Dia Mantan

Intan berjalan ke arah lapangan Volly, pertandingan sudah di mulai. Terlihat ketiga mantan nya ikut bermain, semua pendukung menyoraki tim nya. Anak - anak SDN Boa, ikut menyaksikan pertandingan guru nya , bahkan masyarakat sekitar pun ikut melihat. Sehingga suasana semakin ramai, Intan berdiri tepat dekang lapangan bersama Pak Jaka, dan Pak Lukas, selaku kepala desa.

"Kamu nanti ikut main Intan, tanding sama. Ibu - ibu sini." ucap Pak Jaka.

"Nggak Pak, saya kan tidak boleh capek." ucap Intan.

Buuughhh

Aaawwww

Intan memegang kepala nya, saat sebuah bola mengenai kepala sangat keras. Intan memegang kepala nya, yang sedikit pusing.

"Kamu tidak apa - apa?" tanya Rasya berlari ke arah nya.

Intan hanya diam sambil memegang kepala nya, permainan terhenti, semua teralih pandangan pada Intan.

"Intan kamu nggak apa - apa?" tanya Adli.

"Nggak apa - apa kok, pusing sedikit." jawab Intan.

"Maaf ya, tadi saya keras pukul bola nya." ucap Rasya sambil memegang kepala Intan.

"Alah.. caper lagi." celetuk Bela.

"Lanjut yuk, ayok.. mulai lagi." ucap Miko.

"Saya mundur, ganti Fatih." ucap Rasya.

Putra menatap Rasya yang berdiri di samping Intan, dan melihat Rasya yang memegang kepala Intan.

****

"Kamu benar, nggak apa - apa?" tanya Rasya yang merasa bersalah pada Intan.

"Nggak apa - apa Bang, maaf Bang, saya pamit pulang." ucap Intan.

"Kamu tidak ikut tanding?"

"Nggak, saya tidak boleh capek. Saya punya Asma, dari kecil saya punya sakit Asma."

"Oh, gitu ya."

"Saya,pamit." ucap Intan lalu berjalan untuk kembali ke rumah dinas.

Saat di perjalanan, Putra langsung menarik tangan Intan dengan kasar. Intan langsung berontak, dan berusaha melepaskan tangan Putra dari tangan nya.

"Sakit Bang." ucap Intan.

"Kamu itu jangan cari perhatian, kamu itu playgirl tidak pantas mendapat kan seorang kekasih Tentara. Kamu tahu kan, Tentara itu sering tugas jauh, saya yakin kamu akan mencari kehangatan dari pria lain. Dan kamu, tadi apa sama Rasya? kamu mau cari perhatian sama dia?"

"Nggak Bang, saya tidak cari perhatian. Dia yang datang, kan dia juga yang memukul bola nya hingga mengenai kepala saya."

"Kamu tahu, saya sakit hati sama kamu. Saya bukan nya cemburu, saya tidak suka kamu itu mendekati Rasya, bahkan Miko sudah sangat membenci kamu. Dan kami merasa sangat tertipu."

"Tapi saya kan Bang, sudah kembali kan semua uang nya."

"Iya, tapi kamu jangan pernah muncul di hadapan kami lagi, saya kecewa sama kamu."

Intan diam, dan Putra pergi meninggalkan Intan. Miko lalu datang, dan bertepuk tangan. Senyum sinis, terlihat dari Miko dengan tatapan jijik.

"Nggak menyangka ya, kelihatan alim. Untung, saya belum ketemu sama kamu. Sudah di pegang - pegang sama Bang Putra, eh Rasya dapat bekas nya Bang Putra."

Plaaakkkk

"Saya memang punya pacar banyak, tapi saya bukan wanita yang seperti itu. Saya tidak pernah, memberikan kesucian saya untuk pria yang belum menjadi suami saya. Begini - begini, saya masih bisa jaga diri."

"Terus, tujuan kamu apa hah..? sudah punya Bang Putra, tapi kamu mau jadi pacar saya dan Rasya."

"Saya hanya, berpikir main - main, berpikir kalian tidak serius tapi ternyata kalian serius."

"Saya itu, mencintai wanita bukan untuk main - main, saya memang belum sempat untuk bertemu sama kamu, tapi nanti kalau ada rejeki. Eh ternyata , sekali ketemu pacar rame - rame."

"Saya minta maaf, sudah membuat kalian kecewa, memang pantas, saya di benci."

"Ya jelas pantas, nomer ponsel kamu, sudah saya blokir."

****

"Kamu kenapa tiduran terus?" tanya Nike.

"Bete, ngapain lagi." jawab Intan.

"Ponsel kamu tuli sih?"

"Ya lagian, siapa sih yang mau telepon saya. Orang nggak ada lagi, pacar saja nggak punya."

"Jadi mereka putusin kamu?"

"Iya, putusin saya. Bang Miko, terang - terangan, putusin saya. Terus Bang Putra, saya lihat kontak nya blokir saya juga. Bahkan Bang Rasya juga sama."

"Tapi Bang Rasya, seperti nya dia masih perhatian sama kamu."

"Sebagai tanda minta maaf saja, karena dia bersalah bola nya mengenai saya."

"Tapi waktu malam itu, Bang Rasya juga yang datang temui kamu."

"Yang jelas, saya sudah jadi mantan."

*****

"Duduk sendirian saja." ucap Miko, duduk di samping Nike yang sedang melukis pemandangan malam dari atas.

"Abang nggak lihat, ini saya lagi gambar pemandangan dari sini?" ucap Nike yang masih fokus melukis.

"Keren banget punya kamu, pelukis juga ya?"

"Saya kebetulan, dari kecil suka melukis. Ini adalah lukisan yang ke 2000,ada sih yang pernah ikut lomba tapi nggak pernah menang."

"Masa sih? ini bagus loh. Panitia yang buta kali ya, nggak bisa menilai karya seni yang bagus."

"Tapi saya nggak kecewa, yang penting lukisan saya di hargai. Karena pernah ada orang asing, yang memuji lukisan saja. Dia kolektor juga, bahkan dia beli loh lukisan saya. Itu lukisan saya, waktu SD."

"Tuh berarti memang lukisan kamu bagus, panitia nya tidak bisa menilai mana karya yang berkualitas dan mana yang tidak berkualitas."

"Tapi memang di akui sih, saat itu memang lebih bagus dari saya." ucap Nike.

"Eh boleh minta nomer HP kamu nggak?" ucap Miko.

"Buat apa Bang? nanti Intan marah."

"Saya tidak punya pacar, alias jomblo."

"Memang nya, sudah putus sama Intan?"

"Ngapain, punya cewek nggak serius kayak dia. Masih banyak cewek yang lebih baik. Dia sudah menyakiti hati saya, menipu saya."

"Tapi Intan baik loh."

"Iya Baik, tapi playgirl."

****

"Kamu dari mana? jam segini baru pulang?"tanya Intan.

" Ini habis melukis, tadi di sana pemandangan nya bagus." jawab Nike.

Ponsel Nike berbunyi, dan Nike melihat siapa yang menghubungi nya. Nike melirik ke arah Intan, dan langsung pergi menjauh.

"Tumben, sinyal masuk." ucap Intan langsung masuk kedalam kamar nya.

Intan, melihat ponsel nya mendapatkan sinyal tapi hanya garis satu. Dan mencoba menghubungi seseorang, menyambung tapi tidak di angkat.

"Mungkin, sinyal nya kadang susah banget kali ya, kadang masuk, kadang tidak naik turun. Yang banyak sih di bawah, nah ini sudah hilang lagi." ucap Intan, Nike pun masuk dan langsung membaringkan tubuh nya di samping Intan.

"Emang tadi lancar suara nya?"

"Tersendat gitu, susah makan nya sebentar."

"Oh..!!" ucap Intan

*****

Intan dan teman - teman KKN nya, sedang berada di tengah lapangan. Mengajak para murid untuk membuat lingkaran besar. Dimana anak - anak membawa, buku gambar mereka dan alat menggambar.

"Anak - anak, kalian sekarang menggambar ya, gambar objek yang ada di depan kalian. Ini ada balok, kursi, bola dan tas. Kalian gambar, pilih yang mana, lalu kasih nama di bawah nya." ucap Seno.

"Nanti, gambar terbagus, akan kakak kasih permen ini. Dan permen ini, hanya ada yang jual nya di luar negeri." ucap Bela.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍁Dhita❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁Dhita❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

ditunggu up nya miss

2023-03-11

1

Lili Suryani Yahya

Lili Suryani Yahya

Pasti Miko sama Nike, semoga Intan dapat yg jodoh yg baik yg sabar yaaaa Intan,.

2023-03-11

1

Grafity_ky

Grafity_ky

lupakan mereka bertiga intan,gk apa mereka marah wajar karena kamu yg bersalah,sekarang f0kus sama masa depanmu kalau j0d0h gk kemana😁biar z mik0 dgn nike biar sakit hati mik0 ter0bati,t0h intan jg biasa z gk usah lah s0k menutupi t0h udh jadi mantan😁malahan intan bisa z dapat kecengan baru biar tau rasa panas membara😁😄lanjut kak seru ni

2023-03-10

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!