I Love You

Bintang langsung kena damprat mamanya saat ia menceritakan kalau dia menyiram semangkuk sup ke rambut Andromeda.

"Kenapa kau bodoh banget, hah?! Kita akan menindas wanita itu agar dia tidak betah tinggal di sini tapi jangan pakai fisik. Kalau pakai fisik bisa meninggalkan bekas dan Kakak kamu akan bertanya ke kita. Dasar bodoh!"

"Ah! Iya, Makan benar. Cuma untungnya supnya tadi sudah tidak begitu panas,jadi wajah wanita itu tidak panas terbakar"

"Jangan kamu ulangi lagi!"

"Baik, Ma" Sahut Bintang.

Andromeda terus tertawa karena suaminya terus mengajaknya bercanda lewat video call sampai akhirnya Galaksi berkata, "Sayang, Herman mengetuk pintu. Sebentar aku buka pintu dulu" Galaksi berlari ke pintu tanpa mematikan sambungan video call dengan istri cantiknya.

"Tuan, Anda belum mandi?" Herman sontak mengerutkan alisnya.

Galaksi lalu mengarahkan layar telepon genggamnya ke Herman sambil berteriak, "Sayang! Lihatlah! Gara-gara mengobrol sama kamu, aku dimarahi sama Herman, nih"

Andromeda kembali tergelak geli kemudian istri cantiknya Galaksi itu berkata, "Kalau begitu, aku tutup dulu teleponnya"

Galaksi langsung menatap kembali layar telepon genggamnya sambil memekik kaget, "Eh! Jangan Sayang, Aku masih kangen dan......."

"Tuan, maaf saya harus mengingatkan pada Anda kalau Tuan Smith sebentar lagi sampai di restoran dan kita harus segera ke sana" Sahut Herman.

Galaksi sontak mengerucutkan bibir di depan layar telepon genggamnya dan dengan sangat terpaksa ia berkata, "Aku tutup dulu teleponnya. Setelah meeting dengan Tuan Smith, aku akan telepon kamu lagi. Ati-ati belanjanya, ya and have a good time, i love you"

"I love you too" Andromeda tersenyum penuh cinta dan dengan sangat terpaksa Galaksi mematikan sambungan video call itu.

Andormeda kemudian memeluk telepon genggamnya dan dengan senyum penuh cinta ia bergumam, "Aku sangat mencintaimu,Mas dan aku berjanji akan menenangkan hati Mama dan adik perempuan kamu agar kamu benar-benar bisa bahagia, Mas. Aku pasti bisa"

Andromeda terlonjak kaget saat ia merasakan telepon genggamnya bergetar lalu mengeluarkan bunyi sangat nyaring. Dia langsung membalik telepon genggamnya untuk melihat di layar, siapa yang meneleponnya sepagi itu selain suaminya.

"Ah! Ternyata Rora" Andromeda tersenyum senang dan langsung menggeser layar telepon genggamnya ke kanan dengan menggunakan ibu jarinya dan terdengarlah kata, "Halo?" menggema di dalam kamar pengantinnya yang masih jelas tercium wangi parfum suami tampannya.

"Kak! Kenapa Kakak melupakan jam malam kita? Kemarin malam aku menelepon Kakak sebanyak sepuluh kali, tapi nggak diangkat. Kakak nggak papa, kan?" Aurora langsung nyerocos dengan bibir manyun, semanyun-manyunnya.

"Maaf. Kakak kecapekan kemarin, jadi tidur lebih awal"

"Eh! Apa benar kalau Kakak sudah menikah?Kemarin aku akhirnya menghubungi ponselnya Paman karena Kakak nggak angkat teleponku. Lalu, Paman bilang kalau Kakak udah dibawa sama suami.Kakak ke kediaman suami Kakak. Apa benar Kakak akhirnya menikah dengan pacar Kakak yang bernama Galaksi Zayyan itu? Kenapa Kakak nggak bilang sama aku dan minta restu dariku dulu, sih?" Aurora semakin melancipkan bibirnya.

Andromeda terkekeh geli melihat bibir manyun adik perempuannya lalu ia berkata, "Iya Dek. Maaf kalau Kakak lupa minta restu sama kamu. Semuanya serba dadakan dan........"

Aurora.mendeliknkaget, "Hah?! Dadakan?! Apa Kakak hamil di luar nikah? Wah! Aku harus bikin perhitungan sama si Galaksi itu dan. ......"

"Nggak, Dek. Kakak belum hamil dan nggak hamil di luar nikah. Emm, itu hanya tindakan impulsifnya Mas Gala saja karena Mas Gala sangat mencintai Kakak dan nggak ingin kehilangan Kakak" Andromeda berucap dengan rona merah di wajahnya karena malu.

