakukan demi menyelamatkannya.

"Jangan berkata seperti itu Ibu, ini sudah tugas Mayra," kata Mayra menggeleng pelan, ia mungkin membenci Ibunya, tapi rasa cintanya pada wanita ini lebih besar.

Kamila tersenyum haru, ia memeluk Mayra dengan pelukan hangatnya. Keduanya larut dalam perasaan yang selama ini sulit untuk diungkapkan. Seseorang yang saling menyayangi, tapi terhalang oleh masa lalu yang kelam.

"Mayra, ada tamu untukmu."

Pelukan hangat itu terputus tatkala Bibi Rika masuk kedalam ruangan. Mayra sendiri langsung menoleh, ia membesarkan matanya terkejut saat melihat sosok Daniel yang datang dengan wajah datarnya.

"Tuan Daniel?" seru Mayra segera mengusap air matanya cepat.

"Kau mengenalnya? Dia bilang temanmu," ujar Bibi Rika baru pertama kali melihat Daniel, jadi ia begitu heran.

"Ya, dia bosku di kantor Bi. Namanya Tuan Daniel," ucap Mayra kikuk, sejak kapan Daniel menjadi temannya.

"Oh, maafkan saya Tuan." Kamila mencoba duduk untuk menyambut bos putrinya meski masih lemah.

"Senyaman nya saja Bibi, jangan terlalu sungkan," kata Daniel mencegah saat melihat Kamila ingin duduk. "Saya kesini juga hanya sebentar, mungkin Mayra sudah bercerita," sambung Daniel.

Mayra mengerutkan dahinya bingung, bercerita apa? Tentang pernikahan kontrak mereka atau apa? Mayra sama sekali tidak mengerti.

"Bercerita apa Tuan?" Tanya Bibi Rika mewakili saudaranya yang masih terlihat lemas itu.

"Kalau kita berdua akan menikah, apa mungkin belum bercerita? Iya Sayang, kamu belum bercerita sama keluarga kamu?" ucap Daniel mengulas senyum tipisnya.

Semua orang terkejut bukan kepalang, termasuk Mayra sendiri, ia tidak percaya jika Daniel akan mengatakan hal seperti itu kepada keluarganya. Seketika ketakutan langsung menggelayuti dirinya. Ia takut jika Daniel akan membocorkan pernikahan kontrak mereka.

"Menikah? Mayra ingin menikah? Kenapa belum bercerita?" Kamila menatap putrinya penuh tanya.

"Ibu, Mayra bisa jelaskan, maksud-"

"Maksudnya karena Bibi baru saja siuman, makanya Mayra belum bercerita. Sekarang saya datang kesini ingin melamar Mayra sebagai istri saya, apakah Bibi mengizinkan?" kata Daniel terdengar santai dan sangat tenang, wajahnya benar-benar seperti seorang pria yang sedang meminta anak perempuan kepada keluarganya.

Kamila dan Bibi Rika saling pandang, mereka tentu sangat bingung saat ada pria yang tiba-tiba datang melamar Mayra. Mereka tentu sangat tahu kondisi keluarga mereka yang serba kekurangan itu.

"Ehm, maaf Tuan, saya bukan bermaksud apa-apa, sebelumnya mungkin Tuan belum tahu keadaan keluarga-"

"Saya sudah tahu Bibi, Mayra sudah sering bercerita kepada saya. Jika memang berkenan, saya akan mengajak Mayra datang ke Jakarta untuk bertemu keluarga saya dulu." Lagi-lagi Daniel menyela dengan begitu cepat, ia memberikan tatapan mata yang tidak biasa pada Mayra agar membuat keluarga wanita itu mengerti.

"Ibu, Tuan Daniel benar, kami berdua sudah saling kenal dan sepakat ingin segera menikah. Ibu mengizinkannya 'kan?" ucap Mayra mencoba tersenyum meski gagal.

"Kamu yakin ingin menikah?" Kamila bertanya seraya menatap lekat mata putrinya.

"Iya Ibu, Tuan Daniel, maksudku Daniel sangat mencintaiku Ibu, kami berdua saling mencintai dan ingin segera menikah," ucap Mayra masih dengan senyumnya, meski hatinya berdarah-darah, ia tidak ingin membuat Ibunya kecewa.

Kamila terdiam sesaat, ia menatap putrinya kembali sebelum mengangguk perlahan. "Jika itu memang sudah menjadi keputusan kamu, Ibu pasti mengizinkan. Semoga pernikahan kalian selalu diberi kebahagiaan nantinya," ucap Kamila mengusap lembut pipi putrinya.

"Terima kasih, Bu." Mayra langsung mendekap Ibunya seraya menangis lirih, entahlah keputusannya ini sudah benar atau salah, semoga saja Ibunya jangan sampai tahu kelakuan buruknya ini.

"Nak Daniel, Ibu merestui kalian. Jika kalian menikah nanti, Ibu titip Mayra ya, tolong jangan pernah membuatnya menangis. Kalau memang kau sudah tidak mencintainya atau bosan, katakan saja pada Ibu, biarkan Ibu menjemputnya," ucap Kamila kini beralih menatap Daniel, tatapan penuh harap seorang Ibu kepada menantunya.

"Ya." Daniel hanya mengangguk pelan, ia tidak ingin berjanji apapun, semua pernikahan adalah sebuah sandiwara, jadi apapun yang akan terjadi adalah sebuah sandiwara. Ia sengaja datang kesana agar mempermudah urusannya sendiri tentunya.

Daniel tidak ingin jika nanti Mayra sudah menjadi istri kontraknya, wanita ini akan sibuk mencari-cari alasan untuk keluarganya. Daniel benar-benar merencanakan semuanya dengan matang, ia juga membentengi dirinya sendiri agar tidak terjatuh dalam permainan yang ia buat sendiri.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

💐

2023-10-27

1

Amirah iz

Amirah iz

g da aturan gt bu yg ada si kudanil yg mulangin mayra ke ibu😵

2023-07-30

1

Tika Rotika

Tika Rotika

aq sumpahin si danil bucin akut😎

2023-06-28

2

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Mama.
2 Anak Haram.
3 Dunia Begitu Tidak Adil.
4 Akhirnya Ada Keadilan.
5 Tawaran Kontrak.
6 Bagian Dari Sandiwara.
7 Bertemu Orang Tua Daniel.
8 Hari Pernikahan.
9 Rencana Masa Depan.
10 Masih Sama.
11 Cemburu?
12 Mulai Tumbuh.
13 Mengikuti Mayra.
14 Sasaeng Fans.
15 Menolong Mayra.
16 Gejolak Asmara.
17 Aku Bisa Lebih Jahat.
18 Sugar Baby?
19 Pergi Bersama.
20 Pesta Pertunangan Jack.
21 Jangan Main-main Denganku.
22 Isi Hati.
23 Jebakan Wanita Licik.
24 Mencari Bukti.
25 Permintaan Maaf.
26 Berapa Kali?
27 Jalan-jalan.
28 Ragu.
29 Hambar.
30 Dua Pengacau.
31 Rubah Licik.
32 Cinta Yang Kuat.
33 Video Viral.
34 Ingin Memiliki Anak.
35 Hancur Berkeping-keping.
36 Dikuasai Emosi.
37 Pergi.
38 Penyesalan.
39 Ungkapan Cinta.
40 Pagi Hari Di Surabaya.
41 Tingkah Absurd Bibi Rika.
42 Boo And Pookie.
43 Tiba-tiba Pingsan.
44 Momen Terindah.
45 Masalah Yang Belum Tuntas.
46 Perhatian Yang Berlebihan.
47 Rumah Impian.
48 Ngidam.
49 Menua Bersama.
50 Dibuat Pusing.
51 Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52 Akhir Sebuah Kisah.
53 Salam Author Tercinta.
54 Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56 Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57 Promo Novel Baru.
58 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Permintaan Mama.
2
Anak Haram.
3
Dunia Begitu Tidak Adil.
4
Akhirnya Ada Keadilan.
5
Tawaran Kontrak.
6
Bagian Dari Sandiwara.
7
Bertemu Orang Tua Daniel.
8
Hari Pernikahan.
9
Rencana Masa Depan.
10
Masih Sama.
11
Cemburu?
12
Mulai Tumbuh.
13
Mengikuti Mayra.
14
Sasaeng Fans.
15
Menolong Mayra.
16
Gejolak Asmara.
17
Aku Bisa Lebih Jahat.
18
Sugar Baby?
19
Pergi Bersama.
20
Pesta Pertunangan Jack.
21
Jangan Main-main Denganku.
22
Isi Hati.
23
Jebakan Wanita Licik.
24
Mencari Bukti.
25
Permintaan Maaf.
26
Berapa Kali?
27
Jalan-jalan.
28
Ragu.
29
Hambar.
30
Dua Pengacau.
31
Rubah Licik.
32
Cinta Yang Kuat.
33
Video Viral.
34
Ingin Memiliki Anak.
35
Hancur Berkeping-keping.
36
Dikuasai Emosi.
37
Pergi.
38
Penyesalan.
39
Ungkapan Cinta.
40
Pagi Hari Di Surabaya.
41
Tingkah Absurd Bibi Rika.
42
Boo And Pookie.
43
Tiba-tiba Pingsan.
44
Momen Terindah.
45
Masalah Yang Belum Tuntas.
46
Perhatian Yang Berlebihan.
47
Rumah Impian.
48
Ngidam.
49
Menua Bersama.
50
Dibuat Pusing.
51
Kejutan Yang Sangat Mengejutkan.
52
Akhir Sebuah Kisah.
53
Salam Author Tercinta.
54
Novel Baru Sudah Rilis. ( Tertawan Pesona Sugar Daddy )
55
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
56
Promo Novel Baru ( Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku )
57
Promo Novel Baru.
58
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
59
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!