'' Memangnya ap yang dia pikirkan tentang saya??'' tanya Aby, namun tatapan nya tertuju pada wanita yang saat itu sedang duduk disamping kedua orangtuanya.
Haiiss, kenapa sih bapak harus membahas itu? lihatlah tatapan mata nya yang tajam itu? seolah ingin menghunus jantungku
Batin nya
'' Begini nak Aby, Putri kami pikir, kamu itu orangnya jelek, tua, dan gendut, begitu katanya.'' jawab pak Joko
'' Pak!'' Bella menegur pak Joko, dengan tatapan kesal, karna telah mengatakan semua itu
'' Apa dia bilang? saya jelek? gendut? dan tua???'' ulangnya dengan nada penuh penekanan disetiap kalimatnya, tatapannya yang tajam seolah menembus kejantung Bella,membuat Bella langsung menundukan pandangannya, sedangkan Oma Dona dan Sasa terlihat mengulum senyum. Namun raut wajah Aby jangan ditanya, wajahnya terlihat sangat kesal saat itu.
Mati aku, entah apa yang akan dilakukan pria itu setelah ini padaku,
Batin nya
Aby terus menatap wanita yang ada dihadapannya saat ini, ia menelisik penampilan Bella dari atas hingga bawah, walaupun gadis itu sedang duduk saat ini, namun Aby bisa menilai tinggi gadis itu yang diperkirakan nya hanya sebatas bahunya saja.
'' Aby sudahlah, Oma yakin Bella hanya bercanda waktu itu, benarkan sayang?'' ucap Oma Dona
' I-iya Oma.'' jawabnya gugup, Aby yang mendengar hanya mendengus kesal
'' Bapak itu kalau bicara jangan sembarangan, bagai mana kalau nak Aby membatalkan pernikahan ini, bisa hilang tambang emas kita.'' bisik Bu Rami
'' Iya, maaf bapak keceplosan.'' jawab pak Joko balas berbisik.
'' Gimana sayang, aslinya calon istrimu jauh lebih cantik kan dari yang difoto? Oma harap kali ini kamu tidak akan menolaknya lagi, dengar sayang, semenjak kedua orangtua kalian meninggal dalam kecelakaan, Oma tidak punya siapa-siapa lagi, hanya kalian yang Oma miliki didunia ini, sekarang oma sudah tua, sebelum Oma meninggal, Oma ingin melihat kalian hidup bahagia, dan saling mempunyai pasangan, baik Aby mau pun Sasa, walaupun Sasa masih kuliah, namun Oma masih berharap semoga Oma masih bisa melihat nya menikah nanti.'' ucapnya sendu, membuat Bella ikut sedih mendengarnya
Mendengar kata-kata Oma Dona Sasa langsung berpindah duduk disamping Oma Dona, lalu menggenggam tangan keriput nya.'' Oma, kenapa Oma bicara seperti itu? bukankah Sasa sudah bilang, kalau Sasa gk mau mendengar ucapan itu, Sasa yakin Oma akan hidup seratus tahun lagi, dan Oma pasti masih bisa melihat Sasa punya anak nanti,'' ucapnya lembut, lagi pula Sasa yakin jika kak Aby akan menikah dengan wanita pilihan Oma itu.'' sambungnya lagi dengan nada sedikit sinis
'' Benarkan kak Aby?'' tanya Sasa
'' Heem.'' hanya itu jawaban yang keluar dari mulut pria tersebut.
Aby dan Sasa sangat menyayangi Oma mereka, karna hanya tinggal Oma Dona lah satu-satunya keluarga yang mereka miliki, karna ibu dan ayah mereka adalah anak tunggal begitupun dengan Oma merek dulu, maka dari itu walaupun kehendak Oma Dona terkadang selalu bertentangan dengan pikiran dan keinginan mereka, namun sebisa mungkin mereka akan tetap menurutinya, walaupun harus mengorbankan kebahagiaan sekalipun.
Mendengar itu kedua orangtua Bella saling melemparkan senyum, dan saling menggenggam tangan satu sama lain. Sedangkan Bella hanya bisa tertunduk pasrah, entah bagai mana nasipnya setelah ini, ia pun tak tau, yang pasti, Bella bisa menyimpulkan jika lelaki yang ada didepannya saat ini sama sekali tidak menyukainya sama sekali, sebab sangat terlihat diwajahnya yang sinis saat melihat kearahnya.
'' Oma kalau gitu Sasa mau balik kekamar dulu.'' ucapnya sambil bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju anak tangga.
'' Sayang jangan lupa satu jam lagi kita makan malam bersama.'' ucap Oma.
