Gio tanpa mengucapkan sepatah kata membiarkan Tara yang terus saja berteriak memanggil namanya. "Terserah kamu saja Tara, aku ada urusan yang lebih penting daripada meladenimu," batin laki-laki itu sambil berlalu pergi akan tetapi ketika ia akan berbelok ke lorong sebelah kanan ia malah melihat Tika yang keluar dari kamar hotel itu bersama seorang laki-laki, gadis itu juga terlihat mengenakan pakaian yang sangat terbuka. Sehingga membuat Gio menundukkan pandangan dan langsung bersembunyi supaya Tika tidak melihatnya ada di sana.
"Sungguh Avantika sangat menjijikkan, berduaan di hotel seperti ini dengan laki-laki yang sepertinya adalah kekasihnya," gumam Gio membatin lagi. Sebelum kaki-laki itu diam dan mendengar percakapan Tika dan Dion, laki-laki yang saat ini bersama dengan gadis yang memandang seorang Giorgio Ravarendra dengan sangat rendah itu.
"Sayang, aku lupa bawa ATMku, bisa tidak aku meminjam uangmu dulu untuk membayar sewa hotel ini. Besok aku ganti," ucap Dion yang terus saja memeluk pinggang Tika.
"Apa sih, yang enggak buat kamu Sayang," balas Tika sambil mengecup pipi Dion dengan mesra. "Lagipula, kita akan menikah setelah tadi malam aku memberikan segalanya kepadamu." Tika tersenyum menatap Dion dengan penuh rasa cinta. "Kamu janji 'kan sayang. Tidak akan meninggalkan aku?" tanya Tika yang terlihat mengeluarkan kartu ATMnya.
"Sayang, aku tidak akan mungkin mengingkari janjiku untuk menikahimu. Karena tadi malam aku sudah membuktikannya sendiri kalau kamu masih per*wan." Dion tersenyum penuh arti sebab ia merasa sebentar lagi akan menikah dan Tika, gadis yang cuma ia anggap sebagai ATM berjalannya saja.
"Aku sudah tidak sabar ingin menikah denganmu, Sayan," kata Tika menarik tengkuk leher Dion dan ******* bibir laki-laki itu tanpa tahu malu.
Sedangkan Gio yang melihat itu, merasa ia mendadak menjadi sakit mata. "Begini sifat murahanmu, Avantika. Menyesal sekali aku telah menaruh rasa selama 3 tahun belakangan ini. Ternyata benar itu semua hanya sia-sia." Gio membatin dengan tersenyum sinis. Menyaksikan adegan yang tidak pantas dipertontonkan itu.
Saat Gio terus saja mengintip sambil bersembunyi tiba-tiba saja Tara datang membawa bantal gadis itu bersiap ingin memvkvl sang suami.
"Apa yang kau lakukan di si–" Kalimat Tara terputus karena Gio yang kaget refleks langsung menutup mulut gadis itu.
"Kamu membuatku kaget saja!" gerutu Gio dengan cara berbisik. Karena tidak mungkin ia berbicara dengan nada suara keras. Sebab bisa-bisa Tika dan Dion melihatnya yang saat ini sedang bersembunyi. "Balik ke kamar hotelmu, aku ingin pergi ke suatu tempat dulu nanti aku akan kembali ke si–"
Sekarang giliran Tara yang menutup mulut Gio menggunakan telapak tangannya, sehingga ucapan laki-laki itu terputus. "Enak saja kau mau main pergi-pergi saja. Nih lihat!" Tara membuang bantal yang tadi ia pegang dan segera menunjukkan Gio benda pipihnya. "Papa menyuruhku untuk membawamu pulang, tapi sebelum itu aku akan membuat perhitungan dulu denganmu!" Tara lalu berkacak pinggang. Tanpa gadis itu tahu saat ini mata Gio terus saja melirik ke samping di mana Tika dan Dion akan berjalan ke arah mereka.
"Gawat, kalau sampai Avantika melihatku di hotel dengan Tara maka aku yakin mulut gadis itu tidak akan berhenti untuk menyampaikan kabar ini." Pada detik itu juga Gio menarik pinggang Tara dan dengan segera menyandarkan gadis itu di tembok dan menc*um bibir gadis itu. Dengan waktu yang sangat lama. Karena ia tahu Tika dsn Dion saat ini akan segera lewat. Sebab itu salah satu cara supaya Tika tidak melihatnya dengan Tara.
Tara yang shock karena itu adalah ciuman pertamanya. Langsung memvkvl dada Gio. "Dasar c*bul!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments