Aurora menarik ibu jarinya dari bibir pria yang ia selamatkan.
Aurora mengamati wajah pria di depannya dan berkata di dalam hatinya, dia pria yang baik. Dia setia. Aku menempelkan ibu jariku di bibir dia untuk bersandiwara agar orang yang lewat mengira kami sedang berciuman. Tapi, dia tidak memanfaatkan keadaan. Dia tidak memeluk tubuhku dan tidak melecehkan aku. Kalau sampai ia melecehkan aku tadi, aku akan bikin dia babak belur dan aku akan seret dia di depan Kak Meda untuk bilang memutuskan hubungan mereka. Selamat Kak Meda, kau dapatkan pria yang sangat tampan, setia, sopan, dan baik.
Hari itu adalah hari perjumpaan pertama Galaksi dengan Aurora. Perjumpaan pertama yang mencengangkan dan penuh kesan yang mendalam. Namun, bukan cinta. Belum.
Galaksi juga melakukan hal yang sama. Ia mengamati wajah Aurora dan berkata di dalam hatinya, dia gadis yang sangat baik. Dia menyelamatkan aku dan tidak memanfaatkan keadaan dengan memerasku dan minta uang dariku padahal ia tahu aku turun dari jok belakang mobil mewah. Sial! Gimana dengan Herman? Apa dia baik-baik saja? Gadis ini menyeretku ke sini. Aku selamat, tapi Herman, dia ........
"Tuan! Syukurlah Anda baik-baim saja" Herman membungkukkan badan dan terengah-engah di belakang Galaksi.
Galaksi terkejut dan refleks berbalik badan untuk melihat keadaannya Herman, "Kau baik-baik saja?"
Herman, asisten pribadinya Galaksi yang pandai bela diri dan selalu mendampingi Galaksi ke mana pun Galaksi pergi, menegakkan badan dan berkata sambil mengelus pelan sudut bibirnya sambil berkata, ""Agak memar wajah saya dan sedikit pegal badan saya. Tapi, saya baik-baik saja, Tuan. Bagiamana dengan Anda?"
"Aku baik-baik saja berkat gadis ini" Galaksi berkata sambil berbalik badan, "Lho! Di mana dia? Kok hilang?"
"Siapa yang Anda cari, Tuan?"
"Kau lihat gadis yang tadi menolongku dan membawaku lari, kan?"
"Tidak, Tuan. Saya terlalu sibuk melawan musuh yang ada di depan saya tadi" Sahut Herman.
"Gadis tadi menyelamatkan aku dan aku belum berterima kasih padanya. Kenapa ia pergi begitu saja" Sahut Galaksi dengan wajah kecewa karena ia sungguh-sungguh ingin berterima kasih dengan benar pada gadis yang telah menyelamatkan dirinya dengan penuh keberanian dan tulus ikhlas.
"Kita harus segera balik ke hotel. Kita naik taksi online saja, Tuan. Lebih aman. Saya sudah pesan dan taksinya sudah sampai di ujung jalan"Sahut Herman sambil menarik lengannya Galaksi karena Galaksi masih bergeming.
Beberapa menit kemudian, Galaksi dan Herman masuk ke dalam taksi online dan Herman langsung berkata, "Saya sudah suruh supir untuk mengambil mobil Anda"
"Hmm" Sahut Galaksi.
"Kenapa Anda murung, Tuan?"
"Meda tidak bisa aku hubungi dari tadi, lalu ada orang yang berniat mencelakai aku, dan aku belum berterima kasih dengan benar pada gadis yang tadi menyelamatkan aku. Ah! Topi ini. Aku bahkan masih memakai topinya dan belum mengembalikan topi ini ke pemiliknya" Galaksi melepas topi yang masih ada di atas kepalanya, lalu ia memangku topi itu dan memandanginya terus.
"Saya akan coba mencari tahu pemilik topi ini, Tuan. Tapi, mungkin butuh waktu yang sangat lama karena kita akan pulang malam ini juga"
"Hah?!" Galaksi menoleh tajam ke Herman.
"Iya. Di sini tidak aman untuk Anda. Lagipula masalah pabrik sudah kelar. Anda tidak dibutuhkan lagi di sini dan demi keselamatan Anda yang melebihi segalanya, Anda harus balik ke tanah air saat ini juga. Private jet Anda sudah siap" Sahut Herman.
"Baiklah. Itu lebih baik. Lagian aku juga ingin segera bertemu dengan Meda. Aku mengkhawatirkan dia. Kenapa dia tidak bisa aku hubungi seharian ini"Sahut Galaksi.
Aurora masuk ke dalam rumah pamannya dan saat ia meraba kepalanya ia mengumpat kesal, "Sial! Kenapa aku lupa meminta balik topi kesayanganku yang aku beli dari hasil aku mengumpulkan uang karena topi itu sangat keren dan......sangat mahal. Sial! Kenapa aku lupa meminta balik topiku, hiks!" Gadis cantik dan tomboy itu mengacak-acak rambutnya dengan wajah kesal.
"Ah! Tapi, biarlah. Dia akan menikahi Kak Meda. Kalau aku pulang ke tanah air nanti, aku bisa minta kembali topiku.Semoga dia menyimpan topiku dengan baik. Awas saja kalau dia tidak menyimpan topiku dengan baik. Aku akan minta ganti untuk dibelikan topi baru yang lebih bagus lagi, hehehehehe" Ucap Aurora sambil melemparkan tubuhnya ke ranjang dan memejamkan mata.
"Hei! Kau darimana saja? Kenapa baru pulang jam segini, hah?!" Kibar kakak sepupunya Aurora menyenggol bahu Aurora cukup keras.
Aurora membuka mata dengan kesal, lalu bangun dan duduk bersila di atas kasur sambil mendengus kesal.
"Jawab! Malah mendelik! Kakak mengkhawatirkan kamu, tahu!" Kibar berucap sambil duduk di tepi ranjang.
Alih-alih menjawab pertanyaan kakak sepupunya, Aurora justru balik bertanya dengan memasang wajah serius, "Kak! Apa Kakak tahu tato kobra hitam?"
Kibar langsung menautkan alisnya dan sambil memegang kedua bahu Aurora, pria tampan berambut gondrong itu bertanya dengan wajah panik, "Kau bertemu dengan orang yang bertato kobra?"
Aurora menganggukkan kepalanya.
"Astaga! Kok, bisa?! Kau tidak kenapa-napa, kan?" Kibar memindai Aurora mulai dari ujung kepala sampai ke paha Aurora.
Aurora memukul dada kakak sepupunya sambil berkata, "Aku nggak papa, Kak. Aku tadi menolong orang yang dikeroyok sekawanan orang bertato kobra hitam dan aku berhasil membawa orang itu lari menyelamatkan diri"
Kibar melepaskan kedua bahu Aurora dan berkata, "Bagus. Kakak lega kamu memilih untuk melarikan diri. Kobra hitam adalah gangster tertinggi di Jepang. Kalau bertemu mereka, jangan mengusik mereka. Abaikan saja!"
"Iya, Kak. Apa Kakak juga takut sama kobra hitam?"
"Tentu saja takut. Kelompok Kakak cuma kelompok kecil dan bukan tandingannya Kobra Hitam*
"Ooooooo" Sahut Aurora sambil memeluk pinggang kakak sepupunya dan berkata, "Tapi, bagiku Kakak adalah yang terhebat dan cowok paling tampan di dunia ini"
Kibar merona malu dan langsung mendorong kedua bahu Aurora sambil berkata, "Jangan main peluk pria sembarangan kayak gini!"
"Kenapa? Kakak, kan, Kakak sepupuku"
"Tapi, Kakak cuma anak angkatnya Paman kamu. Kita bukan saudara sedarah dan ......."
Grab! Aurora kembali memeluk pinggang Kibar sambil berkata, "Bagiku, Kakak adalah Kakakku selama-lamanya"
Kibar hanya bisa menghela napas panjang dan membiarkan Aurora memeluknya Walaupun hari dan jantungnya kebat-kebit tidak karuan.
Andromeda sampai di rumah dan setelah mencium punggung tangan dan bibinya, wanita cantik berambut panjang nan indah itu langsung masuk ke kamar, mengunci dan menjatuhkan diri di atas ranjang dalam posisi telungkup dan kembali menangis sejadi-jadinya. Dia merasa bodoh seperti kebanyakkan gadis miskin yang ada di sinetron. Gadis miskin dan bodoh yang dengan mudahnya diperdaya oleh laki-laki kaya raya yang sangat manis mulutnya.
Paman dan bibinya Andormeda bersitatap dan bibinya Andormeda langsung bertanya ke suaminya, "Meda kenapa, ya? Apa dia sakit? Kenapa wajahnya pucat banget dan dia langsung masuk ke dalam kamar? Padahal tadi pagi pas masak nasi goreng, dia riang gembira"
"Kecapekan mungkin. Atau lagi datang bulan. Udah bisa dan saja. Jangan diganggu" Sahut pamannya Andromeda.
"Tapi, Meda belum makan malam"
"Sudah biarkan dulu. Kalau lapar, ia akan keluar dari kamar dan makan. Dia udah gede" Sahut pamannya Andromeda sambil merangkul bahu istrinya.
Suami Istri itu kemudian menghela napas secara bersamaan dan melangkah masuk ke kamar mereka.
Sementara itu, Galaksi masih terus berusaha menelepon kekasih hatinya. Namun, berkali-kali suara cantik operator yang menjawab panggilannya.
"Meda kenapa? Apa dia sudah pulang? Apa dia sudah tidur? Kenapa dia nggak menonaktifkan ponselnya?" Gumam Galaksi sambil terus menatap telepon genggam mahalnya.
Andromeda keluar dari kamar untuk ke dapur mencuci dua otak bekal dan dua Tumbler yang tadi pagi ia bawa. Teringat Galaksi memakan nasi goreng bikinannya yang keasinan dengan lahap, Andromeda kembali terisak menangis. Setelah selesai mencuci semua perabot makan yang kotor, gadis cantik itu mandi dan setelah mandi, dia kembali masuk ke dalam kamar. Dia tidak berselera untuk makan ataupun minum. Dia memilih untuk segera memejamkan kedua matanya dan melupakan semua kekecewaan dan kepedihan hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
setangkai mawar ⚘
2023-04-25
0
mom mimu
lanjut lagi, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-03-28
0
ZEROIND
❤ sekebon kak😃
2023-03-18
0