Bab 9 - Nona menyebalkan

Syuting hari ini dilakukan di tengah hutan. Dimana Elmer harus menggali tanah dengan sebuah skop dan mengubur mayat disana. Kondisi tanah yang sedikit licin karena semalam terjadi hujan membuat Elmer harus menjaga keseimbangannya agar tidak terpleset ketika menuruni hutan.

Pengambilan gambar pun selesai, Elmer dibantu turun oleh Sam.

"Bilang makasih kek," ledek Sam.

"Malas," jawab Elmer yang kini duduk di kursi kosong dengan menyilangkan satu kakinya.

Sambil menunggu waktu syuting kembali, Elmer berjalan-jalan sebentar di sekitar lokasi. Hal itu membuat hidung Sam kembang kempis karena takut hal buruk akan terjadi pada Elmer.

"Ya Tuhan, kenapa sih dia selalu melakukan hal seenaknya terus?" gerutu Sam saat mencari keberadaan Elmer yang sudah menghilang dari pandangannya.

Sementara orang yang dicarinya itu, kini tengah duduk di batu besar yang ada di puncak hutan.

Elmer menghirup udara segar yang ada disana. Ketika ia melihat waktu di jam tangannya, ia pun kembali ke tempat syutingnya lagi. Namun, kejadian buruk menimpanya.

Elmer terpeleset karna tanah yang dipijaknya licin hingga membuatnya terguling sampai terhenti di depan pohon besar.

Laki-laki itu mengaduh kesakitan. Selain keseleo, kakinya juga berdarah.

"Aww."

"Aih, kenapa tak ada orang yang lewat kesini?" tanyanya.

Elmer pun mencoba bangun dari posisinya. Tapi, rasa sakit di kakinya jadi semakin bertambah.

"Sial! Kalau begini, aku tidak bisa ada di sana tepat waktu," kesal Elmer.

Setelah lama menunggu orang datang, akhirnya Elmer mendengar sebuah langkah kaki orang di dekat sana. Ia pun berteriak meminta tolong. Dan orang itu pun datang ke hadapannya.

Orang yang datang memutar matanya malas.

"Kau habis syuting berguling di kubangan tanah?" ledek Ela.

Elmer mendengus kesal. Kalau tahu orang yang lewat adalah wanita menyebalkan, Elmer pasti tidak akan meminta tolong ada orang itu. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, tidak peduli siapa yang menolongnya, yang terpenting ia bisa berpindah dari sana.

"Cepat bantu aku berdiri! Aku kesakitan!" pinta Elmer.

"Oh ya?" tanya Ela memastikan.

"Tapi kenapa wajahmu tidak seperti kesakitan?" tanya Ela lagi.

Elmer mengepalkan tangannya. Wanita di hadapannya ini banyak tanya sekali. Padahal ia benar-benar kesakitan.

"Kan, kan, tanganmu saja mengepal begitu kuatnya," ucap Ela.

Elmer jadi menatap tajam Ela.

"Apa? Apa? Hih! Matamu kalau melotot gitu menakutkan ya?" ledek Ela lagi.

Terdengar helaan napas dari Elmer. Ia pun menaikan sedikit celana panjangnya. Terlihat darah segar berwarna merah disana.

Ela menutup mulutnya terkejut.

"Cepat bantu aku! Aku tidak bisa berdiri!" pinta Elmer lagi.

Alhasil, meski Ela kesal pada Elmer. Sebagai manusia yang baik, ia akan menolong orang yang kesakitan walaupun orang itu adalah orang paling menyebalkan di dunia.

Ela mulai membantu Elmer berdiri dan menaruh salah satu tangan Elmer di pundaknya.

"Kau berat sekali," ucap Ela.

"Bukan aku yang berat, tapi kau yang terlalu kecil," jawabnya.

Ela menatap tajam mata Elmer.

"Sudah ditolong, bisa tidak hilangkan sifat menyebalkan mu itu?"

"Iya," jawab Elmer.

Dengan susah payah Ela memapah Elmer di licinnya jalanan hutan. Keduanya saling bercengkrama tentunya bukan keakraban melainkan perdebatan.

"Siapa namamu?" tanya Elmer.

"Tidak penting siapa aku," jawab Ela.

"Masa aku nantinya mengucapkan terima kasih dengan begini. 'Terima kasih nona menyebalkan sudah membantuku' gitu?"

Ela kesal juga mendengarnya. Ia pun akhirnya memberitahukan namanya.

"Ela, panggil saja nama itu."

"Oke siap," jawab Elmer.

Mereka sudah semakin dekat dengan lokasi syuting. Semua kru dan karyawan dibuat terkejut dengan keadaan Elmer yang bisa dikatakan tidaklah baik untuk melakukan proses syuting lagi. Kru wanita jadi merasa cemas dan ingin membantu Elmer juga. Namun, Elmer menolak dan ingin dibantu Ela saja.

Sementara Ela mendengus kesal. Padahal ia sudah senang sekali ketika orang-orang ingin membantu Elmer. Tapi kenapa laki-laki ini malah menolaknya? Kalau saja memukul orang tidak kena pasal mungkin Ela sudah memukul Elmer saat itu juga.

Sam yang sedari tadi melihat Elmer bersentuhan dengan wanita hanya dibuat melongo dan sesekali mengucek matanya. Takut matanya yang salah lihat. Namun, ternyata apa yang dilihatnya memang nyata.

Ela membawa Elmer ke hadapan Sam karena Elmer mengatakan kalau Sam adalah managernya.

"Sam, urus nih artis mu," ucap Ela.

"Iya, terima kasih El, kau sudah menolong Elmer."

Ela mengangguk lalu pergi.

Ada ribuan tanya di benak Elmer. Kenapa Sam bisa mengenal Ela? Kenapa sepertinya terlihat akrab?

"Kau mengenalnya?"

"Iya, waktu itu aku menolongnya dan berkenalan," jawab Sam.

Para kru laki-laki maupun wanita mulai mendatangi Elmer dengan salah satu dari mereka membawa kotak p3k. Saat salah satu kru wanita menawarkan diri untuk membersihkan luka itu, Sam menolak dengan tegas dan mengatakan dirinya lah yang akan mengobati Elmer.

Syuting Elmer di hari itu pun jadi tertunda. Syuting dilanjutkan dengan pemeran yang lain. Elmer diberikan waktu istirahat sampai lukanya sembuh dulu.

Setelah luka sudah dibersihkan, Elmer dipapah Sam menuju ke mobilnya karena Elmer dibolehkan untuk pulang.

Di dalam mobil, Sam terus menatap Elmer lekat-lekat.

Pertanyaan yang di hutan tidak bisa ia tanyakan kini ia tanyakan di dalam mobil.

"Apa kau merasa mual dan ingin muntah?"

Elmer menggeleng.

"Apa wanita yang kau maksud waktu itu adalah Ela?"

Elmer mengangguk.

"Aneh kan? Kau bisa melihatnya langsung. Aku tidak mengalami gejala meski bersentuhan dengan Ela," ucapnya.

"Iya, aku juga merasa aneh. Tapi, ya aku bersyukur juga. Setidaknya ada wanita yang tidak membuatmu mual. Itu artinya kau bisa sembuh dari trauma itu."

Elmer terdiam sebentar.

Sembuh? Apa benar ia bisa sembuh? Enam tahun Elmer menjalani hidupnya tanpa ada wanita di sampingnya. Wanita adalah makhluk yang paling ia benci dalam hidupnya, kecuali Naomi.

"Jangan terlalu banyak berharap Sam," ucap Elmer dengan menolehkan kepalanya ke sebelah kanan.

Sam hanya menghela napasnya. Ia seperti tahu apa yang dipikirkan oleh Elmer. Sudah enam tahun juga Elmer bolak-balik ke psikiater, tapi hasilnya tidak ada. Ia hanya diberikan obat saja.

"Jangan banyak berpikir yang aneh-aneh. Istirahat saja di mobil. Aku akan membawamu pulang," ucap Sam lalu mengemudikan mobil itu.

Di perjalanan, Elmer menceritakan apa yang dilakukannya tadi hingga membuatnya terpeleset di hutan. Sam hanya mampu mengelus dadanya.

Elmer itu adalah tipe orang yang ketika dilarang akan semakin melanggar. Larangan sudah seperti perintah yang harus ia lakukan.

Sam terus-menerus menasehati Elmer hingga mulutnya berbusa. Elmer seolah tak memperdulikan itu. Seperti masuk ke telinga kanan dan langsung keluar ke telinga kiri.

Sesampainya di apartemen Elmer, Sam ingin memanggil dokter untuk mengecek kondisi kaki Elmer secara keseluruhan. Namun, Elmer menolaknya. Sam pun pasrah dan langsung pulang.

Di luar apartemen, Sam langsung melaporkan apa yang terjadi pada Elmer pada Tuan Sebastian. Setelah melaporkan semuanya, Sam pergi dari area apartemen.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

karna ela adalah jodognya elmer

2023-04-06

0

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

Thor Bella dulu bcinta dgn Elmer pastu nikah dgn kakak Elmer ke?
then kakaknya meninggal dlm rasa bsalah....hehe... betul ke tekaan tu?

2023-03-12

3

enny24

enny24

cuma ela penawar rasa trauma mu el,,

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!