Orang-orang bertubuh tegap dan berwajah sangar dengan tubuh penuh tato yang menculik Aurora, berdiri mengelilingi Aurora.
Aurora digeletakkan begitu saja di lantai lembab dan dingin tanpa diikat tangan dan kakinya.
"Pimpinan dari orang-orang bertubuh tegap, berwajah sangar dengan tubuh penuh tato itu berkata, "Bos berkata kalau wanita yang akan kita culik sangat cantik. Ternyata Bos benar. Dia sangat cantik dan memiliki tubuh yang sangat bagus" Pimpinan berandalan yang menculik Aurora itu berucap sambil mengusap-usap dagunya dan menyeringai penuh arti.
"Kau mau apa, Ken? Jangan sentuh wanita itu! Bos bisa marah besar" Sahut salah satu dari anak buah pimpinan berandal itu yang bernama Kenzi.
"Memangnya kenapa kalau aku ingin mencicipinya lebih dulu, hah?! Masalah buat kalian, hah?! Aku ini pimpinan kalian, jadi apa yang ingin aku lakukan terserah aku, kan" Pria yang bernama Kenzi mendelik ke anak buahnya yang berjumlah sepuluh orang itu.
"Tapi, Ken, kalau Bos juga menginginkan kesucian gadis itu dan menginginkan gadis itu untuk ia nikahi gimana?"
"Siapa yang bisa menjamin kalau gadis ini masih suci, hah?! Dia tinggal di kota penuh maksiat ini mana mungkin dia masih suci, cih!" Sahut pria yang bernama Kenzi itu dengan kesal.
"Tapi, bagaimana kalau ia beneran masih suci, Ken?"
"Justru enak, dong. Aku akan dapat durian runtuh sebentar lagi. Kalian keluar dulu sana! Aku akan panggil kalian kalau aku sudah selesai mencicipi gadis cantik ini"
Ke sepuluh berandalan bertato, anak buah dari pria yang bernama Kenzi, langsung berlari keluar dan meninggalkan Kenzi sendirian di bangunan besar yang mirip dengan garasi atau lebih tepatnya bengkel mobil, namun tidak terawat.
Mereka orang-orang Indonesia, kah? Kenapa bahasa Indonesia mereka sangat bagus dan lancar. Batin Aurora yang sudah tersadar dari pingsannya, namun masih berpura-pura pingsan karena gadis cantik itu masih menunggu waktu yang tepat untuk membuka kedua kelopak mata cantiknya
Sementara itu, pamannya Aurora dan Kibar mondar-mandir di depan rumah dengan wajah khawatir.
"Sudah sambung belum sama ponselnya Rora?" Pamannya Aurora menoleh ke Kibar dengan wajah dan nada panik.
"Belum" Sahut Kibar dengan tak kalah paniknya. "Tidak biasanya Rora pulang selarut ini. Teman kuliahnya aku telpon dan dia bilang kalau Rora sudah pulang dari tadi dan temannya yang bekerja di kafe juga sudah aku telpon, Pa, tapi kata dia Aurora nggak masuk kerja hari ini"
"Makanya itu, aku sangat khawatir ini. Semoga Rora nggak kenapa-kenapa"
"Iya"
Dan semoga Bos gang yang menculikku tidak menculik Rora karena Rora, sudah berani membebaskan aku. Sial! Apa benar begitu? Aku harus ke bengkel mobil bekas itu sekarang juga untuk memastikannya. Batin Kibar sambil memasukkan telepon genggam ke dalam celana jins robeknya.
"Hei! Kau mau ke mana?!" Teriak pamannya Aurora.
"Aku akan ke suatu tempat yang aku curigai kalau........."
"Aku ikut" Pamannya Aurora langsung berlari mengekor laju larinya Kibar.
Kibar sontak mengerem laju larinya dan berbalik badan dengan cepat untuk menatap pamannya dengan kata, "Untuk apa Papa ikut?"
"Aku harus ikut. Rora keponakanku. Aku harus melindungi dia"
"Papa bisa apa?"
"Bisa berlari, hehehehehe" Pamannya Aurora meringis di depan Kibar.
"Hadeeehh! Papa nunggu di rumah aja! Aku akan bawa pulang Rora dengan selamat dan siapa tahu Rora ternyata cuma berjalan-jalan santai terus kalau pulang rumah kosong, kan, kasihan Rora"
"Ah, iya! Kamu benar. Oke, Papa akan menunggu di rumah kalau begitu. Hati-hati, Bar!"
"Siap, Bos!" Sahut Kibar sambil berbalik badan dengan cepat dan langsung melesat pergi meninggalkan pamannya Aurora.
Pria bernama Kenzi kemudian berjongkok di depan tubuh Aurora yang masih tergeletak di atas lantai dengan posisi miring. Kenzie memindai tubuh Aurora mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pria yang bernama Kenzi dengan tubuh penuh tato itu menyeringai penuh arti, mengusap-usap dagunya, sambil bergumam, "Sia! Memandangnya saja gairahku langsung memuncak begini. Apalagi kalau aku menyentuh dan menciumnya, wah! Bisa terbang ke angkasa, nih, aku! Sial! Astaga! Gadis ini benar-benar cantik"
Kenzi lalu menggerakan tangannya dan berhasil menyentuh ujung rambut panjang indahnya Aurora.
Aurora langsung membuka kedua kelopak matanya dan menyundul hidung pria asing yang sudah lancang menyentuh ujung rambutnya.
Kenzi terjengkang ke belakang dan sontak berteriak, "Aarrrghhhhhh!!!!!!"
Ke sepuluh anak buahnya Kenzi yang menunggu di luar sontak saling pandang dan salah satu dari ke sepuluh berandalan bertato itu berucap, "Wah! Wanita itu benar-benar hebat. Sudah membuat pimpinan kita berteriak kencang seperti itu"
Aurora langsung bangun dan bersalto ke belakang sebanyak tiga kali, lalu ia berdiri tegak tidak jauh dari pria asing yang sudah lancang menyentuh ujung rambutnya dan yang sudah lancang memiliki niat busuk atas dirinya.
Pria yang bernam Kenzi bangkit berdiri dan sambil menggeram ia mengusap darah kental yang keluar dari kedua lubang hidungnya.
"Kau berani menyundul hidungku sampai berdarah, hah?! Aku akan taklukkan kamu sebentar lagi dan aku akan benar-benar bersorak sorai pas sudah berhasil menaklukkan gadis liar kayak kamu dan mencicipi tubuh kamu sebentar lagi Dan jangan menangis memohon ampun saat itu tiba. Karena aku nggak akan pernah mengampuni kamu, dasar gadis liar, cih!"
"Coba saja lawan aku! Jangan sok tangguh dan jangan banyak sesumbar sebelum kau melawanku! Karena siapa saja yang berani mengusik ketenanganku, dia akan berakhir celaka dan sebentar lagi aku akan sumpal mulut busuk kamu itu dengan tendangan mautku, cih!' Teriak Aurora dari tempatnya berdiri.
Kenzi seketika meradang sekujur tubuhnya dan wajahnya sontak memerah penuh amarah. Lalu, pria penuh tato di sekujur tubuhnya itu meleset maju sambil berteriak, "Aku tidak akan berbelas kasihan, lagi! Matilah kau dan aku akan menikmati mayatmu, nanti!"
Aurora langsung memasang kuda-kuda dan di saat ia merasa sudah menemukan sudut dan waktu yang sangat tepat, ia melompat dan mendaratkan tendangan mautnya ke dagu pria itu. Pria bertato yang bernama Kenzi itu langsung terjengkang ke belakang dan jatuh ke lantai dengan posisi kepala bagian belakang membentur lantai cukup keras. Pria itu seketika melotot ke Aurora lalu pingsan.
Aurora menoel pucuk hidungnya sendiri dan sambil menyeringai puas, gadis cantik itu melangkah mendekati pria yang sudah lancang menyentuh ujung rambutnya. Lalu, ia berjongkok di depan pria yang sudah pingsan itu, "Makanya jangan nekat menculikku, cih! Segitu aja kemampuan kamu udah berani sesumbar, cih! Nyahok, kan, kamu"
Aurora kemudian bangkit berdiri dan melenggang santai sambil membawa dua pistol yang dia ambil dari atas meja yang ada di belakang tubuh pria yang sudah pingsan itu.
Aurora kemudian mengentikan langkah lebarnya di depan pintu garasi yang terbuat dari besi yang sudah berkarat. Lalu, gadis cantik itu menggedor pintu garasi itu dengan ujung pistol yang dia pegang di tangan kanannya dan pistol di tangan kirinya ia arahkan ke pintu garasi
Aurora bukan saja dianugerahi wajah cantik di atas rata-rata, tapi ia juga dibekali kecerdasan di atas rata-rata anak seumurannya oleh Tuhan, dan ia juga diberkati berkat kemampuan dari Tuhan bisa memakai kedua tangannya. Otak kanan dan otak kirinya memiliki kecerdasan yang seimbang. Dia bisa melukis dengan tangan kiri dan hasilnya sama bagus seperti kalau ia melukis dengan menggunakan tangan kanannya. Jadi, bisa dipastikan kalau dia bisa menembakkan pistol dengan menggunakan tangan kiri.
Saat anak buahnya Kenzi membuka pintu garasi yang sudah tua dan berkarat itu, Semuanya seketika terlonjak kaget dan semuanya refleks mengangkat kedua tangan mereka.
Aurora menyeringai dan menaik-naikkan kedua alisnya. Lalu, sambil melangkah pelan ke depan, gadis cantik itu berkata, "Peluru yang ada di kedua pistol ini jumlahnya cukup untuk membuat kalian semua jatuh tak bernyawa di atas tanah. Kalian mau mencobanya? Bos kalian sudah aku lumpuhkan. Kalian mau merasakannya juga?"
Ke sepuluh anak buahnya Kenzi yang masih mengangkat kedua tangan mereka spontan melangkah mundur dan menggelengkan kepala mereka dengan serempak.
"Kalau begitu beri aku jalan! Dan jangan coba-coba mengusikku lagi!"
Ke sepuluh anak buahnya Kenzi langsung memberikan jalan ke Aurora. Aurora berjalan di tengah dengan arah mundur dan terus mengarahkan kedua pistol yang ia genggam erat ke sepuluh pria tegap penuh tato. Setelah dirasa ia berada di jarak yang cukup aman, gadis cantik itu berbalik badan dengan cepat dan melesat pergi meninggalkan berandalan yang sudah lancang menculiknya.
Tepat di ujung jalan, dia berpapasan dengan lampu yang menyala dari mobil pickup tua milik pamannya.
Kibar langsung menghentikan pickup yang ia kendarai, lalu melompat turun dari atas pickup untuk berlari dan memeluk Aurora
Aurora merasa lega dan bahagia bukan main melihat Kibar datang dan langsung. memeluknya.
"Aku nggak sedih dan menangis karena kamu ingin berbakti sama Mama kamu, Mas. Aku cuma sedih dan menangis karena baru kali ini Mas mengingkari kata-kata, Mas. Mas melupakan aku, huhuhuhuhuhu" Andromeda langsung menyusupkan wajahnya ke bantal dan menangis sejadi-jadinya di sana.
Keesokan harinya, Andromeda membuka kedua kelopak matanya dengan berat saat ia merasakan wajahnya dihujani ciuman dan telinganya mendengar ada bisikan sangat lembut, "Maafkan aku, Sayang. Semalam Mama terus menahanku di kamar"
"Sudah bangun? Maaf kalau aku membangunkan kamu sepagi ini" Galaksi langsung mencium kening istri cantiknya.
Andromeda melirik jam di dinding dan bertanya, "Sudah jam empat pagi? Kamu baru pulang, Mas?"
"Iya. Maafkan aku. Mama semalam........"
Andromeda langsung membungkam mulut suaminya dengan telapak tangannya dan berkata, "Jangan minta maaf, Mas! Mas berbakti sama Mama dan itu bukanlah suatu kesalahan"
Galaksi menangkup wajah Andromeda dan bertanya, "Kamu menangis semalam?"
"Iya, Mas"
"Maafkan aku. Aku sudah membuatmu menangis. Mulai detik ini aku berjanji akan selalu mengutamakan kamu dan anak kita dan tidak aka. membuatmu menangis lagi, Sayang" Galaksi langsung memeluk erat tubuh ramping istri tercintanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
mom mimu
dua bab dulu kak, semangat 💪🏻
2023-04-05
0
TK
dua bunga untuk Thor 🌷🌷
2023-04-03
0
Mom La - La
mantap kk ..
next.
2023-03-17
0