"Bapak, kok ada disini?" tanya Intan, saat tahu Bapak nya datang ke tempat kost an nya.
Intan tidak lupa mencium tangan Bapak nya, yang hanya seorang tukang sapu jalanan. Terlihat Bapak nya, membawa banyak bawaan untuk putri nya.
"Bapak kok bawa beras, sayuran, buah segala. Ya Allah Pak, Intan disini bisa beli makan, jarang masak."
"Tidak apa - apa, ini lebih menghemat. Bapak kan hanya bisa kirim uang, buat bayar kost kamu sama keperluan kuliah kamu. Makan nya, Bapak bawa ini, barang kali , kamu butuh uang mendadak, Bapak tidak ada uang, kan ada uang jajan." ucap Pak Ahmad.
"Terima kasih Pak, tapi uang dari Bapak masih kok."
"Kamu dapat uang dari mana nak? kerja kamu?"
"Nggak kerja."
"Terus kalau tidak kerja, uang dari mana?"
"Ya kan, uang dari Bapak saya tabung sebagian."
"Kirain kamu kerja nak, jangan kerja. Kamu fokus kuliah, yang rajin jangan seperti Bapak sama ibu kamu, yang hanya lulusan SD."
"Kabar ibu gimana Pak?"
"Ibu alhamdulillah sehat, dia tidak bisa ikut. Karena sibuk memilah limbah plastik, lumayan nak buat makan sehari - hari."
"Pak, Intan janji, kalau Intan sukses akan bahagia kan Bapak sama Ibu. Bapak sama Ibu, tidak usah capek - capek kerja."
"Bapak sama Ibu, tidak mau merepotkan kamu. Kamu kerja, buat hidup kamu sendiri. Bapak sama Ibu, tidak mau membebani kamu."
"Tapi Bapak sama Ibu, banting tulang buat biayain Intan."
"Tidak apa - apa."
"Bapak masuk yuk, istirahat dulu." ajak Intan membawa Bapak nya masuk.
"Teman kamu mana?"
"Oh, Nike. Dia sedang pulang Pak, biasa kalau hari jumat dia pulang. "
Pak Ahmad melihat, sebuah perfume mahal, bahkan ponsel Intan terlihat baru. Pak Ahmad menatap putri nya dengan curiga.
"Itu punya kamu?" tunjuk Pak Ahmad pada perfume dan ponsel yang di pegang oleh Intan.
"Iya Pak, perfume di kasih Nike, ini ponsel hadiah dari teman, ulang tahun." ucap Intan bohong.
"Bapak kira, kamu beli."
"Uang dari mana Pak, buat jajan pas - pas an."
Terdengar suara ketukan pintu, terlihat dari dalam seorang kurir berada di depan pintu kost an nya.
"Permisi."
"Ada apa Mas?" tanya Intan.
"Ini ada kiriman, makan siang dari Rasya. Untuk mba Intan." jawab nya.
"Oh, makasih ya Mas."
"Sama - sama, permisi."
Intan membuka kantung plastik berisi makan siang untuk nya, berupa nasi dengan lauk daging, minuman dan aneka cemilan.
"Kamu sering jajan begini?" tanya Pak Ahmad.
"Eh.. sekali - kali Pak." jawab Intan.
"Tapi tadi bilang, dari Rasya. Siapa dia?"
"Oh, itu Pak saya titip sama yang namanya Rasya."ucap Intan bohong lagi.
" Bapak, kita makan sama - sama yuk, enak. loh masih panas nasi nya." ucap Intan.
"Buat kamu saja, Bapak minum air putih saja nak."
"Jangan lah Pak, ini ada makanan enak, masa nggak makan."
Triiiing
Suara notifikasi pesan masuk, Intan melihat Rasya mengirim kan sebuah pesan untuk nya.
❤ Rasya Tentara
Abang sedang turun gunung, sekalian pesan kan kamu makan siang. Selamat makan cinta nya Abang, i love you.
Me :
Makasih Abang sayang, I love you too."
Intan pun makan bersama dengan Bapak nya, sesekali Bapak nya, datang menengok nya hanya untuk memberikan uang jajan untuk nya.
****
"Bapak pulang dulu ya, jaga diri."
"Iya Pak, Bapak hati - hati di jalan. Salam buat ibu. "
"Bapak akan sampaikan, kalau libur semester kamu pulang kan?"
"Saya lupa kasih tahu Bapak, kalau saya akan KKN selama 6 bulan, di luar pulau. Di daerah tertinggal, untuk di tempat kan di salah satu sekolah dasar."
"6 bulan, Bapak harus menyiapkan uang berapa nak?"
"Tidak usah, Intan masih punya simpanan."
"Kalau kamu, kurang uang bilang sama Bapak."
"Iya Pak, gampang itu. "
***
"Aduh, ini Bang Miko banyak banget panggilan tidak terjawab lagi." ucap Intan, saat melihat ponsel nya terdapat 20 kali panggilan tidak terjawab.
"Hallo Abang sayang." sapa Intan.
"Kemana saja kamu? Abang telepon kamu, tidak di angkat - angkat. Rubah panggilan ke video, Abang mau lihat posisi kamu itu dimana."
Dengan setengah kesal, Intan mengubah panggilan telepon nya menjadi panggilan video call.
"Coba lihat, di sekeliling kamar kamu ada siapa?"
"Tuh, tidak ada siapa - siapa." ucap Intan.
"Habis dari mana kamu?" tanya Miko, pria berwajah chinese dengan mata sipit itu bertanya.
"Habis mengantar Bapak, sampai jalan nunggu angkot ke terminal." jawab Intan.
"Kamu tidak bohong?"
"Astaga Abang, saya tidak bohong."
"Benar kamu? awas aja kalau bohong."
"Yasudah kalau nggak percaya, putus saja."
"Tuh, mulai kamu. Ini nih, ancaman nya bukan main, malah lebih jahat dari musuh."
"Habis, Abang tanya itu detail banget. Baru pacaran saja begini, apalagi kalau sudah nikah."
"Ya nggak lah dek, masa Abang begitu. Abang begini, karena sayang."
"Sayang sih sayang, jangan berlebihan gitu juga."
"Maaf deh, sekarang sudah makan belum?"
"Sudah lah Bang, Abang sudah?"
"Sudah sayang, yaudah Abang mau jalan lagi. Nanti di sambung lagi ya, i love you."
"I love you too."
Intan langsung merebahkan tubuh nya, terdengar bunyi suara ponsel nya berdering. Nama Putra menelpon nya, dan langsung Intan angkat.
"Hallo sayang, lagi ngapain?" tanya Putra dari seberang.
"Lagi tiduran aja, Abang lagi ngapain?"
"Abang lagi nunggu pergantian Patroli keliling, lumayan ada sinyal dikit. "
"Oh pantas, suara nya terputus gini."
"Eh udah dulu ya, udah waktu nya Abang patroli. Hanya ingin dengar suara kamu saja, nanti Abang sambung lagi."
Intan pun menaruh ponsel nya di atas bantal dan mencoba memejamkan kedua nya matanya. Hingga akhir nya, Intan tertidur.
*****
"Ini buat kamu, Ayah baru pulang dari luar negeri. Bawa banyak cokelat, ini lumayan banyak." ucap Nike sambil mengeluarkan semua cokelat, dari kantung plastik nya.
"Ini sih Cokelat enak, makasih ya." ucap Intan sambil memakan nya.
"Sama - sama, eh itu ada karung beras?"
"Bapak tadi kesini, bawa buah, bawa sayuran."
"Enak dong, ngirit bisa masak."
"Ya udah, buat makan kita berdua saja. Saya makan sendiri, nggak akan bakalan habis."
"Ok deh, nanti kita masak mulai besok." ucap Nike.
*****
"Ngapain kamu Sya, duduk melamun?" tanya Elang.
"Eh Abang, nggak melamun. Lagi kangen saja, sama seseorang." jawab Rasya.
"Pacar?"
"Iya, dia pacar online saya Bang."
"Kok bisa ya, kamu pacaran sama begituan, kenal di sosmed?"
"Bukan, di aplikasi kencan.Sudah lama, ada sekitar 1 tahun, tapi kita belum pernah ketemu langsung. Baru lewat video call, sama chat gitu."
"Ada rencana ingin ketemu dia?"
"Ada Bang, saya kan belum ambil cuti, mau cuti nanti walau hanya bentar."
"Sukses ya semoga langgeng sampai pelaminan."
"Amin."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Intan pengobral cinta dan berbohong lagi sama bapaknya ..ingat karma intan
2023-03-11
2
Rhiedha Nasrowi
sukses kalo gak ditikung
2023-03-07
3
Grafity_ky
hati2 intan pusing sendiri nanti kamu😁lanjut kak
2023-03-04
1