"Palupi, kamu kenapa tidak belajar sih? Bukannya besok kamu sudah mulai Uas?" ucap Mama Citra yang saat ini sedang berada di kamar putri nya itu. Palupi terlihat sibuk dengan game nya.
"Ah mama, jangan suka mengganggu kesenangan orang loh. Ini lagi asyik nih. Lagipula besok ulangan nya materi pelajaran yang sudah aku kuasai," protes Palupi.
"Kamu ini sok percaya diri sekali sih Palupi!? Dari kemarin mama lihat, kamu tidak pernah belajar. Awas saja kalau besok nilai rapor kamu jelek yah!? Papa Thomas bisa-bisa marah dengan kamu. Mama juga pasti ikut malu nanti," kata mama Citra.
"Ih mama ini loh! Aku yang sekolah dan yang ulangan akhir sekolah besok, kenapa mama jadi yang sibuk sendiri sih? Tenang dong mama!? Justru saat ulangan seperti ini otak kita harus lebih rileks supaya tidak stress saat menghadapi ulangan besok pagi. Jauh-jauh hari aku sudah belajar dan mempersiapkan diri belajar nya ma! Jadi mama tenang saja deh!?" ucap Palupi panjang lebar.
"Kamu itu kalau dibilangin mama selalu saja seperti itu deh. Suka sekali membantah dan selalu saja banyak sekali alasan," kata mama Citra.
"Tenang saja ma! Putri mama ini pintar dan cerdas. Mama jangan khawatir yah!?" ucap Palupi dengan percaya diri.
"Awas saja yah, kalau besok hasil nilai rapor kamu bikin kecewa mama juga papa. Awas saja! Mama tidak akan mengajak kamu liburan ke luar negeri," ancam mama Citra.
"Beres, mama! Takut sekali loh!?" sahut Palupi penuh percaya diri.
"Ya sudah, mama mau telepon papa kamu dulu. Malam ini papa pulang tidak," ucap mama Citra.
"Hem, papa pulang atau tidak bagiku tidak penting, ma! Yang penting uang bulanan selalu masuk ke rekening kita," sahut Palupi.
"Eh, kamu itu!?" ucap mama Citra.
*****
"Kamu lagi ngapain Paula?" tanya Adam melalui sambungan di ponselnya.
"Aku lagi belajar, Adam? Bagaimana dengan kamu? Besok pagi kita sudah mulai ulangan akhir sekolah bukan? Ayo kita lebih semangat belajar supaya nilai kita lebih bagus. Setelah ulangan ini selesai, kita bisa liburan bersama-sama," kata Paula penuh semangat.
"Benar! Liburan nanti aku akan mengajakmu Jalan-jalan. Kamu mau kan?" sahut Adam.
"Boleh saja, tapi harus ramai-ramai dengan Kety, Monika, Catarina, Sigit juga. Supaya lebih seru," ucap Paula.
"Tentu saja! Mungkin setelah kita mengikuti perkembangan sabtu minggu di sekolah nanti," kata Adam.
"Acara persami katanya di hutan pinus yah?" sahut Paula.
"Dengar-dengar seperti itu sih? Entah kalau nanti ada perubahan lagi," kata Adam.
"Oh, ya sudah Adam! Aku tutup telepon nya yah. Nanti kalau ketahuan eyang kalau kita sedang teleponan kena marah aku nanti. Diam-diam eyang selalu memantau aku soalnya. Aku harus belajar juga kan?" ucap Paula.
"Oke, baiklah! Selamat belajar yah! Semangat!?" kata Adam.
"Oke, kamu juga yah!! Semangat!?" sahut Paula akhirnya.
Setelah Adam menelpon Paula, handphone Paula kembali berbunyi. Ada video call dari Kety dan juga Monika.
"Halo, Paula!! Lagi sibuk belajar yah? Mau jadi presiden rupanya yah!? Rajin sekali loh!?" ucap Kety dengan tertawa.
"Wah, iya Paula nih super rajin sekali! Ayolah istirahat dulu. Jangan terlalu tegang begitu dong! Kemarin kita sudah belajar dengan serius. Santai dulu, Paula!!" sahut Monika ikut tertawa.
"Kety, Monika?! Kamu tahu kan? Aku ingin mengalahkan Adam. Kali ini aku harus bisa juara satu dan Adam kalah dengan ku, hehehe," ucap Paula.
"Ya ampun! Ternyata kamu dan Adam lagi berlomba-lomba mencari kedudukan peringkat kelas yah. Pasangan kekasih lagi merebutkan rangking kelas ke satu yah, hahaha!?" sahut Monika.
"Hehehe, ini sesuai banget Monika! Masak aku harus kalah diurutan ke dua sih! Aku maunya peringkat pertama dong!?" ucap Paula.
"Ya sudah, aku doakan supaya kamu peringkat pertama dan bisa mengalahkan Adam," kata Kety.
"Kalian sudah belajar yah, sepertinya kalian sangat santai sekali loh!?" ucap Paula.
"Sudah belajar sebentar saja! Bukannya kemarin kita sudah sama-sama belajar kan? Aku tadi hanya mengulang saja," kata Kety.
"Benar! Aku juga kok," sahut Monika.
"Pokok kelompok belajar kita harus lebih unggul dari yang lainnya. Kita harus mendapatkan peringkat sepuluh besar supaya bisa mengalahkan Dina, Ita dan juga Palupi. Oke??" kata Paula penuh semangat.
"Tentu dong, Paula!" sahut Monika dan Kety secara bersamaan.
*****
Kembali ke rumah kediaman tuan Thomas.
"Loh mas, kamu sudah pulang yah?! Aku pikir kamu tidak pulang malam ini loh!?" kata mama Citra seraya menyambut kedatangan suaminya, tuan Thomas.
"Iya, urusan perusahaan sudah kelar semua nya. Aku juga kangen dengan kalian semua nya. Di mana Paula, Citra?!" sahut tuan Thomas.
Mama Citra mengerutkan dahinya menatap jengah pada suaminya itu. Kenapa tiba-tiba menjadi amnesia. Bukannya sudah hampir satu bulan Paula tinggal bersama emangnya, kenapa tuan Thomas menjadi lupa ingatan.
"Paula? Paula sudah tidak tinggal di rumah ini, loh mas! Di rumah ini hanya ada aku dan Palupi. Kamu lupa yah, mas!? Bukannya mas sendiri yang mengantarkan Paula ke rumah eyangnya?" ucap mama Citra.
"Eh, iya benar! Aku lupa! Kalau begitu, aku ke tempat papa ku dulu yah?" sahut tuan Thomas.
"Tapi mas? Kamu kan baru saja datang dan tiba ke rumah ini loh. Kenapa kamu pergi lagi sih? Kamu tidak kangen dengan aku dan juga putri kamu, Palupi?" kata mama Citra.
"Eh?? Kangen kok!? Tapi aku cuma sebentar saja kok ke rumah papa. Tunggu aku yah?" ucap tuan Thomas segera menyambar tas selempang nya.
Tuan Thomas segera mencari sopir pribadinya untuk diajaknya ke rumah papa nya, tuan Edson. Tuan Thomas sangat rindu dengan Paula, putri nya yang sekarang tinggal bersama dengan papa nya.
"Kita ke rumah papa ku, Samsons!?" ucap tuan Thomas pada sopir pribadinya.
"Siap tuan!!" sahut Samson.
Mama Citra cemberut dan uring-uringan setelah tuan Thomas pergi dari kediamannya. Mama Citra kembali masuk ke kamar putrinya.
"Ada apa lagi ma?" tanya Palupi masih terlihat sibuk dengan game nya.
"Itu papa Thomas baru juga tiba dan datang, eh sudah pergi lagi. Yang bikin sebal, tadi papa kamu itu mencari putri nya yang menyebalkan itu. Bukannya dia sendiri yang sudah membawanya ke rumah orang tua nya itu. Ini papa Thomas seperti lupa ingatan, mencari Paula. Apa tidak kangen dengan aku yang istrinya," omel mama Citra.
"Hahaha, jadi mama cemburu yah karena papa Thomas mencari putri nya yang menyebalkan itu?! Pasti aku pun juga tidak ditanyain oleh papa Thomas yah, ma?!" kata Palupi.
"Kamu tadi sempat ditanyain, tapi mama kadung emosi lantaran Paula juga ditanyain oleh papa Thomas," keluh mama Citra.
"Ya sudahlah, ma! Cuek aja ma! Yang penting uang bulanan untuk mama berlipat-lipat. Tidak perduli papa Thomas memperhatikan mama," sahut Palupi.
"Ih, kamu ini!? Kalau duit dari papa kamu ke rekening mama sudah lebih-lebih," kata mama Citra.
"Ya sudah, besok mama shoping saja dan pergi ke salon, mempercantik diri," ucap Palupi.
"Iya, deh! Ngapain pusing-pusing, yah kan??" kata mama Citra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments