Di dalam ruang tamu apartemennya, Elmer menjelaskan tentang kejadian yang dialaminya tadi siang. Dimulai dari ia yang disentuh fans wanitanya hingga membuatnya mual dan Ela datang sebagai penolongnya. Kehadiran Ela membuat ia merasa lebih baik.
"Oh begitu kejadiannya, pantas saja kau menggenggam tangan Ela saat itu. Aku pikir kau menyukainya. Rupanya tidak ya?" tanya Sam yang langsung mengarah kesana.
Elmer kesal mendengar ucapan Sam dan justru memarahi manager sekaligus sahabatnya itu.
"Lain kali, kalau mau menolong orang lihat-lihat kondisi dulu. Kalau aku belum selesai syuting, aku sih bodo amat kau mau melakukan apa. Tapi aku harap ketika aku sudah selesai syuting, kau harus stand by di sebelahku."
"Iya, iya, maaf," ucap Sam yang merasa bersalah namun di hatinya ia juga menggerutu.
Kau pikir hanya kau saja yang kesal. Aku juga kesal kalau kau pergi tanpa bilang-bilang padaku. Untung saja tadi ada Ela. Kalau tidak ada bagiamana? Oh Tuhan, semoga ke depannya tidak akan ada masalah.
"Besok kau akan syuting satu frame dengan Bella," ucap Sam tiba-tiba.
Hal itu membuat Elmer jadi semakin kesal dan memukul sofa yang didudukinya.
"Aku mengatakan itu supaya kau bisa mempersiapkan diri. Ingat! Saat syuting jangan pikirkan dia yang sudah membuatmu terluka. Fokus pada adegannya dan peranmu dalam drama."
"Huh!"
Elmer menarik napasnya kasar. Entahlah, apa ia bisa melakukan hal itu atau tidak. Melihat wajah Bella saja sudah membuatnya muak dan ingin pergi dari hadapan wanita itu.
"Aku pulang dulu. Mandi dan istirahatlah."
*
*
Hari telah berganti, Elmer terlihat tidak semangat tidak seperti biasanya. Bagaimana tidak? Hari ini dia akan berakting satu frame dengan wanita yang paling dibencinya.
Elmer dan Sam sudah sampai di lokasi syuting. Keduanya bersiap-siap untuk melakukan latihan sebelum take.
Tiba-tiba Bella menghampiri Elmer dan mengajaknya untuk latihan bersama. Namun respon yang diberikan adalah tatapan mata tajam dan Elmer tak memperdulikan wanita itu.
"Maaf Bella, sepertinya kalian latihan masing-masing saja. Lagipula Elmer selalu melakukan nya dengan baik," ucap Sam yang mewakilkan Elmer.
Bella pun pergi dari sana dengan perasaan kesalnya. Ia tak pernah berpikir bahwa Elmer akan sampai bersikap seperti ini padanya. Bahkan untuk sekedar menjawab sapaannya pun tidak. Padahal dulu, Elmer begitu perhatian padanya. Hal sekecil apapun yang bisa membahayakannya selalu Elmer jauhkan darinya.
Sayang, itu semua hanyalah masa lalu. Karena Bella sendiri lah yang merusak semuanya. Namun, wanita itu masih belum sadar hingga sekarang. Ia hanya berpikir Elmer belum bisa move on darinya karena setelah hubungannya dan Elmer berakhir, ia tak pernah melihat Elmer bergandengan tangan dengan wanita. Bahkan terlihat berjalan dengan wanita saja tidak pernah.
Waktu berlalu, take pun di mulai.
Elmer berhadapan dengan Bella. Disana Bella berperan sebagai Yena si detektif yang sedang mencari-cari bukti atas beberapa kasus pembunuhan yang terjadi di area sekitar komplek rumah Jayden. Adegan terjadi dengan sangat sempurna. Mimik wajah keduanya sangat pas dan membuat si sutradara senang.
"Cut!"
Elmer langsung pergi begitu saja dari sana. Ia malas jika harus berhadapan dengan Bella terlalu lama. Kalau saja bukan karena syuting dan harus beradegan satu frame, Elmer tak mau melihat Bella.
Bella tampak mengejar Elmer dan berusaha meraih tangan laki-laki itu. Namun, tak pernah berhasil, karena Elmer langsung berbalik dan menatap tajam ke arah Bella.
"Tolong sadar dirilah," ucapnya kemudian berjalan menjauh dari Bella.
Bella merasa sedih karena ucapan Elmer itu. Namun ia tak akan menyerah untuk bisa mendapatkan Elmer lagi. Apalagi Naomi begitu sangat menyayangi Elmer. Bahkan sudah menganggap Elmer sebagai papanya sendiri.
"Aku akan membuatmu kembali lagi padaku!" tekadnya.
Sam yang sedari tadi mengawasi dari jauh pun hanya bisa menghela napasnya. Sebuah luka tidak bisa disembuhkan dengan cepat, apalagi jika luka itu semakin harinya selalu seakan bertambah.
Luka yang diberikan oleh Bella pada Elmer terlalu menyakitkan bagi Elmer hingga membuatnya jadi seperti sekarang.
"Tidak akan aku biarkan kau mendapatkan Elmer kembali," ucap Sam ketika mendengar apa yang dikatakan Bella tadi.
Sam pun menyusul Elmer dan melihat laki-laki itu malah masuk ke ruangan kostum. Entah apa yang di pikirkan olehnya.
Elmer tampak melihat ke sekeliling, namun apa yang dia cari tak ada disana. Alhasil, ia pun memilih pergi dan duduk di bawah pohon sendirian.
Rupanya, Ela pun berada disana dan duduk di sisi pohon yang berbeda. Badannya yang kecil membuat Elmer tidak melihat keberadaan Ela.
"Sial! Wanita itu selalu saja membuat suasana hatiku jadi buruk! Huh! Kalau saja bukan karena syuting. Aku tidak mau bertemu dengannya. Bahkan melihat wajahnya saja aku ingin muntah!" kesal Elmer lalu meluruskan kakinya ke depan.
"Kau kesal pada wanita mana?" tanya seseorang yang membuat Elmer mencari-cari darimana suara itu berasal.
"Kau? Kau sedang apa disini?" tanya Elmer yang terkejut ketika ada Ela yang berada di sisi lain pohon.
"Hanya mencari udara segar. Tapi aku malah mendengar kekesalan orang pada wanita," jawabnya dengan santai.
Elmer menyentuh pelipisnya kemudian berdecak.
"Wanita mana yang kau maksud?" tanya Ela lagi.
"Bukan urusanmu!" jawab Elmer dengan ketusnya.
"Iya memang sih, tapi kan kalau dijadikan berita, bagus sekali. Aku bisa mendapatkan royalti jadi pemberi informasi ke wartawan," ucap Ela lagi tanpa dosa.
"Kau!"
Elmer dibuat semakin kesal.
Ela lalu berdiri dari duduknya dan menepuk pundak Elmer dengan santainya.
"Jangan terlalu benci pada wanita, bisa-bisa jadi cinta," ucapnya.
Padahal kalimat yang diucapkannya itu pun juga berlaku padanya. Ya namanya juga orang suka memberikan nasehat pada orang lain, tapi tidak sadar diri, wkwk.
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lina Susilo
ela ela
2023-04-06
0
Bambang Setyo
Manusia macam bella ini mestinya di end-in aja...
2023-03-18
1
Lie Hia
hahaaa udh ada interaksi lg yaaa...hooiii sadar2 hoiii
2023-03-16
1