"Sera, berapa kali kakak katakan kamu jangan main tanah," ucap Gio ketika menemukan Sera benar ada di taman dan gadis itu terlihat sedang menanam bunga.
"Kak Gio!" seru Sera dan saat itu juga senyum gadis itu mengembang. "Kenapa baru pulang sekarang? Sudah dua minggu belakangan ini kakak tidak pulang ke rumah ini." Gadis itu lalu terlihat melepas sekop kecil yang ia gunakan untuk menggali tanah dan segera menghampiri Gio. "Kak Gio, kemana saja?"
"Kenapa kamu tidak pernah mendengarkan kakak? Untuk tidak main tanah lagi Sera." Gio malah mengabaikan pertanyaan Sera, yang ternyata adalah adik angkatnya itu. "Apa Mommy sama Daddy tidak pernah melarangmu bermain tanah, selama kakak tidak ada di rumah?"
"Aku tidak akan mengotori bajuku lagi kak, lihatlah bajuku sangat bersih tanpa noda." Sera lalu berputar-putar, memperlihatkan pakaian gadis itu yang ternyata sangat kotor.
"Usiamu sudah 17 tahun Sera, tapi kamu masih saja suka main tanah seperti ini sampai bajumu ikut jadi korban. Tidak bisakah kamu menjadi seperti gadis-gadis pada umumnya yang terkesan bersih dan tidak suka hal yang berbau kotor?" Iya, Gio sangat tidak suka jika Sera bermain tanah karena jika gadis itu bermain tanah maka pakaiannya akan selalu saja akan kotor seperti anak kecil. "Sekarang mandi, bersihkan dirimu, karena ada teman baru yang akan kakak kenalkan padamu."
"Apa itu kekasih kak Gio?" tanya Sera dengan raut wajah yang tiba-tiba saja terlihat menjadi murung.
"Bukan kekasih," jawab Gio dengan cepat. Sehingga membuat Sera menatap mata elang laki-laki itu. "Sekarang ayo kakak akan mengantarkan kamu mandi."
Senyum gadis itu kembali terukir. "Mandikan aku juga ya kak, seperti dulu waktu aku kecil dimana kakak suka membantuku untuk mandi, kata mommy." Sera terlihat meraih tangan Gio. "Ayo kak, buruan," ajak Sera.
"Kamu sudah besar, jadi tidak boleh lagi meminta kakak untuk memandikan kamu, apa Sera paham?"
Sera menggeleng kuat. "Aku mau kak Gio," rengek gadis itu.
"Bibi Alexa akan membantu kamu untuk mandi, sekarang ayo jalan saja," pinta Gio yang merangkul Sera. Karena ternyata laki-laki itu yang telah menemukan Sera di tepi sungai ketika gadis itu masih berusia 6 tahun. Dan pada saat itu juga Gio tanpa pikir panjang langsung saja membawa Sera pulang, sebab pada waktu itu sang ibu juga sangat ingin memiliki anak perempuan. Gio yang memiliki ide malah mengurus surat untuk mengadopsi Sera, supaya gadis yang malang itu menjadi bagian dari keluarganya.
"Bibi Alexa, sedang pergi sama mommy." Sera sekarang malah meraba rahang Gio. Dan tanpa Gio tahu ternyata gadis itu memiliki rasa pada kakak angkatnya itu sejak gadis itu berusia 15 tahun. "Kakak saja, aku tidak akan buka baju kok meski aku mandi, bagaimana?"
Gio menurunkan tangan Sera sambil menjawab, "Mandi sendiri, dan kakak janji akan memberikan kamu hadiah."
"Hadiahnya apa dulu?"
"Rahasia, mandi dulu, baru kakak akan memberikan kamu hadiah itu."
"Baiklah, kalau begitu aku akan mandi, tapi aku mau kakak menggendongku sampai ke kamar," pinta Sera yang berharap Gio akan mau menggendongnya. "Kali ini saja, gendong aku, kak."
Gio menggeleng tanda tidak setuju. "Kita main kejar-kejaran saja, kamu yang lari dan kakak yang akan mengejar kamu."
Sera mengulum senyum sambil mengangguk. "Ayo, kalau begitu kejar aku, kak!" seru Sera, lalu ia terlihat berlari.
"Anak itu rupanya sudah tumbuh besar dengan baik, tapi sifatnya masih seperti anak kecil," gumam Gio mambatin dan pada saat itu juga laki-laki itu berlari mengejar Sera. Sesuai permintaan gadis itu.
***
Setelah melihat Tara yang sedang pingsan Sera langsung mundur dan segera bersembunyi di belakang tubuh kekar Gio. "Apa ini teman yang kak Gio maksud?" tanya Sera pelan.
"Iya, mulai sekarang dia akan tinggal disini bersama kita. Otomatis kamu akan punya teman main," jawab Gio meraih tangan Sera supaya gadis itu berdiri di sebelahnya. "Nanti kalau dia bangun kamu boleh berkenalan dengannya secara langsung," ujar Gio.
"Apa dia pacar kakak?" tanya Sera yang ingin memastikan lagi. Karena gadis itu tahu Gio tidak pernah membawa wanita manapun untuk pulang ke rumah yang bagaikan istana itu. "Kak Gio, jawab aku," bisik Sera sambil menarik-narik baju Gio.
"Nanti Mommy yang akan memberitahumu tentang siapa dia," balas Gio menimpali.
"Kenapa tidak kakak saja?"
Gio mencubit hidung Sera. "Biar Mommy, supaya kamu percaya," ucap Gio menjawab adik angkatnya itu. "Kamu tunggu dia sampai bangun ya, karena kakak ada urusan sebentar sama Gavin. Kamu tidak keberatan 'kan?"
Sera manatap Gio sambil mengangguk. "Tapi kakak janji kan, kalau kakak akan pulang lagi ke sini?"
"Iya dong, kakak pasti pulang. Kalau begitu kakak pergi dulu." Gio tersenyum dan mengelus pipi Sera dengan penuh kasih sayang sebagai tanda ia benar-benar menganggap Sera sebagai adik kandungnya bukan adik angkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Susi Susiyati
makin seru, semoga kepolosan sera bner2 adanya bukn di buat2 yg akhirnya malah akan memperkeruh keadaan.
2023-06-12
0
Novi Wulandari
up yg banyak donk authour seruuu
2023-03-10
1
Adwa Azizah
Sera Sera
2023-03-09
1