Intan merapikan buku nya, setelah mengerjakan tugas di perpustakaan. satu persatu peralatan nya, masuk kedalam tas. Nike langsung menghampiri Intan, dan duduk di depan nya.
"Ada apa?" tanya Intan.
"Ada info, masalah KKN kita nanti. Tim kita satu kelompok sama genk nya Bela, ike, Vita. Malas nggak sih, paling enek saya sama mereka." jawab Nike.
"Nggak ada yang lain nya?" tanya Intan lagi.
"Ada sih, anak cowok si Anton, Adli, sama Seno. " jawab kembali Nike.
"Kita protes saja deh, sama dosen pembimbing kita. "
"Cocok, dan kamu harus tahu. Kita akan KKN itu di sebuah desa tertinggal, di atas pegunungan, disana ada sekolah dan jauh dari perkotaan. Terus itu daerah perbatasan, dan masih banyak binatang buas, sama penjahat." ucap Nike sambil bergidik ngeri.
"Jangan lebay deh, kamu kira seperti di film - film."
"Sudah yuk, buru kita ketemu sama Pak Jaka, biar kita rubah tim nya."
"Hayu, baru pengumuman saja kan?"
"Iya, ada di mading."
Nike dan Intan berjalan ke luar, dan di depan Mading banyak, yang melihat pengumuman Tim KKN yang akan di sebar oleh pihak kampus.
Bela, Ike dan Vita langsung berjalan mendekat ke arah Intan dan Nike. Dengan wajah yang tidak suka, menatap ke arah Intan dan Nike, Bela memutari kedua nya.
"Kenapa juga, tim kita bareng sama mereka, bikin sial saja." ucap Bela.
"Eh Bela belek, emang nya kita mau sama kalian bertiga. Kita ini, mau protes ke Pak Jaka, biar tidak satu tim sama kalian. Kita juga malas, sama kalian bertiga, gadis manja, sok sosialita, jajan saja masih minta sama orang tua, pada belagu." ucap Intan.
"Eh, Intan. Kamu itu hanya anak tukang sapu jalanan, kalau bukan karena bea siswa, kamu tidak akan bisa kuliah disini. Kamu itu tidak akan pernah mampu, bayar kuliah. Bapak kamu, walau kamu kuliah, mati - matian cari duit, buat bayar kost kamu, belum photo copy tugas, makan dan jajan nya kamu. Apa tidak malu, mending kita, orang tua kita tidak mati - mati an banting tulang." ucap Bela dengan sombongnya.
"Kok, kamu bawa - bawa bapak saya, dari dulu saya tidak pernah, bawa - bawa orang tua kamu. Lagian, kamu yang mulai, kamu yang mulai bersaing dengan saya. Kamu pikir, kepintaran kamu itu, hanya kamu yang hebat. Masih banyak, orang yang hebat."
"Udah deh, kamu jangan lanjutkan lagi, percuma kamu ngomong sama dia." ucap Nike.
"Eh merk sepatu, kamu juga kan kalau tidak karena Intan, kamu itu nggak akan bisa menyelesaikan tugas kuliah. Kamu itu, tidak pantas kuliah ambil jurusan pendidikan, otak kamu itu dangkal, serba tidak bisa. Gimana nanti murid nya, kamu kuliah disini, kalau bukan tes murni, nggak akan bisa masuk, kalau bukan karena orang tua kamu."
"Eh, itu mulut di jaga ya Bel, kamu itu tidak tahu menahu, seharusnya kamu itu diam saja. Jangan sampai, saya bongkar aib bapak kamu, bisa kaya raya itu kenapa, ingat itu ya." ucap Nike membela.
"Ih.. stop, kenapa pada bawa orang tua sih, mending kita pergi ke ruangan Pak Jaka." ucap Intan.
****
"Ada apa ini? satu tim pada kesini semua." ucap Pak Jaka.
"Pak, kami mau rubah Tim." ucap Intan.
"Betul Pak, kami tidak mau, Tim kita ini ada namanya Intan sama si merk sepatu." ucap Bela.
"Betul Pak, kami tidak mau mendapatkan kesialan." ucap Ike.