"Oh! Lega aku sekarang. Sekarang di mana Kakak iparku? Apa dia nggak ingin kenalan sama dik iparnya yang cantik ini?" Aurora tersenyum dan menaik-naikkan kedua alisnya.

Andromeda kembali terkekeh geli kemudian berkata, "Kakak ipar kamu baru dinas di luar negeri. Satu Minggu ke depan baru balik. Nanti kalau sudah balik, Kakak akan kenalkan sama kamu"

"Yaaaahhhh! Satu Minggu ke depan aku repot, Kak. Aku harus ujian. Satu tahun ke depan kemungkinan besar, aku nggak bisa teleponan dulu sama Kakak" Aurora kembali melancipkan bibirnya selancip-lancipnya.

Andromeda tersenyum bangga ke adik perempuannya dan berkata, "Kakak bangga banget punya adik yang cantik, baik, penegerian, sayang sama Kakak, dan tangguh. Sukses untuk ujiannya dan semoga cepat menjadi dokter dan balik ke sini. Kakak sangat merindukan kamu"

"Terima kasih Kakakku cantik yang hatinya lembut selembut sutra. Semoga Kakak bahagia dengan pernikahan Kakak dan cepat kasih aku keponakan yang lucu-lucu" Aurora berucap dengan nada ceria.

"Amin" Sahut Andromeda.

"Oke! Aku tutup dulu teleponnya. Bye-bye Kakak cantikku"

"Bye-bye" Sahut Andromeda.

Setelah menutup teleponnya, Andromeda meletakkan telepon genggamnya di atas makan lalu melangkah ke kamar mandi dengan hati yang bahagia. Suami dan adik perempuannya telah berhasil menambal hatinya dengan lagi setelah kemarin hatinya tersayat perih.

Setengah jam kemudian, Andromeda masuk ke dapur dan langsung memekik, "Astaga! Mbak Bun! Baunya enak sekali! Mbak Bun masak apa?"

"Saya masak nasi goreng sama telur mata sapi, Mbak" Mbak Bun mematikan kompor lalu menoleh ke Andromeda dengan senyuman.

"Wah! Sepertinya saya perlu belajar memasak nasi goreng sama Mbak Bun. Ini enak sekali, Mbak" Andromeda meletakkan sendok yang dia pakai untuk mencicipi nasi goreng masakannya Mbak Bun di atas piring kosong, kemudian ia memakai centong nasi untuk memenuhi piring kosong yang dia pegang dengan nasi goreng itu.

Mbak Bun meletakkan satu telur mata sapi ke piringnya Andromeda sambil berkata, "Maafkan saya cuma bisa masak nasi goreng sama telur mata sapi, Mbak. Karena kita kehabisan stok bahan makanan"

"Saya udah ijin sama Mas Gala kalau saya akan mengajak Mbak Bun belanja hari ini. Setelah sarapan kita pergi belanja sama Pak Slamet, Mbak. Emm, supirnya Mas Gala"

"Siap, Mbak Meda. Dengan senang hati saya akan menemani Mbak Meda ke mana pun Mbak Meda pergi" Mbak Bun tersenyum manis dan Andromeda membalas senyuman itu dengan tak kalah manisnya.

Tiba-tiba ada teriakan kencang dari ruang tengah.

Andromeda dan mbak Bun saling pandang, lalu kedua wanita itu bergegas bangkit berdiri kemudian berlari kecil ke ruang tengah.

Mbak Bun menghentikan langkahnya di belakang Andromeda saat ia melihat Nyonya besar keluar Zayyan duduk di sofa dengan bersilang kaki, bersedekap, dan memasang wajah dingin menakutkan.

"Ada apa, Ma?" Andromeda berdiri di depan meja sofa dengan sikap sopan.

"Duduk! Aku mau bicara dan kalau tidak ada Galaksi jangan panggil aku Mama! Panggil Tante. Aku bukan Mama kamu. Ngerti?!"

"Baik" Sahut Andromeda dengan suara lirih sambil duduk di sofa yang menghadap ke mana mertuanya.

"Kamu nekat menghidupkan AC,TV dan pakai peralatan memasak elektronik, ya?!"

"Nggak, Ma. Emm, maaf. Nggak Tante" Sahut Andromeda.

"Bohong! Kalau kamu nggak menghidupkan AC,TV dan nggak pakai peralatan masak elektronik, kenapa tagihan listrik yang aku bayar bulan ini banyak banget. Sampai di angka sepuluh juta rupiah" Mawar mendelik penuh amarah ke Andromeda.

Andromeda segera berkata dengan nada lembut, "Maaf, Tante. Saya baru tinggal di paviliun ini sehari. Apakah mungkin kalau misalnya saya menghidupkan AC atau memakai alat elektronik lainnya selama sehari saja bisa mencapai sepuluh juta rupiah untuk tagihan listriknya"

"Aku nggak mau tahu! Kamu harus membayarnya dan......."

