"Paula, biar Fauzi yang mengantarkan kamu ke acara pesta teman kamu itu. Eyang tidak akan membiarkan kamu pergi sendiri malam-malam seperti ini. Apalagi sekarang ini lagi musim penculikan dan penjegalan," kata tuan Edson saat Paula meminta ijin kepada eyangnya untuk datang ke pesta ulang tahun Adam.
"Eyang, kenapa harus diantar sih eyang!? Aku bisa pergi sendiri ayang!? Aku tidak takut jika pulang sendiri, eyang. Apalagi nanti pesta nya selesai sekitar pukul sembilan malam," ucap Paula yang seperti keberatan jika harus diantar oleh salah satu anak buah tuan Edson.
"Tidak, Paula! Cucu ku yang cantik ini tidak akan eyang biarkan pergi sendiri tanpa ada yang mengawal. Kamu cucu eyang yang paling cantik, itu akan mengundang para laki-laki untuk mengganggu kamu. Kamu bisa pergi dengan Fauzi atau lebih baik di rumah saja dengan eyang? Bagaimana?" sahut tuan Edson.
"Ih eyang loh! Ya sudahlah! Daripada melewatkan acara pesta malam ini. Om Fauzi, nanti jangan lupa ke rumah teman dekatku dulu, Monika dan Kety yah. Aku sudah janji mau menjemputnya juga," kata Paula yang akhirnya mau tidak mau berangkat ke acara pesta ulang tahun Adam dengan diantar oleh Fauzi.
"Siap, nona!" sahut Fauzi salah satu anak buah tuan Edson. Eyang Edson tersenyum lega karena Paula menurut semua apa katanya.
"Bagus cucuku sayang!? Oh iya, Fauzi! Jangan biarkan Paula didekati anak laki-laki badung yah. Pastikan juga kalian pulang dan sampai di rumah sebelum jam dua belas malam. Tidak baik anak perawan pulang terlalu malam. Jaman sekarang anak-anak remaja kalau tidak dikontrol bisa kebablasan," ucap tuan Edson. Paula mengerucut bibirnya mendengar apa kata dan pesan eyangnya.
"Siap tuan besar!?" sahut Fauzi.
"Ih eyang!? Ayang, aku sudah besar loh, eyang!? Jangan terlalu dilarang gitu. Aku pun juga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik," ucap Paula masih saja cemberut bibir nya.
"Iya, iya, eyang tahu itu!" sahut tuan Edson.
"Om Fauzi, kita berangkat sekarang! Monika dan Kety pasti sudah menunggu ku. Oh iya, eyang? Bagaimana dandanan ku?" ucap Paula.
"Cucu eyang mau diapain saja tetap cantik,"sahut tuan Edson. Paula kini mencium pipi kanan dan kiri eyangnya dengan manjanya. Tuan Edson memang sangat menyayangi cucu nya itu.
" Gaun pesta yang kamu pakai itu dari siapa, Paula?" Tiba-tiba tuan Edson baru sadar kalau Paula mengenakan gaun pesta baru.
"Eh?? Kok eyang tahu kalau gaun yang aku pakai masih baru? Hehehe ini adalah pemberian Adam, teman Paula yang malam ini merayakan pesta ulang tahun nya. Eyang tahu gak? Si Adam ini seperti mengharuskan aku datang di acara pesta ulang tahun nya. Katanya aku adalah orang spesial di acara pesta ulang tahun nya nanti," cerita Paula. Tuan Edson dan Fauzi tersenyum lebar mendengar cerita Paula.
"Wah jangan-jangan teman kamu si Adam itu menyukai kamu?" sahut eyang Edson.
"Eh?? Itu tidak mungkin eyang?! Saya pikir Adam ini menyukai Amanda atau Palupi. Bukan saya, eyang!? Lagipula tipe laki-laki yang Paula suka itu seperti aktor luar negeri, Antonio Banderas," ucap Paula.
"Hahaha astaga cucu eyang ini. Kecil-kecil sudah mulai memiliki tipe laki-laki ideal," sahut tuan Edson. Fauzi yang mendengar pembicaraan mereka berdua jadi ikut tertawa.
"Paula sudah bukan anak kecil lagi, eyang! Eh astaga, ayo om Fauzi kita berangkat?? Kalau ngobrol dengan eyang aku bisa lupa kalau mau pergi nih," kata Paula. Tuan Edson tertawa mendengar ucapan cucu nya itu. Kedatangan Paula di rumah itu semakin membuat tuan Edson semakin terhibur. Eyang Edson merasa ada teman untuk ngobrol dan bercanda.
"Mari nona!" sahut Fauzi.
*****
Di acara pesta ulang tahun Adam. Teman-teman Adam sudah benyak berdatangan di sana. Palupi bersama teman-teman nya pun juga sudah datang di pesta ulang tahun itu. Kety dan Monika pun juga tidak kalah berdandan heboh di pesta ulang tahun Adam. Dina, Ita serta Palupi pun juga tidak kalah menor berdandan di pesta ulang tahun Adam. Seolah pesta itu merupakan ajang untuk menunjukkan kecantikan gadis-gadis remaja itu.
Para teman-teman pria Adam pun tidak kalah berpenampilan rapi ala anak remaja sekarang. Mereka tidak ingin terlihat buruk di acara pesta malam itu. Mereka saling mendekati para cewek-cewek yang selama ini ditaksir nya selama di sekolah. Seolah acara pesta ulang tahun itu menjadi ajang untuk mendapatkan pasangan.
Berbeda dengan Paula yang masih saja bertiga bersama dengan Monika dan Kety. Mereka bertiga malah sibuk menikmati makanan yang lezat-lezat yang sudah disediakan di meja-meja itu. Berbagai jenis makanan dan minuman sudah tersaji dan disiapkan di sana.
Pesta ulang tahun Adam berjalan cukup meriah. Rentetan acara itu dipandu oleh MC yang bisa membuat suasana pesta semakin terasa meriah. Sampai tiba di acara yang membuat teman-teman Adam mulai terpukau saat Adam menyebutkan nama seseorang yang spesial bagi dirinya untuk maju ke depan.
"Paula Candra Kinasih!?" sebut Adam. MC di acara pesta ulang tahun Adam itu kembali memanggil nama Paula lengkap.
Karena panggilan itu tidak dihiraukan oleh Paula, maka Adam sendiri lah yang mendatangi Paula yang masih berdiri di sudut ruangan itu bersama Kety dan juga Monika. Sementara itu para ciwi-ciwi yang naksir berat dengan Adam merasa kecewa dan cemburu saat Adam menyebutkan nama Paula sebagai seorang yang spesial baginya.
"Paula?!" ucap Adam seraya menarik tangan Paula menuju ke depan.
"Adam, jangan bikin malu aku dong!?" kata Paula pelan.
"Tidak akan! Aku hanya ingin mengenalkan kamu pada teman-teman, bahwasanya kamu adalah cewek yang aku pilih sebagai pacarku," ucap Adam.
"Eh?? Bagaimana jika aku menolak untuk menjadi pacar kamu!?" sahut Paula.
"Kamu tidak akan berani menolak aku!" ucap Adam.
"Eh??" Paula seperti tersudut.
Kety dan Monika tentu saja tidak menyangka jika selama ini Adam diam-diam menyukai Paula. Demikian halnya teman-teman yang lainnya. Padahal teman-teman sekolah mengira kalau Adam akan lebih memilih Amanda atau Palupi, primadona sekolah mereka daripada Paula.
"Dina?! Bukannya Adam menyukai kamu? Kenapa bisa seperti ini?" tanya Ita.
"Benar! Kenapa harus Paula!? Apa bagusnya Paula? Aku lebih cantik segala-galanya darinya, bukan?" sahut Palupi.
"Rasanya aku tidak terima dengan penghinaan ini? Aku pikir Adam menyukai ku. Lalu apa maksudnya Adam mendekati ku? Jika Adam mendekati ku karena ingin lebih dekat dengan Palupi, aku lebih rela daripada melihat Adam harus jadian dengan Paula. Ih ini enggak banget deh. Ini kita semuanya seperti kena prank deh. Aku pikir juga Adam menyukai Kety. Kenapa bisa seperti ini. Apakah Adam mendekati Kety supaya ingin lebih mengenal Paula? Ih cara pendekatan Adam yang aneh menurut ku," ucap Dina.
"Iya, Adam laki-laki aneh! Kenapa harus memilih Paula daripada Palupi?" sahut Ita.
Sementara Fauzi, anak buah tuan Edson yang mengawal Paula berdiri tidak jauh dari ruangan pesta itu. Fauzi melihat Paula yang digandeng Adam hanya tersenyum saja menyaksikan gaya dan cara anak remaja sekarang dalam mengungkapkan perasaan nya alias cinta monyetnya.
"Hehehe nona Paula pasti merasa seperti putri kerajaan yang sedang di pilih seorang pangeran. Dan beberapa putri-putri yang lainnya akan merasa sedih saat sang pangeran mengumumkan salah satu putri yang ia sukai. Hahaha cinta monyet, cinta anak remaja jaman sekarang," gumam Fauzi. seraya ikut mengabadikan momen indah saat Adam menyatakan perasaan nya pada Paula.
Mc acara pesta ulang tahun Adam semakin membuat acara pesta itu semakin meriah dengan memberikan kesempatan pada Adam untuk bernyanyi. Apalagi Adam menyanyi khusus untuk Paula. Paula seperti tuan putri yang saat ini sedang dimanjakan oleh seorang pangeran di acara pesta ulang tahun itu.
Sementara itu di sudut ruangan Kety menangis melihat situasi itu. Monika berusaha membuat tenang Kety.
"Tenang Kety! Kamu harusnya ikut senang dong jika Adam memilih Paula daripada memilih cewek lain nya seperti Palupi atau Amanda," kata Monika.
"Hiks hiks, iya! Tapi Adam terlalu jahat! Adam mendekati aku dan banyak bertanya tentang Paula ternyata diam-diam Adam menyukai dan naksir berat oleh Paula. Adam jahat! Bahkan Dina sudah sempat menuduh aku merebut Adam darinya. Banyak cewek-cewek yang merasa baper saat Adam mendekati cewek-cewek itu. Padahal Adam mendekati mereka semuanya bukan karena suka, melainkan memang ingin berteman saja. Kita semua sudah GR dan karena kebaikan Adam pada semuanya," ucap Kety.
"Hehehe Iya benar!? Ternyata Adam menyukai Paula," sahut Monika.
"Bahkan Paula tidak pernah didekati oleh Adam," kata Dina.
"Hahaha, sepertinya kamu, Dina dan cewek-cewek banyak yang kena prank oleh Adam," sahut Monika.
"Untung saja, kamu tidak baper dengan perhatian Adam, Monika!?" ucap Kety.
"Hahaha, karena aku paham laki-laki tampan yang penuh pesona seperti Adam itu!" sahut Monika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments