Aurora tersenyum senang melihat kakak sepupunya membustkan sarapan nasi goreng kesukaannya.
Kibar juga tersenyum senang melihat Aurora membuatkan sushi salmon kesukaannya.
Kemudian keduanya duduk di meja makan di saat Hendrawan, pamannya Aurora sudah berangkat bekerja menjadi buruh di sebuah pabrik sambil membawa bekal nasi goreng dan sushi buatannya Aurora dan Kibar.
"Enak, Kak?" Tanya Aurora sambil menatap wajah ganteng kakak sepupunya yang berambut gondrong itu. Laki-laki yang sesuai dengan tipenya adalah laki-laki yang seperti kakak sepupunya itu. Berambut gondrong, ada tato singa di pergelangan bagian dalam tangan kanan, berkulit sawo matang, berhidung mancung, bermata sipit karena kakak sepupunya itu orang kelahiran Jepang asli yang ditemukan dan kemudian diasuh dan dirawat oleh pamannya, lalu yang paling membuat Aurora mengagumi kakak sepupunya adalah keahlian bela diri yang dimiliki oleh Kibar. Gagah dan ganteng, itu tipe laki-laki ideal di mata Aurora.
"Enak nggak sushi-nya, Kak?" Tanya Aurora sambil mengunyah nasi goreng bikinannya Kibar.
"Hmm" Kubar menganggukan kepala penuh semangat sambil.mengunyah sushi salmon bikinannya Aurora.
"Kamu semakin pandai memasak dan membuat sushi" Sahut Kibar dengan senyum gantengnya.
"Itu berkat Kakak. Kakak sudah ajarkan banyak hal ke aku dan terima kasih sudah menjadi sahabat sekaligus Kakak terbaik di Jepang ini. Aku jadi tidak merasa sendirian lagi di dunia ini" Sahut Aurora.
"Aku juga melakukan hal yang sama padaku" Sahut Kibar singkat.
Dia memang laki-laki yang pelit dalam berkata-kata dan tidak pandai berbasa-basi. Tapi, aku sangat menyukainya. Batin Aurora.
"Kenapa kamu menatap Kakak terus?" Kibar memandang wajah cantiknya Aurora dengan mengerutkan keningnya dalam-dalam.
"Hehehehehe. Karena, Kakak ganteng banget" Sahut Aurora.
"Uhuk-uhuk!" Kibar langsung tersedak sushi yang sedang ia kunyah di dalam mulutnya.
Aurora tersentak kaget melihat kakak sepupunya tersedak, gadis cantik itu langsung bangkit berdiri dan menyodorkan segelas air putih ke kakak sepupunya sambil berkata, "Minum dulu, Kak! Kalau makan, tuh, pelan-pelan!"
Kibar menerima gelas yang disodorkan oleh Aurora dan langsung menegak habis air putih yang ada di dalamnya.
Melihat Kakak sepupunya sudah tenang dan baik-baik saja, Aurora langsung duduk kembali di kursinya.
"Jangan memuji Kakak lagi! Kakak nggak suka!" Kibar mendelik ke Aurora.
"Lho, kok, aneh? Dipuji, kok, nggak suka? Biasanya orang, tuh, paling suka dipuji. Tapi, Kakak,kok, malah nggak suka dipuji?"
"Kakak tidak biasa dipuji dan Kakak tidak suka dipuji" Sahut Kibar dengan nada datar dan wajah kaku.
Kibar memang sosok pria yang kaku dan kasar. Dia tidak terbiasa menerima pujian. Dia juga tidak terbiasa dimanja. Kehidupan yang keras menempa Kibar menjadi sosok laki-laki yang keras dan kaku seperti sebuah batu cadas.
"Oke! Aku nggak akan memuji Kakak lagi dengan ucapan" Aurora bangkit berdiri dan melangkah mendekati Kibar dengan senyum jahil.
Kibar menoleh ke Aurora dan sambil menautkan kedua alisnya, pria ganteng itu bertanya, "Apa maksud kamu? Kamu mau apa sedekat ini dengan Kakak, hah?"
Cup! Aurora mendaratkan ciuman di pipi Kibar, lalu gadis itu melenggang pergi dengan santainya sambil melambaikan tangan dan berteriak, "Aku akan memuji Kakak dengan tindakan mulai dari sekarang dan tolong cuci piringku, ya, Kak!"
Kibar hanya bisa mendengus kesal dan pria ganteng itu mengelus-elus dadanya yang berdebar-debar. Pria ganteng itu langsung bergumam, "Bisa-bisanya ia mencium pipiku dan pergi begitu saja. Hufftttt! Sabar, sabar!" Kibar kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
Aurora berdiri menunggu keretanya datang sambil mengelus-elus dadanya yang berdebar-debar dan gadis cantik itu bergumam, "Kenapa hatiku berdebar-debar seperti ini? Apa aku mencintai Kak Kibar selama ini? Ah! Kenapa wajahku terasa panas saat ini" Aurora langsung menangkup wajahnya sendiri dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan rona malu di wajahnya.
"Aku mencintaimu dalam diam selama ini, Rora. Tapi, kalau aku nekat menyatakan perasaanku ke kamu, apa Papa akan mengijinkan hubungan kita, Rora? Ah! Kenapa pria kasar dan tidak berpendidikan seperti aku ini harus mengalami jatuh cinta. Hufftttt! Ternyata jatuh cinta itu tak seindah dongeng yang pernah aku dengar di masa kecilku. Jatuh cinta itu ternyata menyesakkan dan membuatku sulit untuk tidur" Gumam Kibar sambil mencuci semua perabot makan yang kotor sebelum ia berangkat bekerja menjadi supir pribadi seorang pengusaha kaya raya yang ada di Jepang.
"Aku bisa merasakan kalau Kak Kibar menyukaiku lebih dari sekadar adik sepupu. Tapi, aku yakin banget kalau Kak Kibar nggak bakalan nembak aku duluan. Emm, kalau aku nekat menyatakan perasaanku ke Kak Kibar, apa Kak Kibar akan menerimaku? Lalu, kalau Kak Kibar menerimaku, bagaimana dengan Paman? Apa Paman akan menyetujui hubunganku dan Kak Kibar nanti?" Gumam Aurora di dalam kereta Shinkansen (kereta ini juga sering disebut dengan nama kereta peluru) adalah kereta kecepatan tinggi yang beroperasi terutama di Jepang. Kereta itu menuju ke kota di mana kampus tempat ia menimba ilmu kedokteran berada di sana.
Sementara itu Andromeda dan Galaksi telah duduk berdampingan di sebuah meja yang berada di dalam private room yang ada di sebuah restoran mewah bergaya Jepang.
Galaksi terus menyuapi Andromeda dan wanita cantik yang sudah menyandang gelar Nyonya Galaksi Zayyan itu berkata, "Sayang kamu juga makan dong, kok aku terus yang makan " kata Andromeda sambil memukul pelan dada suaminya.
"Iya, nih, aku juga makan" sahut Galaksi sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya dengan mengunakan sendok yang sama.
Andromeda sontak menyemburkan, "Sayang! Kok pakai sendok yang sama? Kenapa nggak pakai sendok kamu sendiri?"
Salah satu tangan Galaksi langsung meletakkan sendok yang dai lengang di atas piring, lalu tangan yang lainnya menarik tengkuk Istrinya sambil berbisik di telinga Andromeda, "Kenapa? Kita sudah jadi Suami Istri sekarang ini. Kenapa kau masih malu? Apa perlu aku ingatkan kamu, Sayang"
Galaksi kemudian menarik wajahnya dari telinga Andromeda untuk mencari bibir wanita cantik itu dan memagutnya dengan gemas. Ciuman yang semula lembut berubah menjadi penuh gairah, menggebu-gebu dan tanpa kelembutan.
"Emmm aahhh ugghh emmm, Sayang nanti aja ya di rumah" Andromeda berucap sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan dan ciumannya suami tampannya.
Galaksi kemudian mengangkat Andromeda dan menempatkan pantat wanita itu di atas pangkuannya. Galaksi dan Andromeda bersitatap.
Pria tampan itu menatap mata istri cantiknya dengan penuh gairah dan berkata dengan suara serak menahan hadiah, "Kesempatan yang ada tidak boleh dilewatkan begitu saja sayang, aku kan pebisnis"
Andromeda menepuk pelan dada bidang suaminya di saat Galaksi menyusupkan wajahnya di leher Andromeda. Galaksi lalu meraih dan menggenggam tangan wanita itu dan memulai kembali aksinya. Pria tampan iru mencium kening istrinya, kedua kelopak mata Andromeda yang sudah terpejam erat, lalu mencium kedua pipi istri cantiknya itu dengan gemas.