'' Iya, Sasa tau.'' jawabnya lalu kembali melanjutkan langkahnya.Sasa terus melangkah, namun bukan kamar yang jadi tujuannya, gadis cantik itu terlihat melangkah menuju kamar Saka, karna sejak tadi gadis itu tidak melihat pria tersebut.
Tanpa mengetuk pintu kamar, Sasa langsung membuka pintu tersebut, membuat seseorang yang berada didalam sana terkejut.'' Nona Sasa, ada apa anda datang kekamar saya? apa anda butuh sesuatu?'' tanya Saja sambil membenarkan posisi duduknya, pria itu sedang memegang ponsel miliknya, sepertinya ia baru saja menghubungi seseorang
'' Kau habis menelpon siapa?'' ucap Sasa balik bertanya.
'' Saya baru saja habis menghubungi keluarga yang ada dikampung.'' jawab nya
'' Oya, ada apa nona datang kekamar saya? apa nona sedang membutuhkan sesuatu?'' tanya Saka. sebenarnya ia sedikit risih karna sejak tadi Sasa terus memandangi dirinya, bukan karna tidak suka, namun Saja merasa grogi jika gadis itu terus memperhatikannya.
Sasa memperhatikan sekeliling kamar asisten kakaknya tersebut, yang selalu rapi dan juga wangi, membuat siapa saja yang masuk pasti akan betah untuk berlama-lama didalamnya, termasuk Sasa. Saka memang tinggal dirumah mereka, karna pada dasarnya dia adalah pria dari desa yang mencoba keberuntungan untuk mencari pengalaman kerja dikota, walau hanya berbekal ijazah SMA, namun karna otak nya yang jenius, membuatnya biasa menjadi asisten orang terkaya dikotanya, sebenar nya bukan hanya itu saja alasannya, Saka diterima bekerja dikeluarga tersebut, karna dulu ia pernah menolong Oma Dona dari jambret yang mencoba merampas tasnya, waktu itu Saka baru datang dari kampung, dan kebetulan melihat kejadian itu didepan matanya, Saka pun langsung mengejar penjambret tersebut dan berhasil meringkusnya, dan dari situlah awal mula Saka bisa bekerja pada keluarga Oma Dona.
'' Nona Sasa, sebaiknya kita bicara diluar saja, tidak enak rasanya jika kita berada didalam kamar hanya berdua seperti ini .'' ucapnya
'' Kau mengusirku dari sini hah?'' ucap Sasa yang tiba-tiba marah
'' Bu-buka begitu nona, saya hanya merasa tidak enak saja, lagi pula mana berani saya mengusir anda, ini adalah rumah anda, dan otomatis kamar yang saya tempati ini juga milik anda.'' ucapnya sambil menundukkan pandangannya.
'' Bagus kalau kau ingat itu.'' ucap Sasa, kini gadis itu melangkah mendekat kearah Saka, gadis itu menyentuh dagu pria tersebut membuat nya langsung mengangkat kepalanya hingga pandangan mereka bertemu, replek Saka mundur beberapa langkah, membuat Sasa berdecak kesal.'' Selalu saja seperti itu.'' gumamnya pelan.
'' Maaf nona, tapi sebaiknya kita bicara diluar saja.'' ucapnya yang langsung melangkah keluar dari kamarnya itu, tanpa menghiraukan teriakan Sasa yang memanggil namanya, padahal usia mereka terpaut jauh, namun Sasa lebih suka memanggil nama pria itu ketimbang harus memakai embel-embel lainnya
Saka melangkah keluar dengan langkah cepat.'' Gadis itu, lama-lama aku bisa gila karnanya.'' gumamnya sambil menggerutu.
Sementara itu, terlihat Aby dan Bella sedang berada di taman samping rumah nya, diatas sebuah gazebo, mereka duduk saling berdampingan, dengan jarak setfngah meter, mereka terpaksa melakukannya karna permintaan Oma Dona, wanita renta itu menyuruh keduanya untuk ngobrol, agar lebih dekat satu sama lain, walaupun dalam hati keduanya menolak dengan keras, namun karna tak ingin membuat Oma nya kecewa, Aby terpaksa menyetujuinya, sedangkan Bella sendiri, entah kenapa dia juga melakukan hal tersebut, padahal dirinya baru mengenal oma Dona, namun hatinya sudah luluh oleh wanita tua tersebut, mungkin karna kelembutan hatinya hingga mampu membuat Bella nyaman dengannya.
Next
Haii guys jangan lupa like, komen dan masukan di list favorit kalian ya..😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
ñǐçKñåMë
keren tor ....lanjut.....pendatang baru nih
2023-03-11
1
Hanizar Nana
aku mampir Thor.lanjut
2023-03-03
1