"Pak Husen, saya mau tanya. ATM disini dimana ya?" tanya Intan.
"Aduh Intan, jauh. Ada 2 jam kamu lewati jalan, yang waktu itu kamu kemari." jawab Husen.
"Iya tidak ada lagi, hanya satu di sana. Memang nya kenapa?"
"Saya perlu ambil uang pak."
"Kalau butuh banget, bisa pinjam sama saya."
"Saya butuhnya banyak Pak, saya butuh cash."
"Oh gitu ya, memang jauh."
"Yaudah Pak, saya kesana saja." ucap Intan langsung pergi.
"Hati - hati Intan."
Delima menghampiri Putra, yang sedang mengobrol bersama Pak Galuh. Delima, membawa kan pisang goreng, untuk mereka berdua.
"Bang Elang, sedang menunggu Intan ya?"tanya Delima.
"Nggak, saya sedang ngobrol saja sama Pak Galuh."
"Oh.. kirain."
"Kata siapa? Intan pacar saya, dia bukan pacar saya."
"Kata dia, Abang pacar nya."
"Hoaks dia, mengaku - ngaku."
"Uwalah, tuh Intan jadi mengaku - ngaku ya."
"Iya, mungkin baper kali karena saya kasih perhatian dia, saat baru datang."
"Oh gitu ya, memang nya kenal dimana?"
"Kenal waktu saya tugas di sana."
"Oh, pede banget ya dia."ucap Delima.
****
"Kenapa Pak?" tanya Intan.
"Aduh motor nya mogok." jawab Pak Saleh.
"Duh gimana dong?" ucap Intan.
"Maaf mba, saya harus turun ke bawah tanpa bensin jalan nya.Mba naik saja, kalau turun tanpa bensin tidak masalah karena Posisi turun kecuali naik harus pakai tenaga."
"Aduh Pak, nggak ah ngeri Pak jalan nya terjal gini. Mending saya jalan saja."
"Masih satu jam lagi."
"Nggak apa - apa Pak, lagian Bapak kalau minta antar bensin kesini juga lama lagi kan?"
"Benar Mba, tapi naik saja sama saya kalau turun tidak masalah."
"Yaudah iya, tapi awas ya kalau sampai jatuh."
****
"Adli, Anton. Kalian lihat Intan nggak?" tanya Nike.
"Kagak, memang nya dia kemana?" tanya Anton.
"Ya saya tanya itu, nggak tahu kemana. Makan nya tanya sama kalian,barang kali kalian tahu." ucap Nike.
"Paling juga, lagi BO." ucap Bela, yang tiba - tiba muncul.
"Eh, lagian ya kamu itu. Bisa nya, nyinyir terus. Kapan sih? tidak nyinyir nya. Paling kesel sama manusia satu itu, bisa nggak sih tuh mulut diam." ucap Nike langsung pergi.
"Dasar, cewek kurang gaul." ucap Bela.
"Ayank, kita jalan ke bawah yuk." ajak Vita pada Adli, pacar nya.
"Hayu, bete nih, kita healing bentar." ucap Adli bangun dari duduk nya, langsung menggandeng tangan Vita.
"Eh, mau kemana kalian?" tanya Bela.
"Namanya juga mau pacaran, kamu mau ikut?" ucap Vita.
"Nggak, nanti jadi obat nyamuk." ucap Bela.
****
"Bang Miko." panggil Nike.
"Ada apa?" tanya Miko.
"Tahu Intan nggak?"
"Mana saya tahu, tanya sama saya. Barang kali sedang sama Rasya, atau Banyak Putra."
"Barang kali, Abang tahu. Ya udah, saya lanjut cari dia."
"Iya."
*****
"Alhamdulillah, saldo asli saya tinggal 1 juta, hanya menunggu transferan dari Bapak. Semua uang yang bukan milik saya, akan saya kembalikan semua nya." ucap Intan, langsung memasukan uang ke dalam tas nya.
"Pak, yuk sudah." ucap Intan pada Pak Saleh.
"Kemana lagi kita?"
"Sudah Pak, kita pulang."
"Baik mba, silahkan naik."
"Pak, ada yang lupa. Kita ke Apotek, inhaler saya habis."
"Itu Apotek nya di depan." tunjuk Pak Saleh.
"Dekat ya Pak, yaudah saya jalan kaki saja, nanti Pak Saleh tunggu disini."
"Baik Mba Intan." ucap Pak Saleh.
****
"Intan, kamu kemana sih?" ucap Nike dengan panik nya.
"Kamu sedang menunggu siapa?" tanya Delima.
"Intan Bu, dari tadi belum juga kelihatan. Hampir mau senja, saya khawatir." jawab Nike.
"Dia kan sudah besar, nggak akan mungkin tersesat."
"Masalah nya kan, melewati hutan."
"Kalau Intan pintar, dia tidak akan tersesat."
"Pak Husen, tahu Intan tidak?" tanya Nike saat Husen datang.
"Intan, sedang ke ATM katanya." jawab Husen.
"ATM Pak, itu kan jauh."
"Katanya perlu ambil uang banyak."
"Ya Allah Intan, kamu kenapa tidak bilang sama saya."
*****
Hingga malam hari, Intan belum juga kembali. Nike, sangat khawatir pada sahabat nya. Seno, Anton dan Adli pun menunggu, Intan yang belum juga pulang.
"Bagaimana ini? Intan belum juga pulang." ucap Seno.
"Kalau sampai jam 12 malam, Intan belum juga pulang, kita harus cari dan laporkan kehilangan." ucap Nike.
"Intan, cari ATM!! seharusnya dia sudah kembali." ucap Pak Jaka.
"Gimana ya Pak, sudah maghrib."
"Kita tunggu sampai tengah malam, kalau benar belum juga pulang kita laporkan kehilangan."
Sedang kan Intan menunggu Putra, Miko dan Rasya. Tapi ketiga pria tersebut, tidak mau menemui Intan. Hingga Fadil datang menemui Intan, dan melihat nya sedikit lelah.
"Maaf, mereka tidak bisa bertemu sama kamu."
"Tidak bisa sekali ya? padahal saya ada perlu sekali."
"Maaf tidak bisa."
"Saya akan tunggu disini, sampai pagi." ucap Intan, sedikit menguap dan duduk di depan pos.
"Mba, lebih pulang. Disini dingin, nanti kalau mereka datang gimana."
"Tidak Pak, saya harus ketemu mereka."
Fadil langsung meninggalkan Intan, sedang kan Intan duduk di seberang pos. Fadil menemui Putra, Miko. dan Rasyas"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
kalea rizuky
kapok jd cwek murahan
2024-05-30
0
Nurmila Karyadi
nah kn rasakan tuh
2023-03-14
1
Murni Zain
Terima nasib saja Tan.. memang salah kamu sendiri.. selingkuh.
padahal jelas ² bang putra serius...dah sabar saja 😄
2023-03-09
1