Kecewa

Galaksi kemudian duduk di tepi ranjang lalu menarik Andromeda duduk di atas pangkuannya.

Andromeda berkata ke suaminya, "Syukurlah kamu pulang tepat waktu, Mas. Pas aku tahu aku hamil pas kamu pulang"

Galaksi mengelus perut Andromeda yang masih rata sambil berucap, "Sepertinya Putraku ingin Papanya terus berada di dekat dia. Sejak kemarin aku terus memikirkan kamu dan ingin cepat-cepat pulang"

Andormeda langsung menangis dan bersyukur pas dia hamil suaminya ada di sisinya. Karena dia takut perlakuan buruk mertua dan adik iparnya kalau pas Galaksi berdinas ke luar negri akan membuat kandungannya berada di dalam bahaya dan dia tidak mau itu terjadi.

Galaksi mengusap air mata Andromeda dengan bibirnya sambil berkata, "Sayang, kenapa kamu terus menangis?"

Karena aku takut sama Mama dan adik kamu tapi, aku juga sekaligus bersyukur, Mas, ada kamu di sisiku saat ini. Batin Andromeda.

"Sayang, kok, diam aja nggak dijawab?"

"Aku sangat merindukan kamu, Mas" Ucap Andromeda di sela isak tangisnya

"Aku ada di sini dan akan selalu ada menemani kamu. Jangan menangis lagi, ya, Sayang" Galaksi kembali menghujani wajah ayu istrinya dengan ciuman.

Andormeda kemudian meletakan kedua telapak tangannya di dada bidang suaminya dan berkata, "Mas, aku punya satu permintaan boleh?"

"Boleh. Sebutkan saja apapun permintaan kamu itu akan aku penuhi" Sahut Galaksi sambil menempelkan keningnya di kening Andromeda.

"Jangan pergi berdinas ke luar negri sampai aku melahirkan bisa, Mas? Aku hanya meminta itu. Nggak ingin apa-apa lagi" Andromeda kembali terisak menangis.

"Ssstttt, cup, cup, cup, Sayang" Galaksi mengusap air mata Andomeda dengan wajah sendu, lalu pria tampan itu segera berkata, "Iya. Aku akan undur semua pekerjaanku di luar negri sampai kamu melahirkan.Sudah,ya, jangan menangis lagi!" Galaksi langsung mendekap kepala Andomeda dan mengelus rambut Andromeda dengan penuh cinta.

Di saat Galaksi mengelus bahu Andormeda, ia tersentak kaget, "Sayang, kenapa dengan bahu kanan kamu? Ini bekas luka bakar, kan?"

Ini bekas luka dari alat keriting rambut yang ditempelkan oleh adik kamu saat aku tidak bisa membuat rambutnya menjadi keriting sesuai yang ia minta, Mas. Batin Andormeda.

"Kenapa diam dan bengong? Kenapa bahu kamu? Siapa yang sudah melukai bahu kamu?"

Sekarang aku tidak lagi berani mengatakan apapun bukan hanya karena aku ingin memenangkan hati mertua dan adik ipar aku, atau aku ingin menjaga perasaan kamu, Mas. Tapi, aku juga harus diam karena Mama kamu mengancam akan membuat Pamanku dipecat dari pekerjaannya. Batin Andromeda.

"Meda? Ada apa? Kenapa wajah kamu tampak ketakutan seperti itu? Katakan siapa yang sudah menyakiti kamu?" Galaksi mengusap pelan bahu Andromeda yang ada bekas luka bakar.

"I......ini, karena aku tidak hati-hati pas aku pinjam alat keritingnya Dek Bintang, bahuku terkena alat keriting itu. Karena aku tidak biasa memakainya, Mas, tapi aku ingin tampil sama dengan Dek Bintang, sekali-kali mengeriting rambutku. Maafkan aku, Mas. Aku tidak hati-hati menjaga tubuhku"

Galaksi menghela napas panjang dan berkata, "Sudahlah. Nggak papa. Lain kali hati-hati. Aku nggak suka kalau kamu sampai terluka, Sayang. Apalagi pas aku tidak ada di samping kamu" Galaksi menarik tengkuk istri cantiknya dan ia mencium kening Andormeda dengan penuh cinta.

"Aku akan mandikan kamu, lalu kita pergi ke dokter, ya. Kita periksakan kandungan kamu. Biar segera dapat vitamin"

"Baik, Mas" Andromeda langsung mengulas senyum manis di wajah cantiknya.

Beberapa jam kemudian, Galaksi memasangkan sabuk pengamannya Andromeda dan langsung menoleh ke belakang saat ia mendengar kaca jendela mobil sedan mewahnya diketuk oleh seseorang.

Wajah Andromeda sontak pias, melihat wajah mama mertuanya melotot ke arahnya, namun Galaksi tidak menyadarinya.

"Ma, ada apa?" Tanya Galaksi setelah ia membuka kaca jendela mobilnya.

"Kalian mau ke mana?"

"Mau ke dokter kandungan, Ma. Meda hamil dan.........."

"Aduh! Perut Mama dan kepala Mama mendadak sakit, Gala. Tolong Mama" Mawar langsung jatuh perlahan dan duduk bersimpuh di atas rumput lalu merebahkan diri dengan perlahan di atas rumput untuk berpura-pura pingsan.

"Mas! Mama jatuh!" Pekik Andromeda sambil membuka pintu mobil dan turun dari mobil. Galaksi segera melakukan hal yang sama dan pria tampan itu langsung membopong mamanya masuk ke paviliun B dengan wajah panik. Galaksi seketika lupa akan Andromeda dan lupa bahwa ia harus mengantar Andromeda ke dokter kandungan. Pria itu meninggalkan istrinya begitu saja.

Andromeda langsung mematung dan memandang punggung suaminya yang menjauh dengan helaan napas panjang. Kemudian Andormeda masuk menutup pintu mobil dan berbalik badan masuk kembali ke paviliun A.

Andromeda kemudian meletakkan tasnya di atas nakas sambil duduk di tepi ranjang. "Mas Gala pasti akan segera kembali. Aku menunggu di sini saja"

Satu jam berlalu, Galaksi belum muncul di kamar dan Andromeda yang semula duduk di tepi ranjang, langsung melepas sandal kamarnya lalu naik ke atas ranjang untuk bersandar di sandaran ranjang yang empuk.

Bintang memberikan amplop ke dokter keluarganya Zayyan sambil berkata, "Ini permintaan Mama tadi. Terima kasih udah kasih analisa sesuai dengan apa yang Mama inginkan"

"Sama-sama Non Bintang" Sahut pria pendek, botak, dan gemuk dengan jas kehormatan seorang dokter, tapi ia tidak layak dihormati sebagai seorang dokter karena demi uang, dia sudah bersedia memberikan analisa palsu mengenai kesehatan seseorang.

Galaksi menghela napas panjang saat mamanya tidak mau melepaskan tangannya dan mamanya berkata, "Kau dengar apa kata dokter tadi, kan? Mama butuh ditemani. Takutnya kalau Mama ke kamar mandi nanti, Mama terpeleset dan jatuh. Kamu nggak mau kalau sampai hal itu terjadi, kan?"

"Tentu saja aku nggak mau kalau sampai Mama kenapa-kenapa" Sahut Galaksi sambil mengusap punggung tangan mamanya.

"Makanya kamu harus menemani Mama di kamar ini sampai besok, Gala"

"Nggak bisa, Ma. Mama akan ditemani Mbak Sum atau Bintang. Aku harus anter Meda ke dokter kandungan, Ma. Nah, itu Mbak Sum udah datang" Galaksi menepis pelan tangan mamanya yang tergelung di pinggang kokohnya, lalu pria tampan itu bangkit berdiri.

"Mbak, tolong jaga Mama dan kalau ada apa-apa langsung hubungi aku"

"Baik, Tuan muda" Sahut Mbak Sum.

"Gala! Jangan tinggalkan Mama. Mama ingin kamu yang jaga Mama malam ini. Mama kangen sama kamu. Kamu pergi berdinas lama sekali dan baru aja pulang. Nggak cuma Istri kamu yang kangen sama kamu. Mama juga kangen. Kamu bisa temani Istri kamu besok, kan? Mama kangen kamu, hiks, hiks, hiks"Mawar mulai mengeluarkan air mata buayanya.

Galaksi meraup kasar wajah tampannya, lalu pemuda tampan itu berbalik badan sambil berkata ke mbak Sum, "Mbak, Mbak Sum kembali aja ke kamar Mbak. Aku yang akan jaga Mama malam ini"

"Lalu, Nyonya muda, Tuan? Bukankah Anda akan mengantarkan Nyonya muda ke dokter kandungan tadi?"

"Aku akan antarkan Meda, besok. Emm, Mbak tolong ke paviliun A dan kasih tahu ke Meda kalau Mama butuh aku temani saat ini"

"Baik, Tuan muda" Sahut Mbak Sum.

Mbak Sum sampai di paviliun A lalu ia memberitahukan ke mbak Bun, kalau tuan muda mereka harus menunggui mamanya yang sakit malam ini dan akan mengantarkan Nyonya muda mereka ke dokter kandungan, besok.

Beberapa menit kemudian mbak Bun menyampaikan hal itu ke Andromeda dan Andromeda langsung mengulas senyum kecewa lalu ia memerosotkan badannya sambil menarik selimut dan berkata, "Terima kasih untuk infonya Mbak dan sekarang tolong tinggalkan saya sendiri"

Mbak Bun melangkah keluar dari kamar Andromeda dengan wajah sedih.

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

yg sabar ya med...

2023-04-05

1

Mom La - La

Mom La - La

sabar Meda...

2023-03-16

0

Buna Seta

Buna Seta

Yang sabar Meda

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!