Kepikiran

"Intan." ucap Seno langsung duduk di dekat nya.

"Ada apa?" tanya Intan sambil membuka setiap halaman buku.

"Apa kita rubah Tim saja?"

"Sudahlah Seno, kita terima saja. Lagian juga, mau kita ngotot tidak akan bisa, di kabulkan. Pak Jaka kan bilang, terima dan jalani."

"Kayak nya Tim kita tidak akan berjalan lancar deh, soalnya dengan Bela dan kawan - kawan bakal bertentangan."

"Ya itu sih, terserah mereka. Kalau model nya seperti itu, kita bagi dua saja, tapi di laporan kita tetap satu tim."

"Lagian, kenapa juga bisa bareng mereka."

"Tanya Pak Jaka, pasti nanti di lempar lagi pertanyaan nya, kata Pak Jaka tanya sama yang bagi tim nya."

"Yo wis lah, terima nasib."

*****

"Eh tuh lihat, cowok ganteng banget." tunjuk Ike saat melihat seorang pria berseragam Tentara yang sedang berdiri di depan pintu gerbang kampus.

"Ini sih, sasaran saya." ucap Bela, dengan pede nya mendekati pria berseragam Tentara tersebut.

"Hi.. ganteng, lagi nungguin siapa?" tanya Bela.

"Maaf, saya sedang nunggu teman." jawab nya.

"Teman atau pacar?"

"Teman." ucap nya sedikit dingin.

"Intan...!!! " sapa panggil Alvin langsung meninggal kan Bela CS.

"Ih... kenapa harus si Intan sih, yang di panggil sama Tentara itu." ucap Bela kesal.

Intan tersenyum ke arah Alvin, Tentara yang yang membantu Putra mendekat kan pada Intan.

"Abang ada disini?" tanya Intan.

"Kebetulan, Abang itu lewat kampus kamu. Ada sesuatu buat kamu." jawab Alvin, sambil merogoh saku celana nya.

"Ini ada titipan dari Putra."

"Kok bisa ada sama Abang?"

"Putra kirim ke alamat Abang, sudah lama kirim nya, tapi Abang baru sempat kasih ke kamu." ucap Alvin sambil menyerahkan sebuah kotak warna merah. Dan saat di buka, berupa satu set perhiasan.

"Kenapa tidak ke alamat kost an Intan, dia itu tahu alamat nya."

"Mungkin takut hilang, nggak sampai. Jadi kirim ke Abang, kan tahu itu isi nya perhiasan."

"Bang, bisa kita bicara?"

"Bisa, mau dimana?"

"Kita ke cafe saja yuk."

****

Intan dan Alvin, kini berada di sebuah cafe, yang tidak jauh dari kampus Intan kuliah. Sebuah minuman rasa buah, dan cemilan yang mereka pesan.

"Bang, ini rahasia saya sama Abang, tolong jangan di kasih tahu sama Bang Putra."

"Rahasia apa?"

"Sebenarnya, saya punya pacar online. Dia Tentara juga, malah ada dua." ucap Intan jujur.

"Serius kamu?"

"Demi Allah Bang, kami udah lama. Dan kenal di aplikasi kencan."

"Kamu itu gimana sih Intan, Putra itu serius sama kamu. Walau pacaran online, kalau mereka serius gimana?"

"Saya kan hanya beranggapan mereka itu, belum tentu setia."

"Kamu pikir, Putra tidak setia?"

"Saya itu sangat berdosa sekali Bang, masalah nya yang dua itu juga serius. Bahkan yang nama nya Bang Rasya, sering kirim makanan, tapi tidak seperti Bang Miko, dia paling tanya kabar saja."

"Terus?"

"Bang Rasya berniat mau temui saya."

"Kamu mau?"

"Ya mau lah Bang, inti nya gini. Siapa saja yang duluan melamar Intan, mengajak serius dia pilihan Intan."

"Abang hanya minta sama kamu, jangan sampai menyesal di kemudian hari."

"Saya belum bisa melepaskan kedua nya."

"Itu sih terserah kamu, itu yang hanya Abang bisa katakan sama kamu."

"Bulan depan, saya akan berangkat KKN. katanya, dekat sama tempat tugas nya Bang Putra."

"Enam bulan kan?"

"Iya, semoga selama ini karena kamu dekat dengan Putra. Kamu bisa melupakan kedua Tentara itu, dia tugas dimana?"

"Kepulauan K. "

"Astaga, satu pulau dengan Putra. Jangan - jangan, mereka saling kenal lagi, pasti kenal."

"Kepulauan K kan, luas Bang, siapa tahu jauhan. Belum tentu saling kenal, jangan nakutin gitu ah."

"Kalau iya gimana?"

"Ya terima nasib."

*****

"Jadi cuti?" tanya Koko pada Rasya.

"Jadi, lumayan nginep semalam juga."jawab Rasya.

" Kamu bawa apa itu?" tanya Koko.

"Oh, ini hadiah buat dia. Saya belikan dia sweater."

"Kapan saya ketemu, pertama kali nya nya ya sama pacar online saya."

"Atur jadwal dong, kalau niat serius jauh juga akan di datangi."

"Emang nya dia mau di lamar sama kamu?" tanya Koko.

"Kalau tidak mau, dia tidak akan kasih alamat kost an nya."

"Hati - hati."

"Saya jalan dulu ya."

****

"Wah.. ini harga nya lebih dari 30 juta Intan." ucap Nike saat melihat satu set perhiasan dari Putra.

"Iya, Bang Putra terlalu Royal."

"Kamu sudah hubungi dia?"

"Belum, soalnya susah sinyal nya. Dia hubungi saya, kalau sedang turun ke bawah saja."

"Kamu pilih Bang Putra saja, lihat semua materi dia berikan sama kamu. Pria yang serius, memberikan ini tidak akan pernah main - main."

"Kok, saya jadi takut ya."

"Takut kenapa?"

"Secara ketiga nya tugas di Kepulauan K semua, jadi ingat perkataan Bang Alvin tadi."

"Memang nya, dia bicara apa?"

"Bisa jadi mereka saling kenal."

"Nah loh gimana itu jadi nya, kalau iya saling kenal."

"Gimana dong, kalau benar saling kenal."

"Ya derita kamu." ucap Nike.

*****

Rasya sampai di Bandara, dan langsung mengambil ponsel nya, untuk menghubungi Intan. Tapi saat di hubungi, ponsel Intan tidak aktif.

"Aduh, nggak aktif nih. Niat kasih kejutan, mau bilang saya udah di Bandara malah gagal." ucap Rasya

Rasya melanjutkan langkah nya, menuju ke parkiran untuk mencari taksi mengantar nya ke alamat Intan.

****

"Ya Allah sampai lupa, ini ponsel malah nggak aktif. Habis lagi baterai nya, sampai lupa di charger." ucap Intan langsung men charger ponsel nya.

Suara ketukan pintu terdengar, Intan langsung berjalan ke arah pintu. Hingga terdengar suara salam.

"Assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam." balas Intan.

"Kok seperti suara nya kenal ya." ucap Intan dan langsung membuka nya.

"Surprise...!!! " ucap Rasya sambil tersenyum.

"A - Bang. " ucap Intan.

"Kejutan."

"Abang sama siapa?" tanya Intan sambil menoleh ke kanan dan kiri.

"Abang sendirian." ucap Intan.

"Iya dong, masa Abang mau ketemu sama cewek Abang, malah ngajak teman."

"Masuk Bang." ajak Intan.

"Maaf ya Bang, berantakan. Soal nya ini kamar tinggal berdua, biasa kalau weekend, Nike pulang."

"Oh iya, ini Abang bawakan kamu oleh - oleh." ucap Rasya membuka tas ransel nya.

"Ini buat kamu."

"Abang, kok repot - repot sih." ucap Intan sambil membuka bungkus nya.

"Abang bingung, bawain kamu apa. Jadi Abang, belikan sweater saja buat kamu." ucap Rasya.

"Abang, makan belum? kalau belum makan, saya masak dulu ya."

"Nggak usah repot - repot, Abang ketemu sama kamu pertama kali nya sudah kenyang tidak ingin makan lagi. Ternyata kamu itu, asli nya cantik." ucap Rasya sambil memegang pipi Intan.

"Abang juga ganteng asli nya." ucap Intan sambil tersipu malu.

.

.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

waduh ni cewek bikin masalah aja ... pengobral cinta

2023-03-19

1

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

isshh cwek kok aji mumpung

2023-03-14

1

Rahel Ria

Rahel Ria

hati hati intan awas jngan sampai gk jadi sama ke tiga nya ya🙏

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!