Saat Aurora kembali masuk ke kamar kakaknya, dia menemukan pemandangan yang membuatnya membeliakkan mata. Dia melihat Kibar berciuman dengan Naomi. Itu yang dia lihat.
Aurora langsung berbalik badan tanpa berusaha dan langsung pergi untuk bekerja. Jam bekerjanya masih lama., dimulai pukul lima dan ini baru pukul tiga. Namun, Aurora memutuskan untuk tetap pergi daripada di rumah hatinya terasa panas melihat kebersamaan Kibar dan Naomi.
Di dalam kereta api, Aurora beberapa kali mengusap pipinya yang terkena tetes air mata sambil bergumam, "Ayolah Rora! Jangan menangis! Jalan kamu masih panjang, jangan patah semangat hanya karena putus cinta. Putria cinta sebelum diungkapkan. Cih! Aku memang menyedihkan"
Kibar mendorong kedua bahu Naomi dan berkata, "Kenapa kau tiba-tiba menciumku? Kalau ada yang lihat bisa timbul kesalahpahaman"
"Memangnya kenapa kalau timbul kesalahpahaman? Kamu masih single. Aku juga. Lalu, kenapa? Aku sangat mencintaimu Kibar. Sudah lama aku menyimpan perasaan ini. Maukah kau jadi pacarku?"
"Maaf. Aku nggak bisa menerima cinta kamu"
"Kenapa?"
"Sudah ada perempuan manis yang mengisi hatiku"
"Siapa? Apa aku mengenalnya?"
"Kamu tidak perlu tahu. Itu nggak penting juga, kan, buat kamu. Sekarang pulanglah. Terima kasih sudah mengobati lukaku"
Naomi bangkit berdiri dan melangkah meninggalkan Kibar dengan berat hati. Lalu, gadis itu berlari keluar dari rumah ayahnya Kibar dengan derai air mata kecewa.
Kibar menghela napas panjang dan bergegas keluar dari dalam kamarnya untuk mencari Aurora. Dia ingin melihat dengan jelas apakah ada luka di tubuh Aurora. Namun, Kibar tidak bisa menemukan Aurora di setiap sudut rumah. Teleponnya pun ditolak oleh Aurora. "Ada apa dengannya? Kenapa dia menolak teleponku?"
Kibar menghentikan langkahnya di dekat. kotak P3K yang masih tergeletak di atas rumput. Pria ganteng berkulit sawo matang dan berambut gondrong itu kemudian berjongkok untuk memungut kotak P3K itu sambil bergumam, "Apa Rora yang menjatuhkan kotak P3K ini di sini? Sial! Apa dia melihat Naomi menciumku?" Kibar sontak bangkit berdiri dan setelah meletakkan kotak P3K itu di atas meja teras, pemuda berwajah ganteng itu berlari keluar sambil bergumam, "Rora pasti ada di kafe saat ini. Aku akan menyusulnya ke sana dan bicara dengannya"
Galaksi menyentuh pipi istrinya lalu mengelusnya sambil bertanya, "Apakah masih sakit" Pandangannya mengarah ke bawah.
"Sudah tidak sakit. Cuma masih sedikit terasa aneh kalau buat berjalan. Tapi, masih terasa perih kalau terkena air" Sahut Andromeda dengan wajah memerah malu
Galaksi mencium pipi Andormeda dan berkata, "Maafkan aku telah menyakiti kamu. Padahal aku tadi berjanji kalau aku akan melakukannya dengan lembut"
"Tidak apa-apa, Mas. Memang seharusnya seperti itu, kan?"
Galaksi menarik Andormeda untuk duduk di atas pahanya dan langsung memberikan senyuman penuh cinta lalu ia ungkapan rasa cintanya dengan menciumi wajah cantiknya Andromeda sambil terus berjaya, "Aku sangat mencintaimu dan sangat bersyukur akhirnya kita bisa menikah, Sayang"
Andormeda menggelungkan lengannya di leher suami tampannya dan dengan tersenyum ia berkata, "Aku juga sangat mencintaimu, Mas Emm, Mas, aku ingin jalan-jalan sama kamu, boleh? Bosan kalau berada di dalam kamar hotel terus. Jalan-jalan di depan hotel aja. Jalan kaki sambil beli jajanan yang ada di sekitar hotel"
Galaksi mencium bibir Andromeda dengan gemas dan berkata, "Boleh! Aku akan ajak kamu jajan, tapi tidak di depan hotel ini
Andromeda langsung menatap wajah takkan suaminya dengan bingung.
Galaksi mencium bibir Andormeda kembali dan berkata, "Aku akan ajak kamu pergi ke Korea malam ini juga. Kamu suka lihat drama Korea dan ingin pergi ke sana, kan?"
"Sayang! Benarkah? Kok, kamu bisa tahu kalau aku suka lihat drama Korea?" Andromeda membeliak senang.
"Aku mencintaimu sejak lama. Tentu saja aku tahu semua tentang kamu" Sahut Galaksi dengan senyuman penuh cinta.
"Lalu, benarkah kita akan pergi ke Korea?" Andromeda masih bertanya dengan wajah bingung dan seolah tidak percaya.
Galaksi tertawa bahagia dan ia berkata, "Tentu saja benar" Sambil mendaratkan ciuman kecil di bibir istri cantiknya. Lalu, pria tampan itu menepuk pelan pantat Andromeda sambil berkata, "Cepat ganti baju sebelum aku memakan kamu lagi dan kita akan terlambat pergi ke bandara"
Andromeda tertawa bahagia dan segera bangkit berdiri dari atas pangkuan suami tampannya.
Beberapa jam kemudian, Andromeda dan Galaksi telah berpelukan di dalam sebuah kamar hotel VVIP yang ada di Korea. Mereka berdua sampai di Korea dan memutuskan untuk langsung tidur.
Perjalanan ke luar negeri memakai private jet milik suaminya adalah pengalaman pertama bagi Andromeda dan dia harus beberapa kali melenguh di saat suaminya terus mencumbu dan menggodanya. Suaminya mulai mendaratkan ciuman di lehernya saat private jet lepas landas. Lalu, suaminya nekat meletakkan bantal di atas pangkuan Andromeda untuk bisa memainkan jari jemarinya di lembah kenikmatan.
Hingga pada akhirnya pengantin baru itu sampai di hotel dan Andromeda langsung mengeluh, "Aku capek, Mas. Kamu, sih, usil melulu pas di private jet tadi"
Galaksi terkekeh geli dan sambil menoel pucuk hidung istrinya, pria tampan itu berkata, "Salah sendiri kamu sangat imut, cantik, dan wangi"
Sepasang pengantin baru itu terbangun di jam lima sore. Galaksi menyapa istri cantiknya, "Selamat sore Bidadariku"
Andromeda langsung menyusupkan wajah merona malunya di dada Galaksi dan menyahut di sana, "Selamat sore Pangeranku"
Galaksi tertawa bahagia dan langsung bergerilya untuk kembali menyatukan raga dengan Andromeda. Di detik awal Andromeda tersentak kaget dan di detik berikutnya wanita cantik itu melenguh pasrah dan membiarkan suaminya melakukan apa yang suaminya mau.
Setelah melakukan ritual mandi penuh cinta dan kemesraan, Galaksi mengajak Andromeda yang masih merona malu untuk keluar dari dalam kamar hotel dan sambil menggandeng tangan istrinya ia berkata, "Aku akan ajak kamu ke sebuah rumah. Rumah kita"
"Hah?! Rumah kita?"
"Iya" Galaksi mencium pelipisnya Andromeda lalu berkata, "Kalau pemiliknya setuju dengan harga yang aku minta, maka di hari ini rumah tersebut akan menjadi milik kita"
"Apa kita akan tinggal di sini, Mas?"
Galaksi tergelak geli lalu mendaratkan ciuman di pipi Andromeda kemudian berkata, "Tentu saja tidak. Aku membeli rumah tersebut karena kebetulan pemilik rumah itu adalah seseorang yang sangat ingin kamu temui dan karena kau menyukai Korea, jadi aku rasa aku sangat perlu membeli rumah itu karena kita, akan selalu berlibur di sini"
"Siapa orang yang ingin aku temui. Aku nggak ingin menemui siapa pun saat ini, Mas"
"Kau akan tahu nanti"
Dua jam kemudian, Andromeda menarik rahangnya ke bawah lebar-lebar dan langung menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua telapak tangan saat ia melihat aktris idolanya, aktris yang selama ini dia lihat di layar kaca, tengah berjalan mendekatinya.
"Dia........." Andromeda menoleh ke suaminya dengan wajah tidak percaya.
"Dia nyata. Dia idola kamu, kan? Kamu bisa berfoto, mengobrol dengannya. Herman akan membantu kamu menerjemahkan. Herman menguasai tiga bahasa, Korea, Jepang, dan Bahasa Inggris"
Andromeda sontak melompat dan merangkulkan kedua lengannya ke leher kokoh suaminya sambil memekik girang, "Terima kasih banyak, Mas"
Galaksi mencium pipi Andromeda dengan senyum bahagia, lalu berbisik, "Nanti malam kau harus berterima kasih dengan benar padaku"
Andromeda menepuk pelan dada suaminya dan galaksi langsung tergelak geli.
Andromeda kemudian menyalami aktris Korea itu dan mengobrol dengan aktris Korea itu.
Galaksi melihat istrinya dengan senyum bahagia dan dia bergumam, "Aku akan selalu membuatmu tersenyum seperti itu, Sayang. Karena aku, sangat mencintaimu"
Sementara itu di kediaman mewah keluarga Zayyan, adik perempuannya Galaksi yang bernama Bintang yang baru saja pulang liburan dari Amerika langsung mendelik kaget, "Apa?! Kak Gala sudah menikah? Kak Gala menikah dengan wanita dari kelas rendahan? Mana boleh begitu, Ma? Aku nggak mau menghirup napas yang sama dengan wanita dari kelas rendahan di rumah ini"
"Aku juga nggak mau. Tapi, Mama terpaksa menyetujuinya karena kalau nggak, Kakak kamu akan pergi dan tidak balik lagi. Mama nggak bisa pisah dengan Kakak kamu"
"Huffttt! Iya juga, sih. Kalau Kak Gala pergi, bisa-bisa uang bulanan untuk kita juga ia hentikan, Ma"
"Makanya itu"
"Lalu bagaimana? Aku nggak mau punya Kakak ipar dari kalangan rendahan. Aku nggak mau menghormatinya dan menganggapnya Kakak ipar, cih!"
"Makanya kita harus bersandiwara di depan Gala kalau kita menyayangi istrinya Gala. Tapi, saat Gala pergi kita bisa menindas wanita itu sampai ia tidak betah tinggal di rumah ini dan meminta cerai sama Gala"
"Wah! Mama memang sangat cerdas. Oke! Aku akan ikut permainannya Mama" Sahut Bintang sambil memeluk dan mencium pipi mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
ayo jelaskan kesalahpahaman itu kibar
2023-05-03
0
Dewi
next
2023-03-31
0
mom mimu
dua like mendarat kak, semangat terus 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-03-30
0