Syuting hari ini dilakukan di tengah hutan. Dimana Elmer harus menggali tanah dengan sebuah skop dan mengubur mayat disana. Kondisi tanah yang sedikit licin karena semalam terjadi hujan membuat Elmer harus menjaga keseimbangannya agar tidak terpleset ketika menuruni hutan.
Pengambilan gambar pun selesai, Elmer dibantu turun oleh Sam.
"Bilang makasih kek," ledek Sam.
"Malas," jawab Elmer yang kini duduk di kursi kosong dengan menyilangkan satu kakinya.
Sambil menunggu waktu syuting kembali, Elmer berjalan-jalan sebentar di sekitar lokasi. Hal itu membuat hidung Sam kembang kempis karena takut hal buruk akan terjadi pada Elmer.
"Ya Tuhan, kenapa sih dia selalu melakukan hal seenaknya terus?" gerutu Sam saat mencari keberadaan Elmer yang sudah menghilang dari pandangannya.
Sementara orang yang dicarinya itu, kini tengah duduk di batu besar yang ada di puncak hutan.
Elmer menghirup udara segar yang ada disana. Ketika ia melihat waktu di jam tangannya, ia pun kembali ke tempat syutingnya lagi. Namun, kejadian buruk menimpanya.
Elmer terpeleset karna tanah yang dipijaknya licin hingga membuatnya terguling sampai terhenti di depan pohon besar.
Laki-laki itu mengaduh kesakitan. Selain keseleo, kakinya juga berdarah.
"Aww."
"Aih, kenapa tak ada orang yang lewat kesini?" tanyanya.
Elmer pun mencoba bangun dari posisinya. Tapi, rasa sakit di kakinya jadi semakin bertambah.
"Sial! Kalau begini, aku tidak bisa ada di sana tepat waktu," kesal Elmer.
Setelah lama menunggu orang datang, akhirnya Elmer mendengar sebuah langkah kaki orang di dekat sana. Ia pun berteriak meminta tolong. Dan orang itu pun datang ke hadapannya.
Orang yang datang memutar matanya malas.
"Kau habis syuting berguling di kubangan tanah?" ledek Ela.
Elmer mendengus kesal. Kalau tahu orang yang lewat adalah wanita menyebalkan, Elmer pasti tidak akan meminta tolong ada orang itu. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, tidak peduli siapa yang menolongnya, yang terpenting ia bisa berpindah dari sana.
"Cepat bantu aku berdiri! Aku kesakitan!" pinta Elmer.
"Oh ya?" tanya Ela memastikan.
"Tapi kenapa wajahmu tidak seperti kesakitan?" tanya Ela lagi.
Elmer mengepalkan tangannya. Wanita di hadapannya ini banyak tanya sekali. Padahal ia benar-benar kesakitan.
"Kan, kan, tanganmu saja mengepal begitu kuatnya," ucap Ela.
Elmer jadi menatap tajam Ela.
"Apa? Apa? Hih! Matamu kalau melotot gitu menakutkan ya?" ledek Ela lagi.
Terdengar helaan napas dari Elmer. Ia pun menaikan sedikit celana panjangnya. Terlihat darah segar berwarna merah disana.
Ela menutup mulutnya terkejut.
"Cepat bantu aku! Aku tidak bisa berdiri!" pinta Elmer lagi.
Alhasil, meski Ela kesal pada Elmer. Sebagai manusia yang baik, ia akan menolong orang yang kesakitan walaupun orang itu adalah orang paling menyebalkan di dunia.
Ela mulai membantu Elmer berdiri dan menaruh salah satu tangan Elmer di pundaknya.
"Kau berat sekali," ucap Ela.
"Bukan aku yang berat, tapi kau yang terlalu kecil," jawabnya.
Ela menatap tajam mata Elmer.
"Sudah ditolong, bisa tidak hilangkan sifat menyebalkan mu itu?"
"Iya," jawab Elmer.
Dengan susah payah Ela memapah Elmer di licinnya jalanan hutan. Keduanya saling bercengkrama tentunya bukan keakraban melainkan perdebatan.
"Siapa namamu?" tanya Elmer.
"Tidak penting siapa aku," jawab Ela.
"Masa aku nantinya mengucapkan terima kasih dengan begini. 'Terima kasih nona menyebalkan sudah membantuku' gitu?"
Ela kesal juga mendengarnya. Ia pun akhirnya memberitahukan namanya.
"Ela, panggil saja nama itu."
"Oke siap," jawab Elmer.
Mereka sudah semakin dekat dengan lokasi syuting. Semua kru dan karyawan dibuat terkejut dengan keadaan Elmer yang bisa dikatakan tidaklah baik untuk melakukan proses syuting lagi. Kru wanita jadi merasa cemas dan ingin membantu Elmer juga. Namun, Elmer menolak dan ingin dibantu Ela saja.
