Cincin

"Mbak, saya membungkus beberapa makanan untuk dibawa pulang. Kalau misalnya kita mampir di rumah Paman saya untuk kasih makanan-makanan ini ke Paman dan Bibi saya, Mbak Bun nggak keberatan, kan?"

"Nggak, Mbak. Saya akan menemani Mbak Meda ke mana pun Mbak Meda suka hari ini" Sahut Mbak Bun.

Bibinya Andromeda yang menyambut kedatangannya Andromeda. Bibinya langsung bertanya, "Apa kamu bahagia tinggal di rumah Suami kamu? Apa mertua kamu dan adik ipar kamu, sayang sama kamu?"

"Iya, Bi. Saya bahagia tinggal di rumah Mas Gala. Semuanya sayang dan baik sama saya. Terlebih mbak Bun ini, Bi" Andromeda merangkul bahu mbak Bun.

Mbak Bun langsung menyalami bibinya Andromeda dan berkata, "Saya akan selalu menjaga Mbak Meda dengan baik"

Saat di dalam mobil dan hendak mengambil kotak permen yang selalu ia bawa dan kotak permen itu selalu ia isi dengan permen bulat-bulat kecil dengan rasa mangga. Itu adalah permen kesukaannya Andromeda, wanita cantik itu menatap jari manisnya dan sontak memekik kaget, "Astaga! Kapan saya pakai cincin ini?!"

"Ada apa, Mbak?" Mbak Bun yang duduk di sebelahnya Andromeda sontak menoleh kaget dan bertanya, "Ada apa, Mbak Meda?"

Andromeda langsung mengarahkan tangan kanannya ke mbak Bun dan berkata, "Ini, Mbak. Kenapa tiba-tiba ada cincin ini di jari manis tangan kanan saya?"

"Lho, itu sudah ada sejak Tuan muda berangkat ke Jerman, Mbak" Mbak Meda mengulum bibir menahan geli.

"Benarkah?" Andromeda menatap cincin di jari manis tangan kanannya itu dengan kerutan di kening.

"Iya. Kenapa Anda baru menyadarinya sekarang?"

"Iya. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" Sahut Andormeda lirih.

"Apa karena perlakuan buruk yang Anda terima dari kedua nenek sihir itu, jadi Anda tidak menyadari ada cincin pernikahan di jari manis tangan Anda, Mbak" Sahut Mbak Bun dengan nada prihatin.

Andromeda hanya menghela napas panjang dan terus menatap cincin di jari manis tangan kanannya.

Selesai meeting, kliennya Galaksi yang terdiri dari lima orang pria tampan dan kaya raya langsung mengajak Galaksi untuk mengikuti mereka melanjutkan makan malam di sebuah kelab malam ternama di Jerman.

"Sorry. I Can't. (Maaf. Saya tidak bisa)" Sahut Galaksi.

"Why?" Tanya salah satu dari dari kelima pria tampan kaya raya itu.

"I'm married" Galaksi menunjukkan cincin nikah yang melingkar manis di jari manis tangan kanannya.

"You came here with your wife this morning?" Tanya kelima pria tampan yang satunya lagi.

"No. My wife is at home"

"So, that's not a big matter. Let's go to the bar dan enjoy our life with a pretty woman there. We are young. We are rich. We need to spend our time wildly, right"

"Sorry. I can't. I really love my wife" Galaksi menganggukkan kepala ke Kelima pria tampan di depannya, lalu ia bergegas berbalik badan dan langsung berlari kecil menuju ke lift. Dia ingin segera sampai di kamarnya dan memesan nasi putih untuk ia nikmati dengan kering tempe dan kering kentang bikinan istri tercintanya di kamar saja.

Herman duduk di samping Galaksi dan bertanya, "Apa saya boleh meminta kentang dan tempe keringnya, Tuan?"

"Nggak boleh" Galaksi spontan mendekap kedua stoples yang ada di atas meja.

"Kalau begitu, saya boleh turun untuk makan malam di bawah?"

"Boleh"

"Anda tidak ikut dengan saya? Anda hanya akan makan nasi putih dan ditemani dia stoples itu?"

Galaksi yang masih mendekap erat stoples berisi kering tempe dan kering kentang menganggukkan kepala penuh semangat.

Herman kemudian menghela napas panjang lalu bangkit berdiri dan pergi meninggalkan tuan mudanya yang tengah kasmaran.

Galaksi kemudian menghubungi istri cantiknya lewat sambungan video call. "Lho, kamu sudah sampai di rumah? Sudah belanja?"

"Sudah, Mas. Nih belanjaanku dan......"

