#Menyesal

Bismillahirohmanirohim.

"Ya Allah, kenapa aku tidak tahu jalan ini? Pak Mail menggukan jalan yang mana." Bingung Jihan.

Jihan baru sadar jika dia tampak asing dengan jalan yang dilewati saat ini, biasanya jalan yang mereka lewati ada sebuah masjid sebagai patokan.

Sedari tadi Jihan sama sekali tidak melihat masjid besar yang biasa dia lihat, kala Radit yang menjemput ataupun mengantar sekolah Nafisa.

"Bagaimana ini, jika aku terlambat pulang pasti nenek Rifa akan marah."

Jihan terus saja melangkah dia benar-benar tidak tahu arah, Jihan hanya bisa mengikuti kata hatinya saja.

Jihan yakin Allah akan menunjukan jalan untuknya pulang, seperti ini Jihan baru merasa jadi orang asing di kota.

Lontang lantung kesana kemari seperti tidak memiliki tujuan.

Di dalam mobil Nafisa masih diam saja, padahal sebentar lagi mereka akan sampai rumah.

"Nafisa tidak kasihan dengan mbak Jihan? Nanti kalau ditanya nenek, mbak Jihan mana bagaimana Nafisa? Biar pak Mail jemput mbak Jihan ya." Bujuk pak Mail.

Sebentar lagi mobil yang dikemudikanya akan masuk ke dalam kediaman keluarga Amran.

Pak Mail jadi takut sendiri, dia takut kena marah nenek Rifa.

'Ya Allah bagaimana ini, maafkan saya mbak Jihan tidak bisa berbuat apa-apa.' Batin pak Mail merasa bersalah.

"Jangan kembali lagi pak Mail untuk menjemput mbak Jihan! Biarkan mbak Jihan pulang sendiri, itu hukuman untuk mbak Jihan."

"Iya Nafisa."

Nafisa segera berlalu, setelah mengatakan apa yang ingin dia sampaikan pada pak Mail.

"Ya Allah, jadi merasa bersalah saya sama mbak Jihan." Ucap pak Mail lagi pada diri sendiri.

Nafisa masuk ke dalam rumah, seperti biasa dia pasti akan langsung mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." Salam Nafisa sambil masuk.

Kebetulan sekali nenek Rifa ada di ruang tamu, "Wa'alaikumsalam Nafisa, loh mbak Jihan mana?"

Nafisa diam saja tak langsung menjawab. "Mbak Jihan mana Nafisa?" tanya nenek Rifa sekali lagi.

Nenek Rifa bertanya dengan nada lembut, dia tidak ingin membentak Nafisa.

"Aku tinggal mbak Jihan di jalan nek, Nafisa mau main sama Caca." Pamitnya.

"Astagfirullah Nafisa! Apa yang kamu lakukan sayang."

Ya walaupun marah nenek Rifa sebisa mungkin harus meredam emosinya, bisa-bisanya Nafisa meninggalkan Jihan sendiri di jalan. Bagaimana jika Jihan tidak tahu arah jalan pulang, bagaimana kalau terjadi apa-apa pada Jihan. Nenek Rifa memijat pelipisnya sendiri, pusing tiba-tiba saja menyerang kepala beliau.

"Nafisa hanya memberi hukuman pada mbak Jihan, lagipula mbak Jihan tau jalan pulang kok."

"Kalau tidak tau bagaimana? bagaimana jika terjadi sesuatu pada mbak Jihan? bagaimana jika mbak Jihan tidak ingin bertemu Nafisa lagi bagimana," cecer nenek Rifa.

Deg!

Saat itu juga Nafisa merasa menyesal apa yang sudah dia lakukan pada Jihan, Nafisa jujur memang hanya kesal saja pada Jihan.

Tapi Nafisa tidak memikirkan ke depanya, Nafisa tidak mau, jika yang dikatan nenek Rifa benar akan terjadi.

"Maafkan Nafisa nek, hikss...." ternyata Nafisa sudah menjatuhkan air matanya.

Nenek Rifa cepat memeluk Nafisa, "Jangan diulagi lagi oke sayang."

Di dalam pelukan nenek Rifa, Nafisa mengangguk patuh, dia benar-benar menyesali apa yang sudah Nafisa lakukan pada Jihan.

"Pak Mail," panggil nenek Rifa sedikit berteriak.

Pak Mail yang merasa di panggil buru-buru mendekati majikannya.

"Ya bu, ada yang bisa saya bantu."

"Jemput Jihan sekarang juga pak Mail, cari dimana kalian meninggalkannya tadi."

"Baik bu,"

Pak Mail segera pergi untuk menjalankan amanah yang diberikan nenek Rifa.

