Mau tidak mau pada akhirnya Tara menyusul Gio menggunakan mobilnya atas perintah sang ayah. "Jika bukan karena Papa, aku tidak akan mau mencarinya. Mana malam ini terasa sangat dingin." Tara mengemudikan mobilnya pelan karena ia benar-benar ingin mencari Gio. "Cepat sekali jalannya, sehingga aku tidak bisa menemukan keberadaannya," gumam Tara sambil melirik kiri dan kanan berharap ia menemukan Gio. Ketika Tara akan membelokan mobilnya tidak sengaja ia melihat Tika, sang kakak malah berduaan di pinggir jalan dengan laki-laki yang ia kenal.
"Itu Kak Tika, bukankah tadi, dia pamit untuk pergi ke rumah Nenek, lalu kenapa dia malah ada di sini berduan dengan Dion? Laki-laki yang gayanya selangit padahal dia tidak punya apa-apa." Ketika Tara terus saja memperhatikan Tika. Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu mobilnya. Membuat gadis itu menjerit karena kaget, karena yang mengetuk pintu itu adalah Gio. Sang suami yang saat ini sedang ia cari. "Aaaaa, kenapa kau membuatku kaget saja?!" Dengan wajah kesal Tara menurunkan sedikit pintu mobilnya.
"Bisa tolong ambilkan aku ponselku, di dalam kamarmu? Karena tadi aku meninggalkannya di sana bersama dengan dompetku." Gio berdiri sambil sedikit membungkuk supaya Tara bisa melihatnya dengan jelas.
"Pulang bersamaku, karena aku tidak mau Papaku mendadak menjadi ustadz yang terus saja menceramahi diriku," ucap Tara sambil membuka pintu mobil itu untuk Gio.
"Tidak, aku akan pulang saja ke rumahku. Karena aku merasa tidak pantas ada di rumahmu yang mewah dan megah it–" Kalimat Gio terputus karena Tara menarik baju laki-laki itu.
"Tutup mulutmu, dan sekarang naiklah. Jangan buat gadis lugu sepertiku menjadi nekat!" Tara menatap Gio tajam. "Naik, jangan membuatku lama menunggu."
Gio menepis tangan Tara dengan kasar. "Jauhi tanganmu dari bajuku, Tara! Aku tidak suka kamu melakukan ini kepadaku!" ketus Gio. Sambil kembali merapikan bajunya. "Kamu pulang saja sendiri, dan bawakan ponsel dan dompetku kesini. Karena aku tidak mau kembali ke rumahmu lagi."
Tara yang mendengar itu segera keluar dari dalam mobilnya. "Jika kamu tidak mau pulang ke rumahku maka malam ini kita menginap di hotel saja," kata Tara menaik turunkan alisnya. "Ayo naik, kita pergi ke hotel terdekat. Hanya untuk menginap malam ini saja," ajak Tara yang mendorong tubuh Gio untuk segera masuk ke dalam mobil.
"Apa-apaan kamu, Tara, hentikan! Tidakkah kamu melihat orang-orang sedang melihat ke arah kita."
"Masuk! Jika kau malu di lihat oleh orang-orang. Dan juga jangan sampai Kak Tika melihat kita ada disini juga." Tara menunjuk ke arah sebuah cafe tepat di pinggir jalan. "Disana Kak Tika sedang berkencan dengan pacarnya."
Gio lalu mengikuti arah telunjuk Tara sambil berkata, "Aku tidak peduli, sekarang kamu pulanglah."
"Jika kamu tidak mau masuk, maka aku akan berteriak kalau kamu ingin mel*cehkanku, apa kamu mau itu terjadi?" Tara malah mengancam Gio.
"Huh, dasar gadis aneh!" Gio lalu terlihat masuk ke dalam mobil.
"Dari tadi kek masuk, ini sok jual mahal! Terkesan kayak belagu banget!" celetus Tara yang terlihat ikut masuk.
"Sabar Gio untuk saat ini biarkan saja apapun yang mau dia katakan, besok kalau misimu sudah selesai buang Tata si gadis yang menyebalkan ini ke laut," gumam Gio membatin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments