"Lama banget sih...!!! " ucap Bela saat berboncengan dengan salah satu warga menggunakan motor trail.
"2 jam mba, untuk sampai disana." ucap nya, pria setengah baya bernama Pak Yusuf.
"What...!!! 2 jam. sekarang baru 30 menit kita naik. "
"Tapi enak mba, sejuk udaranya. Pemandangan nya juga, bagus. Tapi kita tidak terasa, walau 2 jam."
"Hallo..Pak, itu bagi bapak. Bagi saya tidak." ucap Bela yang sudah bete.
Miko mengendarai motor trail, berboncengan dengan Nike, di sepanjang perjalanan Miko hanya diam, memperhatikan Intan yang terus berboncengan dengan Putra, dengan memeluk dari belakang.
"Bang Miko, saya teman satu kamar nya Intan." ucap Nike, tapi Miko diam tidak membalas sepatah kata.
"Saya tahu, Abang pasti kecewa ya." ucap Nike kembali, tapi Miko tetap tutup mulut.
"Ok, saya tahu pasti kamu sedang kecewa, sama Sahabat saya." ucap Nike.
Sedang kan Rasya yang berboncengan dengan Pak Galuh, hanya bisa menatap dari depan kaca spion motor. Terlihat, Intan begitu sangat erat memeluk tubuh Putra.
"Cewek seperti kamu, ternyata playgirl kelas teri." ucap Rasya dalam hati nya.
Mereka pun sampai di tempat, selama mereka KKN selama 6 bulan. Delima, Pak Husen, dan Ibu Dewi sudah menunggu di rumah dinas mereka tempati.
Ketiga nya menyambut kedatangan mereka, Intan dengan wajah yang pucat, turun dari motor di bantu oleh Putra.
"Kamu kuat?" tanya Putra sambil memegang pipi Intan.
"Kuat Bang." ucap Intan.
"Ih.. caper. " celetuk Bela.
"Selamat datang." ucap Ibu Dewi.
"Aduh, perjalanan nya lumayan ya bu. Saya salut sama Ibu Delima, Ibu Dewi dan Pak Husen yang mengabdi disini selama tahunan." ucap Pak Jaka.
"Puji Tuhan Pak, kami disini bisa memberikan ilmu untuk anak - anak disini,walau kondisi daerah yang terpencil tidak membuat semangat kami turun." ucap Ibu Dewi.
"Pak Jaka, dan yang lain nya. Bisa istirahat dulu, untuk yang pria bisa tinggal di rumah saya, dan yang perempuan bisa tinggal di rumah Dinas Ibu Delima." ucap Pak Husen, seorang guru PNS yang di tugas kan mengajar di daerah terpencil.
"Ok anak - anak, kalian bisa istirahat dulu." ucap Pak Jaka.
"Dan buat Bapak Tentara terima kasih, telah di kawal sampai sini, terima kasih banyak, buat Bapak kepala Dinas Pendidikan yang mengantar langsung sampai sini."ucap Pak Jaka.
" Sama - sama Pak, semoga mahasiswa dan mahasiswi dari UNIVERSITAS NUSA BANGSA, bisa memberikan ilmu mereka di dunia pendidikan sini." ucap Pak Khaerul.
"Siap Pak, saya sebagai ketua KKN, akan memberikan yang terbaik buat murid - murid sini." ucap Seno.
****
"Disini ada 3 kamar tidur, nanti berbagi saja." ucap Delima.
"Maaf Ya, saya tidak mau satu rumah dengan mereka berdua." ucap Bela.
"Iya, kalau boleh. Kami minta yang satu rumah." ucap Ike.
"Kalau satu rumah, ada di bawah. Kalau kalian mau naik turun boleh."ucap Delima.
"Terus, disini?" ucap Bela.
"Iya, kebetulan rumah Dinas yang kamar kosong disini." ucap Delima.
"Aduh, kalian terima saja sih, jangan bikin ribet sendiri." ucap Nike.
"Kita bagi saja kamar nya." ucap Delima.
"Sorry, kalau berbagi kita hanya bertiga, kalau sama kalian berdua ogah kita." ucap Vita.
"Lagian, kita juga ogah." ucap Nike.
Sedang kan Intan, masih terlihat lemas, dengan kepala yang sangat pusing. Asma kambuh, pikiran kacau, memikirkan ketiga kekasih nya.
"Maaf, kamu sakit ya? dari tadi lemas."
"Iya Bu, Asma saya kambuh." ucap Intan.
"Obat - obat an kamu, komplit kan?"
"Iya, ada."