Sementara Ela mendengus kesal. Padahal ia sudah senang sekali ketika orang-orang ingin membantu Elmer. Tapi kenapa laki-laki ini malah menolaknya? Kalau saja memukul orang tidak kena pasal mungkin Ela sudah memukul Elmer saat itu juga.
Sam yang sedari tadi melihat Elmer bersentuhan dengan wanita hanya dibuat melongo dan sesekali mengucek matanya. Takut matanya yang salah lihat. Namun, ternyata apa yang dilihatnya memang nyata.
Ela membawa Elmer ke hadapan Sam karena Elmer mengatakan kalau Sam adalah managernya.
"Sam, urus nih artis mu," ucap Ela.
"Iya, terima kasih El, kau sudah menolong Elmer."
Ela mengangguk lalu pergi.
Ada ribuan tanya di benak Elmer. Kenapa Sam bisa mengenal Ela? Kenapa sepertinya terlihat akrab?
"Kau mengenalnya?"
"Iya, waktu itu aku menolongnya dan berkenalan," jawab Sam.
Para kru laki-laki maupun wanita mulai mendatangi Elmer dengan salah satu dari mereka membawa kotak p3k. Saat salah satu kru wanita menawarkan diri untuk membersihkan luka itu, Sam menolak dengan tegas dan mengatakan dirinya lah yang akan mengobati Elmer.
Syuting Elmer di hari itu pun jadi tertunda. Syuting dilanjutkan dengan pemeran yang lain. Elmer diberikan waktu istirahat sampai lukanya sembuh dulu.
Setelah luka sudah dibersihkan, Elmer dipapah Sam menuju ke mobilnya karena Elmer dibolehkan untuk pulang.
Di dalam mobil, Sam terus menatap Elmer lekat-lekat.
Pertanyaan yang di hutan tidak bisa ia tanyakan kini ia tanyakan di dalam mobil.
"Apa kau merasa mual dan ingin muntah?"
Elmer menggeleng.
"Apa wanita yang kau maksud waktu itu adalah Ela?"
Elmer mengangguk.
"Aneh kan? Kau bisa melihatnya langsung. Aku tidak mengalami gejala meski bersentuhan dengan Ela," ucapnya.
"Iya, aku juga merasa aneh. Tapi, ya aku bersyukur juga. Setidaknya ada wanita yang tidak membuatmu mual. Itu artinya kau bisa sembuh dari trauma itu."
Elmer terdiam sebentar.
Sembuh? Apa benar ia bisa sembuh? Enam tahun Elmer menjalani hidupnya tanpa ada wanita di sampingnya. Wanita adalah makhluk yang paling ia benci dalam hidupnya, kecuali Naomi.
"Jangan terlalu banyak berharap Sam," ucap Elmer dengan menolehkan kepalanya ke sebelah kanan.
Sam hanya menghela napasnya. Ia seperti tahu apa yang dipikirkan oleh Elmer. Sudah enam tahun juga Elmer bolak-balik ke psikiater, tapi hasilnya tidak ada. Ia hanya diberikan obat saja.
"Jangan banyak berpikir yang aneh-aneh. Istirahat saja di mobil. Aku akan membawamu pulang," ucap Sam lalu mengemudikan mobil itu.
Di perjalanan, Elmer menceritakan apa yang dilakukannya tadi hingga membuatnya terpeleset di hutan. Sam hanya mampu mengelus dadanya.
Elmer itu adalah tipe orang yang ketika dilarang akan semakin melanggar. Larangan sudah seperti perintah yang harus ia lakukan.
Sam terus-menerus menasehati Elmer hingga mulutnya berbusa. Elmer seolah tak memperdulikan itu. Seperti masuk ke telinga kanan dan langsung keluar ke telinga kiri.
Sesampainya di apartemen Elmer, Sam ingin memanggil dokter untuk mengecek kondisi kaki Elmer secara keseluruhan. Namun, Elmer menolaknya. Sam pun pasrah dan langsung pulang.
Di luar apartemen, Sam langsung melaporkan apa yang terjadi pada Elmer pada Tuan Sebastian. Setelah melaporkan semuanya, Sam pergi dari area apartemen.
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lina Susilo
karna ela adalah jodognya elmer
2023-04-06
0
Rosmaliza Malik
Thor Bella dulu bcinta dgn Elmer pastu nikah dgn kakak Elmer ke?
then kakaknya meninggal dlm rasa bsalah....hehe... betul ke tekaan tu?
2023-03-12
3
enny24
cuma ela penawar rasa trauma mu el,,
2023-03-11
1