Keesokan harinya, Andormeda kembali terkesiap kage saat ia melihat Galaksi bersandar di mobil dan menatap dia dengan senyuman yang paling tampan sedunia.
Andromeda melangkah keluar dengan pelan dan menutup kembali pintu pagar kecil yang terbuat dari kayu tanpa mengeluarkan suara.
"Pagi, Cantik. Kamu masak apa hari ini untukku? Aku belum sarapan" Galaksi menatap wanita cantik pujaan hatinya itu dengan senyum paling tampannya.
Kenapa dia harus senyum setampan itu, sih? Aku, kan, jadi galau, hiks! Mau marah, tapi,kok, nggak tega, hiks! Batin Andromeda.
Alih-alih menjawab pertanyaannya Galaksi, Andromeda segera membelokkan badannya ke kanan dan langsung berjalan cepat meninggalkan Galaksi.
Aku harus marah! Aku harus menghindarinya dan jangan terpesona dengan senyum tampannya! Jangan terpesona dengan wajah polosnya itu. Batin Andromeda sambil terus melangkah lebar.
Galaksi tersentak kaget dan pria tampan itu langsung melangkah lebar dan berhasil menahan lengan kiri Andromeda dengan bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu menghindari aku?"
Andromeda menepis tangan Galaksi,.lalu ia berlari menuju ke halte bus yang berada di ujung gang sambil menggigit bibir menahan air mata yang hampir keluar.
Galaksi tertegun sejenak melihat tingkah Andromeda. Kemudian pria tampan itu berlari kencang menyusul Andromeda. Dia langsung memotong di depan dan di saat Andromeda menabrak dadanya, pria itu langsung memeluk Andromeda dan kembali bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu menghindariku? Hei! Kamu menangis, Sayang? Kenapa kamu menangis?" Galaksi menunduk dan melihat air mata jatuh di kedua pipi kekasih hatinya itu.
Andromeda menggeram dan meronta, "Lepaskan aku! Jangan panggi aku, Sayang! Dasar pria pembohong! Kau duakan aku, kan?!" Andromeda mendongak dan menghunus tatapan tajam.
"Pembohong? Tidak setia? Lalu, apa maksud kamu dengan menduakan kamu? Aku datang dari bandara langsung, lho, ini. Aku ke sini secepatnya karena aku, mengkhawatirkan kamu. Seharian kamu tidak menerima teleponku kemarin. Aku bahkan mandi di bandara. Aku bahkan melakukan hal gila yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya demi kamu dan kamu bilang aku pembohong dan tidak setia saat ini? Kau tega, Meda?"
Andromeda membiarkan Galaksi mengusap air mata di pipinya. Lalu, wanita cantik berparas lembut itu kembali meronta sambil berucap, "Lepaskan aku! Kamu yang tega sama aku! Kamu sudah punya calon Istri dan masih mendekati aku, nembak aku dengan santainya. Dan di saat aku sudah mulai menyukaimu, kemarin Mama kamu dan calon Istri kamu yang sangat cantik dan seksi datang ke kantor dan.........."
Galaksi langsung tergelak geli, "Hahahahahaha. Kamu cemburu ternyata. Aku menyukainya. Aku suka kalau kamu cemburu. Ternyata rasanya seperti ini dicemburui oleh wanita yang sangat aku cintai dan kau bilang kau sudah mulai menyukai aku? Apa itu berarti sudah ada benih cinta di hati kamu? Wah! Bahagianya hatiku ini" Galaksi kemudian mencium kening Andromeda.
Andromeda mendorong dada Galaksi dan berucap kesal, "Kenapa kamu malah tertawa? Nggak lucu! Aku nggak sedang ngelawak, Mas"
Galaksi mengulum bibir menahan senyum bahagianya. Lalu, pria itu berkata, "Kau bahkan masih memanggilku, Mas. Padahal kau marah dan cemburu saat ini. Aku menyukainya, H
ahahahahaha"
Andromeda kemudian menginjak kaki Galaksi dengan sangat kesal sampai pria tampan itu mengaduh dan spontan melepaskan pelukannya
"Kenapa kamu menginjak kakiku, Sayang?" Galaksi mendelik kaget.
"Salah sendiri kenapa kamu terus tertawa padahal kamu salah" Andromeda mendengus kesal dan langsung mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap.
"Dengar! Aku tidak mencintai wanita yang dibawa Ibuku ke kantor kemarin. Aku bahkan tidak bisa menebak siapa wanita itu karena Ibuku selalu membawa berbagai macam model wanita di depanku, mulai dari yang pendek, tinggi, kurus, gemuk, rambut lurus, rambut keriting, rambut panjang, rambut pendek, untuk dijodohkan denganku dan ibuku selalu berkata ke semua orang kalau wanita itu adalah calon Istriku tanpa meminta persetujuan dariku"
"Bohong!" Andromeda kembali mengusap air mata yang jatuh di kedua pipinya dengan menggunakan punggung tangannya.
Galaksi melangkah mendekat saat ia melihat Andromeda kembali menitikkan air mata, namun pria itu sontak mengerem langkahnya saat Andromeda berteriak, "Berhenti di sana! Jangan dekati aku!"
Galaksi menghela napas panjang, kemudian berkata dengan senyum penuh arti, "Aku akan ajak kamu ke suatu tempat untuk membuktikan kalau aku tidak bohong. Aku rasa tempat itu sudah buka jam segini"
"Tempat apa?" Andromeda mengurai sedekapnya.
"Kau akan tahu nanti. Apa kamu bawa semua surat identitas diri kamu?" Tanya Galaksi dengan senyum penuh arti.
"Bawa" Jawab Andromeda sambil mengerutkan keningnya.
"Oke kita pergi ke sana sekarang juga" Galaksi merangkul bahu Andromeda dan memaksa Andromeda berjalan mengiringi langkahnya menuju ke mobil sport warna kuning kesayangannya Galaksi.
Galaksi, kemudian membantu Andromeda masuk ke dalam mobil, memasangkan sabuk pengaman dan tak lupa mendaratkan kecupan di kening Andormeda dengan terus mengulas senyum cerah ceria di wajah tampannya.
Galaksi kemudian berjalan cepat mengitari mobil mewahnya sambil bersiul.
Kenapa dia cerah ceria seperti itu? Apa yang ada di benaknya? Dia akan membawaku ke mana? Batin Andromeda.
Beberapa jam kemudian, mobil sport warna kuning cerah secerah wajah tampannya Galaksi di pagi hari itu, berhenti di pelataran parkir sebuah kantor pemerintahan yang cukup besar bertuliskan, 'Kantor Pencatatan Sipil'
Andromeda berdiri di depan kantor itu dan menoleh kaget ke Galaksi, lalu bertanya, "Untuk apa kita ke sini?"
"Mendaftarkan pernikahan kita. Herman sudah di dalam mengurus kelengkapan surat-surat kita. Kita tinggal masuk menunjukkan kartu identitas kita, foto bersama, dan menunggu buku nikah kita dicetak" Sahut Galaksi dengan senyum ceria dan wajah polos tanpa dosa.
"Hah?!" Andromeda sontak menarik lebar-lebar rahang bawahnya.
Galaksi terkejut geli dan berkata, "Kok, malah hah?! Bilang siap, gitu, dong"
"Ta......tapi, aku belum si.........."
"Kau masuk dengan suka rela atau mau aku bopong? Aku tidak akan ijinkan kamu putar balik. Kita sudah sampai di depan sini, jadi kita harus masuk ke dalam dan menikah hari ini juga"
"Ta.. tapi, Mas, aku belum bilang sama Paman dan Bibi"
"Setelah kita menikah, kita temui Paman dan Bibi kamu"
"Paman masih bekerja di pabrik dan Bibi........."
"Kita menikah dulu dan kita pikirkan yang lainnya nanti" Galaksi membungkuk hendak membopong Andromeda.
Andromeda refleks menghindar dan berkata dengan rona malu di wajahnya, "Aku bisa jalan sendiri, Mas"
"Kalau begitu ayo kita masuk!"
"Iya, baiklah" Andromeda akhirnya menyerah dan dengan helaan napas panjang, wanita cantik itu melangkahkan kakinya.
Beberapa jam kemudian, Andromeda dan Galaksi bersitatap sambil memegang buku nikah mereka masing-masing. Herman langsung berkata, "Selamat Tuan Gala dan Nona Meda. Kalian sudah sah menjadi Suami Istri. Semoga langgeng sampai maut memisahkan kalian dan diberkati dengan banyak anak, amin"
"Amin" Sahut Andromeda dan Galaksi dengan masih bersitatap.
"Saya kembali ke kantor dulu, Tuan"
"Hmm" Sahut Galaksi tanpa menoleh ke Herman. Pria tampan itu masih enggan mengalihkan pandangannya dari wajah cantik istrinya. Wanita yang sangat ia cintai dan seolah ia masih belum memercayai kenyataan bahwa wanita cantik di depannya, pujaan hatinya selama ini, telah menjadi istri sahnya. Tuan Galaksi Zayyan akhirnya memiliki Nyonya Galaksi Zayyan di hidupnya.
Herman tersenyum bahagia melihat tuan mudanya masih terhipnotis wajah cantiknya Andromeda. Lalu, Herman melangkah pergi tanpa mengeluarkan suara.
"Mas, Jangan menatapku terus! Kyaaaaa! Mas, kenapa malah membopongku? Aku malu, Mas. Banyak orang melihat kita" Andromeda spontan menggelungkan lengannya di leher Galaksi sambil menoleh ke kanan.
Galaksi melangkah lebar dengan tegap menuju ke parkiran mobil sambil membopong istrinya dan berkata, "Bodo amat dengan tatapan orang-orang di sekitar kita. Kamu Istriku saat ini. Jadi, nggak masalah dong kalau aku membopong kamu dan memanjakan kamu seperti ini"
Andromeda langsung menyusupkan wajahnya di dada bidang suaminya untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya lalu berkata, "Kamu nggak masalah, Mas. Tapi, aku malu"
Galaksi spontan menggemakan tawa renyahnya di udara bebas dengan wajah dan hati yang bahagia. Sangat bahagia.
Beberapa menit kemudian, Galaksi dan Andromeda bersitatap kembali di dalam mobil. Degup jantung abnormal mereka berdua terdengar semakin kencang di saat tanpa mereka sadari wajah mereka berdua saling mendekat.
Galaksi menyusupkan lengannya ke punggung Andromeda lalu merangkul bahu wanita cantik berparas lembut yang sangat ia cintai dan sudah menjadi istri sahnya itu. Pria tampan itu, kemudian mengelus-elus rambut Andromeda dengan penuh cinta yang terbalut gairah Galaksi kemudian menundukkan wajahnya untuk mencium pucuk kepala istri yang baru dinikahinya beberapa jam yang lalu.
Ketika Galaksi mencium kening Andromeda, Wanita berwajah keibuan nan ayu itu mendongakkan wajahnya. Wanita itu tampak semakin menggemaskan di akta Galaksi saat wanita itu merona malu.
Galaksi akhirnya menyerah kalah pada gairahnya yang terbalut cinta yang sangat besar. Pria tampan itu kemudian menunduk lebih dalam untuk mencium kedua mata wanita yang sangat ia cintai, kemudian bibirnya menyusur turun ke hidung Andromeda, lalu bibirnya mendarat di kedua pipi wanita itu, hingga pada akhirnya bibir pria tampan itu mendarat di bibir Andromeda.
Galaksi langsung mendaratkan ciuman-ciuman kecil di bibir Andromeda dengan penuh kelembutan di saat gairah sudah semakin sulit untuk ia kendalikan lagi.
Ketika ciuman Galaksi semakin dalam dan tidak selembut biasanya, Andromeda mendorong pelan dada Galaksi dan menarik diri secara perlahan untuk mengambil napas dengan masih memejamkan kedua kelopak matanya.
Galaksi menatap Andromeda dengan debaran jantung yang semakin liar. Kemudian, setelah ia melihat wanitanya sudah siap untuk melanjutkan permainan mereka, pria tampan itu menarik tengkuk Andromeda dan memagut bibir wanitanya dengan penuh gairah. Hingga membuat Andromeda tanpa sadar merangkulkan kedua tangannya di leher kokohnya Galaksi.
Galaksi kemudian menggigit pelan bibir Andromeda pelan agar wanita cantik itu membuka bibir sehingga dia bisa dengan bebas menyusupkan lidahnya di sana. Galaksi bisa mendengar lenguhan Andromeda dan lenguhan itu membuatnya semakin gila. Di saat lidahnya berdansa dengan lidah Andromeda, tangan Galaksi mendarat di dada wanita itu dan bermain asyik di sana sementara lidahnya semakin liar menari-nari menjelajahi mulut Andromeda
Pelan pelan Galaksi memencet tombol hingga jok mobil dalam posisi miring dengan istilah kerennya posisi headrest. Pria tampan itu kemudian merebahkan tubuh kekasih hatinya secara perlahan di sana.
Galaksi melepas ciumannya untuk kembali menatap wajah Lila dan melihat reaksi Andromeda. Pria tampan itu tersenyum bahagia saat ia merasakan dan melihat kedua tangan Andromeda masih merangkul leher kokohnya. Wanita yang sangat ia cintai itu juga masih memejamkan kedua kelopak matanya dengan rapat.
Galaksi tersenyum penuh cinta saat ia menemukan bibir wanita itu sedikit merekah, tampan basah, sedikit bengkak, dan terbuka pasrah. Pria tampan itu kemudian mengusap pelan pipi wanita itu, lalu ia mencium kedua kelopak mata Andromeda, lalu beralih ke telinga wanita itu. Entah kapan, tubuh Galaksi kini sudah berada di atas tubuh Andromeda dan menempel lekat Galaksi membisikkan kata kangen di telinga Andromeda sembari memberikan gigitan-gigitan kecil di sana yang membuat Andromeda kembali melenguh dan dengan frustasi Andromeda terus membelai kepala suaminya. Suami yang baru ia nikahi di beberapa jam yang lalu.
Galaksi semakin menggila dan segera menyusupkan wajah tampannya ke leher Andromeda. Ia menciumi kulit lembut dan wangi itu. Wangi yang membuatnya semakin terhipnotis tak berdaya dan membuatnya menggila liar.
Pria tampan itu kemudian menghirup wangi Andromeda dalam-dalam sampai wangi itu memenuhi paru-parunya. Kemudian, di belakang telinga wanita pujaan hatinya, Galaksi memberikan gigitan kecil di sana. Pria tampan itu meninggalkan tanda merah, tanda kepemilikan yang pertama di sana Aksi Galaksi itu membuat Andromeda memekik frustasi dan merintih lirih, membuat Galaksi semakin terengah-engah karena pria tampan itu sudah tak berdaya lagi mengendalikan gairahnya.
Galaksi kembali mengajak Andromeda berciuman, dan memperdalam ciumannya dengan lebih liar dan tidak terkendali. Begitu pula dengan tangan pria tampan itu. Tangan pria tampan itu mulai menyelinap ke dalam blus, mulai bermain main di dada dengan asyiknya. Titik itu seketika menjadi titik favoritnya Galaksi. Tangan Galaksi terus bermain asyik di dada sementara ia memainkan lidahnya di dalam mulut Lila.
"Mas! Kita masih ada di dalam mobil" Dengan sangat terpaksa Andromeda mendorong pelan dada Galaksi sampai pagutan kedua bibir mereka terlepas. Galaksi mengerang frustasi dan langsung berkata, "Kenapa memangnya kalau kita berada di dalam mobil, Sayang. Aku sudah tidak bisa menahan diriku lagi"
"I......ini pengalaman pertamaku, Mas. A.....aku belum siap dan a......aku takut" Sahut Andromeda.
Galaksi sontak menarik tangannya keluar dari dalam blus yang dipakai Andromeda di pagi hari itu dan langsung berkata, "Sial! Maafkan aku, Sayang. Sesaat aku lupa diri dan hampir khilaf. Habisnya kamu cantik banget, sih" Galaksi mencubit mesra pucuk hidung istri cantiknya dan pria tampan itu kembali ke jok kemudian, lalu ia merapikan rambut dan blus istrinya.
Setelah memasangkan sabuk pengamannya Andromeda, ia mengecup bibir Andromeda. Kemudian, pria tampan itu memasang sendiri sabuk pengamannya dan sambil melajukan mobilnya ia berkata, "Kita mampir untuk sarapan dulu di restoran yang kemarin dan setelah itu, kita menemui Mamaku. Aku akan kasih tahu ke Mama kalau kita sudah menikah agar kamu percaya kalau aku tidak membohongi kamu, Sayang. Aku sungguh-sungguh mencintai kamu dan hanya mencintai kamu. Aku tidak pernah menduakan kamu dan tidak pernah punya calon Istri di belakang kamu"Ucap Galaksi sambil menggenggam tangan Andromeda lalu ia menciumi tangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Dewi
lanjut kak ❤️
2023-03-18
0
Rahma AR
lanjut
2023-03-15
0
Buna Seta
Lanjut
2023-03-11
0