Salah Paham Mertua dan Menantu

Ada kalanya keadaan di rumah menentukan kondisi mental dan emosi seseorang. Sama Giselle yang selalu mencoba sabar walau terkadang kesabaran tergerus setiap harinya. Namun, Giselle masih bisa begitu sabar. Menyadari bahwa ibu mertua memiliki posisi seperti Mamanya sendiri.

"Ma, hasilnya baik. Hanya Giselle harus mengubah pola hidup. Baiklah, Giselle istirahat dulu ya, Ma," balas Giselle.

Daripada di bawah dan berlama-lama dengan ibu mertuanya. Lebih baik dia masuk ke kamar dulu. Giselle juga butuh waktu untuk menenangkan diri. Giselle percaya bahwa PCOS bisa disembuhkan, walau tidak instans. Namun, memang harus mengubah pola hidup. Selain itu, juga harus tenang secara emosi, setidaknya bisa membantunya.

Begitu tiba di dalam kamar dan masih sendirian. Giselle merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Barulah dia menangis.

"Aku rapuh, Bu ... aku yang bermasalah di sini. Namun, aku butuh diterima, dipahami masalahku. Andai Ibu bisa sedikit memahamiku dan memperlakukan aku dengan baik. Memberikan aku kasih sayang yang selama satu tahun ini tidak pernah aku dapatkan."

Kadang ada kata-kata dan perasaan tak terucap. Menginginkan untuk bisa mendapatkan kasih sayang kepada ibu mertuanya. Sama seperti Giselle sendiri yang sayang dengan ibu mertuanya itu. Terkadang tekanan dari keluarga dan orang sekitar membuat stress kian bertambah.

Sementara di bawah, Bu Rosa tampak bertanya kepada Gibran. "Kenapa Giselle, Bran?"

"Disuruh diet untuk lebih sehat saja kok, Bu. Lemak berlebih yang bisa membuat indung telur tidak bisa dibuahi," jelas Gibran.

Sebisa mungkin pun, Gibran hanya menjelaskan secara sederhana. Lagipula, jika dijelaskan secara detail sama seperti Dokter Nuri yang tadi menjelaskan pastilah orang tua kadang bisa salah terka. Sehingga memang Gibran memberitahu yang sebisanya saja.

"Makanya dulu tuh cari pacar yang cantik, yang badannya bagus. Bukan seperti itu. Tetangga-tetangga di sini sampai bingung kok kamu mau sama Giselle," ucap Bu Rosa.

"Gibran cintanya sama Giselle, Bu," balasnya.

Memang secara fisik, Giselle begitu gemuk, berat badannya sampai 90 kilogram. Banyak juga yang menggunjingkan bahwa Giselle tidak serasi dengannya. Akan tetapi, Gibran tidak mempermasalahkan semua itu. Baginya Giselle tetap yang dia cintai. Setelah itu, Gibran memilih untuk naik ke dalam kamarnya.

Gibran mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah yang lebih santai, barulah dia menaiki ranjang. Dia usap perlahan lengan Giselle dengan gerakan naik turun, dan dia belai puncak kepala Giselle.

"Sayang, kamu pasti belum tidur kan?" tanya Gibran.

Giselle diam. Memang dia belum tidur. Namun, dia hanya butuh waktu tenang. Hanya ada rasa takut jika nanti suaminya kembali tak berdaya untuk membelanya.

"Jangan terlalu dipikirkan yah. Kita jalani bersama. Walau apa pun yang terjadi, cintaku selalu utuh buat kamu, Sayang," ucap Gibran.

Hingga Giselle dalam diam meneteskan air matanya. Dia membutuhkan perlindungan, butuh kenyamanan. Mendapatkan perhatian dari suaminya saja sudah membuat Giselle senang. Hatinya bisa merasakan kehangatan itu.

***

Beberapa hari setelahnya ....

Akhir pekan yang kembali panas. Tentu karena Bu Rosa yang kembali salah paham kepada Giselle. Suara pedas dan penuh penekanan seakan menampar Giselle sekarang.

"Udah dimasakin Ibu capek-capek terus enggak dimakan. Mau kamu apa sih Sell?"

Giselle memang mulai mengurangi nasi dan makan dengan memperbanyak sayuran. Sekarang, Giselle hanya makan sedikit, sehingga Bu Rosa berprasangka bahwa Giselle tidak suka dengan masakannya. Dia sudah memasak capek-capek, tapi enggak dimasak. Kembali salah paham dengan perilaku Giselle.

"Bu, Giselle sedang diet sehat. Kalau lebih sehat nanti Giselle juga bisa segera hamil. Berusaha terlebih dahulu, Bu," ucap Giselle.

Akhirnya Bu Rosa menajamkan matanya. "Bilang aja masakan Ibu gak enak, jadi kamu gak mau makan. Jangan mentang-mentang untuk masak uang dari kamu, Sell. Yang memasak itu juga mau dihargai. Lagipula, tidak ada kaitannya hamil sama diet."

Pemikiran orang zaman dulu yang kolot memang ketinggalan macam informasi. Merasa tidak ada keterkaitan antara diet dan reproduksi. Padahal Dokter sudah menjelaskan bahwa lemak berlebih membuat indung telur berisi cairan dan tidak bisa dibuahi. Itulah kondisi Giselle sekarang. Supaya hormon Androgen di tubuhnya seimbang, jalan yang dilalui Giselle adalah dengan diet sehat dan olahraga.

Di detik ini, Giselle masih sabar. Tidak membalas apa pun ucapan Ibu mertuanya. Membiarkan dirinya sendiri yang kesakitan.

"Ibu yang lebih tua, punya banyak pengalaman dari kamu tidak pernah mendengar bahwa untuk hamil, harus diet terlebih dahulu. Jangan-jangan itu alasanmu saja. Wanita karir zaman sekarang kan tidak mau punya anak. Hidup bebas tanpa anak," tuding Bu Rosa.

Setitik air mata menetes begitu saja. Giselle akhirnya berkata jujur dengan ibunya terkait kondisinya sekarang. "Bu, Giselle mengidap PCOS, Bu. Giselle bukannya tidak bisa hamil. Giselle bisa hamil, tapi harus diet dulu. Hidup sehat, supaya indung telurnya Giselle juga sehat," jelasnya.

"Makanya jangan terlalu gemuk, sekarang merasakan sendiri akibatnya. Terbiasa hidup enak, semuanya dilayani. Sampai badannya membengkak!"

Lagi, bukan kalimat yang berunsur pengertian yang diucapkan oleh Bu Rosa. Namun, menganggap gemuknya Giselle karena sebuah kesalahan. Dikaitkan dengan keberadaan dirinya yang terbiasa hidup enak dan makan enak. Sehingga sekarang baru menanggung akibatnya.

Usai mengatakan itu, Bu Rosa pergi berlalu begitu saja dari meja makan. Sementara Giselle membersihkan semua peralatan makan. Menyimpan semua masakan yang masih, sehingga nanti bisa kembali dimakan untuk malam hari. Wanita itu kini mencuci piring dengan berlinangan air mata.

Orang berkata bahwa ibu tiri itukah yang kejam. Namun, Giselle justru mendapati ibu mertua yang begitu kejam. Ucapannya selalu pedas dan selalu menuding dirinya yang bukan-bukan.

Terpopuler

Comments

Nenti

Nenti

😭😭😭😭😭😭
sedih kalo berada di posisi Gisel semuanya serba salah

2023-10-28

0

manda_

manda_

lanjut

2023-03-14

0

Enisensi Klara

Enisensi Klara

Ya ampun ini mertua kapan meninggoy nya sih 🙄🙄🙄

2023-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Satu Atap dengan Mertua
3 Menantu Pulang Malam
4 Duka dan Dalih
5 Kasih Sayang Berdasarkan Kalender
6 Istri Mas Gibran Tidak Menarik
7 Pilihan yang Sama Beratnya
8 Wanita Hanya Bisa Bekerja
9 Lelah Bertubi
10 Tak Ada Tempat Mengadu
11 Penurunan Pendapatan
12 Meminta Cucu
13 Polycystic Ovarian Syndrome
14 Salah Paham Mertua dan Menantu
15 Dikira Mandul
16 Tidak Ada Rasa Aman
17 Anjuran Poligami
18 Kedatangan Sang Mantan
19 Lebih Baik Menikahi Lagi
20 Poligami Bukan Cara Menyelesaikan Masalah
21 Teringat Pesta Pernikahan Kala Itu
22 Berusaha Mengambil Hati
23 Membanding-bandingkan
24 Komitmen Satu Istri
25 Kedatangan Orang Tua Giselle ke Bandung
26 Curhatan
27 Waktu Berdua Saja
28 Ketika Tergesa-gesa
29 Doa dan Harapan yang Baik dari Keluarga
30 Kembali ke Rumah
31 Memicu Masalah
32 Pergi dari Rumah
33 Mengejar Giselle
34 Mencoba Meluluhkan Giselle
35 Kembali ke Pondok Mertua
36 Pagi dalam Keheningan
37 Istri dan Ibu Sama-Sama Mulianya
38 Perang Dingin
39 Bara dalam Rumah Tangga
40 Pisah Rumah
41 Dipaksa Menikah Lagi
42 Kenangan di Jalan Braga
43 Kembali Dipertemukan
44 Semalam Bersama
45 Saling Memaafkan
46 Pagi Penuh Amarah
47 Pamit
48 Rumah Kita!
49 Orang Tua Giselle ke Bandung
50 Mendengarkan Kejujuran Anak dan Menantu
51 Sekadar Menikmati Akhir Pekan
52 Tidak Abai Kepada Ibu
53 Ditenangkan Istri
54 Recharge Terbaik
55 After Care
56 Keanehan Seorang Giselle
57 Positif atau Negatif?
58 Kebahagiaan dan Takut Menyusahkan
59 Kebahagiaan Orang Tua Giselle
60 Memeriksakan Kehamilan
61 Memberitahu Mertua
62 Diragukan Lagi
63 Hati yang Penuh Luka
64 Tidak Pernah Meragukan
65 Ingin Bayi Laki-laki atau Perempuan?
66 Hyperemesis Gravidarum
67 Merasa Tidak Diberitahu
68 Doa di Sepertiga Malam
69 Sudah Membaik
70 Welcome Home
71 Bisa Kembali Bekerja
72 Dijenguk Mertua
73 Tidak Perlu Dimasukkan Telinga
74 Ngidam Belimbing
75 Indah Saat Berjuang Bersama
76 Niat Baik Tak Tersambut
77 Patah Tangan
78 Menantu Berhati Malaikat
79 Kebaikan yang Tulus
80 Pendamping yang Sepadan
81 Gantian Berjaga
82 Walau Tak Dihiraukan
83 Sudah Boleh Pulang
84 Kehamilan Selalu Punya Cerita
85 Memupuk Kerinduan
86 Bangun Lebih Siang
87 Anak dan Menantu Tante Rani
88 Membersihkan Rumah Mertua
89 Kontradiktif Seorang Menantu
90 Baby Boy atau Baby Girls
91 Baby Girl yang Cantik
92 Kemelut di Rumah Tante Rani
93 Tidak Semua Memiliki Menantu Rasa Anak
94 Pedih Hati
95 Ingin Kembali Pulang
96 Rekonsiliasi
97 Rencana Acara Empat Bulanan
98 Kedatangan Tante Rani Tiba-Tiba
99 Saling Mensupport
100 Tasyukuran Empat Bulanan
101 Memulihkan Hubungan Antar Besan
102 Baby Moon Tipis-Tipis
103 Malam di Kota Lombok
104 Prahara Rumah Tangga yang Lain
105 Terkoyaknya Komitmen Pernikahan
106 Tidak Pulang Semalam
107 Hari-Hari Baby Moon
108 Berusaha untuk Mengelak
109 Kembali ke Bandung
110 Firasat Tidak Enak
111 Mencari Tahu
112 32 Weeks
113 Teman Giselle dari Singapura
114 Tabir yang Tersingkap
115 Dua Perahu Karam
116 Memilih Jalan Masing-Masing
117 Tanda-Tanda Hendak Bersalin
118 Welcome Our Baby Girl!
119 Baby G!
120 Kebahagiaan Penuh
121 Semua Akan Indah Pada Waktunya
122 Promosi Novel Terbaru: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
123 Promosi Novel: Staycation With Boss
124 Promosi Novel Terbaru: Duda Terpaksa Turun Ranjang
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Awal Mula
2
Satu Atap dengan Mertua
3
Menantu Pulang Malam
4
Duka dan Dalih
5
Kasih Sayang Berdasarkan Kalender
6
Istri Mas Gibran Tidak Menarik
7
Pilihan yang Sama Beratnya
8
Wanita Hanya Bisa Bekerja
9
Lelah Bertubi
10
Tak Ada Tempat Mengadu
11
Penurunan Pendapatan
12
Meminta Cucu
13
Polycystic Ovarian Syndrome
14
Salah Paham Mertua dan Menantu
15
Dikira Mandul
16
Tidak Ada Rasa Aman
17
Anjuran Poligami
18
Kedatangan Sang Mantan
19
Lebih Baik Menikahi Lagi
20
Poligami Bukan Cara Menyelesaikan Masalah
21
Teringat Pesta Pernikahan Kala Itu
22
Berusaha Mengambil Hati
23
Membanding-bandingkan
24
Komitmen Satu Istri
25
Kedatangan Orang Tua Giselle ke Bandung
26
Curhatan
27
Waktu Berdua Saja
28
Ketika Tergesa-gesa
29
Doa dan Harapan yang Baik dari Keluarga
30
Kembali ke Rumah
31
Memicu Masalah
32
Pergi dari Rumah
33
Mengejar Giselle
34
Mencoba Meluluhkan Giselle
35
Kembali ke Pondok Mertua
36
Pagi dalam Keheningan
37
Istri dan Ibu Sama-Sama Mulianya
38
Perang Dingin
39
Bara dalam Rumah Tangga
40
Pisah Rumah
41
Dipaksa Menikah Lagi
42
Kenangan di Jalan Braga
43
Kembali Dipertemukan
44
Semalam Bersama
45
Saling Memaafkan
46
Pagi Penuh Amarah
47
Pamit
48
Rumah Kita!
49
Orang Tua Giselle ke Bandung
50
Mendengarkan Kejujuran Anak dan Menantu
51
Sekadar Menikmati Akhir Pekan
52
Tidak Abai Kepada Ibu
53
Ditenangkan Istri
54
Recharge Terbaik
55
After Care
56
Keanehan Seorang Giselle
57
Positif atau Negatif?
58
Kebahagiaan dan Takut Menyusahkan
59
Kebahagiaan Orang Tua Giselle
60
Memeriksakan Kehamilan
61
Memberitahu Mertua
62
Diragukan Lagi
63
Hati yang Penuh Luka
64
Tidak Pernah Meragukan
65
Ingin Bayi Laki-laki atau Perempuan?
66
Hyperemesis Gravidarum
67
Merasa Tidak Diberitahu
68
Doa di Sepertiga Malam
69
Sudah Membaik
70
Welcome Home
71
Bisa Kembali Bekerja
72
Dijenguk Mertua
73
Tidak Perlu Dimasukkan Telinga
74
Ngidam Belimbing
75
Indah Saat Berjuang Bersama
76
Niat Baik Tak Tersambut
77
Patah Tangan
78
Menantu Berhati Malaikat
79
Kebaikan yang Tulus
80
Pendamping yang Sepadan
81
Gantian Berjaga
82
Walau Tak Dihiraukan
83
Sudah Boleh Pulang
84
Kehamilan Selalu Punya Cerita
85
Memupuk Kerinduan
86
Bangun Lebih Siang
87
Anak dan Menantu Tante Rani
88
Membersihkan Rumah Mertua
89
Kontradiktif Seorang Menantu
90
Baby Boy atau Baby Girls
91
Baby Girl yang Cantik
92
Kemelut di Rumah Tante Rani
93
Tidak Semua Memiliki Menantu Rasa Anak
94
Pedih Hati
95
Ingin Kembali Pulang
96
Rekonsiliasi
97
Rencana Acara Empat Bulanan
98
Kedatangan Tante Rani Tiba-Tiba
99
Saling Mensupport
100
Tasyukuran Empat Bulanan
101
Memulihkan Hubungan Antar Besan
102
Baby Moon Tipis-Tipis
103
Malam di Kota Lombok
104
Prahara Rumah Tangga yang Lain
105
Terkoyaknya Komitmen Pernikahan
106
Tidak Pulang Semalam
107
Hari-Hari Baby Moon
108
Berusaha untuk Mengelak
109
Kembali ke Bandung
110
Firasat Tidak Enak
111
Mencari Tahu
112
32 Weeks
113
Teman Giselle dari Singapura
114
Tabir yang Tersingkap
115
Dua Perahu Karam
116
Memilih Jalan Masing-Masing
117
Tanda-Tanda Hendak Bersalin
118
Welcome Our Baby Girl!
119
Baby G!
120
Kebahagiaan Penuh
121
Semua Akan Indah Pada Waktunya
122
Promosi Novel Terbaru: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
123
Promosi Novel: Staycation With Boss
124
Promosi Novel Terbaru: Duda Terpaksa Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!