"Wah kamu lihat tadi, wajah Palupi, Ita dan Dina. Dia terlihat sangat sewot sekali saat mengetahui jika Adam dan Paula sudah berpacaran," kata Kety pada Monika.
"Biarin saja! Orang itu merasa sok cantik dan kaya. Gak usah diurus orang sombong seperti dia," sahut Monika.
"Hai, kalian kok suka sekali ghibah tentang orang itu sih? Dosa loh! Bagus kita menikmati makan bakso dan es buah yang sudah ditraktir oleh Adam," kata Paula.
"Ayo, ayo kita makan bakso nya! Kalian boleh nambah kok!" ucap Adam.
Mereka dengan semangat mulai menghabiskan bakso di mangkok mereka masing-masing dengan lahap.
"Sebentar lagi kita akan menghadapi ujian akhir sekolah. Bagaimana kalau kita belajar bersama-sama? Supaya kita bisa mendapatkan hasil nilai yang memuaskan saat ujian akhir sekolah di semester nanti, bagaimana?" usul Paula.
"Wah, aku setuju-setuju saja. Apalagi jika belajar bersama nya dengan kamu, Paula. Aku sangat lemah di pelajaran matematika. Aku butuh bantuan kamu, Paula," sahut Adam.
"Aku juga setuju. Aku sangat lemah di bidang studi yang banyak menghafalnya," kata Kety.
"Aku paling suka bidang studi yang banyak hafalannya. Nanti kita saling membantu yah," ucap Monika.
"Nah, kita nanti berempat belajar kelompok bersama yah. Tapi di rumah siapa kita belajar bersama nanti?" tanya Paula.
"Bagaimana kalau di rumah kamu saja, Paula?" tanya Adam.
"Iya, benar! Di rumah kamu saja Paula! Selama ini kamu selalu saja tidak mengizinkan kami main ke rumah kamu. Di rumah kamu saja yah!?" sahut Kety.
"Sekarang aku tinggal di rumah Eyang kok!" ucap Paula.
"Tidak masalah!?" kata Monika.
"Hem, baiklah kalau kalian semua maunya belajar bersama di tempat tinggal ku. Nanti aku kirim lokasi rumah eyang ku yah," ucap Paula.
Seorang gadis cantik primadona di sekolah itu mendekati mereka. Dia adalah Catarina si primadona di sekolah itu.
"Hai, aku boleh bergabung di meja ini gak?" ucap Catarina. Kety dan Monika saling berpandangan. Lalu keduanya memberikan tempat duduk pada Catarina.
"Kamu boleh pesan bakso dan minuman segar, Rina! Aku lagi mentraktir anak-anak karena aku sekarang sudah jadian dengan Paula," ucap Adam. Paula menyipitkan bola matanya saat Adam kembali mengatakan pada salah satu siswa di sekolah itu bahwasanya dirinya adalah pacarnya.
"Kamu beneran sudah berpacaran dengan Paula, Adam? Waduh, aku pikir kamu menyukai aku. Ternyata aku salah menilai kebaikan kamu," sahut Catarina dengan nyengir kuda.
"Tidak hanya kamu saja Catarina yang salah paham dengan kebaikan Adam. Bahkan aku juga beberapa siswi di sekolah ini harus patah hati karena Adam mengumumkan bahwa dirinya sudah jadian dengan Paula," ucap Kety. Catarina melebar bola matanya.
"Sudah, sudah jangan dibahas lagi! Oh iya Catarina, kamu kalau mau ikut belajar bersama dengan kami boleh kok. Kita akan mulai belajar bersama di rumah Paula. Aku nanti juga akan mengajak Sigit juga biar aku ada teman laki-laki," kata Adam.
"Belajar bersama?? Boleh saja!? Aku juga kesulitan dengan mata pelajaran matematika nih. Aku pikir Paula pasti sangat menguasai bidang studi ini bukan?" ucap Catarina.
"Eh, em aku suka pelajaran matematika tapi aku bukanlah ahlinya. Tapi sedikit-sedikit bisa lah!" kata Paula.
"Tuh kan, Paula suka sekali merendah. Tapi aku yakin Paula bisa kok menjelaskan rumus-rumus soal matematika," ucap Monika.
"Ya sudah! Nanti kita saling bantu membantu saja. Masing-masing pasti memiliki keahlian di bidang masing-masing bukan? Tujuan kita belajar bersama ini saling bertukar ilmu yang sudah kita kuasa. Supaya nilai-nilai kita lebih bagus secara keseluruhan," kata Adam panjang lebar.
"Oke, siap!?" sahut mereka semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments