Hidup bersama dengan mertua dibutuhkan adaptasi. Begitu juga dengan Giselle yang harus menempatkan diri dan beradaptasi dengan mertuanya. Walau dalam beberapa pekan ini hubungannya dengan mertuanya justru semakin tidak baik. Namun, Giselle berusaha untuk bertahan.
Ada kalanya, ketika dia pulang kerja akan disambut dengan baik ketika Giselle pulang dan membawa buah tangan. Namun, wajah ibu mertuanya akan berubah menjadi masam, ketika Giselle pulang dengan tangan kosong.
Sama seperti hari ini, Giselle nyatanya harus pulang terlambat karena dia diminta perusahaan untuk memberikan analisa menyeluruh terhadap saham perusahaan. Sehingga, Giselle menghubungi suaminya terlebih dahulu bahwa hari ini dirinya akan pulang terlambat.
Mas Gibran
Berdering ...
"Assalam'ualaikum Mas Gibran," sapa Giselle begitu panggilan telepon dengan suaminya terhubung.
"Ya, ada apa, Yang?" tanya Gibran.
"Begini, Mas. Aku diminta melakukan analisa menyeluruh. Jadi, malam ini aku pulang terlambat ya, Mas. Kerja lembur dulu. Maaf," balas Giselle.
"Iya, tidak apa-apa. Kan namanya juga bekerja, Sayang. Tidak tahu juga kan kalau tiba-tiba diminta lembur," balas Gibran.
"Mas, minta tolong pamitkan kepada Ibu juga ya, Mas ... kalau aku pulang terlambat," balasnya.
"Iya, nanti aku sampaikan kepada Ibu. Hati-hati yah. Love U, Sayang."
Giselle mengakhiri teleponnya, dan kemudian fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia berharap tidak akan terlalu malam untuk menyelesaikan semuanya, sehingga bisa segera pulang ke rumah. Terlebih, ada rasa sungkan dengan Bapak dan Ibu mertuanya jika dia pulang terlalu malam.
***
Sementara itu di rumah ....
Ketika makan malam, rupanya Giselle masih berada di kantornya. Sudah jam 19.00, dan belum ada tanda-tanda Giselle akan pulang.
"Istri kamu mana, Bran?" tanya Bu Rosalia.
"Giselle malam ini lembur, Bu ... harus menganalisis saham," balasnya.
"Kerja apa kok sampai malam begini?" tanya Bo Rosalia dengan nada bicara penuh curiga.
"Baru diminta lembur saja, Bu," balas Gibran.
Bu Rosalia pun menggelengkan kepalanya perlahan. "Emang gak ada apa pekerjaan yang tidak pulang malam? Masak iya, kalian gak ketemu seharian. Belum juga, pagi sudah berangkat sendiri-sendiri kerja."
"Emangnya bekerjanya begitu, Bu ... tidak apa-apa," sahut Pak Teguh.
"Ya, tapi kan tidak harus pulang malam-malam, Pak ... malu sama tetangga. Apa mereka kira nanti kok menantu Winantha pulangnya malam-malam," balas Bu Rosalia.
Di sana Gibran hanya bisa menundukkan. Tidak terpengaruh dengan ucapan ibunya. Hanya saja, memang Giselle ketika lembur pun bisa pulang hingga tengah malam. Pekerjaan seorang analis memang ada kalanya begitu sibuk dan menuntut untuk lembur.
Setelah makan malam pun, mereka tidak langsung ke kamar. Akan tetapi, seolah Bu Rosalia menunggu sama Giselle datang. Sudah hampir dua jam berlalu, dan sekarang sudah jam 21.00 malam, dan belum ada tanda-tanda menantunya itu akan pulang ke rumah.
"Sudah jam sembilan malam loh, Bran. Masak istrimu itu belum pulang," ucap Bu Rosalia.
"Sabar, Bu ... nanti kalau sudah selesai. Pasti Giselle juga pulang. Ibu tidur saja, istirahat dan menemani Bapak. Biar Gibran di sini yang menunggu Giselle," jawab Gibran.
Akhirnya Bu Rosalia pun mendenkus kesal. Baru saja, dia hendak masuk ke kamar, rupanya ada suara mobil yang tidak lain dan tidak bukan adalah mobil Giselle. Sehingga, Bu Rosalia memilih menghentikan langkahnya.
"Nah, yang ditunggu baru datang," ucap Bu Rosalia dengan memelototi menantunya itu.
Ciut sudah hati Giselle. Merasa takut dengan ibu mertuanya karena dia pulang malam. Wanita itu hanya bisa menundukkan wajahnya saja.
"Maaf, Bu ... tadi Giselle lembur," balasnya.
"Apa ada, suami sudah di rumah sejak sore, tapi istrinya jam segini baru datang?"
Baru saja datang, badan lelah, pikiran penuh, dan sudah diberondong dengan pertanyaan oleh Ibu mertua. Namun, Giselle pun juga tidak berani membalas karena memang adab kesopanan yang berlaku tidak memperkenankan seorang anak melawan orang tuanya.
"Ibu, kan tadi Gibran sudah bilang kalau Giselle lembur," balas Gibran.
Kemudian Bu Rosalia pun menggelengkan kepalanya sesaat. "Lain kali kalau lembur itu jam makan malam sudah di rumah, Giselle. Suaminya dilayani, bukan hanya ditinggal bekerja."
Giselle merespons dan menganggukkan kepalanya. Sembari dia menguatkan dirinya sendiri untuk bisa bersabar menghadapi situasi yang sebenarnya memojokkannya ini. Dia benar-benar bekerja, bukan berpesta, atau bersenang-senang di luar sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
atin p
ngotrak saja Bran..drpd dengar nyinyiran emakmu
2023-04-13
0
manda_
pisah rmh aja kenapa biar aman
2023-03-11
0
Dinarkasih1205
kasihan gisel sudah capek kerja malah di julidin dilema banget jadi gisel mau di lawan itu orang tua mertua lagi
2023-03-03
1