BAB 13

Di saat jam istirahat di sekolah, Tiba-tiba saja Adam menarik tangan Paula yang sedang menikmati makanan nya di kantin bersama dengan Kety dan juga Monika. Kety dan Monika menjadi bengong melihat Adam menarik tangan Paula menuju ke sebelah tempat ibadah umat muslim. Paula yang tidak mau ribut dan berdebat mengikuti saja kemana Adam mengajaknya ke tempat itu.

"Paula, jelaskan padaku! Sebenarnya siapa laki-laki yang mengantarkan kamu saat pesta semalam? Apakah dia adalah pacar dan juga tunangan kamu?" tanya Adam yang mulai memberondong pertanyaan.

Tentu saja Adam menjadi kepikiran saat Palupi bicara mengenai soal itu. Dimana Palupi mengatakan bahwasanya laki-laki yang mengantarkan Paula adalah pacar dan juga tunangan Paula. Padahal Adam saat acara pesta ulang tahunnya itu ingin menjadikan Paula teman spesial nya.

"Siapa? Yang mana sih? Siapa yang kamu maksudkan? Maksud kamu om Fauzi? Oh, dia adalah sopir sekaligus orang yang bekerja dengan eyangku.Kenapa kamu berpikir kalau om Fauzi itu pacarku bahkan tunangan ku? Aneh deh kamu ini, Adam!" ucap Paula seraya mengusap pergelangan tangannya yang tadi ditarik dengan kuat oleh Adam dengan paksa ke tempat itu.

"Jadi, Palupi sudah membohongi aku?" sahut Adam.

"Hem, mungkin saja!" ucap Paula ketus.

"Maaf kalau begitu!" kata Adam.

"Ya sudah lebih baik aku kembali ke kantin dulu!? Lagipula makanan ku belum habis aku makan," ucap Paula seraya bergegas meninggalkan Adam. Namun kembali Adam menahannya.

"Tunggu dulu, Paula!" kata Adam. Paula menyipitkan bola matanya saat tangannya kembali dipegang oleh Adam.

"Paula!!? Kamu mau kan kalau kita pacaran mulai. sekarang!?" ucap Adam tanpa ragu. Paula melebar bola matanya mendengar pertanyaan dari Adam.

"Paula, jawab pertanyaan ku! Mau yah, mulai. hari ini kita pacaran!?" kembali Adam berucap.

"Maaf, Adam!? Kata eyang dan juga om Fauzi, aku belum boleh berpacaran dulu sampai aku bisa menghasilkan uang sendiri alias bekerja dan tidak sekolah lagi. Mungkin nanti kalau sudah diusia dewasa, aku bisa boleh berpacaran," kata Paula beralasan.

"Tapi aku boleh kan jika main ke rumah mu? Sekalian ingin kenalan dengan eyang kamu!?" ucap Adam.

"Boleh saja! Tapi jangan lupa bawa makanan kesukaan eyang ku yah?!" sahut Paula asal.

"Beres!?" kata Adam seraya tetap menggenggam tangan Paula. Paula berusaha menariknya namun Adam tidak membiarkan melepaskan nya. Sampai akhirnya ada seseorang hendak ke mushola itu. Dia adalah pak Kenzo.

"Sedang apa kalian berdua disini?" tanya pak Kenzo si guru praktek yang baru magang di sekolah itu. Paula segera menarik tangannya yang masih saja dalam pegangan Adam.

"Lagi pacaran, pak?! Bapak seperti tidak pernah muda saja!" sahut Adam seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Masih kecil kok sudah pacaran! Ayo sana kembali bergabung dengan teman-temannya yang lain. Jangan mojok dua-dua an seperti ini," kata pak Kenzo.

"Eh??" Paula segera berlari meninggalkan mereka dan bergegas ke kantin mencari Kety dan Monika yang tadi dia tinggal di kantin.

"Ih nyebelin deh si Adam! Dikira pak Kenzo, aku sedang pacaran beneran dengan Adam deh!? Nyebelin deh si Adam ini!" omel Paula dengan nafas ngos-ngosan berlarian menuju kantin. Sementara itu saat tiba di kantin, Kety dan Monika sudah tidak ada di sana.

"Ih dimana Kety dan Monika? Pasti sudah di dalam kelas," gumam Paula.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!