Bella pulang ke rumah mertuanya dengan keadaan kesal. Bahkan ketika disapa oleh pelayan pun, ia malah menatapnya dengan tajam. Seolah kekesalannya memerlukan pelampiasan.
Langkah Bella terhenti, ketika Naomi yang tiba-tiba memeluknya untuk menyambut kepulangannya dari bekerja.
"Mama sudah pulang? Ayo kita main ma!" ajak Naomi sambil menarik-narik gaun yang dikenakan Bella.
Bella mensejajarkan tubuhnya dengan Naomi lalu mengelus puncak kepala anaknya.
"Maaf sayang, mama cape baru pulang kerja. Mainnya sama Sus Gea dulu ya."
"Sus!" panggil Bella pada Sus Gea. Ia kemudian memerintahkan Sus Gea untuk menemani anaknya bermain kemudian menaiki tangga dan memasuki kamarnya.
Naomi bersedih. Mukanya jadi cemberut dan ia malah duduk di sofa sambil menyilangkan kedua tangannya dengan kaki yang diselonjorkan.
"Mama jahat! Mama tidak peduli aku! Padahal kan aku cuma ajak main!" kesal Naomi.
Tak lama kemudian, Tuan Sebastian pun sampai di rumah. Ia melihat cucunya yang terlihat kesal dan cemberut sampai memonyongkan bibirnya.
"Cucu kakek kenapa?" tanya Tuan Sebastian.
Naomi diam saja enggan menjawab. Lalu Sus Gea pun menceritakan apa yang terjadi.
Tuan Sebastian langsung mengetuk pintu kamar Bella. Tak lama Bella pun membuka pintunya.
"Tugas utamamu sekarang adalah sebagai seorang ibu. Mencari nafkah itu tidak penting. Lagipula warisan yang kau dapatkan dari Evan sudah banyak, begitu juga dengan yang Naomi dapatkan. Tidak bekerja pun uangmu tidak akan pernah habis Bella! Jadi, tolong jangan buat cucuku bersedih!"
"Papa memang bisanya cuma memarahiku dan menyalahkan aku saja. Tanpa tahu rasa sakit apa yang aku rasakan!" jawab Bella tak kalah tingginya.
"Kalau bicara soal rasa, aku yang lebih sakit disini Bella! Kedua anakku saling bermusuhan karena mu. Satu anakku meninggalkan dunia ini, dan anakku yang lain memilih tinggal sendiri. Coba bayangkan, lebih sakit mana?"
Tuan Sebastian membuat perbandingan antara rasa sakit yang dirasakan Bella dengan dirinya.
Bella selalu terdiam jika mengungkit kejadian di masa lalu. Ia merasa tidak bersalah akan hal itu. Tapi, kenapa harus terus disalahkan? Lagipula salahnya dimana? Waktu itu Bella masih muda dan menginginkan pasangan terbaik untuk dijadikan sebagai suami untuknya. Jadi menurut Bella selingkuh itu bukanlah kesalahan dan pengkianatan melainkan sebuah seleksi untuk mencari pasangan terbaik.
Tiba-tiba Bella mengalihkan pembicaraan.
"Aku tadi bertemu Elmer di lokasi syuting. Awalnya keadaannya baik-baik saja, tapi ketika aku menyentuhnya, dia langsung kesakitan. Apa papa tahu kenapa Elmer begitu? Atau Elmer memang hari ini sedang sakit dan pura-pura baik-baik saja?"
Mendengar ucapan Bella itu, Tuan Sebastian malah mengabaikan pertanyaaan itu dan malah langsung turun dari lantai atas dan segera menelpon Sam di kamarnya. Ia begitu khawatir dengan keadaan putranya yang kini tinggal satu-satunya itu.
"Sam, kau belum melaporkan kehadiran Elmer hari ini. Cepat ceritakan apapun yang terjadi!" pinta Tuan Sebastian.
Sam pun menceritakan semuanya. Seperti apa yang dikatakan Bella tadi, wanita itu menyentuh Elmer. Namun, semuanya sudah teratasi dengan adanya Ela sang obat mujarab bagi Elmer.
"Kirimkan semua informasi tentang Ela. Om mau menyelidikinya, om takut dia wanita seperti Bella yang playing victim dan gila akan harta."
"Tenang saja om, Ela itu tidak seperti itu. Om bisa cari sendiri semua informasinya di internet. Lagipula, dia juga adalah anak konglomerat. Kan aku juga pernah cerita ke om, kalau Ela adalah satu-satunya wanita yang tidak terpesona dengan karisma yang dimiliki oleh Elmer."
"Baiklah om percaya. Tolong jaga Elmer lebih ketat lagi. Om tidak ingin Bella lagi-lagi menemui Elmer meski itu di tempat syuting, kecuali ya di situasi yang tidak memungkinkan seperti ahrus beradu akting."
"Siap om, akan aku laksanakan dengan baik."
"Bagus, om percaya padamu. Kalau begitu om tutup dulu teleponnya."
"Oke om."
Selesai berbicara dengan Sam di telepon. Tuan Sebastian benar-benar mencari sendiri segala informasi tentang Ela di internet seperti apa yang sudah dikatakan Elmer.
Tuan Sebastian tersenyum senang. Rupanya ayah dari Ela adalah partner bisnisnya sendiri.
"Dunia ini memang sempit. Semoga saja anakku berjodoh dengan anak Richard. Aku yakin dia adalah wanita yang baik. Bagaimana pun juga aku sudah mengenal baik seperti apa Richard dan Naya."
*
*
"Kau ini seperti bukan managerku. Kau itu berpihak pada siapa sebenarnya? Apa-apa selalu dilaporkan pada ayahku! Yang menggajimu disini adalah aku! Huh!"
Sam hanya membalasnya dengan cengiran. Ya, memang benar yang menggajinya adalah Elmer. Tapi ia juga mendapatkan beberapa fasilitas dari ayah Elmer karena sudah jadi mata-mata bagi anaknya.
Sam mengalihkan pembicaraan ke bahasan yang lain. Ia masih merasa belum percaya bahwa sentuhan Ela bisa meredakan semua rasa sakit yang dialami oleh Elmer. Namun, semua sudah ada buktinya dan Elmer yang ada di hadapannya ini baik-baik saja sekarang.
"Apa jangan-jangan Ela itu jelmaan malaikat ya? Dia turun ke bumi untuk menyembuhkan rasa sakit mu."
"Ini dunia modern bukan dunia fantasi. Mana ada begitu!" balas Elmer.
"Ya, soalnya sampai sekarang kau dan aku tidak menemukan jawaban kenapa hanya pada Ela saja kau tidak merasa mual dan muntah."
Elmer pun terdiam. Seolah memikirkan apa yang diucapkan Sam. Ia bahkan jadi ikut percaya kalau Ela adalah malaikat. Namun, setelahnya, Elmer menendang kaki Sam begitu kuat.
"Kau adalah perusak otak jenius ku!"
"Hahahaha."
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lina Susilo
😂😂😂😂😂😂😂 jenius tpi bisa dikibulin sama sam
2023-04-06
0
Bambang Setyo
🤣🤣🤣🤣🤣🤣otak jenius dikadalin sama sam..
2023-03-19
1
Lie Hia
hahaaa mungkin betul , Ela malaikat buat Elmer..
terima kasih banyak Thor, udh up banyak...semangat Thorrr
2023-03-16
2