"Hiksss....hikss...hiks...., Nafisa mau sama caca, Nek." Ucapnya masih dalam perlukan nenek Rifa.

Tangis Nafisa belum juga reda, mungkin tangis itu akan reda jika dia sudah melihat mbak Jihan di depan matanya.

"Ayo nenek antar,"

Nenek Rifa tak bisa sepenuhnya menyalahkan Nafisa, mau bagaimana juga Nafisa masih kecil, walaupun dia anak jenius.

Mungkin rasa kesal yang lebih mendominasi diri Nafisa membuat dia melakukan apa yang seharusnya tidak Nafisa lakukan.

Nafisa langsung memeluk Caca, ketika gadis kecil itu melihat harimau putih kesayangan, sedang duduk di dekat bunga.

Apa yang dirasakan Nafisa, sepertinya juga dirasakan oleh Caca, Nafisa dan harimau putih itu sudah sejak kecil bersama, jadi wajar jika keduanya sangat dekat seperti sekarang ini. Caca mengelus-elus Nafisa untuk menenangkan Nafisa yang masih menangis.

"Hiks....aku jahat Caca, aku meninggalkan mbak Jihan sediri di tempat yang tidak dia kenali, hiks.....hiks...., apakah setelah ini mbak Jihan akan pergi? Mbak Jihan akan meninggalkan kita berdua, aku tidak mau Caca...hiks....," rancaunya masih dengan isak tangis yang belum reda.

Nenek Rifa juga langsung menghubungi putranya untuk mencari Jihan.

"Ya Allah, ada-ada saja, bagaimana bisa Nafisa meninggalkan Jihan sendiri." Gumun Radit, setelah sambung telefon dengan sang ibu terputus.

Sementara itu orang yang sedang dicemaskan semua orang di kediaman Amran, sedang berusaha mencari jalan pulang.

Jihan tidak putus asa, dia terus menyusuri jalan agar bisa sampai ke rumah keluarga Amran.

"Dari tadi belum sampai juga, Ya Allah, beri Jihan kekuatan," adunya pada sang Maha Kuasa.

Merasa sudah sangat lelah Jihan memutuskan untuk beristirahat, Jihan tengah duduk sejenak, tapi pandangan menangkap penjual es boba.

"Ada boba, beli dululah." Putus Jihan akhirnya.

Jihan baru ingat dia hanya uang 10 ribu, apakah akan cukup, pikir Jihan.

Tapi saat membaca daftar menu ternyata harganya ada yang 5 ribu, ukuran kecil.

Jihan membeli dua cup es boba, yang satu untuk dirinya dan satu lagi akan Jihan berikan pada Nafisa.

"Semoga Nafisa suka dan semoga dia mau memaafkan ku nanti."

Setelah selesai membeli boba Jihan kembali melanjutkan langkahnya, tak jarang Jihan juga mengelap keringatnya yang sering sekali menetes.

Pak Mail masih sibuk mencari keberadaan Jihan, di tempat pertama meninggalkan Jihan, Jihan sudah tidak ada lagi di tempat itu.

Tidak jauh berbeda dengan pak Mial, Radit juga tengah mencari keberadaan Jihan.

"Dimana sih kamu Jihan? kenapa tidak ketemu juga, hutf!"

Radit terus melajukan mobilnya, sampai dia tak sengaja menangkap sosok Jihan tengah berjalan, sambil sesekali dia menyeka keringatnya sendiri.

"Itu Jihan kan?"

Radit cepat mendekati mobilnya dimana Jihan berada.

Tit, Tit!

Melihat ada mobil dibelakangnya Jihan berhenti melangkah, sambil menahan rasa takutnya, Jihan taku di dalam mobil itu orang jahat.

"Jihan," panggil Radit, dia membuka kaca mobilnya.

Melihat Radit Jihan jadi merasa lega, "Pak Radit, Allhamadulilah."

"Ayo naik," suruh Radit dan Jihan mengangguk.

Di dalam mobil Radit benar-benar tidak ada obrolan sama sekali, sampai mobil Radit memasuki halam rumah.

Tak lupa Radit juga sudah memberi tahu pak Mail, jika Jihan sudah bersamanya.

"Nenek, maafkan Jihan."

Nenek Rifa tertawa renyah, "Untuk apa meminta maaf kamu tidak bersalah Jihan,"

"Terima kasih nek, dimana Nafisa?"

"Ditaman sama Caca,"

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Dasar Bocil

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 #Undangan pernikahan
2 #Nafisa Az-zahra
3 #Radit
4 #Ayu
5 #Sindiran kerasa
6 #Daftar sekolah
7 #Bunda
8 #Senang
9 #Doa
10 #Marah
11 #Gugup
12 #Masih Marah?
13 #Menyesal
14 #Saling meminta maaf
15 #4 Bulan sudah
16 #Mie ayam
17 #Membahas Mie ayam
18 #Permintaan Nafisa
19 #Kenyataan
20 #Nafisa jatuh
21 #Gara-gara boba
22 #Pulang
23 #Frustrasi
24 #Zoo
25 #Bahagiannya Nafisa
26 #Bekerja
27 #Seperti keluarga sendiri
28 #Kembali dingin
29 #Bunda
30 #Caca vs Elsa
31 #Baju pengantin
32 #Salah lihat mungkin
33 #Dilema
34 #Terbongkar
35 #Niat yang sama
36 #Salah sangka
37 #Usaha Radit dan Nafisa
38 #Masalah datang
39 #Memberitahu nenek Rifa
40 #Senang sekali!
41 #Persiapan H-1
42 #Tamu dari kota
43 #Lamaran
44 #Membuat cake
45 # Tinggal menghitung jam
46 #Pengantin pengganti yang diinginkan
47 #Kebahagiaan pernikahan
48 #Para polisi
49 #Kamar Radit
50 #Makan malam
51 #Ke kantor
52 #Memiliki hati lembut
53 #Menjemput Nafisa
54 Ke kantor polisi
55 #Bersyukur
56 #Opa Vs Radit
57 #Mengunjungi mertua
58 # Sampai
59 #Ke sungai
60 #Syukuran
61 #Sawah
62 #Dikerjain
63 #Sampai
64 #Resepsi
65 #Sadar
66 #Takdir Allah
67 #Permintaan maaf dan penyesalan
68 #Kecelakaan
69 #Janin luar biasa
70 #Firasat
71 #Semua bukti
72 #Membaik
73 #Sudah boleh pulang
74 #Perpisahan sekolah Nafisa
75 #3 bulan
76 #Acara 7 bulan
77 #2 baby boy
78 #Baby A
79 #Keseharian
80 #4 tahun
81 Pengumuman, promo novel baru berita duka.
82 Anak genius. Novel baru
83 Kepoin yuk
Episodes

Updated 83 Episodes

1
#Undangan pernikahan
2
#Nafisa Az-zahra
3
#Radit
4
#Ayu
5
#Sindiran kerasa
6
#Daftar sekolah
7
#Bunda
8
#Senang
9
#Doa
10
#Marah
11
#Gugup
12
#Masih Marah?
13
#Menyesal
14
#Saling meminta maaf
15
#4 Bulan sudah
16
#Mie ayam
17
#Membahas Mie ayam
18
#Permintaan Nafisa
19
#Kenyataan
20
#Nafisa jatuh
21
#Gara-gara boba
22
#Pulang
23
#Frustrasi
24
#Zoo
25
#Bahagiannya Nafisa
26
#Bekerja
27
#Seperti keluarga sendiri
28
#Kembali dingin
29
#Bunda
30
#Caca vs Elsa
31
#Baju pengantin
32
#Salah lihat mungkin
33
#Dilema
34
#Terbongkar
35
#Niat yang sama
36
#Salah sangka
37
#Usaha Radit dan Nafisa
38
#Masalah datang
39
#Memberitahu nenek Rifa
40
#Senang sekali!
41
#Persiapan H-1
42
#Tamu dari kota
43
#Lamaran
44
#Membuat cake
45
# Tinggal menghitung jam
46
#Pengantin pengganti yang diinginkan
47
#Kebahagiaan pernikahan
48
#Para polisi
49
#Kamar Radit
50
#Makan malam
51
#Ke kantor
52
#Memiliki hati lembut
53
#Menjemput Nafisa
54
Ke kantor polisi
55
#Bersyukur
56
#Opa Vs Radit
57
#Mengunjungi mertua
58
# Sampai
59
#Ke sungai
60
#Syukuran
61
#Sawah
62
#Dikerjain
63
#Sampai
64
#Resepsi
65
#Sadar
66
#Takdir Allah
67
#Permintaan maaf dan penyesalan
68
#Kecelakaan
69
#Janin luar biasa
70
#Firasat
71
#Semua bukti
72
#Membaik
73
#Sudah boleh pulang
74
#Perpisahan sekolah Nafisa
75
#3 bulan
76
#Acara 7 bulan
77
#2 baby boy
78
#Baby A
79
#Keseharian
80
#4 tahun
81
Pengumuman, promo novel baru berita duka.
82
Anak genius. Novel baru
83
Kepoin yuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!