BAB 3

"Paula, mau kemana kamu??" teriak mama Citra yang pagi ini sudah duduk di ruangan makan bersama dengan putri kesayangan nya yaitu Palupi. Di meja makan itu tidak ada papa Thomas. Papa Thomas belum kembali dari perjalanan bisnisnya di luar kota.

Paula yang mendengar namanya dipanggil oleh mama tirinya itu segera menoleh dan menghentikan langkahnya yang hendak buru-buru pergi ke sekolah. Dalam niatan Paula hari ini dia tidak boleh terlambat masuk sekolah lagi.

"Berangkat ke sekolah, ma!?" jawab Paula. Paula masih berdiri jauh dari meja makan itu, di mana mama tiri dan juga saudara tirinya masih duduk di ruang makan sambil menikmati sarapan paginya.

"Kok enak sekali kamu, mau pergi saja! Apakah kamu lupa jika kamu harus mencuci piring dan gelas kotor ini sebelum berangkat ke sekolah. Lagipula apakah semua tugas-tugas rumah kamu sudah selesai kamu kerjakan?" ucap mama Citra ketus.

"Pekerjaan rumah sudah selesai saya kerjakan ma! Untuk piring dan gelas kotor yang mama dan Palupi pakai biar nanti pulang sekolah saja saya cuci, ma! Saya harus segera sampai di sekolah ma! Maaf, ma! Saya harus pergi sekolah sekarang juga!!?" kata Paula.

Paula sudah tidak mau dirinya terlalu ditindas dan dipermainkan mama Citra, mama sambung nya itu. Ditambah Palupi juga ikutan memerintah dirinya seenaknya saja. Paula segera melenggang ke luar rumah tanpa memperdulikan teriakan mama tirinya itu.

"Paula!? Berhenti kamu!? Kalau tidak, akan aku adukan pada papa kamu kalau kamu sudah berani melawan mama," teriak mama Citra.

"Adukan saja, ma! Aku sudah tidak takut lagi!" sahut Paula. Mama Citra dan Palupi saling berpandangan. Mereka berdua tentu saja sangat terkejut kenapa tiba-tiba saja Paula menjadi berani pada mereka.

Paula sudah tidak perduli lagi. Dia harus berani bersikap. Toh diri nya sudah menyelesaikan semua tugas-tugas rumah yang dibebankan pada Paula. Itu sudah cukup bagi Paula. Apakah diri nya harus mengerjakan tugas lain lagi sedangkan dirinya harus pergi ke sekolah tanpa diberi fasilitas motor maupun mobil. Paula harus naik angkot untuk sampai ke sekolah.

Selama papa nya melakukan perjalanan bisnis sampai berhari-hari selalu saja Paula harus mengerjakan tugas-tugas rumah. Padahal asisten rumah tangga di rumah itu sudah banyak. Ditambah fasilitas mobil dan motor milik Paula ditahan oleh mama tirinya. Kunci mobil dan motor nya di sembunyikan oleh mama Citra, mama tirinya. Paula tetap mengalah dan tidak mau ribut karena masalah ini.

"Mama, bagaimana kalau Paula mengadukan. semua nya pada papa Thomas?! Kita bisa diusir dari rumah ini, ma!?" kata Palupi khawatir.

"Jangan khawatir, sayang!? Suamiku itu sangat bodoh. Dia selalu percaya dengan semua cerita yang mama sampaikan pada nya. Dengan sedikit menangis bombay, papa Thomas pasti akan semakin yakin dengan cerita yang mama sampaikan padanya. Paula bisa saja kena hukuman oleh papa Thomas," ucap mama Citra dengan tersenyum seringai.

"Wah, mama benar-benar hebat! Bisa membuat papa Thomas hanya percaya pada kata-kata mama," sahut Palupi.

"Itu karena, papa Thomas sangat mencintai mama, sayang!? Papa Thomas tidak mungkin bisa menyakiti mama, apalagi menceraikan mama," kata mama Citra.

"Mama benar-benar hebat! Mama bisa menaklukkan papa Thomas," ucap Palupi.

"Awas saja! Setelah ini kalau Paula berani macam-macam, akan mama buat dia diusir dari rumah ini oleh papa nya sendiri," kata mama Citra.

"Hehehe, iya ma! Lebih baik kita pikirkan saja supaya Paula bisa diusir dari rumah ini. Aku sudah enek dengan Paula di rumah ini," ucap Palupi.

"Jangan khawatir, sayang!? Kamu akan menjadi putri satu satu-satu nya yang akan mewarisi semua harta milik papa Thomas," kata mama Citra.

"Iya, ma! Dan Paula akan menjadi gembel tidak mendapatkan harta secuil pun dari papa Thomas," ucap Palupi.

Mama dan anak itu sama-sama tertawa dengan segala rencana jahatnya untuk menguasai rumah dan juga harta papa Thomas. Mereka akan mendepak Paula keluar dari rumah itu.

*****

Sementara itu, Paula sudah tiba di sekolah. Dia bisa bernafas dengan lega karena pagi ini Paula datang lebih awal dan tidak lagi terlambat datang ke sekolah.

"Wah, Paula! Senang sekali kamu tidak dihukum lagi hari ini," ucap Kety. Monika mengangguk tanda membenarkan ucapan Kety.

"Kalian senang yah, kalau aku tidak mendapat kan hukuman dari guru karena terlambat masuk sekolah?" sahut Paula.

"Tentu saja, Paula!? Kamu datang lebih pagi, Paula! Apakah kamu sudah makan pagi?" tanya Monika.

"Hehe, belum teman-teman! Karena aku takut terlambat, makanya aku tidak ikut sarapan pagi. Karena aku takut jika naik angkot suka kejebak macet," ucap Paula.

"Kalau begitu, mumpung masih ada waktu, ayo kita ke kantin sekolah dulu. Aku akan mentraktir kamu sarapan pagi, Paula," kata Kety.

"Kalau kalian memaksa, ayolah!? Tunggu apa lagi!?" sahut Paula dengan tertawa lepas.

"Hehehe, senang sekali lihat kamu bisa tertawa seperti ini, Paula!?" kata Monika.

"Memang biasanya aku gimana?" tanya Paula.

"Biasanya? Ibarat matahari, sinarnya redup karena tertutup mendung hitam," sahut Kety.

"Hehehe, aku bersyukur punya teman seperti kalian berdua," kata Paula seraya merangkul bahu dua temannya yaitu Kety dan Monika.

Mereka bertiga pergi ke kantin sekolah sebelum bel masuk tanpa pelajaran di mulai hari itu.

"Bu, soto tiga mangkok, teh manis hangat tiga yah bu!?" ucap Paula.

"Kali ini biar aku saja yang mentraktir kalian berdua yah!?" kata Kety.

"Tidak usah, Kety!? Karena aku hari ini tidak dihukum oleh guru karena aku tiba ke sekolah lebih awal, biar aku saja yang mentraktir kalian berdua. Oke?!" sahut Paula.

"Eh?? Kok jadi kamu yang mentraktir kami sih?" sahut Monika.

"Tidak apa-apa? Lain kali ganti kalian. Oke?" ucap Paula.

"Oke, baiklah! Terimakasih, Paula!? Kamu benar-benar sangat baik sekali. Selain itu kamu juga sangat cantik luar dalam. Kami semakin menyayangi kamu, Paula," kata Kety.

"Eh, jangan memuji aku seperti itu. Nanti kepalaku jadi besar loh," sahut Paula seraya terkekeh saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!