"Kenapa Anda selalu saja jahat sama Nyonya muda saya? Saya tidak terima kalau Anda jahat sama Mbak Meda dan......."

"Diam kau! Kau hanya pembantu yang dibawa Galaksi kemarin. Kamu baru berada di sini sehari sudah berani melawanku, hah?! Kamu mau aku buat keluarga kamu tinggal di jalanan dan aku akan suruh Galaksi memecat kamu"

Andromeda langsung menggenggam tangan mbak Bun dan ia mendongak untuk melihat wajah mbak Bun yang tengah berdiri tegak di sampingnya sambil berkata, "Mbak, minta maaf, Mbak"

Mbak Bun menghela napas panjang dan langsung menundukkan kepala dan berkata, "Maafkan saya, Nyonya besar"

"Bagus! Karena kamu sudah minta maaf, aku tidak akan memperpanjang urusan kita. Tapi, kalau kamu masih lancang ikut campur urusanku, maka aku akan benar-benar membuatmu dan membuat keluarga kamu hancur"

Mbak Bun yang masih menundukkan kepala refleks mengepalkan tinju di kedua sisi tubuhnya.

Anda akan kena karma yang sangat buruk karena Anda telah lancang menindas wanita baik seperti Mbak Meda, Nyonya besar. Lihat saja nanti. Batin mbak Bun.

Mawar kemudian menatap Andromeda kembali dan berkata, "Kasih aku uang sepuluh juta rupiah untuk ganti membayar tagihan listrik"

Andromeda menatap mama mertuanya dengan gamang.

"Kenapa malah mematung kayak orang idiot begitu, hah?! Buruan kasih aku uangnya!"

Andromeda tersentak kaget kemudian wanita cantik berwajah sendu dan berhati lembut itu berkata, "Saya tidak memiliki yang cash, Tante. Saya akan transfer ke rekening Anda sekarang juga. Berapa nomer rekening Anda?"

Mawar langsung membacakan nomer rekeningnya. Setelah melihat uang sepuluh juta rupiah sudah masuk ke dalam rekeningnya, wanita berwajah dingin itu bangkit berdiri dan melenggang pergi dengan santainya dari paviliun A.

Andromeda menatap punggung mama mertuanya itu dengan helaan napas panjang dan mbak Bun langsung menegakkan wajahnya lalu berkata, "Kenapa Anda kasih uang itu, Mbak? Apa yang akan Mbak Meda katakan ke Tuan muda soal uang itu?"

"Saya akan katakan kalau saya khilaf dan makan di restoran dan habisnya sebanyak itu"

"Anda berbohong, dong"

"Berbohong demi kebaikan saya rasa nggak papa, Mbak. Ayo kita mulai belanja saja untuk menghilangkan penat di hati ini" Andromeda bangkit berdiri dan langsung merangkul mbak Bun.

Mawar langung menelepon Galaksi begitu ia masuk ke dalam mobil yang sudah siap mengantarnya ke kantor pagi ini.

Melihat mamanya menelepon, Galaksi langung berlari keluar sambil berkata ke kliennya, Saya terima telepon dari Mama saya sebentar"

Lalu, di luar ruangan meeting yang ada di sebuah restoran mewah, Galaksi langsung berkata, "Ma, aku sedang meeting. Nanti Gala hubungi Mama lagi"

"Nggak bisa nanti. Mama ingin kasih tahu kamu soal Istri kamu. Mama kecewa.sama dia"

"Ada apa dengan Meda? Mama nggak bertengkar dengan Meda, kan?"

"Tentu saja tidak. Mama kasih tahu Istri kamu dengan baik-baik dan Mama rasa Istri kamu cukup ngerti"

"Memangnya apa yang sudah Meda lakukan, Ma?"

"Istri kamu itu dari keluarga miskin dan tidak biasa hidup mewah. Dia belanja online sampai menghabiskan uang sebanyak sepuluh juta rupiah. Gila, nggak, tuh"

Galaksi langsung berkata, "Biarkan saja, Ma. Aku bekerja keras memang untuk menyenangkan hati orang-orang yang aku cintai termasuk Istriku. Biarkan saja. Maaf, aku harus meeting lagi, Ma" Galaksi langsung mematikan sambungan telepon itu dan Mawar sontak berteriak, "Aarrrgghhh! Kenapa anakku bodoh banget. Dia sudah kena guna-guna wanita miskin itu, sial, sial!!!!!"" Sambil melemparkan telepon genggamnya ke jok mobil dengan sangat kesal.

Terpopuler

Comments

Nm@

Nm@

Kejamnya

2023-06-02

0

mom mimu

mom mimu

lanjut kak, semangat 💪🏻

2023-04-02

0

Santai Dyah

Santai Dyah

suka

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!