Tangan pria tampan itu mulai bergerak membuka satu persatu kancing blus tanpa melepaskan bibir Andromeda. Galaksi kembali menyusupkan wajahnya di leher wanita cantik itu dan mendaratkan gigitan-gigitan kecil di leher Andromeda. Tepat di saat ia meninggalkan tanda kepemilikkan yang baru di sana, telepon genggamnya Galaksi berdering sangat nyaring.
Andromeda tersentak kaget. Wanita cantik itu sontak menarik diri dari dekapan Galaksi, bangkit berdiri dari pangkuan Galaksi, lalu duduk kembali di kursinya.
Galaksi mengumpat kesal sambil mengambil telepon genggam dari dalam saku jasnya. "Mama? Kenapa Mama meneleponku pagi-pagi begini? Ganggu aja!"
Alih-alih segera menerima panggilan telepon dari mamanya, Galaksi justru membantu Andromeda mengancingkan kembali kancing blusnya Andromeda.
Andromeda mendelik dan menepis tangan Galaksi sambil berkata, "Mas, angkat segera teleponnya"
Galaksi mencium pelipis Andromeda dan dengan helaan napas panjang ia menerima panggilan telepon dari mamanya itu.
"Halo, Ma? Ada apa?"
"Kamu di mana sekarang ini? sekeretaris kamu juga nggak ada. Kenapa seorang sekretaris bisa datang terlambat?"
"Sekretarisku ada bersama denganku saat ini. Lagian ini masih jam setengah delapan, Ma. Jam kerja masih jam sembilan" Sahut Galaksi.
"Hah?! Kenapa dia bisa bersama dengan kamu sepagi ini?"
"Mama akan tahu nanti. Aku akan kasih kejutan menyenangkan ke Mama nanti. Lalu, kenapa Mama datang ke kantorku sepagi ini? Tidak biasanya Mama ke kantorku, kan?" Galaksi berucap sembari mengelus lembut rambut indah istri cantiknya.
"Mama ingin ajak kamu sarapan dengan calon Istri kamu dan kita akan......."
Galaksi menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku harus habiskan dulu sarapanku ini, sayang udah bayar mahal sarapan ini. Setelah selesai, aku akan menemui Mama dan memberikan kabar bahagia ke Mama" Sahut Galaksi sambil mengusap lembut pipinya Andromeda dengan punggung tangannya.
"Oke. Mama tunggu di kantor Mama jam sembilan, ya" Sahut Mawar, mamanya Galaksi dengan wajah semringah. Mamanya Galaksi terus semringah karena wanita itu mengira, kabar bahagia yang akan diberikan oleh putra kesayangannya itu adalah pernyataan setuju dari Galaksi bahwa Galaksi bersedia menikah dengan wanita pilihannya.
"Setelah sarapan, kita akan ke kantornya Mama. Kita akan kasih tahu ke Mama kalau kita sudah menikah, lalu kita akan ambil cuti mulai hari ini sampai dua pekan ke depan. Kita akan berbulan madu setelah kita menemui Paman dan Bibi kamu sore nanti" Galaksi kembali mengajak Andromeda berciuman alih-alih meneruskan sarapannya.
Andromeda kembali menepuk pelan dada suaminya dan berkata, "Mas, katanya sayang kalau sarapannya nggak dihabiskan"
Galaksi mendengus kesal dan berkata, "Oke! Aku lepaskan kamu lagi kali ini. Tapi, jangan harap nanti malam kamu bisa lepas dariku. Aku akan memakan kamu tiada henti. Karena aku, ingin segera memiliki anak dari kamu. Anak laki-laki yang sehat, baik hati, dan hebat seperti kamu" Ucap Galaksi sambil mengusap lembut perut rata istri cantiknya.
Andromeda langsung menunduk malu dan Galaksi langsung menggemakan tawa bahagianya di private room itu sambil mempererat pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
ada yg lebih nikmat dr pd sarapan 🤭
2023-04-28
0
Dewi
lanjut kak! 😘
2023-03-18
0
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
semangat kak
selalu hadir mendukungmu
2023-03-15
0