"Jangan arahkan kameranya ke belanjaan kamu. Aku ingin melihat wajah kamu, kok, kamu arahkan layarnya ke belanjaan kamu" Terdengar helaan napas panjangnya Galaksi

Andromeda sontak terkekeh geli dan mengarahkan layar telepon genggamnya di depan wajahnya kembali. Dengan senyum paling cantik, Andromeda menatap layar telepon genggamnya lalu berkata, "Kenapa ingin menatap wajahku, Mas?"

"Karena kangen berat, dong. Kenapa masih bertanya?" Galaksi sontak mengerucutkan bibirnya dan Andromeda mengulum bibir menahan geli.

"Aku makan kering tempe dan kering kentang kamu,nih" Galaksi mengarahkan sejenak layar telepon genggam mahalnya ke meja, lalu mengarahkan kembali layarnya ke wajah dia saat Andromeda bertanya, "Enak tidak, Mas?"

"Enak banget. Kalau dipasarkan pasti laris manis"

Andromeda kembali mengulum bibir menahan geli dan berkata, ""Dasar pebisnis. Selalu saja memikirkan laris manis"

Galaksi terkekeh geli sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya. Kemudian pria tampan itu bertanya, "Kamu belanja online apa?"

"Hah?! Maksudnya?" Andromeda sontak mengerutkan keningnya.

"Kata Mama kamu belanja online. Kamu beli apa?"

Ah! Mama ternyata mengatakan ke Mas Gala kalau uang sepuluh juta rupiah yang aku berikan ke Mama untuk aku pakai belanja online. Batin Andromeda.

"Meda, kok, malah bengong. Aku nggak marah, kok. Kamu boleh belanja apapun yang kamu suka. Kalau kurang, aku akan transfer lagi dan........"

"Nggak usah ditransfer lagi, Mas. Nggak kurang, kok. Emm, aku sudah habiskan uang sepuluh juta rupiah untuk makan di restoran, Mas. Bukan untuk belanja online"

"Tapi, kata Mama kamu pakai uang itu untuk belanja online"

"Bukan, Mas. Aku memang belanja online untuk beli keperluanku sendiri dan itu nggak habis banyak. Aku belanja online memakai uangku sendiri. Lalu, aku nggak sadar masuk ke restoran yang sangat mahal, aku makan di sana sama Mbak Bun dan membawa pulang untuk aku berikan ke Paman dan Bibi. Aku kaget saat melihat totalannya, Mas. Maafkan aku"

"Nggak papa. Santai saja. Aku nggak marah. Kalau kamu ingin beli sesuatu dan uang yang sudah aku kasih ke kamu kurang, aku akan transfer lagi"

"Nggak usah, Mas. Aku nggak akan ulangi lagi makan di restoran itu, kok" Sahut Andromeda.

"Sudah lupakan saja soal uang itu. Aku nggak marah. Aku justru semakin kangen sama kamu dan aku pengen banget menemani kamu belanja lalu makan bareng"

"Aku juga, Mas" Sahut Andromeda dengan senyum cantiknya.

"Kamu suka sama cincinnya? Maaf aku membelinya dadakan dan memasangnya pas kamu tidur. Aku bertanya karena heran, kok, kamu nggak nanya soal cincin yang kamu pakai"

Andromeda langsung berkata, "Iya, Mas. Maaf. Aku baru menyadarinya pas pulang dari rumah Paman tadi. Kok, ada cincin di jari manis tangan kananku? Kapan aku memakainya?" Andromeda mengarahkan punggung tangan kanannya ke layar telepon genggamnya.

"Kamu suka?" Tanya Galaksi dengan tatapan penuh cinta.

"Suka, Mas. Apapun pemberian kamu, aku suka"

"Kalau aku kasih hatiku, mau?"

"Jangan dong!"

"Lho, kok, jangan?!" Galaksi sontak mengerutkan keningnya.

"Lha, iya. Kalau Mas kasih hatinya Mas, berarti Mas nggak bernyawa lagi, dong. Aku nggak mau"

Galaksi sontak tergelak geli dan berkata, "Kenapa kamu begitu sempurna, Sayang. Kamu bukan hanya sangat cantik, tapi juga sangat menggemaskan. Aku jadi makin kangen sama kamu"

"Aku juga kangen banget sama kamu, Mas" Sahut Andromeda.

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

mampir lagi...

2023-04-03

0

Santai Dyah

Santai Dyah

keren

2023-03-19

0

triana 13

triana 13

jangan kasih hati kamu tapi cepat pulang aja kasihan istri kamu

2023-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!