"Alah, dasar caper." celetuk Bela.
"Kamu itu kenapa sih Bel? dari tadi bilang caper - caper terus. Kamu ngiri ya, kalau tadi itu pacar saya. " ucap Intan.
"Kamu pacar nya, Bang Elang?" tanya Delima.
"Iya, saya calon istri nya." jawab Intan.
"Oh, calon istri nya." ucap Delima tersenyum sendu.
****
Intan berjalan keluar mencari Rasya dan Miko, sambil berjalan mendekati beberapa Tentara yang sedang berkumpul.
"Mau cari Elang ya?" tanya Fadil.
"Iya, dimana?" jawab Intan.
"Sedang Patroli." ucap Fadil.
"Oh yaudah, nanti saya kembali."
Intan lalu naik kembali, berjalan ke rumah dia menginap. Jarak dari tempat dimana Putra, Rasya dan Miko sangat lumayan , berjarak 700 meter.
Intan, dengan nafas terengah - engah, dengan jalan naik turun membuat nya capek. Dengan di tambah udara yang dingin.
"Abang." sapa Intan, saat melihat Rasya berjalan berlawanan arah.
"Abang, saya minta maaf." ucap Intan.
"Kamu, itu nggak menyangka ya. Ternyata kamu, itu mentigakan kami, Bang Putra, Miko dan Saya kamu pacari semua. Cewek model kayak kamu, harus di berikan pelajaran."
"Maaf, saya salah. Maaf, maafkan saya Bang."
"Eh, kebetulan. Nih cewek ada disini." ucap Miko, yang tidak sengaja melintas sambil membawa senjata.
"Bang Miko."
"sudah lah, lagian kita kan hanya pacaran online, untung belum ketemu orang nya datang menemui kamu, tidak seperti teman saya yang satu ini. Sudah jauh - jauh belain datang, ternyata eh ternyata kamu itu playgirl. Kamu tahu Rasya, berapa rugi kamu untuk tiket kesana?" ucap Miko.
"10 juta, saya habiskan untuk menemui kamu." ucap Rasya.
"Saya rugi 5 juta tuh, buat kirim uang untuk beli ponsel nya." ucap Miko.
"Saya ganti, saya akan ganti semua nya." ucap Intan.
"Bukan masalah ganti nya cantik, tapi kami berdua kecewa. Mungkin, kalau Bang Putra tahu pasti dia juga akan seperti kita." ucap Miko.
"Tolong, jangan kasih tahu Bang Putra." ucap Intan memohon.
"Kamu pacaran sama Bang Putra, sudah berapa lama?" tanya Rasya.
"1 tahun." jawab Intan.
"Saya 6 bulan." ucap Rasya.
"Saya 3 bulan, kamu pikir kita itu cowok yang PHP cewek? kita ini semua serius." ucap Miko.
"Maaf." ucap Intan.
"Saya kecewa sama kamu." ucap Rasya langsung pergi meninggalkan Intan.
"Bang Rasya." panggil Intan.
"Saya juga kecewa, sangat kecewa." ucap Miko.
"Abang...!! " ucap Intan dengan nafas yang sedikit sesak.
Tak jauh, Putra menatap tajam ke arah Intan, sambil berjalan mendekat ke arah Intan yang kini sedang menatap nya.
"Abang..!!! " ucap Intan.
"Jadi, kamu di belakang pacaran sama mereka berdua." ucap Putra.
"Maafkan saya Bang."
"Sudah berapa lama?" tanya Putra.
"Bang Rasya 6 bukan, Bang Miko 3 bulan. Kami kenal di aplikasi kencan."
"Kamu sebelum nya sudah ketemu?"
"Baru Bang Rasya, kemarin menemui saya. Kalau Bang Miko baru ketemu."
"Rasya menginap di kost an kamu?"
"Iya Bang, tapi kamu tidak melakukan apa - apa, sama seperti Abang waktu menginap di kost an."
"Kita kan ketemuan tahu kan melepaskan kangen." ucap Putra dengan mata yang sudah memerah.
"Pelukan, ciuman sudah itu saja." ucap Intan jujur.
"Abang sangat kecewa, Abang serius tapi kamu malah main belakang."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nurmila Karyadi
ngakak dh sama miko dan rasya🤣🤣🤣🤣🤣mending putra sama delima.
2023-03-14
2
Grafity_ky
sudah intan pulang aja,tangung resik0 dibenci para lelaki😁lanjut kak
2023-03-08
1
Hariyanti Kartini
aq lebih suka intan sama putra
2023-03-08
1