BAB 10

Di sekolah di jam pertama. Seorang guru bidang studi bahasa Indonesia masuk ke kelas X-A di ruangan kelas Paula. Guru itu bernama bu Titik yang usianya sekitar tiga puluh lima tahun. Bu Titik datang bersama guru magang atau guru praktek bernama pak Kenzo.

Saat perkenalan itu, kehebohan terjadi di dalam kelas. Siswa heboh sendiri karena pak Kenzo sendiri guru praktek yang tentu nya masih sangat muda dan tentu saja belum resmi menyandang gelar sebagai seorang guru berijazah sarjana pendidikan. Selain itu guru praktek itu sangat tampan dengan berpenampilan menarik. Itulah yang membuat siswa-siswi di dalam kelas itu heboh sendiri. Apalagi anak-anak remaja seumuran mereka baru mengenal suka dengan lawan jenis.

"Baiklah, untuk sementara waktu pelajaran bahasa Indonesia hari ini akan di ajar oleh pak Kenzo. Jika ada pertanyaan kalian bisa bertanya langsung pada beliau. Ingat yah, jangan membuat gaduh dan keributan di kelas saat guru sedang menerangkan pelajaran," ucap bu Titik.

"Baik, bu guru!" sahut siswa-siswi di kelas itu termasuk Paula dan juga teman-teman nya.

"Baiklah, pelajaran hari ini akan saya ambil alih." ucap pak Kenzo. Kini siswa-siswi di dalam kelas itu mulai fokus dengan apa yang akan diajarkan oleh guru mereka di depan.

*****

Saat jam istirahat, Paula, Kety dan Monika duduk di kantin yang menjual siomay. Mereka sedang membicarakan tentang guru-guru praktek yang kini sedang magang di sekolah mereka. Dari membicarakan gaya dan cara mengajar mereka dan ada yang membicarakan soal ketampanan maupun kecantikan dari para guru-guru muda tersebut.

"Ih pak Kenzo itu gemesin banget yah? Rasanya mau aku cubit pipi nya," ucap Kety. Monika yang mendengar nya ikut menimpali.

"Kira-kira pak Kenzo sudah punya pacar belum yah?" sahut Monika. Paula yang mendengar teman-teman nya menceritakan guru muda praktek itu jadi tersenyum saja.

"Rasanya menjadi bersemangat besok mengikuti pelajaran bidang studi bahasa Indonesia. Pak Kenzo sangat jelas dan penuh semangat saat menerangkan pelajaran. Aku lebih suka pak Kenzo mengajar daripada bu Titik. Bu Titik kalau menerangkan pelajaran menjadi ngantuk, aku," kata Kety.

"Dasar kamu, Kety! Awas loh, Adam cemburu dengan kamu nanti kalau cari perhatian dengan pak Kenzo," sahut Monika.

"Apa urusannya dengan Adam? Aku loh sama Adam tidak ada hubungan apa-apa. Dina saja yang suka melebih-lebihkan saja," kata Kety.

"Eh, pelan kan suara kamu! Ada Adam di sini!" sahut Paula dengan berbisik.

Benar saja, Adam berjalan mendekati mereka bertiga sambil membawa beberapa kartu undangan ditangannya.

"Hai!!" sapa Adam yang datang menghampiri Paula, Kety dan juga Monika.

"Hai, Adam!?" sahut Monika. Sedangkan Kety hanya memalingkan wajahnya saat Adam berada di dekat meja mereka.

"Ini undangan dariku buat kalian! Kalian harus datang yah. Terutama buat Paula. Khusus buat Paula, kamu tidak boleh tidak datang. Jika perlu aku akan menjemput kamu saat acara itu," kata Adam. Kety dan Monika saling berpandangan. Kenapa tiba-tiba Adam menjadi perhatian dengan Paula. Sebenarnya ada apa dengan Adam? Paula mengerutkan dahinya seraya membuka undangan dari Adam untuk dirinya dan teman-temannya.

"Kamu akan mengadakan pesta ulang tahun yah?" tanya Paula.

"Benar!! Pokoknya nanti di pesta ulang tahunku itulah kamu menjadi orang spesial bagiku," ucap Adam. Kety dan Monika kembali saling berpandangan lalu menatap heran ke arah Adam.

"Loh, kenapa aku, Adam? Bukankah kamu dan Kety itu... " kata Paula.

"Iya, benar! Kenapa Paula? Bukannya kamu dan Kety itu sudah berpacaran? Kamu jangan suka php-in cewek-cewek di sekolah ini. Gara-gara kamu kemarin Kety dan juga Dina berantem. Ini kamu mau kembali membuat masalah supaya Paula berantem dengan Dina atau cewek-cewek yang sudah kamu php-in?" protes Monika.

"Kalian semua salah paham. Aku tidak pernah php-in mereka semuanya. Mereka sendiri yang baper dengan kebaikan ku. Dikira aku menyukai mereka. Padahal di sekolah ini aku hanya naksir dengan satu cewek saja," sahut Adam panjang lebar. Paula, Kety dan Monika kini bengong.

"Sudahlah! Pokoknya kalian nanti harus datang ke pesta ulang tahun ku yah??! Di sana nanti aku akan mengumumkan siapa cewek spesial ku di sekolah ini," sambung Adam.

Paula, Kety dan Monika saling berpandangan seraya menatap punggung Adam yang berjalan meninggalkan mereka bertiga.

"Cewek spesial?? Siapa?? Jangan-jangan kamu Paula??" ucap Monika.

"Ih spesial?? Mie goreng pakai telor dua kali, spesial?? Hehehe," sahut Paula.

"Aku rasa, Adam diam-diam menyukai kamu Paula," Kety menimpali.

"Ih, enggak!! Itu tidak mungkin!! Cowok sekeren dan setajir Adam tidak mungkin naksir aku. Dia pasti menyukai Palupi atau Amanda yang cantik dan bodinya bagus, primadona di sekolah ini," sahut Paula merendah.

"Bagiku Amanda dan Palupi tidak ada apa-apa nya sama kamu, Kamu lebih cantik Paula!?" sahut Monika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!