Sudah hampir sepuluh menit mereka duduk dikursi taman tersebut, namun tak ada satu pun dari mereka yang berbicara.
Apa-apaan ini? mau sampai kapan dia diam seperti itu? masa iya aku yang harus memulai percakapan, yang benar saja
Gerutu batinnya
Seolah tau apa yang sedang dipikirkan oleh Bella, Aby pun langsung mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan.'' Dengar, saya tau kamu menikah dengan saya pasti karna terpaksa kan? begitupun dengan saya, namun demi oma, saya akan tetap menikahi mu, tapi jika kamu--,''
'' Aku juga akan tetap menikah dengan mas Aby.'' jawab Bella memotong ucapan pria tersebut. Aby menoleh kearah wanita yang ada disampingnya, menatapnya dengan intens, walau hanya dari samping, namun Aby bisa melihat wajah cantik yang entah mengapa membuat sesuatu yang ada dalam dirinya bergejolak
Tidak mungkin, ini pasti hanya kebetulan saja.
Batinnya
'' Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusanmu, tapi ingat, jangan berharap apapun dariku, dan jika kamu sudah mengambil keputusan ini, jangan pernah menyesalinya, jadi jangan terlalu terburu, pikirkanlah baik-baik, masih ada waktu sampai besok pagi, sebelum Oma memutuskan pernikahan ini.'' ucapnya
'' Aku tidak akan berubah pikiran, walaupun aku mau, tapi tidak mungkin, aku sudah tidak berhak mengambil keputusan dalam hidupku sendiri.''
'' Maksudmu??
'' Bella menoleh kearah Aby, dan otomatis kini mereka saling berhadapan dijarak yang lumayan dekat, Bella yang merasa tidak tahan dengan tatapan pria dewasa itu, langsung memalingkan wajahnya kearah lain.
'' Lupakan saja.'' jawabnya singkat
'' Baiklah, kalau kamu sudah yakin dengan keputusanmu, saya harap kamu tak akan pernah menyesalinya.'' setelah mengatakan itu, Aby langsung meninggalkan Bella sendiri, membuat wanita itu hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
......................
Saat ini mereka semua sedang makan malam bersama, begitu banyak makanan yang tersaji dimeja makan yang berukuran panjang tersebut, semua menu tersedia diatas meja, mulai dari ayam goreng, udah tepung, sayur capcay, gurame pedas asam manis, dan masih banyak lagi.
'' Wah, udah kayak direstoran saja ini buk, boleh dibawa pulang gk ya?'' ucap pak Joko membuat Oma Dona tersenyum mendengarnya.
'' Tentu boleh, nanti biar saya suruh pelayan untuk membungkus kan nya.'' ucap Oma Dona
'' Ah tidak usah oma, bapak hanya becanda tadi.'' jawab Bella tak enak hati
'' Kamu apaan sih Bel, dikasih enak juga gk mau.'' sambung Bu Rami
'' Buk, malu buk.'' ucap Bella pelan
'' Sudahlah Bella gak apa-apa, itu biasa kok.'' ucap Oma Dona
'' Dasar kampungan.'' sambung Sasa, dengan suara pelan, sedangkan Aby hanya diam, tak terlalu memperdulikan nya.
'' Sasa, gak baik seperti itu.'' sambung Oma
'' Oya dimana Saka? kok Oma gk lihat dia sejak tadi.'' tanya Oma Dona, mendengar nama Saka disebut membuat Sasa langsung ikut memperhatikan sekitar
'' Mungkin masih dikamarnya oma,'' jawab Aby
'' Dia selalu saja begitu, padahal sudah berapa kali Oma katakan, jika waktunya makan itu harus makan, Sasa coba kamu panggil dia, dan suruh dia makan bersama kita '' ucap Oma Dona
'' Baik Oma.'' jawab nya yang langsung bangkit dari kursinya, menuju kamar Saka yang ada diujung lorong, jika menyangkut tentang Saka, gadis itu selalu semangat.
Sasa melangkah menuju kekamar Saka, namun langkahnya terhenti kala melihat pria itu berdiri tak jauh darinya .'' Saka.'' panggil Sasa, saat melihat pria itu sedang menatap kearah luar jendela, mendengar ada suara yang memanggil namanya, Saka langsung menoleh keasal sumber suara.
'' Nona Sasa, ada apa nona datang kesini?'' tanya nya sambil menatap kearah Sasa
'' kamu dipanggil Oma.'' jawab gadis cantik itu yang selalu terlihat anggun dan mempesona.
'' Disuruh makan malam bersama.'' sambung nya lagi, yang seolah mengerti dengan maksud arti tatapan pria yang ada didepannya saat ini
'' Sebaiknya tidak usah nona, lagi pula saya belum lapar.
'' Kamu belum, tapi aku sangat lapar, kalau kamu gk mau aku akan tetap berdiri disini, memangnya kamu mau buat Oma marah ya? atau kamu tega lihat aku kelaparan?
Saka menghembuskan nafas dalam, sungguh mempunyai majikan keras kepala memang susah, pikirnya
'' Baiklah nona, saya akan ikut anda.'' jawabnya
'' Nah gitu dong dari tadi.'' sambung Sasa sambil memutar langkahnya, namun saat hendak melangkah tiba-tiba kakinya tersandung hingga membuat Sasa hilang keseimbangan.
'' Aakkhhh,, tubuhnya limbung, namun tangannya masih sempat meraih tubuh Saka, hingga akhirnya
Bruukkkk !!!
Keduanya terjatuh dengan posisi tubuh Sasa berada diatas tubuh Saka, dan sialnya bibir gadis itu menempel dipipi Saka, membuat jantung pria itu seketika berdetak dengan kencangnya hingga dua kali lipat. Sasa terdiam beberapa saat, tak menyangka kejadian ini bisa terjadi,'' Nona maaf sebaiknya anda bangkit dari tubuh saya!" ucapnya membuat Sasa langsung bangkit dari tubuh Saka
Astaga Sasa loe bego amat sih, Kenapa coba bisa jatuh diatas tubuh pria itu, terakhir malu sendirikan?
'' Ma-maaf gk sengaja.'' ucap Sasa mencoba bersikap biasa
'' Iya nona saya tau, tidak mungkin anda sengaja menjatuhkan diri diatas saya bukan?' ucapnya
' Apa maksudmu berkata seperti itu?'' tanya Sasa dengan nada sinis
'' Maaf nona, saya tidak ada maksud apa-apa, saya hanya menyampaikan apa yang ada dalam pikiran saya saja.'' jawab Saka
'' Ya mungkin tenntang itu kamu benar, tapi bagai mana kalau saya bilang, kalau saya sengaja menjatuhkan diri diatasmu, apa kau percaya ??'' ucap Sasa, ingin melihat reaksi pria itu setelah mendengarkan ucapannya
Entah kenapa Saka yang mendengarnya, merasakan perasan yang tak biasa
'' Saka, bagai mana jika saya bilang kalau saya menyukaimu? apa kau akan percaya padaku?
'' Maksud anda apa nona? mana boleh anda menyukai saya, saya hanyalah seorang asisten, tidak layak untuk besanding dengan anda.'' jawab Saka, membuat Sasa perasaannya sakit karna ditolak mentah-mentah oleh pria itu, walaupun secara tidak langsung, sebenarnya Sasa sudah lama menyukai Saka, hanya saja ia malu mengatakannya
'' Kau berani menolakku Saka??'' ucap Sasa dengan tangan terkepal
'' Bu-bukan nona, mana berani saya menolak, saya hanya mengatakan apa yang seharusnya saya katakan, karna saya sadar diri.'' jawabnya
Sasa melangkah mendekat kearah Saka, dan tiba-tiba dengan berani gadis itu mencium bibir Saka, membuat pria dewasa itu melotot sempurna, namun secepatnya Saka langsung mendorong tubuh gadis itu sebelum dirinya ikut hanyut dalam ciu*man tersebut.
'' Nona apa yang anda lakukan??
'' Memang apa yang saya lakukan? saya hanya melakukan apa yang ingin saya lakukan saja, kenapa jadi kamu yang marah?'' ucap Sasa kesal, setelah itu ia langsung meninggalkan Saka karna kesal, membuat Saka jadi serba salah.
Astaga, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa nona Sasa bersikap seperti itu?
Batinnya, namun Saka tetap mengikuti langkah Sasa menuju ruang makan, sesampainya dimeja makan, Sasa kembali duduk disamping Oma Dona, sementara Saka duduk disamping Aby.
'' Saka, bukannya sudah Oma katakan, jika tiba waktunya makan malam, kamu harus makan bersama kami, dan jangan pernah buat Oma selalu mengulanginya setiap saat Saka, apa kamu mengerti?'' tanya Oma Dona dengan nada tegas
'' Oya Oma saya mengerti.'' jawab Saka
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
ñǐçKñåMë
yuhuuu
2023-03-11
0
Hanizar Nana
trima aja saka Sasa
2023-03-04
0