"Tolong ya Pak, bapak rubah, karena kalau saya sama Nike, satu tim sama Bela belek dan kawanan nya, bakalan kena penyakit Pak. Secara belek itu kotoran, bisa menghalangi kegiatan kita di sana." ucap Intan.
"Kalian ini protes apa sih? saya tidak paham, kalian sudah di satukan dalam satu tim, tidak bisa di ganggu gugat. Kalian tinggal, melaksanakan tugas, dengan baik.Usaha dapat kan nilai yang baik, sudah beres kan. Masa kalian tidak bisa, membedakan masalah pribadi dan kampus."
"Pak Jaka, masalah nya dengan adanya seperti ini, tim kita tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Jadi tolong Pak, rubah Tim nya." ucap Intan memohon.
"Pak Jaka, Bapak kan tahu, siapa orang tua kami bertiga, Bapak mau apa saja, nanti kita usahakan." ucap Bela.
"Stop ya, kalian memohon. Mau tidak mau, kalian harus mau."
****
Braaakkk
Intan membanting tas nya di atas tempat tidur, Nike yang satu kamar dengan Intan juga langsung menunjukkan wajah kecewa nya.
"Kenapa juga, harus sama mereka." ucap Intan jawab dengan kesal.
"Sudahlah, kita harus terima Intan. Mau gimana lagi, kita hadapi mereka selama 6 bulan disana."
"Nike, kamu tahu siapa orang tua mereka?"
"Sudahlah, jangan bahas mereka. Siapa mereka, anak siapa orang tua saya kenal dekat. Walau tidak satu kota, kenal dekat itu dulu setelah konflik ya gitu deh. Karena Ayah saya tidak cocok. Sama saja si Bela gimana, Ayah nya tidak jauh sifat nya. Kalau Ike sama Vita, yang memang mereka orang tua nya dekat, jadi dekat semua. Orang kaya turunan sok kuasa, padahal orang yang berperan penting sudah meninggal dunia, hanya saja sering bawa - bawa nama dia."
"Kamu tidak malu Nike, punya teman hanya anak tukang sapu?"
"Ya ampun Intan, ya nggak lah. Ngapain malu, tukang sapu itu berjasa banget, halal lagi."
"Kadang jujur, saya malu, sama Bang Putra, dia sering kirim uang saat saya cerita, orang tua saya berprofesi sebagai apa. Dia kirim, uang setiap bulan, dia yang jamin. Saya juga bingung, mau bilang sama Ayah gimana, takut nya di kira saya jadi cewek gituan."
"Makan nya, kamu itu pilih Bang Putra saja, udah jelas. Kamu malah pacaran, sama Bang Rasya, Bang Miko. Yang jelas saja satu orang, mereka berdua itu belum jelas."
"Tapi, nggak tahu ya, saya belum bisa serius. Masih pilih - pilih. Malah nyaman, jalan begini.Lagian kan, status masih pacaran, kalau sudah nikah, baru deh serius sama satu orang."
"Kalau ketiga nya serius gimana?"
"Ya nggak gimana - gimana, tinggal kertas gunting batu saja."
"Ini nih, baru ada cewek model begini. Playgirl banget, sok kecantikan."
"Lah, memang saya cantik."
"Tahu ah.. bodo amat, mending tidur." ucap Nike. langsung merebahkan tubuh nya dan memejamkan kedua mata nya.
Secara bersamaan, sebuah pesan masuk, dari Putra, Rasya dan Miko. Satu persatu, Intan baca, semua nya mengirim pesan yang sama. mengatakan Sudah makan belum.
"Aduh saya balas yang mana dulu nih, ketiga nya sama - sama tanya sudah makan belum."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
kalea rizuky
jd cwek jangan murah donk satu aja hadeh sok. cantik pdhl miskin g suka deh
2024-05-30
0
Nurmila Karyadi
nah kadang sebelnya gini nih,bukan menghina siih 🙏🙏ank tukang sapu tapi sok kecantikan ,pacaran lbh dari 1,jadi ilfeel dh.
2023-03-13
1
Naufal Zaidan
jangan kaya si hanin...nanti ujung2nya nyesel
2023-03-05
1