BAB 7

Di rumah Paula, saat ini mama Citra, mama tiri Paula sedang menyambut kedatangan suaminya yaitu papa Thomas yang merupakan papa kandung dari Paula. Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, namun palupi dan juga Paula belum tiba sampai rumah itu. Namun tidak berapa lama kemudian Paula telah tiba lebih dahulu.

"Sore, mama papa!?" ucap Palupi sambil berjalan mendekati mama papa nya yang sedang duduk di ruang makan. Lalu duduk di ruang tamu itu setelah bersalaman dan mencium pipi kanan dan kiri mama kandung nya dan papa tirinya itu.

"Palupi, sayang?! Kamu tidak makan? Mama sudah menyiapkan makanan kesukaan kamu," kata mama Citra.

"Nanti saja, ma! Belum selera makan," ucap Palupi.

"Oh iya, dimana Paula? Kenapa kamu pulangnya tidak barengan dengan Paula?" tanya papa Thomas sambil menikmati hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Kini terlihat Palupi dan mama Citra saling berpandangan.

"Maaf, papa Thomas!? Sebenarnya saya tidak enak banget kalau menyampaikan hal ini pada papa. Paula sudah melakukan banyak kesalahan di sekolah. Tadi dia mendapatkan hukuman lagi dari guru karena sudah berantem dengan beberapa siswa di sekolah itu. Sebenarnya Paula sudah dikenal oleh guru-guru karena kenakalan dan juga ketidakdisiplinannya. Bukan di kenal oleh guru-guru di sekolah itu lantaran prestasi nya," cerita Palupi dengan kebohongan nya. Kini papa Thomas dan mama Citra saling berpandangan. Tuan Thomas terlihat sangat emosi dengan laporan dari Palupi yang sebenarnya tidak benar.

"Kenapa kamu menyembunyikan hal ini pada papa? Seharusnya kamu menyampaikan hal ini pada papa. Supaya papa menasihati Paula. Kalau sudah seperti ini, Paula tidak bisa dimaafkan lagi," sahut tuan Thomas.

"Maaf, suamiku!? Sebaiknya jangan buru-buru memberikan hukuman atau sangsi. pada Paula. Walaupun sebenarnya selama ini sikap Paula terhadap ku juga kurang sopan dan suka menentang. Apalagi sikap Paula dengan Palupi seolah-olah ingin memerintah dan Palupi dibuat seperti pembantu oleh Paula di rumah ini," sahut mama Citra dengan kebohongan nya. Tuan Thomas tentu saja memerah telinga nya mendengar semua aduan dari mama Citra dan juga Palupi.

"Benar-benar kurang ajar, Paula! Bahkan dia sudah kurang ajar dengan kamu mama nya," sahut tuan Thomas yang semakin emosi mendengar laporan dari ibu dan anak itu.

Mama Citra dan Palupi saling pandang dan mereka tersenyum penuh kemenangan. Mereka berdua ingin menyingkirkan Paula dari rumah itu supaya rumah mewah, megah itu bisa dikuasai oleh mereka.

*****

"Paula!?" panggil tuan Thomas saat Paula baru saja masuk dari pintu utama rumah itu. Paula baru saja tiba di rumah itu.

"Papa?! Papa sudah pulang?!?" sahut Paula seraya memeluk papa nya karena rindu. Namun tuan Thomas seperti menunjukkan amarahnya pada Paula.

"Sudahlah, jangan bersandiwara lagi pada papa. Palupi dan juga mama Citra sudah menceritakan semuanya pada papa. Sikap, kelakuan dan ulah kamu selama ini di sekolah dan juga di rumah ini. Kenapa kamu menjadi nakal seperti itu, Paula?! Bukankah papa tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu? Kenapa kamu menjadi anak yang seperti tidak dididik dan tidak berpendidikan," ucap tuan Thomas.

"Papa, maksud papa apa pa? Aku tidak mengerti?" sahut Paula.

"Ah sudahlah! Sekarang papa sudah memutuskan sekarang juga kamu akan papa antar ke rumah eyang. Lebih baik kamu tinggal bersama eyang saja. Supaya eyang putri dan kakung akan mendidik kamu lebih keras lagi. Daripada kamu bersikap kurang beradab dan tidak sopan dengan mama tiri kamu, mama Citra dan juga saudara kamu, Palupi," kata tuan Thomas.

Paula mulai mengerti dan memahami. Mungkin saja mama dan saudara tiri nya itu telah melaporkan hal-hal yang tidak benar pada papa nya itu. Sehingga papa nya memutuskan dirinya diusir dan tinggal bersama dengan eyang nya.

"Ayo, tunggu apa lagi?? Sekarang bersiap-siaplah! Papa sendiri yang akan mengantarkan kamu ke rumah eyang," ucap tuan Thomas.

"Aku seperti ini saja, pa! Nanti barang-barang ku bisa diberesin oleh pelayan di sini saja dan besok sopir yang angkut semua nya ke rumah eyang," sahut Paula.

"Ya sudah, begitu lebih baik!" ucap tuan Thomas.

Sementara itu mama Citra dan Palupi yang melihat percakapan papa dengan putri nya itu tersenyum penuh kemenangan. Di mana Paula akan keluar dari rumah itu dan akan tinggal bersama dengan eyangnya.

"Mama, akhirnya kita bisa menyingkirkan Paula dari rumah ini," kata Palupi.

"Benar, sayang!? Kita akan lebih mudah menguasai rumah dan bahkan harta dari tuan Thomas," sahut mama Citra dengan senyuman licik nya.

*****

Tiba di rumah kayu yang luas dan megah, rumah tinggal Eyang Edson.

"Paula cucuku!? Kamu semakin hari semakin cantik sekali seperti mama kamu," ucap eyang Edson seraya memeluk Paula.

"Eyang, Paula kangen dengan eyang!? Mulai. hari ini Paula tinggal di rumah Eyang, boleh kan?!" sahut Paula dengan mata yang berkaca seraya menyambut pelukan eyangnya. Eyang Edson menatap tajam ke arah tuan Thomas dengan pandangan yang seperti ingin menerkam.

"Tentu saja, cucuku yang cantik!? Eyang sangat senang jika kamu tinggal bersama dengan ayang di rumah ini," sahut eyang Edson seraya mengusap puncak rambut Paula dengan penuh kelembutan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!