Giselle mengira menikah dengan Gibran adalah pilihan terbaik dalam hidupnya. Sosok pria yang mau menerima kekurangannya dan melengkapinya. Akan tetapi, semua angan dan impian Giselle berubah menjadi pahit, ketika dia tinggal satu atap dengan mertuanya.
"Jadi wanita bisanya cuma bekerja, gak tahu dapur, gak tahu kerjaan rumah tangga. Sudah begitu, kamu menikah lama dan tidak memiliki anak. Jangan-jangan kamu mandul, Sell?"
Perkataan pedas, tudingan miring, ditambah dengan ketidakberdayaan Gibran kian menambah runyam suasana. Dapatkah Giselle bertahan dengan konflik batin yang dia alami setiap harinya? Akankah pondok mertua yang tak indah ini perlahan-lahan menjadi rumah yang bisa menerimanya dan memanusiakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Pramudya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pondok Mertua Tak Indah Komentar