Menuju Pernikahan

Disebuah kamar yang sederhana terlihat seorang wanita sedang melamun, sepertinya banyak sekali beban yang ia pikiran, dan wanita itu tenyata adalah Bella, sejak kemarin dalam pikirannya selalu tertuju pada Aby, bukan karna ia sudah mulai mencintai pria itu, tapi karna masalah penyakit yang diderita calon suaminya itu, Aby juga mengatakan jika dirinya mau membatalkan pernikahan mereka tidak masalah, Aby akan menerimanya, karna ia tak ingin membuat Bella tersiksa menjalani hidup bersamanya. sebenarnya ini juga kesempatan Bella untuk membatalkan pernikahan mereka, dengan alasan tersebut, namun entah kenapa Bella tak melakukannya, ia merasa seperti terikat dengan pria itu, padahal jelas-jelas ia tau pernikahannya dengan Aby mungkin nantinya tak akan membuat nya merasa bahagia.

Tok-tok-tok

Terdengar suara pintu diketuk, bersamaan dengan suara Bu Rami yang meneriaki nama Bella

'' Bella cepat keluar! ibu mau bicara sama kamu.'' panggilnya dari luar kamar

Tak lama terlihat pintu dibuka oleh Bella.'' Ada apa buk?'' tanya wanita itu, yang masih memegangi daun pintu kamar

'' Kamu ini, tadi malam kenapa langsung masuk kamar? ibu kan belum selesai nanya.'' gerutu Bu Rami

'' Jadi ibu teriak sejak tadi hanya karna ingin menanyakan hal itu?

'' Ya iyalah, apa lagi? lagi pula ibu kan juga mau tau kamu itu kemana saja sama nak Aby.'' jawab Bu Rami

'' Hanya kebutik buk, ambil pakaian, habis itu langsung pulang.'' jawabnya

'' Terus mana pakaian nya?'' tanya nya lagi

'' Ada dikamar, pakaian ibu sama bapak juga ada.'' ucap Bella

'' Benarkah? waahh, Bella kamu sangat beruntung, punya calon suami seperti nak Aby, udah ganteng, kaya, macho lagi,'' puji Bu Rami. Bella yang mendengar hanya bisa tersenyum miris, andai ibunya itu tau bagai mana kondisi pria itu, apakah masih akan mencoba menikahkan mereka, tentu saja, kenapa tidak? Bella lupa kalau kedua orangtua nya itu tidak pernah mementingkan kebahagiaannya, yang mereka tau dan inginkan hanyalah kesenangan dan juga uang, mana perduli mereka dengan kebahagian Putri mereka, jika memang perduli, mungkin saat ini Bella tidak menikah untuk yang keempat kalinya, sebenarnya ia malu dengan tetangga kampung yang terus-terusan menggunjing dirinya, karna bolak balik kawin, padahal siap yang mau? andai ibu dan bapaknya dulu mau hidup seadanya, mungkin suami-suami terdahulunya tidak kan menggugat cerai dirinya.

***

Saat ini Bella sedang menyapu halaman rumah, wanita itu menyapu dibawah pohon rambutan yang ada didepan rumahnya, dibawah pohon rambutan tersebut juga terlihat ada sebuah gazebo untuk bersantai dikala sore hari. Saat Bella masih sibuk memasukan sampai kedalam tempat sampah, terlihat ada beberapa ibu-ibu tetangga rumah nya yang lewat bersama anak gadis mereka.

'' Bella lagi bersih bersih rumah ya?'' ucap salah satu ibu-ibu

'' Iya Bu.'' jawabnya singkat sambil tersenyum tipis

'' Waah, pasti karna mau nikah kan makanya bersih-bersih, enak ya baru beberapa bulan jadi janda, udah bisa dapat laki-laki lagi,''

'' Iya udah kayak gorengan aja ya laris maniiisss!!! " sambung ibu yang lainnya

Sedangkan Bella yang mendengar hanya menggapainya dengan senyum paksa,

'' Linda, Amel, kalian jangan mau kalah sama Bella, lihat dia, udah janda tiga kali masih bisa cari suami, kalian kan masih gadis, masa kalah sama janda.'' ucap ibunya

" Buk jangan samakan kami dengan Bella dong buk, memang sih dia laku, tapi belum tentukan yang dia nikahi itu lajang, atau duda, mana tau suami orang, ya gk Mel? ucap gadis yang seumuran dengan Bella, namun sampai saat ini dia belum memiliki kekasih.

" Iya, benar juga ya? mungkin suami orang kali ya." jawab Amel seolah mengejek pada Bella.

Iya juga, mungkin yang kamu katakan ada benarnya sayang, Duuh kalau sampai iya, kasihan sekali ya istrinya karna direbut janda." ucap ibu-ibu bermulut rempong, ingin sekali rasanya Bella menyumpal mulut ibu-ibu itu, dengan sampah yang ada dihadapannya, jika bukan karna tetangga mungkin ia akan melakukannya.

Dari kejauhan ternyata bu Rami mendengar apa yang diucapkan oleh tetangganya itu, dengan langkah lebar, ia pun langsung menuju kearah mereka.'' Heeii apa yang barusan kau bilang hah? enak saja mengatakan Putri ku seperti itu, heh ibu-ibu, asal kalian tau ya, sebentar lagi anakku akan menikah dengan orang kaya, walaupun janda anak saya masih banyak yang ngantri, beda sama anak kalian, yang mungkin sebentar lagi akan jadi perawan tua kalau tidak cepat dinikahkan." ucap Bu Rami dengan nada menyindir

" Eh Bu Rami, jangan asal bicara kamu, enak saja ngatain anak saya perawan tua

" Tau nih, mentang-mentang anaknya mau nikah." sambung ibu-ibu lainnya

" Iya dong, makanya jangan ngatain anak saya sembarangan, anak saya tidak merebut suami siapa pun, calon suaminya single tidak memiliki istri seperti yang kalian tuduhkan itu." ucap Bu Rami

" Iihh, sombong sekali, jangan lupa Bu Rami kalau nanti anaknya sudah menikah dengan orang kaya, bayar hutang suami ibu pada suami saya, jangan bisa nya menghilang kalau ditagih.'' ucapnya yang tiba-tiba mengungkit masalah hutang piutang

'' Ibu tenang saja, nanti jika anak saya sudah menikah dengan nak Aby, saya akan membayar semua hutang saya pada kalian semua, gk usah cemas, sekarang sebaiknya kalian pulang saja sana, urus urusan kalian masing-masing, jangan bisanya urusin urusan orang lain.'' ucap Bu Rami

***

'' Kamu ini bodoh atau gimana sih Bel, di hina sama tetangga kok diam saja, untung ada ibu. jadi ibu bisa lawan tuh mulut-mulut rempong mereka.'' ucap Bu Rumi yang terlihat sangat kesal

'' Untuk apa bu? percuma juga kan? sudahlah lagi pula tidak ada gunanya meladeni mereka, mending diam saja.'' ucap Bella membuat Bu Rami semangkin kesal mendengarnya,

'' Dasar kamu ini ya, dibilangin yang benar selalu jawabnya gk mengenakan seperti ini.'' gerutu Bu Rami setelah itu wanita paruh baya tersebut langsung meninggalkan putri nya itu

TIGA HARI KEMUDIAN

Saat ini Bella sedang berada dikamar tamu rumah kediaman oma Dona, ditemani oleh salah satu penata rias didalam kamar tersebut, wanita itu terlihat sangat gugup, karna hari ini adalah hari pernikahannya, Bella dan Aby melangsung kan acara pernikahan mereka dikediaman Oma Dona, atas permintaan oma, karna saat ini beliau sedang dalam keadaan yang kurang sehat, sebenarnya tadi nya mereka berencana akan melangsungkan acara di hotel berbintang, seperti kemauan kedua orangtuanya Bella, agar mereka bisa mengundang orang kampung dan pamer pada mereka, namun karena oma Dona sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk melaksanakannya disana, makanya mereka melangsungkan acara sakral tersebut dirumah.

'' Mba Bella kelihatannya gugup banget ya?'' tanya penata rias tersebut

'' Iya, kira-kira acaranya sudah selesai belum ya?' ucap Bella sambil menggosokkan kedua telapak tangannya yang terasa berkeringat dingin.

'' Sepertinya belum, lagi pula kalau sudah selesai pasti ada yang datang untuk menjemput anda dikamar ini.'' jelasnya sambil terkekeh pelan

'' Iya juga ya? kamu benar, ini adalah pernikahan ku yang keempat, kenapa aku bisa melupakannya.'' ucapnya membuat Mua tersebut hanya tersenyum menanggapi ucapan Bella.

Next

Terpopuler

Comments

Hanizar Nana

Hanizar Nana

apakah Aby yg tkbisa datang

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Berkunjung
3 Berkunjung 2
4 Masih Ditempat Yang Sama
5 Insiden Tak Terduga
6 Kenyataan Yang Sebenarnya
7 Menuju Pernikahan
8 Memulai Hidup Baru
9 Mencoba Bertahan
10 Apa Dia Sedang Merasa Cemburu?
11 Mencobanya
12 Masih Mencobanya
13 Aroma Terapi
14 Pulang Kerumah Orangtuanya Untuk Pertama Kalinya Setelah Menikah
15 Bertemu Seseorang Dari Masa Lalu
16 Lilis Sipengkhianat
17 Suara Meresahkan
18 Kembali Layu
19 Harapan Sasa
20 Penyamaran Saka
21 Emak-Emak Nyinyir
22 Jalan- Jalan
23 Gara-Gara Air Kobokan
24 Hal Yang Mustahil Bagi Saka
25 Menerima Cinta Alex
26 Pulang Kerumah
27 Kedatangan Mantan
28 Sosok Lisa
29 Curiga
30 Menanti Hukuman
31 Hasutan Mantan Istri
32 Keraguan Aby
33 Penyatuan
34 Sasa Yang Plin-Plan
35 Cemburunya Sasa
36 Cemburu Yang Masih Berlanjut
37 Merasakan Hal Yang Sama
38 Pulang Kampung
39 Rencana Menyusul Saka
40 Berkunjung Kekantor
41 Bertemu Mantan Dikantor Aby
42 Suami Dan Mantan Suami
43 Menemukan Saka
44 Perasaan Yang Sama
45 Katakan, Jika Kau Memang Tak Ingin Hidup Bersamaku?!
46 Madu Berkasiat
47 Secercah Harapan
48 Insiden Tak Terduga
49 Keputusan
50 Kedatangan Orang Tua Tika
51 Manfaat Madu Berkhasiat
52 Masih Ditempat Yang Sama
53 Diarak
54 Dikucilkan
55 Yang Bau Itu Ternyata Enak!
56 Kedatangan Orangtua Bella
57 Kabar Buruk
58 Akhir
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Awal Mula
2
Berkunjung
3
Berkunjung 2
4
Masih Ditempat Yang Sama
5
Insiden Tak Terduga
6
Kenyataan Yang Sebenarnya
7
Menuju Pernikahan
8
Memulai Hidup Baru
9
Mencoba Bertahan
10
Apa Dia Sedang Merasa Cemburu?
11
Mencobanya
12
Masih Mencobanya
13
Aroma Terapi
14
Pulang Kerumah Orangtuanya Untuk Pertama Kalinya Setelah Menikah
15
Bertemu Seseorang Dari Masa Lalu
16
Lilis Sipengkhianat
17
Suara Meresahkan
18
Kembali Layu
19
Harapan Sasa
20
Penyamaran Saka
21
Emak-Emak Nyinyir
22
Jalan- Jalan
23
Gara-Gara Air Kobokan
24
Hal Yang Mustahil Bagi Saka
25
Menerima Cinta Alex
26
Pulang Kerumah
27
Kedatangan Mantan
28
Sosok Lisa
29
Curiga
30
Menanti Hukuman
31
Hasutan Mantan Istri
32
Keraguan Aby
33
Penyatuan
34
Sasa Yang Plin-Plan
35
Cemburunya Sasa
36
Cemburu Yang Masih Berlanjut
37
Merasakan Hal Yang Sama
38
Pulang Kampung
39
Rencana Menyusul Saka
40
Berkunjung Kekantor
41
Bertemu Mantan Dikantor Aby
42
Suami Dan Mantan Suami
43
Menemukan Saka
44
Perasaan Yang Sama
45
Katakan, Jika Kau Memang Tak Ingin Hidup Bersamaku?!
46
Madu Berkasiat
47
Secercah Harapan
48
Insiden Tak Terduga
49
Keputusan
50
Kedatangan Orang Tua Tika
51
Manfaat Madu Berkhasiat
52
Masih Ditempat Yang Sama
53
Diarak
54
Dikucilkan
55
Yang Bau Itu Ternyata Enak!
56
Kedatangan Orangtua Bella
57
Kabar Buruk
58
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!