Selesai menelpon dua bodyguard nya itu Ferdi kembali keruang tamu dan menemui Alan yang duduk di sofa.
" Apa mobilnya sudah masuk ?" kata Ferdi
" Sudah tuan muda, oh ya apa pelayan itu sudah lama tinggal disini " kata Alan
" Baru beberapa hari , oh ya aku istirahat dulu nanti sore baru pulang . Oh ya kau juga bisa istirahat di ruang tamu " kata Ferdi .
" Baik tuan muda " kata Alan.
Sedangkan Ferdi kembali kekamarnya.
Untuk membersihkan diri. Karna ia ingin menemui Heni
" Ah sial .... pasti dia curiga " kata Ferdi . Yang bingung harus berbuat apa .Karna ia tak bisa mengelak Kalo Alan mengetahui nya Dan ia harus hati hati pada tangan kanan sang papi nya itu.
Sedangkan Alan sedang menelpon bibi Yam kepala pembantu di rumah utama orang tua Ferdi.
" Hah...... tuan punya pelayan disana , tumben ngak seperti biasa nya " kata bibi Yam kaget
" Itu yang sedang kucari tahu bi, pasti ada sesuatu dengan gadis itu. Karna tak biasa tuan muda bersikap aneh Dan ia tak mau aku mengangkatnya gadis yang itu tertidur" kata Alan .
" Masa sih , tapi......." kata bibi Yam
" Lan awasi dia, ambil fotonya aku ingin melihat gadis itu " kata mami Risma yang mendengar percakapan Yam dan Alan
" Nyonya" kata Yam kaget
" Baik nyonya " kata Alan disebrang sana .
" Yam besok waktu tuan muda kekantor lihat Villa itu Dan suruh Alan pasang cctv di kamar Alan .
" Hah..... tapi nyonya " kata Yam bingung
" Lakukan saja suruh Dirman mengantar mu " kata Mami Risma yang tak lain mami Ferdi.
Sedangkan Ferdi baru saja selesai mandi setelah membersihkan diri .Lalu rebahan sebentar sambil menelpon Heni untuk berkencan karena tak mungkin ia dirumah saja Kalo Alan mengawasi nya .
Sedang Aya yang terbangun kaget karna ia sudah ada di kamar nya.
" Astaga bukan nya aku ......" kata Aya
" Apa tuan ....atau pa Parman " kata Aya bingung lalu keluar dari kamar Dan bersamaan dengan Parman dan Paimo Yang baru datang belanja
" Pa Parman pa Paimo baru pulang belanja " kata Aya kaget.
" Iya .... oh ya buat kopi tiga ya nanti non, saya tunggu disini " kata Parman
" Baik pa " kata Aya yang lalu bergegas membuat kan kopi dan tak lama Aya sudah pun menyiapkan nya di nampan dan......
"' Disini saja .... nona " kata seseorang membuat Aya kaget.
" Tuan Alan " kata Parman Paimo kaget .
" Apa nona bekerja disini " kata Alan
" Iya tuan ..... " kata Aya gugup Karna Alan menelisik wajahnya dari atas sama bawah
" Sudah berapa lama ? tanya Alan .
" Tuan dia baru beberapa hari bekerja " kata Paimo
" Stop ......aku bertanya dengan nya " kata Alan tegas Membuat Paimo terdiam .
" Sudah satu bulan lebih tuan " kata Aya .
" Oh begitu , bagus lah ,oh ya Parman Paimo ayo kita duduk didepan untuk ngopi sambil ngobrol " kata Alan
" Ya tuan " kata Keduanya Yang tak bisa lagi menyembunyikan Aya Lalu ketiganya
menuju teras .
" Kalian hebat cukup rapi menyimpan gadis itu " Sindir Alan .
" Tuan kami hanya menuruti tuan muda Ferdi ." kata Parman .
" Baiklah tak masalah , tapi ingat tuan besar pasti sangat murka kalo kalian menyembunyikan nya " kata Alan
" Tuan....maaf kan kami. ,kami......." kata Parman Dan tiba tiba ....
" Alan ayo berangkat " kata Ferdi yang sudah siap dan rapi Lalu melangkah menuju pintu utama
" Baik tuan muda " kata Alan lalu berdiri dan mengikuti Ferdi menuju teras
" Kita ke cafe Hitam Putih setelah ini kau lansung pulang." Kata Ferdi
" Baik tuan " kata Alan fokus menyetir mobil nya Setelah masuk mobil
Sedangkan Aya merasa senang Ferdi pergi Karna pastinya tak mengganggunya.
Lalu Aya menelpon Via untuk membahas tentang kuliah.
" Aku ngak bisa Vi, karna sekarang aku ngak bisa bebas keluar masuk. Kau tahu sendiri kan aku hanya seorang pelayan " kata Aya.
" Yah.... trus kenapa ngak nyari alasan bilang mau bertemu ayah mu " kata Via .
" Ayah pulang kampung Vi ke yogya dan disini aku cuma sendiri " kata Aya lirih .
" Ya ampun Ay , keterlaluan mereka meniggalkan mu Lalu apa tuan dan nyonya mu baik pada mu " tanya Aya
" Insyaallah " jawab Aya yang tak mungkin
bercerita pada Via tentang nasib nya yang hanya jadi pelunas hutang keluargganya.
" Ya sudah ,kau harus jaga diri oh ya apa obatnya sudah diberikan ke nyonya mu " kata Via .
" Sudah Vi trimakasih ya " kata Aya Yang berbohong pada Via karna tak mungkin ia menceritakan tentang itu pada temannya
" Ya sudah aku kerja dulu ya , sudah banyak pelanggan datang nih " kata Via Yang memang kerja di restoran. Lalu menutup ponselnya Sedangkan Aya langsung mengunci pintu kamar nya rapat rapat Agar ia bisa tidur tenang.
Sedangkan Ferdi sedang duduk mesra dengan Heni di bar. Sambil minum bir .
Namun entah mengapa dia memikirkan Aya gadis pelunas hutang itu.
" Kenapa melamun " kata Heni menaruh kedua tangan nya dan mengecup bibir Ferdi .
" Tidak , aku hanya ingin memeluk mu kau sangat cantik malam ini " kata Ferdi Memeluk tubuh Heni lalu keduanya berciuman.
" Kenapa rasa nya berbeda " kata Ferdi dalam hati Yang merasa Heni tak bisa membuat nya bergairah
" Ada apa " kata Heni heran menatap Ferdi Yang terlihat kaku padahal biasanya Ferdi begitu romantis
" Tidak ada aku hanya rindu padamu " kata Ferdi memeluk Heni Entah mengapa pikiran nya tak fokus Dan ada bayangan Aya di ada kepalanya
Ferdi pun mencium pelan Heni Tapi entah mengapa ia merasa tak begitu bergairah.
Tak sama seperti ia mengecup bibir Aya Ferdi Yang slalu bernafsu ingin lebih setiap kali mengecup bibir mungil itu
" Ayo berdansa " kata Heni menarik tangan Ferdi ketengah agar mereka bisa berdansa di cafe romantis itu.
************
Sedangkan Aya terbangun tengah malam Lalu menoleh kiri kanan talut tuan mudanya itu masuk kamarnya
" Alhamdulilah " kata Aya lalu beranjak dari ranjangnya untuk sholat malam Setelah itu Aya kembali tidur lagi
Paginya seperti biasa nya Aya
menyiap kan sarapan. Namun suasana terlihat sepi.
" Tuan tidak tidur disini " kata Parman
Deg
" Hah ..... lalu kemana ?" kata Aya kaget
" Tuan muda pulang di rumah orang tuannya " kata Parman Yang memang sering ngobrol dengan Aya
" Ya saya mengerti pa" kata Aya duduk termenung dekat dapur .Karena tuan nya itu tak sarapan pagi ini .Ada rasa aneh di hati nya . Yamg membuat nya gelisah
Siang nya Alan datang bersama seorang pria Lalu membawa kekamar Ferdi intuk memasang cctv ditempat tersembunyi Untuk mengawasi kegiatan Crain Ferdinan.
" Selesai tuan Alan " kata pria itu.
" Ya terimakasih biar kita lihat nanti tuan Ferdi " kata Alan dalam hati Lalu pergi keluar dari kamar bersama teknisi nya
Menuju ruang tamu .
" Ini bayaran mu trimakasih sudah membantu ku " kata Alan
" Sama sama tuan " kata Pria lalu pergi meninggal Villa Ferdi . Sedang kan Alan tersenyum penuh arti Karna kini ia bisa mencari kenakalan tuan mudanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 492 Episodes
Comments